Anda di halaman 1dari 61

Morfologi Kutu Kepala

1. Keterangan Gambar
A. Antena
B. Kuku tarsus
C. Mata
D. Forns
E. Tibia
F. Torax
G. Spirakle
H. Segmen Abdomen
I. Lempeng pleural dengan spirakle abdomen
2. Klasifikasi Kutu Kepala
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Phthiraptera
Sub Ordo : Anoplura
Famili : Pediculidae
Genus : Pediculus
Spesies : Pediculus humanus capitis
3. Morfologi
Kutu rambut dewasa berbentuk pipih dan memanjang, berwarna putih abu-abu,
kepala ovoid bersudut, abdomen terdiri dari 9 ruas, thorax dari khitir seomennya
bersatu. Pada kepala tampak sepasang mata sederhana disebelah lateral, sepasang
antena pendekyang terdiri atas 5 ruas dan probocis, alat penusuk yang dapat
memanjang. Tiap ruas thorax yang telah bersatu mempunyai sepasang kaki kuat yang
terdiri dari 5 ruas dan berakhir sebagai satu sapit menyerupai kait yang berhadapan
dengan tonjolan tibia yang berpegangan erat pada rambut.
Kutu rambut jantan berukuran 2mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V”.
Sedangkan kutu rambut betina berukuran 3mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V”
terbalik. Pada ruas abdomen terakhir mempunyai lubang kelamin di tengah bagian
dorsal dan 2 tonjolan genital di bagian lateral yang memegang rambut selama
melekatkan telur. Jumlah telur yang diletakkan selama hidupnya diperkirakan 140 butir.
Nimfa
Nimfa berbentuk seperti kutu rambut. Dewasa hanya berbentuk lebih kecil.
Telur
Telur berwarna putih mempunyai oper culum 0,6-0.8 mm disebut “Nits”.
Bentuknya lonjong dan memiliki perekat, sehingga melekat erat dalam waktu 5-10 hari.
4. Siklus Hidup
Lingkaran hidup kutu rambut merupakan metamorfosis tidak lengkap, yaitu telur – nimfa
– dewasa. Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari sesudah
dikeluarkan oleh induk kutu rambut. Sesudah mengalami 3 kali pergantian kulit, nimfa
akan berubah menjadi dewasa dalam waktu 7-14 hari. Dalam keadaan cukup makanan
kutu rambut dewasa dapat hidup 27 hari lamanya.

KUTU KELAMIN1.MORFOLOGI
Kututak hanyahinggap dirambutkepala. Makhluk kecilyangmenjengkelkan itu juga suka hinggap di bagian
tubuh lainnyayangditumbuhirambutseperti ketiak, janggut, dada bahkan rambut kemaluan.Kutu kemaluan
atauseringdisebut dengan kutu kepiting (crabs) adalahseranggaparasit yang ditemukan terutama di daerah
kemaluan atau alat kelamin manusia. Istilahkepiting diberikankarenatampilan mikroskopiknya yang menyerupai
kepiting.Nama organisme yangseringdisebut kutu kemaluan adalah Pediculosis pubis. Kutukemaluan memiliki
morfologi yang berbeda dari kutu kepala dan kutu badan, yaitu agak bulatdengan tiga pasang kaki pada kedua sisi
tubuh (seperti kepiting).Dibandingkan dengan kutu lainnya, usia kutu kemaluan betina sedikit lebih pendek
(3minggu) dan menghasilkan telur lebih sedikit per hari (3 telur). Telur menempel pada pangkalbatang rambut
kemaluanselamasekitar 6 sampai 8 hari sebelum menetas.
ADAPUN CIRI-CIRI DARI KUTU DEWASA ADALAHKEPALA terdapat
:

Sepasang antena

Sepasang mata facet


Haustellum (alat mulut)


THORAX

(Terdiri atas protothorax, mesothorax, metathorax) terdapat :


Kaki yang kuat (3 pasang) berakhir :


Kuku

Claw

Pada protothorax antara coxa kaki 1 dan 2 terdapat 1 pasang spirakel


studiku
Parasit pada umumnya mempunyai sifat yang tidak baik. Hidupnya menumpang dan
bertempat tinggal di tempat yang ditumpanginya dan merugikan bagi host yang
ditumpanginya.

Peduculosis adalah gangguan pada rambut kepala yang disebabkan oleh infeksi kutu
rambut, yang disebut Pediculus humanus capitis atau Pediculus hamnus var capitis
(Ph.capitis). Pediculosis telah dikenal sejak jaman dahulu dan ditemukan kosmopolit (di
seluruh dunia).
Kutu rambut ini merupakan ektroparasit bagi manusia. Tempat-tempat yang disukainya
adalah rambut bagian belakang kepala, yang paling sering menggigit pada bagian
belakang kepala dan kuduk. Gigitannya akan menyebabkan iritasi pada kulit yang
disebabkan oleh air liur yang dikeluarkan pada waktu menghisap darah penderita.

Tiap manusia memiliki kepekaan yang berlainan. Lesi kutan yang ditimbulkan oleh
gigitan Pediculus humanus capitis memberikan reaksi yang sangat gatal. Menggaruk
besar menambah peradangan dan karena infeksi sekunder oleh bakteri terbentuklah
pustel crusta dan proses penanahan. Rasa gatal merupakan gejala pertama dan yang
paling penting, tanda bekas garukan merupakan tanda yang khas.

Kutu rambut kepala hidup berkembang biak pada rambut kepala lebih suka pada
rambut yang kotor, lembab, jarang disisir dan dikeramas. Menginfeksi manusia yang
tidak menjaga kebersihan rambut kepala.

Kutu rambut kepala dapat bergerak dengan cepat dan mudah berpindah dari satu
hospes ke hospes lain. Mudah ditularkan melalui kontak langsung atau dengan
perantara barang-barang yang dipakai bersama-sama. Misalnya sisir, sikat rambut, topi
dan lain-lainnya. Sangat banyak ditemukan diantara anak sekolah terutama gadis-gadis
yang kurang menjaga kebersihan rambut kepala.

Anak-anak yang tinggal di pegunungan dengan udara dingin di pagi hari menjadikan
enggan atau malas untuk mandi ataupun mencuci rambut saat mereka bersiap-siap
pergi ke sekolah. Disamping itu kesadaran masyarakat dan orang tua akan kesehatan
dan kebersihan diri anak-anaknya masih tergolong kurang baik. Sebagian besar dari
mereka mengeluh dengan rasa gatal yang hebat pada rambut kepala dan adanya
borok. Akibat garukan pada kulit kepala mereka. Rasa gatal adalah gejala pertama dan
bekas garukan adalah gejala yang khas dari infeksi pediculus humanus capitis.
Pediculus humanus capitis merupakan ektoparasit yang menginfeksi manusia, termasuk
dalam famili pediculidae yang penularannya melalui kontak langsung dan dengan
perantara barang-barang yang dipakai bersama-sama. Misalnya : sisir, sikat rambut,
topi, dan lain-lain.
Taxonomi
Phylum : Artropoda, Kelas : Insekta, Ordo : Phthiraptera, Sub Ordo : Anoplura, Famili :
Pediculidae, Genus : Pediculus, Spesies : Pediculus humanus. Capitis.
Morfologi
Kutu rambut dewasa
Kutu rambut dewasa berbentuk pipih dan memanjang, berwarna putih abu-abu, kepala
ovoid bersudut, abdomen terdiri dari 9 ruas, Thorax dari khitir seomennya bersatu. Pada kepala
tampak sepasang mata sederhana disebelah lateral, sepasang antenna pendek yang terdiri atas 5
ruas dan proboscis, alat penusuk yang dapat memanjang. Tiap ruas thorax yang telah bersatu
mempunyai sepasang kaki kuat yang terdiri dari 5 ruas dan berakhir sebagai satu sapit
menyerupai kait yang berhadapan dengan tinjolan tibia untuk berpegangan erat pada rambut.
Kutu rambut jantan berukuran 2mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V”.
Sedangkan kutu rambut betina berukuran 3mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf
“V” terbalik. Pada ruas abdomen terakhir mempunyai lubang kelamin di tengah bagian
dorsal dan 2 tonjolan genital di bagian lateral yang memegang rambut selama
melekatkan telur. Jumlah telur yang diletakkan selama hidupnya diperkirakan 140 butir.

Nimfa
Nimfa berbentuk seperti kutu rambut dewasa, hanya bentuknya lebih kecil.

Telur
Telur berwarna putih mempunyai oper culum 0,6-0,8 mm disebut “nits”. Bentuknya lonjong
dan memiliki perekat, sehingga dapat melekat erat pada rambut. Telur akan menetas menjadi
nimfa dalam waktu 5-10 hari.
Siklus Hidup
Lingkaran hidup kutu rambut merupakan metamorfosis tidak lengkap, yaitu telur-nimfa-dewasa.
Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari sesudah dikeluarkan oleh
induk kutu rambut. Sesudah mengalami 3 kali pergantian kulit, nimfa akan berubah
menjadi kutu rambut dewasa dalam waktu 7-14 hari. Dalam keadaan cukup makanan
kutu rambut dewasa dapat hidup 27 hari lamanya.
Epidemiologi
Kutu rambut merupakan parasit manusia saja dan tersebar di seluruh dunia. Tempat-
tempat yang disukainya adalah rambut pada bagian belakang kepala. Kutu rambut
kepala dapat bergerak dengan cepat dan mudah berpindah dari satu hospes ke hospes
lain. Kutu rambut ini dapat bertahan 10 hari pada suhu 5 oc tanpa makan, dapat
menghisap darah untuk waktu yang lama, mati pada suhu 40 0c. Panas yang lembang
pada suhu 600c memusnahkan telur dalam waktu 15-30 menit. Kutu rambut kepala
mudah ditularkan melalui kontak langsung atau dengan perantara barang-barang yang
dipakai bersama-sama. Misalnya sisir, sikat rambut, topi dan lain-lain.
Pada infeksi berat, helaian rambut akan melekat satu dengan yang lainnya dan
mengeras, dapat ditemukan banyak kutu rambut dewasa, telur (nits) dan eksudat
nanah yang berasal dari gigitan yang meradang. Infeksi mudah terjadi dengan kontak
langsung. Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan kepala.
Patologi dan Gejala Klinik
Lesi pada kulit kepala disebabkan oleh tusukan kutu rambut pada waktu menghisap darah. Lesi
sering ditemukan di belakang kepala atau kuduk. Air liur yang merangsang
menimbulkan papula merah dan rasa gatal yang hebat.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan jika terdapat rasa gatal-gatal yang hebat dengan bekas-bekas
garukan dan dipastikan jika ditemukan Pediculus humanus capitis dewasa, nimfa dan
telurnya.
Macam-Macam Pengobatan
Pemberantasan kutu rambut kepala dapat dilakukan dengan menggunakan tangan, sisir
serit atau dengan pemakaian insektisida golongan klorin (Benzen heksa klorida).
Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan rambut kepala. Pada pemeriksaan
teknik yang digunakan yaitu pemeriksaan langsung. Teknik ini merupakan paling mudah
dikerjakan dan waktu yang dibutuhkan sedikit. Keuntungan lain yang tidak
menggunakan reagen yang merusak parasit dan reagen yang digunakan sedikit.
Formalin berfungsi untuk mematikan parasit.

Macam-macam obat untuk Pediculus humanus capitis (Kutu rambut):

Shampo Lidane 1%. Gamma benzene heksa klorid atau piretrin. Dosis, shampo rambut
biarkan 4-10 menit, kemudian dibilas piretrin. Pakai sampai rambut menjadi basah,
biarkan 10 menit kemudian dibilas. (Tindak lanjut periksa rambut 1 minggu setelah
pengobatan untuk telur dan kutu rambut).
Selep Lindang (BHC 10%) ; atau bedak DDT 10% atau BHC 1% dalam pyrophylite;
atau Benzaos benzylicus emulsion. Dosis, epala dapat digosok dengan salep Lindane
(BHC 1%) atau dibedaki dengan DDT 10% atau BHC 1% dalam pyrophlite atau baik
dengan penggunaan 3 – 5 gram dari campuran tersebut untuk sekali pemakaian. Bedak
itu dibiarkan selama seminggu pada rambut, lalu rambut dicuci dan disisir untuk
melepaskan telur. Emulsi dari benzyl benzoate ternyata juga berhasil (Brown.H.W,
1983).

Cair / Peditox / Hexachlorocyclohexane 0,5%. Dosis, osokkan pada rambut dan kepala
sampai merata biarkan semalam kemudian dicuci lalu dikeringkan.
Kesadaran tentang pentingnya perawatan badan dan rambut perlu ditanamkan baik kepada orang
tua maupun para siswa sendiri. Pengobatan juga harus dilakukan jika siswa sudah terjangkit yang
ditandai dengan rasa gatal-gatal di kepala.
Studiku
PUSTAKA

Anonim, 2004. Teori Parasitologi. Semarang: Akademi Analisis Kesehatan. Universitas


Muhamadiyah Semarang.

Brown, H. W, 1983. Dasar Parasitologi Klinik. Jakarta: PT. Gramedia

Ganda Husada, S, 1992. Parasitologi Kedokteran. Jakarata: Fakultas Kedokteran.

Garcia & Bruener, 1986. Diagnosa Parasitologi Kedokteran. Cetakan 1. Jakarta: EGC.

Prabu, B.D.R, 1990. Penyakit-penyakit Infeksi Umum. Edisi I. Jakarta: Widya Medica.

