Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NONI NOVELA BABU

NIM : 2009010027
PRODI/SEMESTER : KEDOKTERAN HEWAN/1

UAS PENDIDIKAN PANCASILA


1. Uraikan pendapat saudara tentang pentingnya Pendidikan Pancasila diperguruan tinggi!
2. Bagaimana pendapat saudara,tentang peranan negara menyikapi kasus-kasus kekerasan dan
konflik antar umat beragama yang masih sering terjadi sampai dengan sekarang?
3. Jelaskan oleh saudara,bagaimana implementasi ideologi pancasila dan UUD 1945 dalam
memelihara kerukunan umat beragama? dan solusi apa yang saudara tawarkan dalam
memelihara kerukunan umat beragama daan kebhinekaan bangsa Indonesia!
4. Uraikan secara singkat oleh saudara,mengenai proses terbentuknya dasar negara pancasila di
Indonesia!
5. Sebutkan oleh saudara nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila serta
penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!
JAWABAN
1. Pentingnya pendidikan pancasila di perguruan tinggi merupakan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Apalagi di zaman yang seperti
sekarang ini penanaman nilai-nilai pancasila harus diterapkan karena pemuda di zaman saat
ini sudah mengenal adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang dengan
sangat pesat. Hal tersebut berdampak buruk karena para pemuda di zaman ini akan
mengikuti budaya luar tanpa menyaring kebudayaan tersebut sesuai kaidah pancasila.
Dengan adanya pendidikan pancasila,generasi muda tidak akan tercabut dari akar budayanya
sendiri dan mereka memiliki pedoman dalam berpikir dan bertindak.
Pendidikan pancasila merupakan salah satu mata pelajaran pendukung pengembangan
karakter manusia. Pendidikan pancasila di perguruan tinggi sangat penting karena
merupakan proses lanjutan pembentukan karakter manusia terutama mahasiswa. Bagi
sebagian mahasiswa tidak akan mengalami kesulitan dalam bergaul dengan mahasiswa lain
bahkan dalam lingkungan masyarakat jika dalam dirinya sudah tertanam nilai-nilai luhur
pancasila. Karena kehidupan kampus majemuk dan terdiri atas mahasiswa dari berbagai
daerah sehingga diperlukan sikap toleransi yang tinggi maka dengan adanya pendidikan
pancasila maka diharapkan dapat memberikan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dasar
pancasila kepada mahasiswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

2. Menyeruaknya konflik antar umat beragama yang masih terjadi sampai saat ini merupakan
sebuah polemik yang mengundang keprihatinan berbagai pihak terutama negara sendiri.
Oleh karena itu untuk menciptakan kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara harus
diminimalisir atau dihilangkan. Ini menjadi tugas bersama,yang tentunya peran yang paling
dominan adalah peran negara. Negara berperan dalam memberikan perlindugan dalam
menjaga sikap toleransi,memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap pluralitas. Selain
itu negara juga berperan menjadi mediator antara pihak-pihak yang bertikai dan fasilitator
penyelesaian konflik melalui beberapa alternatif antara lain :
 melalui peace building yaitu dengan menjaga masyarakat untuk tetap teratur dan
dilanjutkan dengan membangun infrastruktur yang rusak,menghukum pelaku kerusuhan
serta mengadakan rekonsiliasi.
 selain itu juga dapat dilakukan dengan memastikan pemerataan keadilan dengan cara
mempromosikan toleransi dan melindungi semua masyarakat tanpa memandang latar
belakang agama.
 Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan negara yang ada untuk meningkatkan
kualitas kerukunan antar umat beragama
 Melakukan sosialisasi tetang kerukunan umat beragama dengan menghadirkan para
tokoh agama.

3. Pada alinea ke empat pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa dasar negara Indonesia
adalah pancasila. Berkaitan dengan hubungan antar umat beragama,pancasila memaknai
segala sesuatu yang ditujukan dalam rangka menciptakan kerukunan antar umat beragama
dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat Indonesia.
Melalui sila pertama menegaskan bahwa keragaman agama adalah kekuatan kebangsaan.
Toleransi merupakan hal penting untuk membangun kerukunan umat beragama.
Pengimplementasian pancasila melalui prinsip
berketuhanan,berkemanusiaan,berkebangsaan,berdemokrasi dan berkeadilan sosial akan
menjadikan bangsa indonesia rukun. Mengingat Indonesia memiliki keragaman
agama,pancasila dan UUD 1945 adalah jalan kunci terciptanya kehidupan yang rukun antar
umat beragama.
Solusi yang ditawarkan dalam memelihara kerukunan umat beragama dan kebhinekaan di
Indonesia yaitu dengan dengan memperkuat landasan tentang kerukunan umat
beragama,membangun persatuan dalam upaya mendorong umat beragama untuk hidup
rukun, meningkatkan rasa toleransi serta saling mengasihi antar umat beragama.

4. Peringatan ini berlatar belakang dari rapat para pendiri bangsa dalam Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di Gedung Chuo Sangi In, Jakarta,
yang pada masa kolonial Belanda merupakan Gedung Volksraad—sekarang dikenal sebagai
Gedung Pancasila.
BPUPKI alias "Dokuritsu Junbi Cosakai" merupakan badan yang dibentuk oleh pemerintah
kolonial Jepang pada 29 April 1945 sebagai rekayasa Jepang untuk mendapatkan dukungan
rakyat Indonesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Dalam rapat BPUPKI pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato mengenai lima
dasar negara yang dia sebut dengan nama Pancasila.
Berikut cuplikan pidato Soekarno saat itu:
“Saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita, ahli bahasa saya, namanya ialah
Pancasila .Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan
negara Indonesia, kekal dan abadi.”
Sejak awal, Soekarno menganggap Pancasila sebagai dasar atau fondasi berdirinya sebuah
rumah besar, yakni Republik Indonesia, yang di dalamnya menaungi berbagai macam suku
dan agama.
Jepang pada 7 Agustus 1945 mengganti BPUPKI menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau "Dokuritsu Junbi Inkai".
Singkat cerita, Jepang hancur lebur pada Perang Dunia II ketika pasukan sekutu barat
pimpinan Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ke Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan
ke Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
Kekuatan dan pengaruh Jepang di Indonesia pun melemah sehingga membuat para pejuang
dan pendiri bangsa Indonesia berhasil merebut dan memproklamasikan Kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Pada 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia dinyatakan
bahwa dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila pun resmi dan sah menurut hukum menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Mulai Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 berhubungan
dengan Ketetapan No. I/MPR/1988, No. I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafah
negara Republik Indonesia hingga kini.

5. Sila ke-1 : "Ketuhanan Yang Maha Esa"


Sila pertama ini dilambangkan dengan bintang lima sudut. Di mana, bintang tunggal dalam
lambang ini diartikan sebagai cahaya kerohanian yang dipancarkan Tuhan kepada setiap
manusia. Jumlah bintang yang hanya satu atau tunggal ini juga melambangkan keesaan Tuhan. 
Contoh penerapannya:
1. Mengimani adanya Tuhan yang Maha Esa serta mematuhi perintah dan menjauhi
larangan-Nya.
2. Menerapkan toleransi antar umat beragama.
3. Tidak melakukan pemaksaan dan menghormati kebebasan beragama.
4. Tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk agama lain.
Sila Ke-2: "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"
Sila ke-2 dalam Pancasila dilambangkan dengan rantai emas dengan latar belakang berwarna
merah. Rantai tersebut memiliki mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkatan yang
saling berkaitan. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan lingkaran
melambangkan perempuan. Simbol ini mengartikan antar kaum yang harus bersatu, bekerja sama
sehingga kuat seperti rantai.
Contoh penerapannya:
1. Mengakui persamaan hak, kewajiban dan kedudukan semua orang sama di mata hukum,
agama, sosial, dan lainnya.
2. Saling mengedepankan sikap toleransi atau tenggang rasa antar masyarakat.
3. Menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama dan
lainnya.
4. Berani menyuarakan kebenaran untuk mempertahankan keadilan.
Sila Ke-3: "Persatuan Indonesia"
Siila ini dilambangkan dengan pohon beringin. Jenis pohon beringin adalah spesies pohon yang
kuat, besar, dan berdaun rimbun.  Pohon beringin diartikan sebagai tempat berteduh sekaligus
bentuk persatuan masyarakat Indonesia yang sangat sangat beragam.
Contoh penerapannya:
1. Bangga menggunakan bahasa ibu atau bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sehari-
hari.
2. Melestarikan budaya Indonesia seperti baju adat, tarian, alat, bahasa, alat musik, dan lain-
lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membantu keluarga, teman dan kerabat yang mengalami kesulitan.
4. Saling bekerja sama menjaga keutuhan NKRI dengan berpegang teguh pada nilai-nilai
Pancasila.
5. Bergotong-royong.
Sila Ke-4: "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan"
Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng. Kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan
sosial yang suka berkumpul. Berkumpul di sini kemudian diartikan sebagai kegiatan
musyawarah antar orang-orang untuk melahirkan suatu keputusan. Pastinya, secara adil dan atas
keputusan bersama semua pihak. 
Contoh penerapannya:
1. Melakukan musyawarah untuk memperoleh keputusan bersama.
2. Mengedepankan tolerasi dan keadilan dalam mengemukakan dan mendengar pendapat
dalam musyawarah.
3. Keputusan akhir dalam musyawarah harus disetujui oleh semua pihak karena atas
keputusan bersama.
Sila Ke-5: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
Terakhir, sila kelima Pancasila dilambang dengan padi dan kapas. Hal ini melambangkan
kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu pangan dan sandang.
Contoh penerapannya:
1. Mengedepankan sikap adil antara sesama manusia.
2. Melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
3. Kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dikedepankan dibandingkan kemakmuran pribadi
atau golongan.

Anda mungkin juga menyukai