SERANGGA
Apa itu serangga??
3%
2%
0%
6%
Jumlah MH
2% Serangga
Tumbuhan
Ganggang
Jamur
22% Bakteri
65% Virus
Hewan lain
Protista
Kesuksesan serangga dalam Jumah
Sand fly
Black fly (Culicoides).
(Simulidae)
Lalat tsetse
Penyakit dari vektor Lalat
1. Myasis atau belatungan adalah
infestasi larva lalat ke dalam suatu
jaringan hidup hewan berdarah
panas termasuk manusia.
Spirakulum posterior
labium
bent
back
stylets piercing
skin
section
through skin
blood sucked
from capillary
Perbandingan telur,
larva dan pupa
Culex
Mansonia
Anopheles
Aedes
Penyakit dari vektor nyamuk
Spesies nyamuk Penyakit Agen (patogen)
Anopheles sp. Malaria Protozoa:
Plasmodium sp.
Culex sp. Filariasis Nematoda
(cacing):
- Wuchereria
bancrofti
- Brugia timori
- Brugia malayi
Culex Japanese Arbovirus (Virus
quinquefasciatus Enchephalitis JE)
Aedes aegypti Yellow fever Arbovirus
Dengue Haemorrhagic Arbovirus (Virus
Fever Dengue)
Pengendalian Nyamuk
• Menghilangkan genangan air
• Memberikan predator alami (Penelitian
terhadap efisiensi pengendalian terhadap
vektor larva nyamuk dengan
menggunakan Odonata selama ini masih
terbatas pada tataran larva dan hasil
tingkat pemangsaan spesies Odonata
terhadap larva nyamuk sangat besar,
terutama Pantala flavescens. Pantala
flavescens adalah pemangsa yang paling
efektif terhadap Aedes aegypti (76,1%)
dan Culex quinquefasciatus (64,63%)).
• Insektisida alami
• Hasil pemangsaan Orthetrum sabina
terhadap nyamuk Culex dan Aedes
sebesar 82,76% dan 84,97%. Tingkat
pemangsaan Pantala flavescens terhadap
nyamuk Culex dan Aedes sebesar 84,52%
dan 84,51%.
Adapun uji pemangsaan dengan
memberikan makanan Odonata yang lebih
bervariasi menunjukkan jumlah
pemangsaan yang tetap besar terhadap
nyamuk. Jumlah nyamuk Culex , Aedes,
dan kupu-kupu yang dimangsa oleh
Orthetrum sabina sebesar 86,94% dan
81,54%, dan 16,67%.
Serangga Vektor
3. Lipas
• Biologi lipas:
- Metamorfosa tidak
sempurna, telur-nympha-
dewasa
- Untuk menyelesaikan satu
siklus hidupnya kecoa
butuh waktu kurang lebih
tujuh bulan.
- Telur diletakkan dalam
ootheca(30-40 telur)
- Kantung telur diletakkan
ditempat lembab, seperti
jaringan tanaman,
serasah.
- Hidup dalam kelompok
ditempat lembab
Penyakit akibat Lipas
• Meskipun belum ada penelitian yang pasti
tentang kecoa sebagai vektor penyakit tertentu,
namun jika dilihat dari kebiasaan dan habitat
hidupnya, kecoa sangat mungkin menularkan
penyakit pada manusia. Kuman penyakit yang
menempel pada tubuhnya yang dibawa dari
tempat-tempat kotor akan menempel di setiap
tempat yang dia hinggapi. Karena alasan inilah
kecoa perlu dikendalikan populasinya.
• Kemungkinan dapat menularkan penyakit secara
mekanik karena pernah ditemukan telur cacing,
protozoa, virus dan jamur yang patogen pada
tubuh kecoa.
Pengendalian Lipas
• Pencegahan keberadaan kecoa di rumah
juga perlu dilakukan antara lain dengan
sanitasi rumah yang baik. Cara ini jauh
lebih baik untuk mengatasi kemungkinan
penyebaran penyakit yang di perantarai
oleh kecoa
• Pengendalian secara fisik juga dapat
dilakukan dengan cara menyiramkan air
panas pada kapsul-kapsul telur kecoa
sehingga kapsul-kapsul itu tidak sampai
menetas.
• mengggunakan insektisida seperti yang
beredar di pasaran
Serangga Vektor
4. Pinjal
• Human lice (Pediculus humanus and
P. capitus) spread Borellia
recurrentis, a spirochaete pathogen
that causes epidemic relapsing
fever. They also carry the
rickettsial pathogens that cause
epidemic typhus (Rickettsia
prowazeki) and trench fever (R.
quintana).
• Xenopsylla cheopis :
menyebabkan tyfus yg
dibawa oleh riketssia,
Pes oleh yersinia
pestis
• Penyakit
salmonelosisPinjal bisa
menjadi vektor
penyekit-penyakit
manusia yang penting
misalnya :
• penyakit pest (=
sampar = plague) dan
murine typhus yang
dipindahkan dari tikus
• ke manusia.
pengendalian
• Beberapa spesies pinjal menggigit dan
menghisap darah manusia. Vektor
terpenting untuk penyakit pest dan
murine typhus ialah pinjal tikus Xenopsylla
cheopis.
• Alas kandang anjing yang mengandung
banyak pinjal bisa dibakar atau dicuci
dengan sabun dan air panas.
• Permadani dan lantai bisa dibersihkan
dengan vacuum cleaner, dan setelah itu
disemprot dengan residual insekticide.
• Pinjal betina meletakkan telurnya diantara rambut atau
bulu dari burung mau tikus mau disarang mereka. Telur-
telur ini menetas dalam waktu 2 hari sampaibeberapa
minggu, tergantung dari suhu dan kelembaban. Telur-telur
pinjal menjadi larva-larva kecil, berwarna muda dan seperti
cacing. Larva-larva ini terdapat dilantai, retak-retak pada
dinding, permadani, sarang tikus, kandang ayam, kandang
anjing, sarang burung clan sebagainya.
• Larva-larva hidup dari segala macam sisa-sisa organic.
Larva-larva mengalami 3 x tukar kulit selama 1 minggu
sampai beberapabulan. Larva kemudian berubah menjadi
pupa yang dibungkus dengan kokon yang dikotori oleh
pasir dan sisa-sisa kotoran lain. Stadium pupa berlangsung
selama 1minggu sampai 1 tahun. Dari pupa akhimya pinjal
dewasa. Dalam waktu 24 jam pinjal ini sudah bisa mulai
menggigit dan mengisap darah. Mengenai lama hidupnya
pinjal dan beberapa kali mereka bertelur tidak banyak
diketahui.