Anda di halaman 1dari 85

Sistem

Respirasi &
Kardiovask
ular
Qonita Anis Zain – 2006471454
IBD B-1
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Sistem Respirasi
01
Organ-organ
pada sistem
respirasi &
fungsinya
Organ Sistem Respirasi
Hidung
● Udara masuk dan keluar melewati rongga
hidung (cavum nasalis).
● Memiliki selaput lendir dengan fungsi
menangkap benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan
● Terdapat rambut-rambut pendek dan halus
yang berfungsi menyaring partikel kotoran
yang masuk bersama udara
● Terdapat konka yang mempunyai banyak
kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk

Fernandez, GJ & Saturti TIA. (2017). Tinjauan Pustaka Sistem pernapasan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
<https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8.pdf>
Organ Sistem Respirasi
Faring
● Merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan
saluran pencernaan (orofarings) pada bagian
belakang.
● Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan
pita suara di laring bergetar dan terdengar sebagai
suara.
● Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran
bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagai jalan
makanan dan minuman yang ditelan. Faring juga
menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk
suara percakapan.

Fernandez, GJ & Saturti TIA. (2017). Tinjauan Pustaka Sistem pernapasan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
<https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8.pdf>
Organ Sistem Respirasi
Laring
● Suatu saluran yang dikelilingi tulang rawan.
● Laring diselaputi membran mukosa sehingga kuat
menahan getaran suara.
● Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan
sebagai tempat keluar masuknya udara
● Terdapat katup pangkal tenggorokan (epiglotis)
yang dapat tertutup pada saat sedang menelan.

Trakea
● Berbentuk seperti pipa yang dikelilingi cincin tulang
rawan
● Pada bagian dalamnya terdapat rongga bersilia. Silia
ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang
masuk ke saluran pernapasan.

Fernandez, GJ & Saturti TIA. (2017). Tinjauan Pustaka Sistem pernapasan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
<https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8.pdf>
Organ Sistem Respirasi
Bronkus & Bronkiolus
● Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan
● Terdapat 2 bagian bronkus, yaitu
bronkus kanan (akan bercabang
menjadi 3 bronkiolus) dan kiri (akan
bercabang menjadi 2 bronkiolus).
● Bentuk tulang rawan bronkus tidak
beraturan
● Fungsi utamanya adalah menyediakan
jalan bagi udara masuk dan keluar
paru-paru.

Fernandez, GJ & Saturti TIA. (2017). Tinjauan Pustaka Sistem pernapasan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
<https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8.pdf>
Organ Sistem Respirasi
Paru-Paru (pulmo)
● Terletak di dalam rongga dada atas, di bagian
samping dibatasi otot dan tulang rusuk, bagian
bawah dibatasi oleh diafragma.
● Terdapat 2 bagian paru-paru kanan dengan 3 lobus
dan paru-paru kiri dengan 2 lobus.
● Dibungkus oleh selaput pleura.
● Di dalam paru-paru terdapat bronkiolus (tidak
memiliki tulang rawan namun bersilia), alveolus
(gelembung paru), dan pembuluh darah. Alveolus
inilah yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
difusi oksigen dan udara ke dalam darah.

Fernandez, GJ & Saturti TIA. (2017). Tinjauan Pustaka Sistem pernapasan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
<https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8.pdf>
02
Klasifikasi
saluran
pernapasan
secara anatomi
& fisiologis
Klasifikasi Saluran Pernafasan Secara
Anatomi
Saluran Pernapasan Atas
● Rongga Hidung
● Tenggorokan (Faring dan Laring)

Saluran Pernapasan Bawah


● Trakea
● Bronkus
● Bronkiolus
● Alveolus

Martini F, Nath J, Bartholomew E. (2013). Fundamental of Anatomy and Physiology. 9th edition. San Francisco: Pearson Education, Inc..
Klasifikasi Saluran Pernafasan Secara
Fisiologis
Conducting Zone
Saluran yang mengalirkan udara
● Hidung
● Laring
● Faring
● Trakea
● Bronkus
● Bronkiolus

Respiratory Zone
Tempat pertukaran udara
● Paru-paru (alveolus)

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
03
Otot-otot
pernafasan
Otot Pernafasan Primer
Otot yang bekerja aktif saat pernafasan normal.

● Musculus diaphragma
Saat berkontraksi meningkatkan volume rongga
dada untuk mendukung terjadinya inspirasi. Saat
berelaksasi mengurangi volume rongga dada
untuk memfasilitasi terjadinya ekspirasi.

● Musculus intercostalis externa


Berfungsi untuk mengangkat costae untuk
mendukung terjadinya inspirasi

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson


Otot Pernafasan Aksesori
(Inspirasi)
Berfungsi untuk membantu musculus
intercostalis externa dalam
mengangkat costae untuk mendukung
terjadinya inspirasi.

Terdiri dari:
● Musculus
sternocleidomastoideus
● Musculus scalenus
● Musculus pectoralis minor
● Musculus serratus anterior

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson


Otot Pernafasan Aksesori
(Ekspirasi)
Berfungsi untuk membantu musculus
intercostalis interna dalam menjalankan proses
ekspirasi dengan menekan isi perut, mengangkat
diafragma ke atas, dan selanjutnya mengurangi
volume udara di rongga dada.

Terdiri dari:
● Musculus intercostalis interna
● Musculus thoracis transversus
● Musculus obliquus externus
● Musculus rectus abdominis
● Musculus obliquus internus

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson


04
Mekanisme
proses ventilasi
Inspirasi
● Inspirasi adalah bagian aktif dari proses pernapasan
yaitu masuknya udara ke dalam tubuh.
● Inspirasi diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan
di medula oblongata (Brain stem).
● Aktivasi medulla oblongata menyebabkan kontraksi
diafragma dan otot-otot intercostal sehingga rongga
dada membesar.
● Volume paru-paru pun akan membesar dan
penurunan tekanan rongga pleura yaitu rongga tipis
yang berisi cairan di viseral dan parietal dari paru-
paru kiri maupun kanan (rongga paru-paru)
● Hal ini mendorong udara dari luar dapat masuk ke
dalam tubuh melalui hidung, tenggorokan, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus.

Martini F, Nath J, Bartholomew E. (2013). Fundamental of Anatomy and Physiology. 9th edition. San Francisco: Pearson Education, Inc..
Ekspirasi
● Ekspirasi adalah bagian dari proses
pernapasan yaitu mengeluarkan udara dari
dalam tubuh.
● Otot-otot antar tulang rusuk sebelah luar dan
otot diafragma mengendur yang akan
membuat rongga dada turun sehingga
volume udara di paru-paru mengecil.
● Dengan mengecilnya volume udara di paru-
paru maka tekanan udara di dalam paru-paru
meningkat dan akan mendorong
karbondioksida dari ruang alveolus perlahan
naik ke tabung-tabung pernafasan dan
keluar melalui hidung.

Martini F, Nath J, Bartholomew E. (2013). Fundamental of Anatomy and Physiology. 9th edition. San Francisco: Pearson Education, Inc..
05
Volume paru
yang dapat
diukur & cara
mengukurnya
Volume & Kapasitas Paru-Paru
Paru-paru manusia memiliki volume dan kapasitas.
● Volume paru-paru adalah volume yang terdapat di paru-paru, terdiri dari
volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, dan
volume residu
● Kapasitas paru-paru adalah jumlah dari dua atau lebih volume paru-paru,
terdiri dari kapasitas inspirasi, kapasitas residu fungsional, kapasitas vital,
dan kapasitas total patu-paru.
Volume dan kapasitas paru-paru pada pria lebih besar dibandingkan volume dan
kapasitas paru-paru pada wanita. Alat yang digunakan untuk mengukur volume
dan kapasitas disebut spirometer.
Volume Paru-Paru
● Volume Tidal (Tidal Volume / TV)
Volume udara ketika inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali bernapas (satu tarikan napas). Nilai rata-ratanya 500mL.
Pada orang dewasa, hanya sekitar 70% (350 mL) volume yang sampai hingga alveolus, sedangkan 30% (150mL) lainnya
tetap berada di sistem pernapasan awal (hidung, faring, laring, dsb)

● Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume / IRV)


Volume udara tambahan yang dapat terinspirasi secara maksimal setelah volume tidal. IRV pada pria adalah 3100 mL
dan 1900 mL pada wanita. Nilai rata-ratanya 3000 mL.

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Volume Paru-Paru
● Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reserve Volume / ERV)
Volume udara tambahan yang dikeluarkan secara maksimal pada akhir ekspirasi normal. ERV pada pria adalah 1200 mL
dan 700 mL pada wanita. Nilai rata-ratanya 1000 mL.

● Volume Residu (Residual Volume / RV)


Volume udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi maksimal. RV pada pria adalah 1200 mL dan 1100 mL pada
wanita. Nilai rata-ratanya 1200 mL

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Kapasitas Paru-Paru
● Kapasitas Inspirasi (Inspiratory Capacity / IC)
Volume maksimum udara yang dapat terinspirasi pada
akhir ekspirasi.
IC = IRV + TV
● 3600 mL = 3100 mL + 500 mL (pada pria)
● 2400 mL = 1900 mL + 500 mL (pada wanita)
● 3500 mL = 3000 mL + 500 mL (rata-rata)

● Kapasitas Residu Fungsional (Functional


Residual Capacity / FRC)
Volume udara yang tersisa pada paru-paru di akhir
ekspirasi normal.
FRC = ERV + RV
● 2400 mL = 1200 mL + 1200 mL (pada pria) Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology.
15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
● 1800 mL = 700 mL + 1100 mL (pada wanita)
● 2200 mL = 1000 mL + 1200 mL (rata-rata)

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Kapasitas Paru-Paru
● Kapasitas Vital (Vital Capacity / VC)
Volume udara yang dikeluarkan secara maksimal pada
satu napas setelah inspirasi maksimal.
VC = IRV + TV + ERV
● 4800 mL = 3100 mL + 500 mL + 1200 mL (pada
pria)
● 3100 mL = 1900 mL + 500 mL + 700 mL (pada
wanita)
● 4500 mL = 3000 mL + 500 mL + 1000 mL (rata-
rata)

● Kapasitas Total Paru-Paru (Total Lung Capacity


/ TLC)
Volume udara maksimum yang dapat ditampung oleh Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology.
15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
paru-paru.
TLC = VC + RV
● 6000 mL = 4800 mL + 1200 mL (pada pria)
● 4200 mL = 3100 mL + 1100 mL (pada wanita)
● 5700 mL = 4500 mL + 1200 mL (rata-rata)
Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
06
Proses
pertukaran gas
Proses Pertukaran Gas
Pertukaran gas pada kapiler pulmonal dan sistemik terjadi melalui difusi
pasif sederhana O2 dan CO2 mengikuti tekanan gradien parsial (partial
pressure gradient).

Partial pressure: tekanan individu yang diberikan secara independen


oleh suatu gas tertentu dalam campuran gas yang dilambangkan dengan
Pgas.

Partial pressure gradient: perbedaan tekanan parsial antara darah


kapiler dan struktur sekitarnya

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Proses Pertukaran Gas
● Alveolar PO2 tetap relatif tinggi dan alveolar PCO2 tetap relatif rendah karena
sebagian dari udara alveolar adalah ditukar dengan udara atmosfer segar dengan setiap
nafas.
● Sebaliknya, darah vena sistemik masuk ke paru-paru relatif rendah O2 dan tinggi
CO2, setelah melepaskan O2 dan mengambil CO2 di kapiler sistemik
● Gradien tekanan parsial terbentuk di antara udara alveolar dan darah kapiler pulmonal
menginduksi difusi pasif O2 ke dalam darah dan CO2 keluar dari darah sampai
tekanan parsial darah dan alveolar menjadi seimbang.
● Darah meninggalkan paru-paru relatif tinggi O2 dan rendah CO2. Darah tersebut tiba
di jaringan dengan kandungan gas darah yang sama seperti saat meninggalkan paru-
paru.

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Proses Pertukaran Gas
● Tekanan parsial O2 relatif rendah dan CO2 relatif tinggi di sel
jaringan penghasil CO2 yang menggunakan O2.
● Akibatnya, tekanan parsial gradien untuk pertukaran gas di jaringan
mengakibatkan gerakan keluar pasif O2 dari darah ke dalam sel
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan juga mendukung
transfer CO2 secara simultan ke dalam darah
● Setelah mencapai ekuilibrium dengan jaringan sel, darah yang
meninggalkan jaringan relatif rendah O2 dan tinggi CO2.
● Darah kemudian kembali ke paru-paru mengisi O2 dan membuang
CO2.

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Proses Pertukaran Gas

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
07
Transportasi O2
& CO2 di
pembuluh darah
Transportasi O2
& CO2 di
Pembuluh
Darah
Oksigen yang diambil oleh darah di
paru-paru harus diangkut ke jaringan
untuk digunakan sel. Sebaliknya,
Karbondioksida yang diproduksi di
tingkat sel harus diangkut ke paru-paru
untuk dikeluarkan dari tubuh.

Sherwood, L., (2010). Fundamentals Of Human Physiology. 4th ed.


Belmont : Cengage learning
Oksigen dalam Darah
Oksigen terdapat dalam darah dalam 2 bentuk :
● Oksigen yang terlarut secara fisik
O2 yang terlarut secara fisik dalam cairan plasma berjumlah sedikit. Jumlah O2 yang larut berbanding
lurus dengan PO2 darah. Pada PO2 arteri normal sebesar 100 mmHg, hanya 3 ml O2 dapat larut
dalam 1 liter darah.
● Oksigen yang terikat ke hemoglobin
Hemoglobin, suatu molekul protein yang mengandung besi dan terdapat di sel darah merah, dapat
membentuk ikatan yang longgar dan reversibel dengan O2. Ketika tidak berikatan dengan O2, Hb
disebut sebagai hemoglobin tereduksi atau deoksihemoglobin menurut persamaan reaksi:

Sherwood, L., (2010). Fundamentals Of Human Physiology. 4th ed. Belmont : Cengage learning
Karbondioksida dalam Darah
Karbondioksida diangkut oleh darah dengan 3 cara:
● Larut secara fisik
Jumlah CO2 yang larut secara fisik dalam darah bergantung pada PCO2. Hanya 10% dari
kandungan CO2 total darah yang terangkut dengan cara ini pada tingkat PCO2 vena
sistemik normal.
● Terikat ke hemoglobin
Sebanyak 30% dari CO2 berikatan dengan Hb untuk membentuk karbaminohemoglobin
(HbCO2). CO2 berikatan dengan bagian globin dari Hb.
● Sebagai bikarbonat (HCO3 –)
60% CO2 diubah menjadi HCO3 – oleh reaksi kimia berikut:

Sherwood, L., (2010). Fundamentals Of Human Physiology. 4th ed. Belmont : Cengage learning
Transportasi O2 & CO2 di Pembuluh
Darah

Sherwood, L., (2010). Fundamentals Of Human Physiology. 4th ed. Belmont : Cengage learning
Sistem Kardiovaskular
01
Struktur
jantung secara
anatomis &
fisiologis
Letak Jantung
Jantung relatif berukuran kecil, bisa
dikatakan bahwa jantung memiliki ukuran
yang sama dengan kepalan tangan masing-
masing individu. Jantung memiliki rata-
rata massa 250 g untuk perempuan dewasa
dan 300 g untuk pria dewasa.

Jantung terletak di mediastinum, sebuah


daerah anatomis yang memanjang dari
sternum hingga tulang belakang, dari
tulang rusuk pertama ke diafragma, dan di
antara paru-paru.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Perikardium
Membran yang menjaga jantung tetap pada posisinya, tetapi juga
memberikan kebebasan yang cukup bagi jantung untuk melakukan
gerakan yang kuat dan kontraksi yang cepat.

Perikardium terdiri atas dua bagian utama:


● Fibrous Pericardium
Tersusun atas jaringan ikat padat irregular yang kuat dan tidak
elastis. Berfungsi mencegah peregangan berlebihan pada jantung,
memberikan perlindungan, dan menjangkar jantung di mediastinum.
● Serous Pericardium
Membran yang semakin dalam semakin tipis serta lebih halus yang
membentuk lapisan ganda di sekitar hati. Lapisan parietal luar dari
perikardium serosa menyatu dengan pericardium fibrosa. Lapisan
viseral bagian dalam perikardium serosa yang juga disebut
epicardium, merupakan salah satu lapisan dinding jantung dan
melekat erat ke permukaan jantung.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Perikardium
Di antara lapisan parietal dan
visceral pada perikardium serosa
terdapat cairan pericardial yang
disekresikan oleh sel pericardial
yang berfungsi untuk mereduksi
gesekan antar lapisan pericardium
serosa saat jantung bergerak.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Lapisan Dinding Jantung
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium (lapisan terluar),
miokardium (lapisan tengah) dan endokardium (lapisan dalam).

● Epicardium
Terdiri atas dua lapisan jaringan. Yang luar adalah lapisan viseral dari pericardium
serosa. Lapisan tipis ini terdiri atas mesothelium. Lapisan satunya adalah variasi
dari lapisan jaringan fibroelastik halus dan jaringan adiposa. Epikardium
mengandung pembuluh darah, limfatik, dan pembuluh yang memasok
miokardium.

● Miokardium
Bertanggung jawab terhadap aktivitas pemompaan jantung. Terdiri atas jaringan
otot jantung. Lapisan ini menyusun kurang lebih 95% dari dinding jantung.

● Endokardium
Lapisan tipis endotel yang melapisi lapisan tipis jaringan ikat. Endokardium
melapisi bilik jantung dan menutupi katup jantung.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Ruang Jantung
Jantung memiliki empat ruang. Dua ruang superior yaitu atrium dan dua ruang inferior yaitu ventrikel.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Ruang Jantung
● Atrium Kanan
Menerima darah dari 3 pembuluh darah, yaitu vena cava superior, vena cava
inferior, dan sinus koronarius. Dinding anterior dan posterior dari atrium kanan
memiliki perbedaan. Bagian dalam dari dinding posterior bertekstur halus,
sementara bagian dalam dari dinding anterior bertekstur kasar karena adanya
otot pektinat. Di antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat sekat tipis yang
disbut interatrial septum.
Darah berpindah dari atrium kanan ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid.
Katup trikuspid terdiri dari tiga daun katup.

● Ventrikel Kanan
Permukaan dalam ventrikel memperlihatkan alur-alur otot yang disebut
trabekula. Secara internal, ventrikel kanan dipisahkan dengan ventrikel kiri oleh
sekat yang disebut septum interventrikel. Darah mengalir dari ventrikel kanan
melalui katup pulmonal (katup semilunar pulmonal) menuju arteri besar yang
disebut truncus pulmonaris, yang membelah menjadi arteri pulmonalis kanan
dan arteri pulmonalis kiri dan membawa darah ke paru-paru.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Ruang Jantung
● Atrium Kiri
Atrium kiri mempunyai ketebalan yang sama dengan atrium kanan dan membentuk
kebanyakan bagian dari jantung. Atrium kiri menerima darah dari paru-paru melalui
vena pulmonalis. Sama seperti atrium kanan, bagian dalam dari dinding posterior
bertekstur halus, sementara bagian dalam dari dinding anterior bertekstur kasar karena
adanya kehadiran otot pektinat. Darah berpindah dari atrium kiri ke ventrikel kiri
melalui katup bikuspid, yang terdiri atas dua daun katup. Disebut juka katup
atrioventrikular kiri.

● Ventrikel Kiri
Ruang tertebal di jantung. Seperti ventrikel kanan, ventrikel kiri memiliki trabekula
carneae dan memiliki chordae tendineae yang menjangkar katup katup bikuspid ke
otot papiler. Darah mengalir dari ventrikel kiri melalui katup aorta (katup semilunar
aorta) ke aorta asendens. Sebagian darah di aorta mengalir ke dalam arteri koroner,
yang bercabang dari aorta asendens dan membawa darah ke dinding jantung. Sisa
darah mengalir ke dalam arkus aorta dan aorta desendens (aorta toraks dan aorta
abdominal). Cabang arcus aorta dan aorta desenden membawa darah ke seluruh tubuh.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Ketebalan Miokardium
Ketebalan miokardium dari setiap ruang di jantung berbeda-beda tergantung fungsi dari
setiap ruang tersebut. Atrium memiliki miokardium yang lebih tipis untuk mengirim darah
ke masing-masing ventrikel. Sementara ventikel memompa darah dengan jarak yang lebih
jauh dan tekanan yang lebih tinggi, maka dinding miokardium di ventrikel lebih tebal.

Walaupun ventrikel kanan dan kiri sama-sama menyalurkan volume darah yang sama,
ventrikel kanan memiliki pekerjaan yang lebih ringan. Ventrikel kanan memompa darah ke
paru-paru dengan jarak yang lebih dekat dan tekanan yang lebih rendah. Sementara
ventrikel kiri memompa darah dengan jarak yang jauh kepada seluruh bagian-bagian
tubuh dengan tekanan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Ventrikel Kiri bekerja lebih keras
karena harus menjaga kecepatan aliran yang sama dengan ventrikel kanan.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Kerangka Fibrosa Jantung
Pada dasarnya, kerangka fibrosa terdiri dari empat jaringan ikat padat berbentuk lingkaran yang mengelilingi katup
jantung, bergabung satu sama lain, dan bergabung dengan septum interventrikular. Dalam membentuk fondasi struktural
untuk katup jantung, kerangka fibrosa mencegah peregangan katup yang berlebihan saat darah mengalir melalui kattup
jantung. Kerangka fibrosa juga berfungsi sebagai titik penyisipan untuk kumpulan serat otot jantung dan bertindak
sebagai isolator listrik antara atrium dan ventrikel.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Katup Jantung
● Katup Atrioventrikular
Terdiri atas katup bikuspid dan trikuspid. Disebut katup atrioventrikular
karena terletak di antara atrium dan ventrikel.
Ketika katup atrioventrikular terbuka, ujung bundar dari katup
menonjol ke dalam ventrikel. Saat ventrikel relaksasi, otot papiler
dalam keadaan rileks, korda tendinea mengendur, dan darah bergerak
dari tekanan yang lebih tinggi di atrium ke tekanan yang lebih rendah
di ventrikel melalui katup atriobentrikular yang terbuka.
Saat ventrikel berkontraksi, tekanan darah mendorong katup ke atas
sampai katup tersebut ujung-ujungnya bertemu dan menutup bukaan.
Pada saat yang sama, otot papiler berkontraksi, yang menarik dan
mengencangkan chordae tendineae. Hal ini mencegah katup katup dari
membuka ke atrium sebagai respons terhadap tekanan ventrikel tinggi.
Jika katup atrioventrikular atau chordae tendineae rusak, darah bisa
keluar (mengalir kembali) ke atrium saat ventrikel berkontraksi.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Katup Jantung
● Katup Semilunar
Terdiri atas katup aorta dan pulmonal. Disebut sebagai katup semilunar karena terdiri atas tiga daun katup berbentuk
bulan sabit. Katup semilunar memungkinkan pengeluaran darah dari jantung ke arteri tetapi mencegah aliran balik darah
ke ventrikel. Saat ventrikel berkontraksi, tekanan di dalam ruang jantung bertambah.
Katup semilunar terbuka ketika tekanan di ventrikel melebihi tekanan di arteri, memungkinkan pengeluaran darah dari
ventrikel ke truncus pulmonaris dan aorta. Saat ventrikel relaksasi, darah
mulai mengalir kembali ke jantung. Darah yang mengalir balik ini mengisi daun katup, yang menyebabkan ujung katup
semilunar yang kosong menjadi berhubungan satu sama lain dengan erat dan menutup bukaan di antara ventrikel dan
arteri.

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
02
Pembuluh darah
yang mendarahi
jantung
Pembuluh Darah Besar
● Aorta
Mengalirkan darah kaya O2 yang berasal dari ventrikel
kiri ke cabang-cabang arteri sistemik untuk menyuplai
darah ke seluruh jaringan tubuh
● Vena Pulmonalis Kanan & Kiri
Mengalirkan darah kaya O2 dari paru-paru kanan & kiri
Kembali ke jantung
● Arteri Pulmonalis Kanan & Kiri
Mengalirkan darah kaya CO2 dari jantung ke paru-paru
kanan & kiri
● Vena Cava Superior
Mengalirkan darah dari bagian atas tubuh ke atrium
kanan
● Vena Cava Inferior
Mengalirkan darah dari bagian bawah tubuh ke atrium
kanan

Marieb, E.N. (2018). Essentials of Human Anatomy & Physiology 12th Edition. Boston: Pearson
Arteri Koroner
● Arteri Koroner Kiri
▸ Anterior interventricular branch berada pada sulkus anterior
interventricular dan berfungsi mensuplai darah kaya O2 ke
dinding ventrikel kanan & kiri
▸ Circumflex branch berada pada sulkus coroner dan berfungsi
mendistribusikan darah kaya O2 ke dinding ventrikel kiri dan
atrium kiri

● Arteri Koroner Kanan


▸ Posterior interventricular branch mengikuti sulkus
interventricular posterior dan menyuplai dinding ventrikel
kanan & kiri dengan darah kaya O2
▸ Marginal branch berada di atas sulkus koronarius dan berada
di margin kanan jantung, berfungsi untuk membawa darah yang
kaya O2 ke dinding ventrikel kanan

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Vena Koroner
● Sinus Coranrius
Menerima darah kaya CO2 dari miokardium
● Vena jantung Besar
Berada di sulkus interventricular anterior, mengalirkan darah yang
dipasok oleh arteri coroner kiri (ventrikel kanan & kiri, atrium kiri)
● Vena Jantung Sedang
Berada di sulkus interventricular posterior, mengalirkan darah yang
dipasok oleh posterior interventricular branch dari arteri coroner kanan
(ventrikel kiri & kanan)
● Vena Jantung Kecil
Berada di sulkus coronarius, mengalirkan darah ke atrium kanan dan
ventrikel kanan
● Vena Jantung Anterior
Mengalirkan darah ke ventrikel kanan dan terbuka langsung ke atrium
kanan

Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
03
Siklus listrik &
mekanis jantung
serta
hubungannya
Siklus Listrik Jantung
● Nodus sinoatrial mengalami depolarisasi spontan dan
mencapai ambang batas, lalu terjadi potensial aksi.
● Stimulus tersebar di atrium melalui kontak antarsel dan
interatrial pathways.
● Stimulus terisolasi pada atrium karena adanya rangka fibrosa.
● Stimulus sampai ke nodus atrioventrikular melalui kontak
antarsel dan internodal pathways.
● Terjadi delay selama 100 msec karena sel nodal lebih kecil
daripada sel penghantarnya dan hubungan antarsel nodal
lebih tidak efisien dibanding sel penghantar.
● Impuls diteruskan ke berkas His dan cabang kanan kirinya.
Di kanan terdapat moderator band untuk menghantar impuls
ke papillary muscles agar berkontraksi lebih dulu sebelum
ventrikel.
● Impuls mencapai serat Purkinje dan menyebabkan kontraksi
ventrikel.

Lumen Learning. (n.d.) Cardiac Muscle and Electrical Activity. [online]. Available at:
https://courses.lumenlearning.com/suny-ap2/chapter/cardiac-muscle-and-electrical-activity/. [Accessed 30 November 2020].
Siklus Mekanis Jantung
Terdiri dari periode sistol (kontraksi) dan diastol Pada akhir sistol, tekanan ventrikel turun dan darah
(relaksasi) yang bergantian. mengalir kembali ke ventrikel, namun dicegah oleh katup
● Atrial Sistol semilunar. Ketika sistol berakhir, 40% darah terpompa,
Atrium berkontraksi, tekanan di atrium meningkat, darah sisanya disebut end systolic volume sekitar 65 ml.
masuk ke ventrikel melalui katup AV. ● Ventrikular Diastol
Pada awal sistol, ventrikel sudah 70% terisi, dan Semua katup tertutup, tekanan di ventrikel lebih tinggi
kontraksi atrium menambahkan volume darah di ventrikel dari atrium. Saat ini disebut relaksasi ventrikular
menjadi maksimum (disebut end diastolic volume sekitar isovolumetrik.
135 ml – diastol yang dimaksud adalah diastolnya Selama terjadi relaksasi isovolumetrik, tekanan ventrikel
ventrikel). menurun karena terjadi ekspansi ventrikel.
● Ventrikular Sistol Ketika tekanan ventrikel di bawah atrium, katup AV
Pada awal kontraksi ventrikel, darah belum mengalir terbuka dan darah mengalir ke ventrikel.
karena tekanan yang diberikan belum cukup untuk Atrium dan ventrikel dalam diastol, namun tekanan
membuka katup semilunar. Periode ini menunjukkan ventrikel terus menurun, sehingga terjadi pengisian darah
kontraksi isometrik yaitu periode di mana volume darah secara pasif.
dan panjang serat otot tetap konstan akibat katup AV telah
tertutup.
Ketika tekanan ventrikel lebih besar daripada arteri, maka
terjadi ejeksi ventrikular. Kontraksi yang tejadi adalah
isotonik (di mana tegangan tetap, tetapi sel otot
memendek).
Tortora, Gerard J, Derrickson B. (2012). Principle of Anatomy and Physiology. US: John Wiley & Sons, inc.
Hubungan Antar Siklus
Suara yang terjadi sepanjang siklus:
● S1 – “lub”, terjadi karena
tertutupnya katup atrioventrikular.
● S2 – “dup”, terjadi karena
tertutupnya katup semilunar.
● S3 – terjadi karena darah mengalir
ke ventrikel (kurang terdengar).
● S4 – terjadi karena kontaksi
atrium (kurang terdengar).

Ethel Sloane. (2009). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
04
Pengaruh sistem
saraf otonom
terhadap sistem
kardiovaskular
Pengaruh Sistem Saraf Otonom Terhadap Sistem
Kardiovaskular
Setiap perubahan pada tekanan arteri rerata memicu suatu refleks baroreseptor yang secara otonom memengaruhi jantung
dan pembuluh darah untuk menyesuaikan curah jantung dan resistensi perifer total dalam upaya memulihkan tekanan
darah kembali ke normal. Seperti semua refleks, refleks baroreseptor mencakup reseptor, jalur aferen, pusat integrasi,
jalur eferen, dan organ efektor. Baroreseptor terus-menerus memberi informasi tentang tekanan arteri rerata (sensor ini
selalu menghasilkan potensial aksi sebagai respons terhadap tekanan di dalam arteri).

Ketika tekanan arteri rerata meningkat, potensial reseptor baroreseptor meningkat sehingga kecepatan lepas muatan di
neuron-neuron aferen terkait meningkat, hal ini direspon dengan pengurangan aktivitas simpatis dan peningkatkan
aktivitas parasimpatis ke sistem kardiovaskular yang mengakibatkan denyut dan curah jantung menurun diikuti
penurunan tekanan darah kembali ke normal, begitu pula sebaliknya.

Sherwood, L. (2013). Introduction to Human Physiology 8th edition. Cengage Learning.


Pengaruh Stimulasi Simpatis dan
Parasimpatis terhadap Tekanan
Darah

Sherwood, L. (2013). Introduction to Human Physiology 8th edition. Cengage Learning.


Refleks Baroreseptor terhadap Peningkatan dan
Penurunan Tekanan Darah

Sherwood, L. (2013). Introduction to Human Physiology 8th edition. Cengage Learning.


05
EKG,
sadapannya, dan
gelombang yang
direkam
Elektrokardiogr
am (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah rekaman
dari sinyal listrik yang dihasilkan oleh
jantung. EKG adalah rekaman gabungan dari
potensial aksi yang diproduksi oleh seluruh
serat otot jantung tiap jantung berdetak. Alat
untuk merekamnya adalah elektrokardiograf.

Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology.


14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
Sadapan EKG
Limb Leads
● Menggunakan prinsip segitiga Einthoven's
● Sadapan I, II, III adalah sadapan bipolar
menggunakan dua elektroda perekam yang mencatat
perbedaan potensial antara kedua elektroda
● Sadapan aVR, aVL, aVF adalah sadapan unipolar
yang menggunakan 2 elektroda perekam, namun
salah satu elektrodanya diset potensial nol atau
netral.

Chest Leads
V1-V6 merupakan sadapan unipolar, merekam potensial
listrik otot jantung di 6 bagian jantung yang berbeda
secara horizontal.

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Gelombang yang Direkam
Gelombang P
● Menunjukkan depolarisasi kedua atrium
● Normal: 0.1 detik
Kompleks QRS
● Menunjukkan depolarisasi ventrikel
● Normal: 0.15 detik
Gelombang T
● Menunjukkan repolarisasi ventrikel
● Normal: 0.2 detik

Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
06
Jenis pembuluh
darah, ciri-ciri,
dan fungsinya
Arteri
● Arteri Elastis
Ciri-ciri:
● Pembuluh darah besar, ukuran diameternya hingga
2,5 cm
● Dinding pembuluh darah tidak terlalu tebal
● Tahan terhadap tekanan
● Mengandung banyak serat elastis
● Mengandung sedikit sel otot polos
● Contoh: aorta, truncus pulmonalis, arteri subclavia,
arteri illiaca comunis, arteri karotis komunis
Fungsi:
● Membawa darah dalam jumlah besar ke luar jantung
● Membantu mendorong darah ketika ventrikel
berelaksasi
● Sebagai reservoir tekanan

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
Arteri
● Arteri muskular
Ciri-ciri:
● Diameter kurang lebih 4 mm
● Mengandung lebih banyak sel otot polos
dan lebih sedikit serat elastis dibanding
arteri elastis
● Dinding pembuluh darah relatif tebal
● Dapat mengalami vasokonstriksi dan
vasodilatasi
● Contoh: arteri brachialis, arteri ulnaris, arteri
radialis, arteri femoralis
Fungsi:
Mendistribusikan darah ke otot rangka dan organ
tubuh internal.

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
Arteri
● Arteriol
Ciri-ciri:
● Diameter sekitar 30 mikrometer
● Mengandung sel otot polos yang
menyebar dan tidak membentuk
lapisan sempurna
● Ketebalan dinding pembuluh darahnya
adalah 1,5x dari total diameter
pembuluh darahnya
Fungsi:
Mengontrol aliran darah antara arteri dan
kapiler.

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
Vena
● Venula
Ciri-ciri:
● Vena terkecil
● Rata-rata venula memiliki diameter kurang lebih 20
mikrometer
● Dinding pembuluh darahnya tipis
Fungsi:
● Mengumpulkan darah dari kapiler
● Membawa darah kembali ke jantung
● Venula poskapiler: tempat terjadinya pertukaran
nutrien dan zat buangan antara darah dan cairan
interstisial, emigrasi sel darah putih
● Venula muskular: berperan sebagai reservoir untuk
mengakumulasi darah dengan volume yang besar

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
Vena
● Vena Sedang
Ciri-ciri:
● Diameter dalamnya sekitar 2 - 9
mm
● Mengandung sedikit sel otot polos
● Lapisan yang paling tebal adalah
lapisan adventitia dengan serat
elastis dan serat kolagen
Fungsi:
Membawa darah ke jantung

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Vena
● Vena Besar
Ciri-ciri:
● Terdapat di rongga perut dan rongga
dada
● Semua lapisannya paling tebal di
antara jenis vena lainnya
● Lapisan adventitia tebal dan terdapat
serat elastis dan serat kolagen
● Contoh: vena cava inferior, vena cava
superior
Fungsi:
Membawa darah ke jantung

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Kapiler
● Continuous capillary
Ciri-ciri:
● Disusun oleh sel endotel yang
dihubungkan oleh tight junction &
desmosom
● Ditemukan di sistem saraf pusat,
paru-paru, jaringan otot, dan kulit
Fungsi:
Tempat terjadinya pertukaran antara
darah dan cairan interstisial di
sekitarnya

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
Kapiler
● Fenestrated capillary
Ciri-ciri:
● Terdapat pori-pori kecil yang
ukurannya sekitar 70 - 100 nm
● Terdapat di ginjal, villi di usus
halus, dan di hampir semua
kelenjar endokrin
Fungsi:
Tempat terjadinya pertukaran antara
darah dan cairan interstisial di
sekitarnya

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
Kapiler
● Sinusoid
Ciri-ciri:
● Lebih lebar dari pembuluh kapiler lain
● Memiliki pori-pori yang besar di
dinding pembuluhnya
● Terdapat di hati, sumsum tulang,
limpa, dan kelenjar suprarenal
Fungsi:
Tempat terjadinya pertukaran cairan dan
larutan yang lebih besar antara darah
dengan cairan interstisial

Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson.


Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc..
07
Hubungan
sistem limfatik
dengan sistem
pembuluh darah
& fungsinya
Sistem Limfatik
Sistem limfatik terdiri dari cairan yang
disebut getah bening, pembuluh yang
disebut pembuluh limfatik, dan organ yang
mengandung jaringan limfatik dan sumsum
tulang merah.
Sistem limfatik berinteraksi dengan 3
sistem fisiologis:
• Sistem kardiovaskuler
• Sistem pencernaan
• Sistem imun

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Sistem Limfatik
Fungsi sistem limfatik:
• Mengembalikan cairan dan protein yang
difiltrasi kapiler ke sistem sirkulasi
• Mentranspor lemak yang diabsorbsi di usus
halus ke sistem sirkulasi
• Berperan sebagai filter untuk menandai dan
merusak patogen

Sistem limfatik didisain hanya 1 jalan (one way)


yaitu dari jaringan ke sistem sirkulasi. Ujung
pembuluh limfe berada dekat dengan kapiler
darah. Pembuluh limfe terbesar masuk ke vena
subklavia kanan dan kiri.

Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Hubungan Sistem Limfatik dengan Sistem
Pembuluh Darah
Hubungan sistem limfatik dengan sistem pembuluh darah: aliran limfe
Kebanyakan komponen plasma darah seperti nutrisi, gas, dan hormon terfiltrasi
secara bebas melalui dinding kapiler untuk membentuk cairan interstitial, tetapi
lebih banyak cairan yang keluar dari kapiler darah daripada kembali ke kapiler
melalui reabsorpsi.
Protein yang keluar dari plasma darah tidak dapat kembali ke dalam darah
melalui difusi karena konsentrasi gradien yang tidak memungkinkan. Akan
tetapi, protein dapat melewati kapiler limfatik yang permeabel ke dalam cairan
limfe. Maka dari itu fungsi penting dari pembuluh limfatik adalah untuk
mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi darah.

Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Urutan Aliran
Limfe
Kapiler darah (darah) Ruang
interstisial (cairan interstisial)
Kapiler limfatik (cairan limfe)
Pembuluh limfatik Saluran limfatik
Persimpangan vena jugularis internal
dan subklavia

Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology.


14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Hubungan Sistem Limfatik dengan Sistem
Pembuluh Darah

Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
08
Struktur
sirkulasi paru &
sirkulasi
sistemik
Sirkulasi Paru

Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Sirkulasi Paru
● Sirkulasi paru membawa darah yang kaya CO2 dari ventrikel kanan ke alveoli di dalam paru-paru
dan mengembalikan darah kaya O2 dari alveoli ke atrium kanan.
● Truncus pulmonalis muncul dari ventrikel kanan kemudian bercabang menjadi arteri pulmonalis
dextra yang mengarah ke paru-paru kanan dan arteri pulmonalis sinistra yang mengarah ke paru-
paru kiri.
● Arteri pulmonalis adalah satu-satunya arteri yang membawa darah kaya CO2 ke paru-paru. Saat
memasuki paru-paru, arteri pulmonalis bercabang dan akhirnya membentuk kapiler di sekitar
alveoli di dalam paru-paru, lalu terjadi pertukaran CO2 dan O2 di alveoli.
● Kapiler pulmonalis Bersatu membentuk venula dan akhirnya membentuk vena pulmonalis yang
keluar dari paru-paru dan membawa darah kaya O2 ke atrium kanan. Vena pulmonalis adalah
satu-satunya vena yang membawa darah kaya O2.
● Jika ventrikel kiri berkontraksi maka darah kaya O2 dapat keluar ke sirkulasi sistemik.

Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Sirkulasi Sistemik

National Cancer Institute. (n.d.). Circulatory Pathways. [online]. Available at:


https://training.seer.cancer.gov/anatomy/cardiovascular/blood/pathways.html#:~:text=Systemic%20circulation%20carries%20oxygenated%20bloo
d,right%20atrium%20of%20the%20heart
Sirkulasi Sistemik
● Sirkulasi sistemik menyediakan suplai darah ke seluruh jaringan tubuh. Sirkulasi sistemik
membawa O2 dan nutrisi ke sel dan mengangkut CO2 dan zat buangan
● Sirkulasi sistemik membawa darah kaya O2 dari ventrikel kiri, melewati arteri, kemudian ke
kapiler di jaringan tubuh.
● Dari kapiler jaringan, darah kaya CO2 Kembali melewati vena ke atrium kanan jantung
● Arteri coronarius adalah satu-satunya pembuluh darah dari aorta asendens
● Arteri brachiocephalica, arteri karotis komunis sinistra, dan arteri subclavia sinistra bercabang
dari arcus aorta
● Suplai darah untuk darah disediakan oleh karotis interna dan arteri vertebral
● Arteri subclavia menyediakan darah untuk ekstremitas atas
● Cabang-cabang dari aorta abdominal menyediakan darah untuk visera abdominal
● Arteri lumbar menyediakan darah untuk otot dan medulla spinalis
● Cabang dari arteri iliaca externa menyediakan darah untuk ekstremitas bawah
● Arteri iliaca interna menyediakan darah untuk visceral pelvis

National Cancer Institute. (n.d.). Circulatory Pathways. [online]. Available at:


https://training.seer.cancer.gov/anatomy/cardiovascular/blood/pathways.html#:~:text=Systemic%20circulation%20carries%20oxygenated%20bloo
d,right%20atrium%20of%20the%20heart
Referensi
Ethel Sloane. (2009). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Fernandez, GJ & Saturti TIA. (2017). Tinjauan Pustaka Sistem pernapasan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. [online].
Available at: https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8.pdf. [Accessed 28
November 2020].
Lumen Learning. (n.d.) Cardiac Muscle and Electrical Activity. [online]. Available at:
https://courses.lumenlearning.com/suny-ap2/chapter/cardiac-muscle-and-electrical-activity/. [Accessed 30 November 2020].
Marieb, E.N. (2018). Essentials of Human Anatomy & Physiology 12th Edition. Boston: Pearson
Martini F, Nath J, Bartholomew E. (2013). Fundamental of Anatomy and Physiology. 9th edition. San Francisco: Pearson
Education, Inc..
Martini, F.H. (2015). Human Anatomy 8th Edition. Boston: Pearson
National Cancer Institute. (n.d.). Circulatory Pathways. [online]. Available at:
https://training.seer.cancer.gov/anatomy/cardiovascular/blood/pathways.html#:~:text=Systemic%20circulation%
20carries%20oxygenated%20blood,right%20atrium%20of%20the%20heart
. [Accessed 29 November 2020].
Sherwood, L., (2010). Fundamentals Of Human Physiology. 4th ed. Belmont : Cengage learning
Sherwood, L. (2013). Introduction to Human Physiology 8th edition. Cengage Learning.
Sherwood L. (2016). Human Physiology : From Cells to System. 9th Ed. USA: Cengage Learning.
Tortora GJ, Derrickson B. (2012). Principle of Anatomy and Physiology. US: John Wiley & Sons, inc.
Tortora GJ, Derrickson B. (2014). Principles of Anatomy Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Tortora GJ, Derrickson B. (2017). Principles of Anatomy Physiology. 15th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai