Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 6

Phthiraptera -
Pediculus
D42A - 2023
Kelompok 6

Anggota Kelompok

Ira Anjani Nailah Riska H Satrio Hendhy S


P17334121417 P17334121426 P17334121440
Kelompok 6

Pendahuluan
Ordo Pthiraptera merupakan serangga yang tidak bersayap, memiliki antena
yang berbentuk filiform, tungkainnya berkembang dengan baik serta memiliki
cakar yang kuat untuk dapat melekat pada rambut inangnya. Tipe alat mulut
mandibulata pada Amblycera, Ischnocera dan Rhyncopthirina sedangkan
untuk menghisap pada Anoplural. Kutu dibagi menjadi tiga sub ordo yaitu
Mallophaga (kutu penggigit dan pengunyah), Anoplura (kutu penghisap), dan
Rhynchophtirina. Anoplura (kutu penghisap) yang merupakan parasit yang
dapat menyebabkan anemia pada manusia yaitu Pthirus dan Pediculus yang
meliputi dua spesies yang penting dalam masalah kesehatan yaitu Pthirus
pubis dan Pediculus humanus
Kelompok 6

Morfologi Umum
Ordo Pthiraptera terdiri dari tiga bagian tubuh yaitu caput, thorak dan
abdomen serta memiliki bentuk tubuh dorsoventral dan berukuran kecil,
bagian kepala lebih sempit dari pada prothoraks serta kutu memiliki antena
yang beruasruas, bagian mulut memiliki stile penusuk yang berfungsi untuk
menghisap darah dan menyuntikkan kelenjar ludah ke tubuh inang. Bagian
thorak memiliki ukuran lebih besar dari caput. Bagian thorak memiliki tiga
segmen setiap segmen memiliki tungkat yang digunakan untuk bergerak
yang terdiri dari proleg, mesoleg dan metaleg yang terdiri atas dari 4 ruas yaitu
coxa, femur, tibia, dan tarsus yang memiliki satu cakar.
Kelompok 6

Karakteristik Sub-Ordo
Mallophaga (Kutu Penggigit)
Morfologi tubuh Mallophaga yaitu berukuran 2-6 mm, kepala lebih luas dibandingkan
dengan toraks serta memiliki karakteristik mulut penggigit, mandibula digunakan
untuk memotong dan memegang makanan. Bagian mulut kutu penggigit terdiri
dari Mandibula (rahang bawah) digunakan memotong bagian-bagian kecil bulu
unggas, yang dengan labrum (bibir sebelah atas) didorong kedalam mulut.

Anoplura (kutu penghisap)


Anoplural (kutu penghisap) mempunyai mulut yang terdiri atas probosis halus dan
kecil yang disebut sebagai haustelum di bagian dalamnya dilengkapi gigi-gigi kecil
yang diarahkan ke luar untuk ditancapkan pada kulit inangnya, tiga buah organ
penusuk seperti jarum yang disebut stilet dapat dikeluarkan untuk menghisap darah
dan menyuntikkan kelenjar ke tubuh inang.
Kelompok 6

Karakteristik Sub-Ordo
Rhynchophtirina (kutu gajah dan babi hutan)

Memiliki morfologi tubuh dengan kepala yang terdiri dari tersegmentasi antena dan
mimbar dengan mandibula yan dikembangkan sebagai organ menggigit. Tiga
pasang kaki masing-masing dengan lima segmen, muncul dari thorak dengan
bentuk pipih dorsaventral serta caput.
Kelompok 6

Pediculus
humanus capitis
Pediculus humanus capitis atau yang dikenal dengan kutu
rambut merupakan ektoparasit yang hidup pada kulit kepala
manusia. Pada suhu 5°C kutu dewasa dapat bertahan hidup
dengan tidak makan selama sepuluh hari, dan pada suhu 40°C
semua ektoparasit dewasa spesies Pediculus humanus capitis
akan mati. Tetapi telurnya masih dapat hidup selama 15 menit
pada suhu 60°C. Pediculus humanus capitis mudah ditularkan
melalui hubungan langsung antar individu atau melalui benda-
benda pribadi yang digunakan secara bersama-sama, seperti
topi dan sisir
Kelompok 6

Klasifikasi

Sub Ordo : Anoplura


Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Phthiraptera
Famili : Pediculidae
Genus : Pediculus
Spesies : Pediculus humanus capitis
Kelompok 6

Morfologi
Bentuk tubuh yang memanjang dengan ujung posterior meruncing dan
mempunyai batas ruas yang jelas. Panjang badan dari Pediculus humanus capitis
antara 1-2 mm. Bagian kepala berbentuk ovoid yang bersudut, sedangkan semua
kakinya berukuran sama. Memiliki 3 pasang kaki yang ditiap ujungnya terdapat kait
yang berguna untuk menempel pada rambut. Memiliki antenan yang terdiri dari 5
segmen dan satu pasang mata di belakang antena. Telurnya berwarna putih yang
lonjong bentuknya dan mempunyai penutup telur (operkulum). Telur dapat mlekat
erat pada rambut hospes karena berperekat. Seekor kutu betina bertelur sebanyak
6 sampai 9 butir dalah satu hari. Pada ruas abdomen terakhir mempunyai lubang
kelamin di tengah bagian dorsal dan 2 tonjolan genital di bagian lateral yang
memegang rambut selama melekatkan telur
Kelompok 6

Morfologi
Kelompok 6

Siklus Hidup

Siklus hidup Pediculus humanus capitis mempunyai metamorfosis yang tidak lengkap
(incomplete metamorphosis). Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari
sesudah dikeluarkan oleh induk Pediculus humanus capitis. Sesudah mengalami 3 kali
pergantian kulit, nimfa akan berubah menjadi kutu rambut dewasa dalam waktu 7-14
hari. Pediculus humanus capitis dapat hidup sampai 40 hari lamanya pada badan
hospes
Kelompok 6

Gejala Klinis oleh Pediculus


humanis capitis

Pediculus humanus capitis hidup dengan menghisap darah manusia dan dapat
menyebabkan lesi pada kulit. Pada kondisi infeksi berat, ditemukan adanya eksudat
nanah akibat dari luka gigitan yang meradang. Gigitan Pediculus humanus capitis juga
menyebabkan terbentuknya papul berwarna merah yang terasa sangat gatal, disertai
pembengkakan kulit yang berair. Garukan kulit dapat menimbulkan infeksi sekunder
yang menyebabkan timbulnya pustula dan krusta. Diagnosis pasti dapat dilakukan jika
dapat ditemukan parasit dewasa atau telurnya.
Kelompok 6

Phtirus pubis
Phthirus pubis adalah serangga parasit penghisap darah yang
hidup di kulit sekitar kelamin manusia. Kutu kelamin biasanya
menular melalui hubungan seksual. Penularan dari orang tua
kepada anak lebih mungkin terjadi melalui rute pemakaian
handuk, pakaian, tempat tidur atau closets yang sama secara
bergantian. Kutu Pubic menyebar melalui keringat saat kontak
tubuh atau seksual. Kutu kemaluan menginfeksi daerah
rambut kemaluan dan bertelur. Kutu ini juga dapat ditemukan
di ketiak rambut dan alis. Nama penyakit yang disebabkannya
adalah pedikulosis pubis atau phthiriasis pubis.pedikulosis
pubis adalah infeksi tuma pada rambut di daerah pubis dan
disekitarnya oleh Phtyhirus pubis
Kelompok 6

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Arthtropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Phthiraptera
Subordo : Anoplura
Famili : Pthiridae
Genus : Pthirus
Spesies : P. pubis
Kelompok 6

Morfologi
Phthirus pubis memiliki bentuk morfologi yang berbeda bila dibandingkan dengan
spesies dari Pediculus humanus, berbentuk seperti kepiting dan lebih suka untuk
tinggal di area yang berambut seperti pada pubis, tapi juga dapat berada di area
berambut seperti ketiak, dada, perut, dan kelopak mata. Bentuk kepala segi empat,
abdomen pendek dengan batas ruas yang tidak nyata dan kuku yang besar dan
kuat, ukuran 0,8 – 1,2 mm. Pada kepala terdapat sepasang antena, sepasang mata
facet, dan alat penghisap. Memiliki telur berwarna putih jernih dnegan ukuran
kurang lebih 1 mm dan memiliki operkulum. Nimfanya kurang lebih berbentuk
sama seperti dewasa, hanya saja alat kelamin yang terbentuk belum sempurna.
Kelompok 6

Morfologi
Betina Jantan

Nimfa Telur
Kelompok 6

Siklus Hidup

Phtirus pubis memilliki telur, nimfa dan dewasa sebagai siklus hidupnya. Telur (nits)
diletakkan di batang rambut. Betina akan bertelur sekitar 30 telur selama masa hidup
3-4 minggu mereka. Telur menetas setelah sekitar satu minggu dan menjadi nimfa,
yang terlihat seperti versi dewasa yang lebih kecil. Nimfa menjalani tiga pergantian kulit
sebelum menjadi dewasa. Kutu dewasa hanya ditemukan di inang manusia dan
membutuhkan darah manusia untuk bertahan hidup. Mereka bertahan selama 24-48
jam tanpa pemberian darah.
Kelompok 6

Gejala Klinis oleh Phtirus


pubis

Sebagian besar kehadran kutu ini tidak menunjukkan gejala. Namun gejala yang
muncul mungkin termasuk perasaan menggelitik dari sesuatu yang bergerak di
rambut, gatal, yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air liur kutu, dan lekas
marah. Pruritis yang disebabkan oleh gigitan kutu kemaluan mungkin sangat
intens, dan perubahan warna pada kulit dapat terjadi jika infestasi tidak diobati
untuk waktu yang lama. Gejala patognomonik lainnya adalah Black dot, yaitu
adanya bercak-bercak hitam yang tampak jelas pada celana dalam berwarna
putih yang dilihat oleh penderita pada waktu bangun tidur. Bercak hitam ini
merupakan krusta berasal dari darah yang sering diinterprestasikan salah sebagai
hematuria. Kadang-kadang terjadi infeksi sekunder dengan pembesaran kelenjar
getah bening regional.
Kelompok 6

Thank You
Semoga apa yang sudah disampaikan dapat
dimengerti dan bermanfaat untuk semuanya,
sekali lagi, terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai