Anda di halaman 1dari 36

 ADANYA INTERVENSI ATAU

PERLAKUAN ATAU PEMBERIAN

TINDAKAN
 Desain Praeksperimental
 Desain True Experimental
(Eksperimental
Murni)/Randomized Controlled
Trial (RCT)
 Desain Quasi Experimental
(Eksperimental Semu)
 Belum disebut sebagai desain eksperimen
karena adanya banyak hambatan untuk
memperoleh hasil yang memadai
 Desain praeksperimen ini tidak dianjurkan
untuk dilakukan dalam penelitian
 Desain yang dilakukan dengan jalan
memberikan perlakuan kepada subjek tanpa
adanya kelompok kontrol atau jika ada
kelompok kontrol tidak dilakukan
pengendalian terhadap variabel ekstra yang
secara signifikan berpengaruh
 Desain Perlakuan Tunggal
 One Shot Case Study
 Sekelompok subjek diberi perlakuan
kemudian dilakukan pengamatan
 Non R X O
 Peneliti tidak menerima informasi
mengenai akibat perlakuan
 Tidak dapat mengontrol validitas
internal
 Desain Perlakuan Ulang
 One Group Pre and Posttest Design
 Menggunakan satu kelompok subjek serta
melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
perlakuan
 Non R O1 X O2
 Validitas Internal masih terancam karena adanya
variabel ekstraneous yang belum dikendalikan
 Desain Perlakuan Statis
 Static Group Comparation
 Menggunakan 2 kelompok subjek yaitu kelompok
ekperimen dan kelompok kontrol
 Pembagian kelompok tidak dilakukan dengan
random
 Efek perlakuan diukur dengan adanya perbedaan
hasil antar dua kelompok
 Non R X O
Non R O
 Kelemahan utama: kesetaraan (homogenitas)
antara 2 Kelompok tidak diketahui sehingga
perubahan yang terjadi pada eksperimen tidak
dapat dnilai sebagai akibat perlakuan
 Tidak ada kelompok kontrol
 Tidak melakukan pengendalian terhadap
ekstraneous variable
 Validitas penelitian tidak terpenuhi
 Eksperimen yang dilakukan tanpa randomisasi,
tetapi menggunakan kelompok kontrol
 Macam Desain Eksperimen Quasi:
 Desain eksperimen ulang non random
 Desain eksperimen Seri
 Desain eksperimen Seri ganda
 Desain eksperimen Bergilir
 Desain Ekperimen Sampel Seri
 Eksperimen murni : lebih banyak dilakukan
percobaan pada binatang.
 Eksperimen semu : dapat dilakukan pada
kelompok populasi tertentu yang merupakan
satu kesatuan unit yang tidak terpisahkan
 Contoh : intervensi komunitas, uji coba
sistem pelayanan kesehatan terpadu bagi
masyarakat
 Non Randomized Pretest-Posttest Control
Group Design
 Desain ekperimen yang dilakukan dengan
pretes dan post test, dan mempunyai
kelompok kontrol dan eksperimen yang
ditentukan dengan cara non random
 Non R O1 X O2
Non R O3 O4
 Equivalent Time Sample Design
 Desain eksperimen yang dilakukan
berdasarkan satu (beberapa) seri
pengukuran variabel tergantung terhadap
suatu kelompok subjek
 Non R O1 O2 O3 X O4 O5 O6
 Subjek kelompok eksperimen juga sebagai
kelompok kontrol
 Control Group Time Series experimental
 Pengembangan dari desain eksperimen seri
dengan memberikan kelompok kontrol
 Non R O1 O2 O3 X O4 O5 O6
Non R O7 O8 O9 X O10 O11 O12
 Desain ini cukup adekuat untuk
mengendalikan validitas internal kecuali
interaksi uji awal dengan perlakuan dan
interaksi seleksi dengan perlakuan
 Counterbalance Design
 Subjek diuji coba pada semua perlakuan, tetapi
dalam rangkaian yang berbeda dan hanya melakukan
Post test
 Tiga Klasifikasi : Kelompok, Waktu dan Perlakuan
 Non R X1O X2O X3O X4O
Non R X2O X4O X1O X3O
Non R X3O X1O X4O X2O
Non R X4O X3O X2O X1O
 Kelemahan: pencemaran dari perlakuan yang lain
 Analisa Statistik: Membandingkan skor perlakuan
pertama dengan skor perlakuan kedua, ketiga dan
keempat pada semua kelompok
 Desain dengan memberikan perlakuan pada
subjek secara tidak terus menerus
 Non R X1 O1 X0 O2 X1 O3 X0 O4
 Desain ini berusaha menghilangkan pengaruh
luar selama seri pengukuran dengan cara
melakukan pengukuran dalam waktu yang
berurutan setelah perlakuan diberikan
 Analisa Statistik: Uji perbedaan Mean O1 dan
O3 dengan Mean O2 dan O4
 Desain yang paling ideal untuk
mempelajari hubungan kausalitas
 Sumber invaliditas dapat dikontrol
 Ciri Khas: pengelompokan subjek
dengan cara random
 Tiga macam desain eksperimen
murni:
 Desain Eksperimen Sederhana
 Desain Eksperimen Ulang
 Desain Eksperimen Solomon
 Penelitian yang paling sering dilakukan di
laboratorium atau klinik menggunakan
randomisasi
 Yaitu setiap individu punya kesempatan yang
sama umtuk dipilih dalam kelompok kasus
dan kontrol
 Contoh : penelitian laboratorium untuk uji
hipotesis tentang penyebab faktor risiko,
percobaan klinis termasuk uji coba
pengobatan.
 Post Test Only Control Group Design
 Merupakan desain eksperimen paling sederhana
tetapi cukup kuat
 Subjek dibagi dalam dua kelompok atau lebih secara
RANDOM menjadi kelompok eksperimen dan kontrol
 R X O1
R O2
 Analisa Statistik: Uji t atau Anova
 Pretest – Posttest Control Group Design
 Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
perlakuan diberikan pada kelompok kontrol dan
eksperimen
 R O1 X O2
R O3 O4
 Analisis Statistik: Anova atau Anakova
 Solomon Four Group Design
 Membagi subjek menjadi empat secara random
 Kelompok 1 dan 2 dilakukan pre test dan kelompok
3 dan 4 tidak ada pre test
 R O1 X O2
R 03 04
R X O5
O6
 Desain yang paling unggul untuk validitas tetapi
kurang praktis dan ekonomis
 Analisa Statistik:
 Anakova antara O2 dan O4 dengan menggunakan
O1 dan O3 sebagai kovariabel
 Anava atau Uji t untuk menilai perbedaan O5 dan
O6
 Pemilihan desain
tergantung pada:
 Jumlah anggota sampel yang
tersedia
 Tingkat Validitas yang kita
kehendaki
 Waktu dan alat yang tersedia
Individu
pengaruh pemberian tablet Fe terhadap
peningkatan kadar Hb pada ibu hamil

Agregrat individu (kelompok)


Pengaruh pemberian PMT terhadap kenaikan
BB balita di Posyandu
 Uji Klinik
 Eksperimen Lapangan (=fields trial)
 Intervensi Komunitas
Unit eksperimen : pasien
Tujuan riset :
menilai efek profilatik suatu faktor , efikasi
suatu terapi terhadap penyakit
Contoh : riset efikasi kemoterapi baru dalam
memperpanjang hidup anak yang menderita
leukimia akut limfotik
Unit eksperimen : individu yang belum
sakit
Lapangan : sekolah, tempat kerja, rumah
contoh :
Riset salk (vaksinasi salk) untuk meneliti
efikasi polio (AS, tahun 1954)
Unit eksperimen : komunitas
contoh :
Riset efektivitas fluoridasi air minum untuk
mencegah karies gigi di masyarakat
Berdasar : randomisasi
2 jenis :
Eksperimen murni (true experiment)
Eksperimen semu (quasi experiment)
Eksperimen murni 
random/acak

Eksperimen semu  (E. Kuasi) 


nir acak  sampel kecil, kelompok
sedikit  penyetaraan variabel
perancu
Anggota populasi penelitian
mendapatkan kesempatan yang
sama untuk terpilih sebagai
subyek/sampel penelitian.

Caranya : diundi
Defined Population

RANDOMIZED

NEW CURRENT
TREATMENT TREATMEN
T

IMPROVED NOT
IMPROVED NOT
IMPROVED
IMPROVED
 Seleksi populasi
 Pemilihan sampel (randomisasi),Baseline
data
 Intervensi ----- blinded
 Follow-up
 Pengukuran outcome
Tujuan :
mengontrol situasi & faktor perancu
 Bias Penarikan (withdrawal Bias)
 Bias Kepatuhan (compliance bias)
 Bias Kontaminasi
 Pengunduran diri subyek

Ketidakseimbangan proporsi faktor perancu


dalam kelompok eksperimen & kontrol

Bias penarikan --- ulah peneliti (dikeluarkan dalam


analisa karena tidak dapat di follow-up, misal sakit
atau mati
Ada beda tingkat kepatuhan antara
Kelompok eksperimen & kontrol
Dalam mematuhi aturan terapi atau
Alternatif, karena :
Efek samping
Lupa minum obat
Kondisi semakin buruk
Menarik persetujuan
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai