Anda di halaman 1dari 57

PENGENDALIAN VEKTOR

ERNYASIH, SKM, MKM


Entomologi
Bahasa Yunani
 ‘Etomon’ = serangga
 ‘logos’ = ilmu pengetahuan

 Mrp ilmu pengetahuan yg mempelajari


semua aspek tentang serangga (insekta) dan
lainnya yg sekerabat (termasuk Arthropoda)
Entomologi mrp cabang dari
zoologi
Ciri arthropoda
 Tubuh beruas-ruas
 Tubuh tddr kepala, dada dan abdomen
 Sistem peredaran darah terbuka & alat
peredarannya berupa jantung & pembuluh
darah terbuka
 Sistem alat pencernaan berupa saluran
tubular (kurang lebih lurus), ada mulut &
anus
 Alat pernapasan : trakea, insang, paru-
paru
 Alat pencernaan makanan tddr mulut,
kerongkongan & anus
 Sistem reproduksi terpisah, ada jantan &
betina, serta tjd scr seksual & aseksual
 Hidup didarat, air tawar & laut
Klasifikasi Antropoda
1. Kelas crustacea
2. Kelas Arachinodea
3. Kelas Myriapoda
4. Kelas Insekta
1. Kelas crustacea
 Mrp hewan air yg tdp di air laut & air
tawar
 Klp crustacea :
a. Entomostraca (udang tingkat rendah)
b. Malacostrata (udang tingkat tinggi)
a. Entomostraca
 mrp mikroorganisme
 Ciri :
Hdp sbg plankton
Tdk memiliki insang
 Klasifikasi :
Branchiopoda : kutu air
Ostacoda : plankton
Cocepoda : plankton
Cirripedia : plankton
b. Malacostrata
 Ciri : tubuhnya tddr cephalothoraks
◦ Cara berkembangbiak : telur  larva  dws
◦ Bernapas dgn insang
◦ Hewan yg tdk berwarna
 Klasifikasi :
◦ Ordo isopoda
◦ Ordo stomatopoda
◦ Ordo decapoda  udang, kepiting
2. Kelas Arachinodea
 Ciri :
◦ Umumnya hdp didarat, tp ada jg yg diair
◦ Ukuran tubuh : mikroskopis smp bbrp
sentimeter
◦ Tbh tddr chepalothoraks & abdomen serta
tdk mpy antena
◦ Jml mata bervariasi & biasanya mpy 8 mata
sederhana
Klasifikasi :
 Ordo scorpionida : kalajenking

 Ordo arachoida : laba-laba


 Ordo acarina : tungau
3. Kelas Myriapoda
 Ciri :
◦ Tubuh tddr kepala & perut tanpa thoraks
◦ Dikepala da satu pasang antena & sepasang
mata tunggal
◦ Setiap ruas mpy satu atau dua pasang kaki

 Klasifikasi :
◦ Chiloppoda : kelabang
◦ Diplopoda : kaki seribu
4. Kelas Insekta
 Ciri :
◦ Hidup didarat, tp ada jg di air tawar
◦ Tubuh tddr caput, dada, abdomen
◦ Di abdomennya biasanya tdp 6 – 11
segmen & satu atau dua sayap
◦ Penghancuran makanannyaa tjd di
lambung otot
4. Kelas Insekta
 Ciri :
◦ Kepalanya tdp sepasang mata majemuk, tp ada
yg bermata tunggal & antena
◦ Serangga betina tdp ovipositor yg berguna
menyimpan telur
Empat bentuk mulut serangga
1. Mulut menggigit :
 belalang
 jangkrik
2. Mulut menggigit & menjilat :
 lebah
3. Mulut penghisap :
 kupu-kupu
4. Mulut menusuk & menjilat :
 nyamuk
Thoraks tddr 3 segmen
 Prothoraks (bagian depan) : tdp sepasang
kaki jln & kadang2 ada sepasang sayap
 Mesothoraks (bagian tengah) : tdp
sepasang kaki jln & kadang2 ada sepasang
sayap
 Metathoraks (bagian belakang) : tdp
sepasang kaki jln
Kelas Insekta :

Ordo Dipthera  nyamuk dan lalat


Ordo Siphonaptera  pinjal
Ordo Anophera  kutu kepala
Ordo coleoptera  kecoak
Serangga sbg vektor penyakit

Penyakit dpt ditularkan mll serangga yg


disebut vektor
PENGERTIAN
 Vektor adalah :
Arthopoda, Rodentia atau hewan yang dapat
menularkan / memindahkan dan / atau menjadi
sumber penular penyakit terhadap manusia

 PP No.374 tahun 2010


Vektor merupakan arthropoda yang dapat
menularkan, memindahkan atau menjadi sumber
penularan penyakit pada manusia
 Ekologivektor mrp ilmu yg
mempelajari hub antara vektor &
sejenisnya dgn makhluk lain yg tdk
sejenis & dgn alam lingkungannya yg
nonbiologis
vector – disease – agen – host
system
Parasit vektor

penjamu
Manusia

Ling fisik faktor


biologi lainnya
Variabel ekologi
1. Habitat larva
2. Kontak vektor penjamu (host vector
contact)
3. Tempat istirahat (resting place)
4. Jangkauan terbang & penyebaran
(disersal & flight range)
5. Siklus harian & musiman
1. Habitat larva

 Habitat adalah tmp suatu makhluk hidup


tinggal & berkembang biak

 Setiap vektor mpy habitat yg berbeda


Con : nyamuk aedes aegypt menyukai air jernih
2. Kontak vektor penjamu (host
vector contact)
 Besarnya kontak antara vektor & penjamu :
 kebiasaan vektor mencari makan
Tersedianya penjamu

 Con : vektor nyamuk malaria  mencari makan


mulai ketika matahari tenggelam sampai pagi
3. Tempat istirahat (resting place)
Mrp tempat istirahat setelah
mencari makan

Pentinguntuk menentukan
kepadatan vektor
4. Jangkauan terbang & penyebaran
(disersal & flight range)
 Terkait
dgn seberapa sering kontak
dengan penjamu

 Vektor nyamuk dilihat dari jarak terbang


 dilepas & ditangkap kembali
 Indeks u/ jarak terbang :
FD (Flight Distance) 90
FD (Flight Distance) 50
 FD90  jarak terbang dimana 90 % dari
vektor yg dilepas dpt ditangkap kembali

 FD50  jarak terbang dimana 50 % dari


vektor yg dilepas dpt ditangkap kembali
5. Siklus harian & musiman
terkait
dgn perkembangbiakan vektor
Perubahan musim berhubungan dgn :
Hujan
Suhu
Kelembaban relatif
Con : populasi larva aedes menurun
bila hujan deras
Mosquito-Borne Disease :
Nyamuk merupakan binatang
kosmopolitan, spesies lebih dari 300.

 Malaria  Anopheles
 Filariasis  Anopheles, Culex,
Mansonia, Aedes
 Japanesse Enchepalitis  Culex
 Dengue Fever  A. Aegypti
 Chikungunya  A. Aegypti, A.
Africanus, Mansonia
 Yellow Fever  A. Aegypti
JENIS NYAMUK YANG PALING
UMUM MEYEBABKAN PENYAKIT
Daur hidup Nyamuk

1 – 2 hari

5 – 7 hari
1 – 4 hari
PERBEDAAN JENTIK NYAMUK
DAUR HIDUP LALAT
Water related insect vekor
mechanism

 Agen peny ditularkan mll gigitan serangga


yg berkembang biak di dlm air
Transmisi vektorborne disease
1. Kontak langsung
2. Transmisi scr mekanis
3. Transmisi scr biologis
Kontak langsung
 Vektor scr lgs memindahkan peny
dari satu org ke org lain mll kontak
lgs

 Contoh :
◦ Scabies  tungau/kutu
Transmisi scr mekanis
 Penyakit ditularkan scr mekanis oleh
arthropoda

 Misal : diare, tifoid  lalat


Transmisi scr biologis
 Propagative
◦ Agent peny tdk mengalami perubahan siklus, tetapi
bermultiplikasi di dlm tubuh vetor
◦ Con : plague bacilli  pinjal tikus

 Cyclo propagative
◦ Agent peny mengalami perubahan siklus &
bermultiplikasi di dlm tubuh vektor
◦ Con : parasit malaria  nyamuk anopheles

 Cyclo-developmental
◦ Agent peny mengalami perubahan siklus, tetapi td
bermultiplikasi didlm tubuh vektor
◦ Con : parasit filaria  nyamuk culex
Pengawasan Vektor
 Yi melakukan berbagai hal yang dipandang
bermanfaat shg kehidupan vektor mjd
sulit/tdk dpt berkembang biak
 Untuk dapat melakukan pengawasan,
diperlukan pengetahuan tentang :
Siklus hidup vektor
Ekologi vektor
Perilaku vektor
Cara transmisi vektor
Pengendalian vektor adalah semua kegiatan
atau tindakan yang ditujukan untuk :

a. Menurunkan populasi vektor serendah mungkin


sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk
terjadinya penularan penyakit
b. Menghindari kontak dengan vektor sehingga
penularan penyakit melalui vektor dapat
dikendalikan
LANGKAH-LANGKAH
PENGENDALIAN VEKTOR :

1. Pengendalian alami (Natural


control)

2. Pengendalian buatan
(Artificial /Applied control)
I. PENGENDALIAN ALAMI
1. Gunung, lautan, danau dan sungai
yang luas merupakan rintangan
penyebaran serangga,
2. Ketinggian tertentu menyebabkan
serangga tidak tahan hidup,
3. Musim, cuaca panas, dingin, kering,
tanah tandus, angin besar, dan curah
hujan tinggi.
4. Burung, katak, cicak, binatang lain
yang memangsa serangga.
5. Penyakit serangga
II. PENGENDALIAN BUATAN

Dilakukan atas usaha manusia.


Macam-macamnya :
1. Pengendalian Lingkungan
(Environmental control)

a. Modifikasi lingkungan
(Enviromental Modification)

b. Manipulasi Lingkungan
(Enviromental Manipulation)
Modifikasi lingkungan
 Mrp suatu transformasi fisik permanen
(jangka panjang) pada tanah, air dan
tumbuh-tumbuhan u/
mencegah/menurunkan habitat jentik
tanpa mengakibatkan kerugian bagi
manusia.
 Kegiatan :
 perbaikan persediaan air bersih,
Manipulasi Lingkungan
 Yi suatu pengkondisian sementara yg tidak
menguntungkan/tidak cocok sbg tmp
berkembangbiak vektor penular penyakit
 Kegiatan :
pemusnahan tempat perkembangbiakan
vector, mis 3 M
2. Pengendalian Kimiawi
Menggunakan bahan kimia yang
berkhasiat membunuh serangga
(insecticide) dan menghalau
serangga (repellent )

* Kebaikan :
1.Dapat dilakukan segera,
2.Meliputi daerah yang luas

* Keburukan :
1.Bersifat sementara,
2.Menimbulkan pencemaran lingkungan,
3.Memungkinkan timbul resistensi serangga,
4.Membunuh juga pemangsa serangga.
5.Penolakan penduduk karena kuatir binatang
peliharaannya mati.
3. Pengendalian Mekanik

Menggunakan alat yang langsung


membunuh, menangkap atau
menghalau, menyisir, mengeluarkan
serangga dari jaringan tubuh,
memakai baju pelindung,
memasang kawat kasa di jendela
untuk menghindarkan kontak antara
manusia dan vektor.
4. Pengendalian Fisik
 Digunakan alat fisika untuk
pemanasan, pembekuan dan alat listrik
untuk menghasilkan angin, penyinaran
cahaya yang dapat membunuh atau
mengganggu kehidupan serangga.
 Suhu 600 C dan suhu beku akan
membunuh serangga sedangkan suhu
dingin menyebabkan serangga tidak
dapat melakukan aktifitasnya
 Cara ini dilakukan di hotel, restoran dan
pasar swalayan dengan memasang
hembusan angin keras di pintu masuk.
 Memasang lampu kuning dapat
menghalau nyamuk
5. Pengendalian Biologik

 Memperbanyak pemangsa dan parasit


sebagai musuh alami bagi serangga, yang
menjadi vektor atau hospes perantara.
 Beberapa parasit dari golongan nematoda,
bakteri, protozoa, jamur dan virus dapat
dipakai sebagai pengendali larva nyamuk.
 Artropoda juga dapat dipakai sebagai
pengendali nyamuk dewasa. Misalnya :
Arrenurus madarazzi.
 Predator atau pemangsa yang baik untuk
pengendalian larva nyamuk antara lain
beberapa jenis ikan, larva nyamuk yang
berukuran besar, dan larva capung dan
Crustaceae.
6. Pengendalian Genetik
Tujuan : mengganti populasi serangga
yang berbahaya dengan polulasi baru
yang tidak merugikan.
Cara :
1. Mengubah kemampuan reproduksi
serangga :
a) jantan
b) jantan dan betina
2. Perkawinan antar strain menyebabkan
sitoplasma telur tidak dapat ditembus
oleh sperma sehingga tidak terjadi
pembuahan
3. Perkawinan antar spesies terdekat
menghasilkan jantan steril, disebut
Hybrid sterility
7. Pengendalian Legislatif

 Mencegah tersebarnya serangga


berbahaya antar daerah, pulau
maupun negara melalui
peraturan.

 Pencegahan dilaksanakan
dengan penyemprotan insektisida
di bandara, pelabuhan, stasiun,
terminal dsb. dan disediakan
karantina.
 Peralatan dan bahan Surveilans vektor

Untuk melakukan survey etimologi diperlukan


beberapa macam peralatan.

Secara umum peralatan survey etimologi dibagi


menjadi tiga kelompok yaitu ;
1. Peralatan optic
2. Peralatan untuk menangkap dan menguji
nyamuk
3. Peralatan untuk mengukur faktor-faktor
lingkungan
Pembinaan dan pengawasan :

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


pengendalian vektor dilakukan oleh
Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi, Kabupaten / Kota atau Instansi lain
yang ditugasi oleh Pemerintah Daerah secara
berjenjang dengan melibatkan instansi,
organisasi profesi, dan asosiasi terkait secara
berkala sekurang- kurangnya setahun sekali
Sasaran pembinaan dan pengawasan :
- Fasilitas kesehatan
- Tempat-tempat umum
- Kawasan industri seperti
pertambangan, pariwisata,dll.
- Tempat pemukiman
- Tempat perkembangbiakan alamiah
Monitoring dan Evaluasi :

Monitoring dan Evaluasi dilakukan


oleh tim yang dibentuk oleh
Pemerintah Daerah atau lembaga
Independen yang direkomendasikan
oleh Departemen Kesehatan.
Perhitungan jumlah vektor
 Man Biting Rate (Jml nyamuk yang menggigit
per orang per jam)
= Jml nyamuk yang tertangkap umpan orang
Jml penangkap x waktu penangkapan (jam)

 MHD = Man Hour Density = jml nyamuk hinggap


yang tertangkap per orang per jam.
= Jml nyamuk hinggap yang tertangkap
Jml penangkap x waktu penangkapan (jam)
Perhitungan jumlah vektor
 Kepadatan nyamuk hinggap perumah
= Jml nyamuk hinggap yang tertangkap di dalam rumah
Jml rumah tmp penangkapan nyamuk tsb

 Sporozoit rate
= Jml jns vektor yg mengandung sporozoit
Jml jns vektor yg sama yg di bedah

Anda mungkin juga menyukai