Soedarto, 1983. Ontemologi Kedokteran. Surabaya: Penerbit Fakultas Kedokteran


Universitas Airlangga.
studiku
 ORDO PHTHIRAPTERA (lice/kutu) • • • •
Serangga ini mempunyai nama umum kutu Kutu
adalah ektoparasit yang kecil dan tidak bersayap dari
unggas dan mamalia (inangnya spesifik). Serangga
ini seringkali di bagi menjadi dua ordo yang terpisah
yaitu mallophaga (kutu penggigit) dan Anoplura
(kutu penghisap). Kutu-kutu ini menyebabkan iritasi
yang menyakitkan, dan hewanhewan yang terinfeksi
sangat berat merosot kesehatannya dan kurus,
kemudian mudah terserang oleh penyakit yang lain.
Bagian-bagian mulut dari tipe penghisap biasanya
terdiri dari tiga stilet penusuk yang secara normal
ditarik masuk kedalam satu kantung stilet didalam
kepala Terdapat satu rostrum yang pendek, pada
ujung anterior kepala, dari tempat itu tiga stilet
penusuk dijulurkan Anoplura makan darah inang
mereka Rostrum tersebut dapat disembulkan dan
dilengkapi bagian dalam oleh geligi kecil yang
melengkung
 4. • • • • Stilet-stilet tersebut kira-kira sama
panjangnya dengan kepala, dan bila tidak di pakai
ditarik masuk kedalam suatu struktur seperti kantung
yang panjang dan terletak dibawah saluran
pencernaan. Stilet dorsal mungkin sebagai maksila
yang bersatu, tepitepinya melengkung ke atas dan ke
dalam membentuk satu buluh yang bertindak sebagai
saluran makanan Stilet tengah sangat ramping dan
mengandung saluran air liur. Stilet ini barangkali
hipofaring. Stilet disembulkan melalui sebuah
rostrum yang di bagian depan kepala. Rostrum
dilengkapi dengan kait-kait yang kecil, dengan alat
tersebut kutu menempel pada inangnya pada waktu
makan • • • • • • • Kutu-kutu penggigit mempunyai
bagian mulut mandibel dan makan serpihan-serpihan
kecil rambut, bulu-bulu atau kulit inangnya. Mata
tunggal tidak ada Antena pendek dan beruas tiga
sampai lima. Tarsi kutu penghisap satu ruas dan
dilengkapi dengan sebuah kuku besar tunggal yang
biasanya cocok dengan satu tonjolan seperti ibu jari
diujung tibia. Kuku ini membentuk suatu mekanisme
yang efisien untuk menggantung pada rambutrambut
inangnya. Betina bertelur 50-150 telur dan
diletakkan pada rambut-rambut atau bulu-bulu
inangnya. Telur menetas dalam waktu tiga minggu
dan berkembang mengalami tiga instar nimfa pada
kebanyakan jenisnya.
 5. Ordo Phthiraptera mempunyai 4 subordo
yaitu : 1. 2. 3. 4. Sub ordo Amblycera (kutu
penggigit) Serangga dari subordo ini ditemukan pada
burung dan mempunyai kebiasaan makan pada sayap
dan rambut. Sub ordo Ischnocera Serangga ini
ditemukan pada burung atau plasenta binatang dan
mempunyai kebiasaan makan seperti amblycera. Sub
ordo Rhyncnophthirina Serangga ini ditemukan pada
gajah di Afrika dan India. Sub ordo Anoplura (kutu
penghisap) Serangga ini ditemukan pada manusia
dan mamalia, dengan kebiasaan makan menghisap
darah.
 6. STRUKTUR TUBUH KUTU
 7. Hasil Penelitian
 8. Ciri – ciri : Bersayap (pterygota) Berkaki enam
Berwarna hitam Termasuk golongan insekta
Termasuk filum Antropoda Tidak bermetamorfosis
 9. Macam-macam kutu yang ada di Indonesia :
Kutu rambut Kutu gabah atau kutu beras Kutu buku
atau (Lepisma sacharina)
 10. Manfaat : Menyembuhkan penyakit liver
Kutu bermanfaat untuk memproses senyawa-
senyawa baik seperti protein dan yang lainnya
menjadi zat baru yang dibutuhkan untuk proses
seleksi alam, seperti kutu pada rambut bisa
memproses arus Megaelektrik yang dikeluarkan oleh
otak kita sehingga membuat Manusia menjadi lebih
responsif serta dapat mengurangi emisi zat karbon
hasil pencernaan Manusia. Sel otak akan bertambah
cepat sehingga membuat seseorang menjadi lebih
pintar dan cepat tanggap. Sumber: http://www.cara-
cara.info/2012/12/manfaat-kutu-bagikehidupan-
manusia.html#ixzz2ThMFCITi
Kutu (Lice)Kutu merupakan serangga ektoparasit obligat karena
seluruh hidupnya berada pada dan tergantung pada tubuh
inangnya. Oleh karena
itu secara morfologi kutu ini sudah
beradaptasi dengan cara hidupnya, misalnya dengan tidak
memiliki sayap, sebagian besar tidak bermata, bentuk tubuh yang
pipih dorsoventral, bagian mulut disesuaikan untuk menusuk
-
isap atau untuk mengunyah, dan memiliki enam tungkai atau kaki yang kokoh dengan kuku
yang besar pada ujung tarsus yang bersama dengan tonjolan tibia berguna untuk merayap dan
memegangi bulu atau rambut inangnya.Kebanyakan ahli Amerika menempatkan kutu dalam
dua ordo yaitu Anopluradan Mallophaga, sedangkan ahli-
ahli dari Inggris, Jerman dan Australia menempatkan
dalam satu ordo tunggal yaitu
Phthiraptera
dengan sub ordo
Anoplura (kutu
penghisap),
Mallophaga
(kutu penggigit) dan
Rhynchophthirina (kutu gajah)
.
4
Secara umum jenis
-
jenis kutu yan
g banyak menyerang hewan di Indonesia
adalah
Menopon gallinae, Menacanthus stramineus, Cuclotogaster heterographus,
Goniocotes dissimilis, Goniodes gigas,
dan
Lipeurus
caponis
pada ayam
; Columbicola
columbae
pada burung merpati dang unggas liar lainnya
; He
terodoxus longitarsus
dan
Trichodectes
canis pada anjing
; Felicola subrostratus
pada anjing
; Damalinia ovis, D.
caprae, Linognathus ovillus,
dan
L. stenopsis
pada domba dan kambing
; Haematopinus
eurysternus
dan
H. tuberculatus
pada sapi dan kerbau
;
dan
H
aematomyzus elephantis
pada gajah.
Adapun jenis
-
jenis kutu yang menyerang manusia terdiri atas tiga subspesies
yaitu
Pediculus humanus capitis
(kutu kepala),
P. humanus corporis
(kutu badan) dan
Phthirus pubis
(kutu kemaluan). Kutu kepala dan badan terny
ata merupakan varietas
dari satu spesies. Keduanya dapat melakukan perkawinan (
interbreeding
),
keturunannya fertil dan perbedaan morfologinya juga sedikit.
Kutu mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulai dari telur, nimfa instar
pertama sampai ketiga lal
u dewasa. Seluruh tahap perkembangannya secara umum
berada pada inangnya. Telurnya berukuran 1

2 mm, berbentuk oval, berwarna putih
dan pada beberapa jenis permukaan telur bercorak
-
corak dan dilengkapi dengan
operkulum
.
Telur kutu disebut
nits
(lingsa, Jaw
a)
, yang direkatkan pada bulu (rambut)
inangnya dengan semacam zat semen pada bagian ujung dasar telur. Jumlah telur
yang dihasilkan oleh seekor induk kutu mencapai 10

300 butir selama hidupnya. Telur
menetas menjadi nimfa (kutu muda)setelah 5

18 hari ter
gantung jenis kutu. Warna
nimfa dan kutu dewasa keputih
-
putihan, dan makin tua umurnya makin berwarna
gelap. Kutu dewasa bisa hidup 10 hari hingga beberapa bulan.
Phylum : Artropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Phthiraptera
Sub Ordo : Anoplura
Famili : Pediculidae
Genus : Pediculus
Spesies :Pediculus humanus. Capitis.
Pengamatn kutu ini, kami mengamatinya dengan mikroskop dikarenakan ukuran kutu
yang terlalu kecil.
Kutu rambut kepala hidup berkembang biak pada rambut kepala lebih suka pada rambut
yang kotor, lembab, jarang disisir dan dikeramas. Menginfeksi manusia yang tidak menjaga
kebersihan rambut kepala.
Kutu rambut kepala dapat bergerak dengan cepat dan mudah berpindah dari satu hospes
ke hospes lain. Mudah ditularkan melalui kontak langsung atau dengan perantara barang-barang
yang dipakai bersama-sama. Misalnya sisir, sikat rambut, topi dan lain-lainnya. Sangat banyak
ditemukan diantara anak sekolah terutama gadis-gadis yang kurang menjaga kebersihan rambut
kepala.
Kutu rambut dewasa berbentuk pipih dan memanjang, berwarna putih abu-abu, kepala
ovoid bersudut, abdomen terdiri dari 9 ruas, Thorax dari khitir seomennya bersatu. Pada kepala
tampak sepasang mata sederhana disebelah lateral, sepasang antenna pendek yang terdiri atas 5
ruas dan proboscis, alat penusuk yang dapat memanjang. Tiap ruas thorax yang telah bersatu
mempunyai sepasang kaki kuat yang terdiri dari 5 ruas dan berakhir sebagai satu sapit
menyerupai kait yang berhadapan dengan tinjolan tibia untuk berpegangan erat pada rambut.
Kutu rambut jantan berukuran 2mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V”.
Sedangkan kutu rambut betina berukuran 3mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V”
terbalik. Pada ruas abdomen terakhir mempunyai lubang kelamin di tengah bagian dorsal dan 2
tonjolan genital di bagian lateral yang memegang rambut selama melekatkan telur. Jumlah telur
yang diletakkan selama hidupnya diperkirakan 140 butir.
Lingkaran hidup kutu rambut merupakan metamorfosis tidak lengkap, yaitu telur-nimfa-
dewasa. Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari sesudah dikeluarkan oleh
induk kutu rambut. Sesudah mengalami 3 kali pergantian kulit, nimfa akan berubah menjadi kutu
rambut dewasa dalam waktu 7-14 hari. Dalam keadaan cukup makanan kutu rambut dewasa
dapat hidup 27 hari lamanya. Kutu rambut merupakan parasit manusia saja dan tersebar di
seluruh dunia. Tempat-tempat yang disukainya adalah rambut pada bagian belakang kepala.
Kutu rambut kepala dapat bergerak dengan cepat dan mudah berpindah dari satu hospes ke
hospes lain.
Pengamatan kami hanya 9 serangga yang diamati, yang seharusnya 10 serangga yaitu
nyamuk, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu.
Jantan Betina
Ukuran lebih kecil Ukuran lebih besar
Bagian dorsal bentuk V Baguan dorasal bentuk W
Hidup di kepala manusia Hidup di kepala manusia

Parasit pada umumnya mempunyai sifat yang tidak baik. Hidupnya menumpang dan bertempat
tinggal di tempat yang ditumpanginya dan merugikan bagi host yang ditumpanginya.

Peduculosis adalah gangguan pada rambut kepala yang disebabkan oleh infeksi kutu rambut,
yang disebut Pediculus Humanus capitis atau Pediculus hamnus var capitis (Ph.capitis).
Pediculosis telah dikenal sejak jaman dahulu dan ditemukan kosmopolit (di seluruh dunia).

Kutu rambut ini merupakan ektroparasit bagi manusia. Tempat-tempat yang disukainya adalah
rambut bagian belakang kepala, yang paling sering menggigit pada bagian belakang kepala dan
kuduk. Gigitannya akan menyebabkan iritasi pada kulit yang disebabkan oleh air liur yang
dikeluarkan pada waktu menghisap darah penderita.

Tiap manusia memiliki kepekaan yang berlainan. Lesi kutan yang ditimbulkan oleh gigitan
Pediculus humanus capitis memberikan reaksi yang sangat gatal. Menggaruk besar menambah
peradangan dan karena infeksi sekunder oleh bakteri terbentuklah pustel crusta dan proses
penanahan. Rasa gatal merupakan gejala pertama dan yang paling penting, tanda bekas garukan
merupakan tanda yang khas.

Kutu rambut kepala hidup berkembang biak pada rambut kepala lebih suka pada rambut yang
kotor, lembab, jarang disisir dan dikeramas. Menginfeksi manusia yang tidak menjaga
kebersihan rambut kepala.

Kutu rambut kepala dapat bergerak dengan cepat dan mudah berpindah dari satu hospes ke
hospes lain. Mudah ditularkan melalui kontak langsung atau dengan perantara barang-barang
yang dipakai bersama-sama. Misalnya sisir, sikat rambut, topi dan lain-lainnya. Sangat banyak
ditemukan diantara anak sekolah terutama gadis-gadis yang kurang menjaga kebersihan rambut
kepala.

Anak-anak yang tinggal di pegunungan dengan udara dingin di pagi hari menjadikan enggan atau
malas untuk mandi ataupun mencuci rambut saat mereka bersiap-siap pergi ke sekolah.
Disamping itu kesadaran masyarakat dan orang tua akan kesehatan dan kebersihan diri anak-
anaknya masih tergolong kurang baik. Sebagian besar dari mereka mengeluh dengan rasa gatal
yang hebat pada rambut kepala dan adanya borok. Akibat garukan pada kulit kepala mereka.
Rasa gatal adalah gejala pertama dan bekas garukan adalah gejala yang khas dari infeksi
pediculus humanus capitis.

Pediculus humanus capitis merupakan ektoparasit yang menginfeksi manusia, termasuk dalam
famili pediculidae yang penularannya melalui kontak langsung dan dengan perantara barang-
barang yang dipakai bersama-sama. Misalnya : sisir, sikat rambut, topi, dan lain-lain.

TAXONOMI

Phylum : Artropoda,
Kelas : Insekta,
Ordo : Phthiraptera,
Sub Ordo : Anoplura,
Famili : Pediculidae,
Genus : Pediculus,
Spesies : Pediculus Humanus capitis.

MORFOLOGI
Kutu rambut dewasa

Kutu rambut dewasa berbentuk pipih dan memanjang, berwarna putih abu-abu, kepala ovoid
bersudut, abdomen terdiri dari 9 ruas, Thorax dari khitir seomennya bersatu. Pada kepala
tampak sepasang mata sederhana disebelah lateral, sepasang antenna pendek yang terdiri atas
5 ruas dan proboscis, alat penusuk yang dapat memanjang. Tiap ruas thorax yang telah bersatu
mempunyai sepasang kaki kuat yang terdiri dari 5 ruas dan berakhir sebagai satu sapit
menyerupai kait yang berhadapan dengan tinjolan tibia untuk berpegangan erat pada rambut.

Kutu rambut jantan berukuran 2mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V”. Sedangkan kutu
rambut betina berukuran 3mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V” terbalik. Pada ruas
abdomen terakhir mempunyai lubang kelamin di tengah bagian dorsal dan 2 tonjolan genital di
bagian lateral yang memegang rambut selama melekatkan telur. Jumlah telur yang diletakkan
selama hidupnya diperkirakan 140 butir.

Nimfa

Nimfa berbentuk seperti kutu rambut dewasa, hanya bentuknya lebih kecil.

Telur

Telur berwarna putih mempunyai oper culum 0,6-0,8 mm disebut “nits”. Bentuknya lonjong dan
memiliki perekat, sehingga dapat melekat erat pada rambut. Telur akan menetas menjadi nimfa
dalam waktu 5-10 hari.

SIKLUS HIDUP
Lingkaran hidup kutu rambut merupakan metamorfosis tidak lengkap, yaitu telur-nimfa-dewasa.
Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari sesudah dikeluarkan oleh induk kutu
rambut. Sesudah mengalami 3 kali pergantian kulit, nimfa akan berubah menjadi kutu rambut
dewasa dalam waktu 7-14 hari. Dalam keadaan cukup makanan kutu rambut dewasa dapat
hidup 27 hari lamanya.

EPIDEMIOLOGI

Kutu rambut merupakan parasit manusia saja dan tersebar di seluruh dunia. Tempat-tempat
yang disukainya adalah rambut pada bagian belakang kepala. Kutu rambut kepala dapat
bergerak dengan cepat dan mudah berpindah dari satu hospes ke hospes lain. Kutu rambut ini
dapat bertahan 10 hari pada suhu 5oc tanpa makan, dapat menghisap darah untuk waktu yang
lama, mati pada suhu 400c. Panas yang lembang pada suhu 600c memusnahkan telur dalam
waktu 15-30 menit. Kutu rambut kepala mudah ditularkan melalui kontak langsung atau dengan
perantara barang-barang yang dipakai bersama-sama. Misalnya sisir, sikat rambut, topi dan
lain-lain.

Pada infeksi berat, helaian rambut akan melekat satu dengan yang lainnya dan mengeras, dapat
ditemukan banyak kutu rambut dewasa, telur (nits) dan eksudat nanah yang berasal dari gigitan
yang meradang. Infeksi mudah terjadi dengan kontak langsung. Pencegahan dilakukan dengan
menjaga kebersihan kepala.

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK

Lesi pada kulit kepala disebabkan oleh tusukan kutu rambut pada waktu menghisap darah. Lesi
sering ditemukan di belakang kepala atau kuduk. Air liur yang merangsang menimbulkan papula
merah dan rasa gatal yang hebat.
DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan jika terdapat rasa gatal-gatal yang hebat dengan bekas-bekas garukan
dan dipastikan jika ditemukan Pediculus humanus capitis dewasa, nimfa dan telurnya.

PENGOBATAN

Pemberantasan kutu rambut kepala dapat dilakukan dengan menggunakan tangan, sisir serit
atau dengan pemakaian insektisida golongan klorin (Benzen heksa klorida). Pencegahan
dilakukan dengan menjaga kebersihan rambut kepala. Pada pemeriksaan teknik yang digunakan
yaitu pemeriksaan langsung. Teknik ini merupakan paling mudah dikerjakan dan waktu yang
dibutuhkan sedikit. Keuntungan lain yang tidak menggunakan reagen yang merusak parasit dan
reagen yang digunakan sedikit. Formalin berfungsi untuk mematikan parasit.

Macam-macam obat untuk Pediculus humanus capitis (Kutu rambut):

Shampo Lidane 1%. Gamma benzene heksa klorid atau piretrin. Dosis, shampo rambut biarkan
4-10 menit, kemudian dibilas piretrin. Pakai sampai rambut menjadi basah, biarkan 10 menit
kemudian dibilas. (Tindak lanjut periksa rambut 1 minggu setelah pengobatan untuk telur dan
kutu rambut).

Selep Lindang (BHC 10%) ; atau bedak DDT 10% atau BHC 1% dalam pyrophylite; atau
Benzaos benzylicus emulsion. Dosis, epala dapat digosok dengan salep Lindane (BHC 1%) atau
dibedaki dengan DDT 10% atau BHC 1% dalam pyrophlite atau baik dengan penggunaan 3 – 5
gram dari campuran tersebut untuk sekali pemakaian. Bedak itu dibiarkan selama seminggu
pada rambut, lalu rambut dicuci dan disisir untuk melepaskan telur. Emulsi dari benzyl benzoate
ternyata juga berhasil (Brown.H.W, 1983).

Cair / Peditox / Hexachlorocyclohexane 0,5%. Dosis, osokkan pada rambut dan kepala sampai
merata biarkan semalam kemudian dicuci lalu dikeringkan.

Kesadaran tentang pentingnya perawatan badan dan rambut perlu ditanamkan baik kepada
orang tua maupun para siswa sendiri. Pengobatan juga harus dilakukan jika siswa sudah
terjangkit yang ditandai dengan rasa gatal-gatal di kepala.

SUMBER PUSTAKA

Anonim, 2004. Teori Parasitologi. Semarang: Akademi Analisis Kesehatan. Universitas


Muhamadiyah Semarang.

Brown, H. W, 1983. Dasar Parasitologi Klinik. Jakarta: PT. Gramedia

Ganda Husada, S, 1992. Parasitologi Kedokteran. Jakarata: Fakultas Kedokteran.


Garcia & Bruener, 1986. Diagnosa Parasitologi Kedokteran. Cetakan 1. Jakarta: EGC.

Prabu, B.D.R, 1990. Penyakit-penyakit Infeksi Umum. Edisi I. Jakarta: Widya Medica.

Soedarto, 1983. Entomologi Kedokteran. Surabaya: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas


Airlangga.

Dr.Soedarto, DTMH, PhD. 1990 . Entomologi Kedokteran . Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta.

Kutu Makhluk kecil yang menjengkelkan itu tak hanya hinggap di rambut kepala dia juga suka hinggap di
bagian tubuh lainnya yang ditumbuhi rambut seperti ketiak, janggut, dada bahkan rambut kemaluan.
Kutu kemaluan atau sering disebut dengan kutu kepiting (crabs) adalah serangga parasit yang ditemukan
terutama di daerah kemaluan atau alat kelamin manusia. Istilah kepiting diberikan karena tampilan
mikroskopiknya yang menyerupai kepiting.
Nama organisme yang sering disebut kutu kemaluan adalah Pediculosis pubis. Kutu lain yang sering
menginfeksi manusia adalah Pediculus humanus capitis (kutu kepala) dan Pediculus humanus corporis
(kutu badan).

Kutu kemaluan kebanyakan ditemukan pada remaja. Penularan biasanya terjadi selama aktivitas seksual.
Namun, hal itu juga dapat terjadi melalui kontak fisik dengan objek yang terkontaminasi seperti toilet
kursi, seprai dan selimut. Bahkan, beberapa wanita mendapatkan kutu kemaluan ketika mencoba
pakaian renang.
Kutu kemaluan memiliki morfologi yang berbeda dari kutu kepala dan kutu badan, yaitu agak bulat
dengan tiga pasang kaki pada kedua sisi tubuh (seperti kepiting).
Dibandingkan dengan kutu lainnya, usia kutu kemaluan betina sedikit lebih pendek (3 minggu) dan
menghasilkan telur lebih sedikit per hari (3 telur). Telur menempel pada pangkal batang rambut
kemaluan selama sekitar 6 sampai 8 hari sebelum menetas.
Dilansir Emedicinehealth, Selasa (26/10/2010), berikut penyebab dan penularan kutu kemaluan:
1. Sumber infeksi kutu kemaluan adalah kontak intim dengan orang yang terinfeksi
2. Karena penularan terjadi selama hubungan intim, hubungan seksual yang sebenarnya tidak diperlukan
untuk penyebaran kutu kemaluan.
3. Kutu kemaluan juga dapat ditularkan melalui kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi
seperti handuk, seprai atau pakaian.
4. Kutu tidak melompat atau terbang, maka kontak sebenarnya diperlukan untuk transmisi. Seorang
individu mungkin memperoleh infeksi karena tidur bersama atau dari handuk.
5. Kucing, anjing dan hewan peliharaan lainnya tidak terlibat dalam penyebaran kutu manusia
Gejala infeksi kutu kemaluan:
1. Gatal dan terbakar di daerah kemaluan
2. Gatal dapat menyebar karena kutu kemaluan bergerak ke daerah basah lain dari tubuh seperti ketiak
3. Gatal akan memburuk pada malam hari
4. Menggaruk intens dan lama dapat mengakibatkan kulit terluka dan dapat menjadi terinfeksi oleh
bakteri
5. Demam, terbakar ketika buang air keci atau keluarnya cairan kelamin.
Sedangkan tindakan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi infeksi kutu kemaluan adalah:
1. Mengeramasi rambut kemaluan dan wilayah sekitarnya sedikitnya selama 5 menit
2. Bilas dengan baik
3. Menyisir rambut kemaluan dengan sisir bergigi halus untuk menghilangkan telur
4. Beberapa dokter menyarankan menggunting rambut kemaluan dengan pisau cukur listrik nonsharp
untuk mengurangi jumlah kutu dan telur.

Definisi

Kutu
mengacu pada berbagaiartropodaberukuran kecil.Nama ini dipakai untuk sejumlahkrustasea(sepertikutu
air),serangga(sepertikutu kepaladankutu daun), dan berbagai anggotaAcarina(tungaudancaplak, yang
berkerabat lebih dekat denganlaba-labadari padaserangga).

Dalam arti lebih sempit, kutu adalahseranggayang tidakbersayap dan berukuran kecil, yang dalambahasa
Inggrismencakup
flea
(kutu yang melompat, ordoSiphonaptera)dan
louse
(kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordoPhtirapterayangn semuanya adalahparasit). Dalambahasa
Indonesiakeduanya tidak dibedakan, malah mencakup jugasebagian dari kerabatwereng(ordoHemiptera) dan
beberapa anggota ordoColeopt

. MORFOLOGI

Kututak hanyahinggap dirambutkepala. Makhluk kecilyangmenjengkelkan itu juga suka hinggap di bagian
tubuh lainnyayangditumbuhirambutseperti ketiak, janggut, dada bahkan rambut kemaluan.Kutu kemaluan
atauseringdisebut dengan kutu kepiting (crabs) adalahseranggaparasit yang ditemukan terutama di daerah
kemaluan atau alat kelamin manusia. Istilahkepiting diberikankarenatampilan mikroskopiknya yang menyerupai
kepiting.Nama organisme yangseringdisebut kutu kemaluan adalah Pediculosis pubis. Kutukemaluan memiliki
morfologi yang berbeda dari kutu kepala dan kutu badan, yaitu agak bulatdengan tiga pasang kaki pada kedua sisi
tubuh (seperti kepiting).Dibandingkan dengan kutu lainnya, usia kutu kemaluan betina sedikit lebih pendek
(3minggu) dan menghasilkan telur lebih sedikit per hari (3 telur). Telur menempel pada pangkalbatang rambut
kemaluanselamasekitar 6 sampai 8 hari sebelum menetas.

ADAPUN CIRI-CIRI DARI KUTU DEWASA ADALAHKEPALA terdapat


Sepasang antena

Sepasang mata facet

Haustellum (alat mulut)

THORAX

(Terdiri atas protothorax, mesothorax, metathorax) terdapat :

Kaki yang kuat (3 pasang) berakhir :

Kuku

Claw

Pada protothorax antara coxa kaki 1 dan 2 terdapat 1 pasang spirake


IV. Dasar Teori
Kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil. Kutu mengacu pada berbagai arthropoda
berukuran kecil hingga sangat kecil. Nama ini dipakai untuk sejumlah crustacea air kecil (seperti kutu
air), serangga (seperti kutu kepala dan kutu daun), serta secara salah kaprah berbagai anggota Acarina
(tungu dan caplak) yang berkerabat lebih dekat dengan laba-laba daripada serangga. Dalam arti sempit,
kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang dalam bahasa inggris mencakup
flea ( kutu yang melompat, ordo Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan
ordo Phtiraptera yang semuanya adalah parasit) ( anonim, 2010).
Kutu adalah ektoparasit yang kecil, tidak bersayap, dari unggas dan mamali. Serangga ini menyebabkan
iritasi yang menyakitkan, dan hewan-hewan yang terinfeksi kesehatan dan berat badannya menurun.
Kutu yang berbeda jenis menyerang tipe-tipe unggas dan mamalia peliharaan yang berbeda dan tiap-
tiap jenisnya biasa menginfeksi suatu bagian tubuh induk semang. Tidak satupun kutu penggigit dikenal
menyerang manusia. Serangga ini seringkali dibagi menjadi dua ordo yang terpisah yaitu Mallophaga
(kutu penggigit) dan Anoplura (kutu penghisap). Sub ordo Anoplura mengandung beberapa jenis parasit
pada hewan-hewan peliharaan dan dua jenis yang menyerang manusia. Serangga – serangga ini adalah
ektoparasit yang mengganggu dan beberapa vector penyakit yang penting. Banyak kutu penggigit (sub
family amblycera dan ishmocera) adalah hewan-hewan peliharaan terutama unggas. Kutu kepala adalah
sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup dibagian kepala. Kutu betina mampu bertelur enam
biji sehari. Telur ini selalu melekat dengan kuat pada rambut. Telur-telur ini akan menetas selepas lebih
kurang 8 hari (anonim, 2010).

V. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Mikroskop
2. Pinset
3. Objek glass
4. Petridish
5. Beaker glass
6. Cover glass
7. Pipet tetes

B. Bahan
1. Kutu
2. Kloroform

VI. Cara Kerja


1) Kutu ditangkap dan dimasukkan ke dalam plastic atau botol
2) Kemudian kutu dimatikan menggunakan kloroform
3) Kutu diambil menggunakan pinset
4) Kutu diletakkan di atas objek glass, kemudian ditutup dengan cover glass
5) Kemudian diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x
6) Kemudian diidentifikasi jenis kutu tersebut

VII. Data Hasil Praktikum


1. Kutu Manusia ( Pediculus Humanis Capitis)

Ciri – cirri :
- Hidup di kepala manusia
- Ukurannya untuk betina 1,8 – 2,0 mm
Untuk jantan 1 – 1,5 mm
- Tidak bersayap
- Memiliki 3 pasang kaki, pada ujung terdapat capit
- Ukuran betina lebih besar daripada jantan
- Berwarna abu-abu
- Antena terdiri dari 5 segmen
2. Kutu Anjing ( Stenocepalides canis)

Ciri- ciri :
- Memiliki 4 pasang kaki
- Tidak bersayap
- Berwarna coklat
- Ukurannya dapat besar hingga 30 mm
- Hidup pada anjing
- Berada pada kepala, leher, telinga dan telapak kaki anjing

3. Kutu Kucing ( Ctenophalides felis)

Ciri – ciri :
- Terdapat pada kucing
- Tidak bersayap
- Bentuk tubuh gepeng
- Terdapat lekukan – lekukan
- Memiliki 3 pasang kaki
- Berwarna coklat
- Mulut penghisap
- Genal conde dan pronotal cobs sama panjang

VIII. Pembahasan
Pratikum kali ini adalah identifikasi kutu. Identifikasi ini bertujuan untuk mengetahui cara identifikasi
cirri, ukuran dan bentuk dari kutu tersebut. Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan metode
pemeriksaan secara mikroskopis dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran objektif 10x.
Kutu ditangkap, kemudian diamsukkan ke dalam botol yang telah berisi kloroform. Hal ini bertujuan
untuk mematikan kutu tersebut. Pemeriksaan ini menggunakan alat glass objek yang dipakai untuk
tempat kutu, lalu ditutup dengan cover glass. Dibaca dibawah mikroskop. Metode pemeriksaan
mikroskop ini bertujuan untuk melihat secara jelas dari bagian tubuh kutu. Hal ini dilakukan karena kutu
memiliki cirri/ struktur yang berbeda.
Pada pratikum, ada beberapa jenis kutu yang ditemukan, antara lain kutu manusia (Pediculus humanis
capitis), kutu anjing (Stenocepalides canis), kutu kucing (Ctenophalides felis). Pediculus humanis capitis
adalah kutu yang menginfeksi bagian kepala. Terutama di bagian belakang telinga dan bagian belakang
kepala yang berbatasan dengan leher. Telur kutu ini disebut nits, berbentuk oval, berwarna putih dan
menempel pada rambut. Siklus hidup dari telur sampai dewasa berkisar 3 minggu dan lamanya
mencapai 30-40 hari hidupnya. Bentuk dewasa hidup dengan menghisap darah manusia. Ctenocepalides
canis adalah nama dari parasit kutu anjing. Kutu ini menghisap darah anjing. Kutu ini biasa ditemukan di
daerah kuku anjing. Ukuran kutu ini dapat sebesar 30 mm. ctenophalides felis merupakan kutu kucing.
Kutu ini memiliki perbedaan antara jantan dan betinanya.
Ctenophalides felis jantan : tubuhnya memiliki ujung posterior, antenna lebih panjang
Ctenophalides felis betina : tubuhnya bulat, antenna lebih pendek
Kutu ini menggigit mangsanya untuk dihisap darahnya. Saat menggigit, gigitannya menyebabkan iritasi
dan alergi kulit bahkan gatal-gatal pada manusia maupun hewan. Selain gatal-gatal, gigitannya dapat
menyebabkan penyakit akut. Contohnya penyakit yang disebabkan adalah Typus murine, Larva cacing
pita dan lain-lain. Agar terhindar dari kutu, baik mamalia dan hewan sebaiknya dilakukan pencegahan
yaitu menjaga sanitasi dan menghindari kontak langsung dengan hewan atau tempat- tempat yang
terinfeksi.

IX. KESIMPULAN
Dari hasil pratikum dapat disimpulkan bahwa ditemukan kutu manusia, kutu anjing dan kutu kucing.

X. DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim,2010.Kutu.http://id.wikipedia.org/wiki/kutu
2. Anonim,2010.Jenis Kutu.http://wong 168.wordpress.cpm/2010/0880/jenis kutu
3. Sembel, Dantje T,2009.Entomologi Kedokteran.Yogyakarta:Penerbit An

Kutu kelamin (Phthirus pubis) atau sering disebut dengan kutu kepiting
(crabs) adalah parasit yang ditemukan terutama di daerah kemaluan atau
alat kelamin manusia. Istilah kepiting diberikan karena tampilan
mikroskopiknya yang menyerupai kepiting. Kutu Phthirus pubis dewasa
menghisap darah untuk bertahan hidup.

Phthirus pubis berwarna abu-abu, oval, Arthropoda berkaki enam. Setiap 1


sampai 2 mm, membuat kutu kemaluan kecil dari kutu kepala, yang
merupakan spesies yang berbeda. kutu kemaluan bertelur (nits disebut)
pada kasar rambut-rambut tubuh yaitu, kemaluan, rambut perianal, rambut
paha, rambut perut dan rambut ketiak. Kutu dewasa hidup dengan
menghisap darah dan tidak bergerak jauh dari telur mereka (Frenkl & Potts,
2007; Leone, 2007; Link, 2007).

INJA

UAN PUST

AKA

A.
disebut

“nits

“;

telur

diletakk

an

pada

rambut

dan

dengan

erat

me

lekat

pada

rambu

atau

serabut

pakaian.

Telur

ini

dapat

hidup

berbulan–bulan

pada
pakaian.

Telur

men

etas

dalam

aktu

11

hari

pada

suhu

21

36
0

C.

Nimfa

tumbuh

dalam

kulit

telur

dan

keluar

mela
lui

operkulum

an

terbuka.

Nimfa

mengal

am

kali

pergantian

kulit

selam

dua

inggu.

Lingkaran

hidup

kutu

kepala

Pediculus
humanu

capitis

rata-

rata

18

hari,

uml

ah

telur

an

diletakk

an

selam

hidupn

ya

diperkirakan

140 butir.

c.

c.
Epide

mio

logi

Kutu

rambut

kepala

Pediculus

humanus

capitis

di

tularkan

dengan

perantara

sikat

rambu

t,

si

sir,

dan

topi.

Temp

at-

tempa
t

ya

ng

disukai

adalah

rambut

pada

belakang

kepala

kutu

rambu

kepala

Pediculus

humanus

capitis

dapat

bertahan

10

hari

pada

uhu
5
0

tanpa

makan,

disamp

ing

itu

kutu

rambu

kepala

Pediculus

humanu

capitis

paling

sering

menggigi

pada

bagian belakang

kepala

dan kuduk
2.

Kutu badan

Pediculus

humanu

s corporis )

a.

a.

Morfologi

Badan

berwarna

putih

kelabu,

berbentuk

pipih

dan

em

anjang,

me

mp

un

ya

i
kepala

ya

ng

ovoid

sedikit

bersudut,

thorax

dari

chitin

ya

ng

segmenn

ber

satu

dan

abdom

en

ya

ng

terdiri

dari

ruas,
pada

kepala

ta

mpak

sepasang

mata

sederhana

di

sebelah

latera

l,

sepasang

antena

pendek

an

terdiri

atas

ruas

dan

probosis,

alat

penusuk
ya

ng

dapat

me

ma

njang,

tiap

ruas

thorax

an

telah

bersatu

mem

pun

sepasang

kaki

kuat

ya

ng

terdiri
dari

ruas

dan

berakhir

sebagai

satu

sapit

men

ye

ru

pai

kait

ya

ng

berhadapan

dengan

tonjolan

tibia

untuk

berpegangan

erat

pada

rambu

t
atau

bulu,

ruas

abdom

en

terakhir

pada

dor

sal

dan

dua

ton

jolan

genital

di

bagian

latera

ya

ng

em

egang

rambu

t
selama

me

me

gang

telur,

ukuran

2 - 4 mm

b.

b.

Siklus

hidup

Telur

berwarna

putih,

mem

pun

ai

operkulum,

0,6

0,8

mm

,
disebut

“nits

“;

telur

diletakk

an

pada

rambut

dan

dengan

erat

me

lekat

pada

rambu

atau

serabut

pakaian.

Telur

ini

dapat

hidup

berbulan-

bulan
pada

pakaian.

Telur

men

etas

dala

aktu

11

hari

pada

suhu

21

36
0

C.

Nimfa

tumbuh

dalam

kulit

telur

dan
keluar

mela

lui

operkulum

an

terbuka.

c.

c.

Epide

mio

logi

Kutu

badan

Pediculus

humanus

corporis)

ditularkan

secara

kontak

langsung

atau
dengan

perantara

pakaian

atau

barang-

barang

pribadi

lain

an

meng

adung

telur.

Te

mpat-

tempa

an

disukai

Kutu

badan

(
Pediculus

humanu

corporis)

ialah

serat-serat

pakaian,

rambut

dada

dan

ketiak

kutu

badan

Pediculus

humanu

corporis)

menggig

it

pada

te

mpat-

tempa

t
di

mana

pakaian

meleka

pada

badan.

Dapat

bertahan

10

hari

pada suhu 5
0

C tanpa

makan.

3.

Kutu

kem

aluan

Phthirus pubis)

a.

a.

Morfologi

Bentuk

kepala
segi

empat,

abdom

en

pendek

dengan

batas

ruas

an

tidak n

ya

ta

lagi

dan kuku y

an

besar dan kuat,

ukuran 0,8 – 1,2 mm

b.

b.

Siklus

hidup
Telur

berwarna

putih,

me

mp

un

ya

operkulum,

0,6

0,8

mm

disebut

“nits

“;

telur

diletakk

an

pada

rambut

dan

dengan

erat
me

lekat

pada

rambu

atau

serabut

pakaian.

Telur

ini

dapat

hidup

berbulan-

bulan

pada

pakaian.

Telur

men

etas

dalam

aktu

11
hari

pada

suhu

21

36
0

C.

Nimfa

tumbuh

dalam

kulit

telur

dan

keluar

mela

lui

operkulum

an

terbuka.

c.

c.

Epide

mio
logi

Kutu

kemalu

an

Phthirus

pubis)

biasan

ya

ditularkan

ewaktu

bersetubuh,

baik

bentuk

dewasa

maupun

telurn

pada

rambut

an

g
rontok

dan

arang

sekali

mela

lui

te

mpat

duduk

W.C.,

pakaian

atau

temp

at

tidur.

Te

mpat

hidup

kutu

kema

luan

Phthirus
pubis)

adalah

rambu

t-

rambu

kem

aluan.

utu

kemalu

an

Phthirus

pubis)

mengg

igit

terutam

pada

daerah

kemaluan,

mat

dala
m

2 hari

tanpa

makan.

C.

Preparat

Perm

anen

Prosedur

ya

ng

paling

sering

digunakan

dala

me

mp

el

ajari

morfolog

kutu

adalah

pembuat
an

preparat

perm

anen

ya

ng

dapat

diam

ati

dengan

bantuan

mikroskop,

sehingga

kita

bisa

meng

am

at

stuktur

atau

morfologi

ini

dala

m
waktu

la

ma

dan

dalam

berbagai

keadaan

fisiologis.

reparat

an

ideal

tentu

sa

ja

harus

diawetkan

dengan

zat

kimia

ya

ng

sesuai
sehingga

spe

si

men

pada

slide

tersebut

akan

mem

pun

ai

stuktur

dan

komposisi

an

sama

seperti

dalam

tubuhny

a.

(Luis

C.
Junqueira,

Jo

se

Carneiro1997)

1.

Da

ya

Tahan

Preparat

Permanen

Adalah

kekuatan

ataupun

cara

untuk

dapat

mem

per

tahankan

keadaann

dari

berbagai

hal
ya

ng

bisa

merusak

dirin

ya

agar

tetap

kuat

dan

tidak

mudah

ru

sak

Suharsa

dan Ana Retnoningsih,

2005).

2.

Kele

mahan

dan Kelebihan

Metode Pembu

atan

P
reparat

Perm

anen

a.

a.

Kelebihann

Perlakuan

dehidrasi

menggunak

an

konsentrasi

berbeda

me

mp

un

ya

kelebihan,

preparat

perm

anen

tersebut

akan
bisa

bertahan

lebih

la

ma

karena

mendap

at

perlakuan

dehidrasi

an

menggant

ikan

cairan

tubuh

parasit

dengan cairan

kim

ia

sehingga

tidak

mudah

busuk.
10

Anda mungkin juga menyukai