PROVINSI BANTEN
DRUG
FREE
WORL
D
2000
DRUG FREE ASEAN 2015
AMM KE - 33
93 %
TANAMAN POPPY DUNIA
3
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
INTERNASIONAL
GOLDEN PEACOCK
SUMBER KOKAIN
4
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
INTERNASIONAL
Tahun 2009
AFGANISTAN
Produksi Ganja
1.500 – 3.500 mt
(10.000 – 24.000 ha)
Penanaman
Ganja
Indoor
5
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
REGIONAL
JAPAN Penanaman
Ganja
Indoor
Penangkapan
WN Iran
Kloning
Tanaman
Ganja
Penggunaan
Kurir Wanita
6
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS NASIONAL
7
8
NARKOTIKA
• Contoh
– Alkohol Miras (Brandy, Vodca, Wine, Wisky, Cognac, dll)
– Pelarut (Solvent) Lem Aibon, Thinerbau Khas & menguap
– Bhn Adiktif Ringan : Nikotin (rokok), Kafein (kopi, teh, coklat, dll)
• Akibat :
– Menimbulkan Alkoholisme (stimulasi, halusinasi, paranoid, dll)
– Kehilangan kendali, kesadaran, pelupa, depresi (utk solvent)
11
Penggolongan narkoba
• A. Narkotika
Narkotika gol.I :berpotensi sangat
tinggi menyebabkan ketergantungan,
tidak diguanakan untuk terapi. Contoh:
heroin,kokain, ganja dan putauw
12
• Narkotika Gol.II : berpotensi tinngi
menyebabkan ketergantungan,
digunakan pada terapi sebagai pilihan
terakhir. Contoh: morfin, petidin,
metadon.
13
• Narkotika Gol.III : berpotensi ringan
menyebabkan ketergantungan dan
banyak digunakan pada terapi. Contoh:
Kodein
14
• B. Psikotropika
Psikotropika Gol.I : amat kuat
menyebabkan ketergantungan dan tidak
digunakan dalam terapi. Contoh: ekstasi,
lsd, stp
15
• Psikotropika Gol.II : kuat menyebabkan
ketergantungan, digunakan amat
terbatas pada terapi. Contoh:
amvetamin, metamvitamin (shabu),
fensiklidin dan ritalin
16
• Psikotropika Gol.III : potensi sedang
menyebabkan ketergantungan, banyak
dipergunakan dalam terapi. Contoh:
pentobarbital dan flunitrazepam
• Psikotropika Gol IV: potensi ringan
menyebabkan ketergantungan dan
sangat luas digunakan dalam terapi.
Contoh: diazepam, fenobarbital, pil
nipam, koplo dll.
17
• C. Bahan Akditif Lainnya yang sering
disalahgunakan adalah :
1. Alkohol (pada jenis minuman keras)
2. Inhalansia/solven :gas atau zat yang
mudah menguap
3. Nikotin yang terdapat pada tembakau
4. Caffein pada kopi, minuman penambah
energi dan obat sakit kepala tertentu
18
BEBERAPA EFEK NARKOBA BAGI KESEHATAN FISIK
OTAK NARKOBA
19
BEBERAPA EFEK NARKOBA BAGI KESEHATAN FISIK
BIDANG PENCEGAHAN
22
RENCANA AKSI BNNP PROP.BANTEN 2012
BIDANG PENCEGAHAN
MENJADIKAN PARA PEKERJA
memiliki pola pikir, sikap, dan trampil menolak Penyalahguna dan peredaran
gelap narkoba (PPGN) :
BIDANG REHABILITASI
24
RENCANA AKSI BNNP PROP.BANTEN 2012
BIDANG REHABILITASI
BIDANG PEMBERANTASAN
Melakukan pengawasan yang ketat terhadap bahan kimia prekursor dan penegakan
hukum terhadap jaringan yang melakukan penyimpangan :
26
RENCANA AKSI BNNP PROP.BANTEN 2012
BIDANG PEMBERANTASAN
27
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
28
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Untuk lebih memfokuskan pencapaian “Indonesia Negeri Bebas Narkoba”, diperlukan
Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (Jakstranas P4GN) sebagai bentuk komitmen bersama seluruh
komponen masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia, dengan ini menginstruksikan :
30
3. Bidang Rehabilitasi, memfokuskan pada :
a. Upaya mengintensifkan Wajib Lapor Pecandu Narkotika;
b. Upaya memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial kepada penyalahguna, korban
penyalahgunaan, dan pecandu narkoba;
c. Upaya pembangunan kapasitas lembaga rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial secara prioritas berdasarkan
kerawanan daerah penyalahgunaan narkoba;
d. Upaya pembinaan lanjut kepada mantan penyalahguna,
korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba.
4. Bidang Pemberantasan, memfokuskan pada :
a. Upaya pengawasan ketat terhadap impor, produksi,
distribusi, penggunaan (end user), ekspor, dan re-ekspor
bahan kimia prekusor dan penegakan hukum terhadap
jaringan tersangka yang melakukan penyimpangan;
b. Upaya pengungkapan pabrikan gelap narkoba dan/atau
laboratorium rumahan dan jaringan sindikat yang terlibat;
c. Upaya pengungkapan tindak pidana pencucian uang yang
berkaitan dengan tindak pidana narkotika secara tegas dan
keras sesuai peraturan perundang-undangan;
d. Upaya penyelidikan dan penyidikan, penuntutan, dan
peradilan jaringan sindikat narkoba baik dalam maupun
luar negeri secara sinergi; 31
e. Upaya penindakan yang tegas dan keras terhadap aparat
penegak hukum dan aparat pemerintah lainnya yang
terlibat jaringan sindikat narkoba;
f. Upaya peningkatan kerjasama antar penegak hukum untuk
menghindari kesenjangan di lapangan;
g. Upaya kerjasama dengan aparat penegak hukum tingkat
internasional.
KETIGA : Para Menteri dan Kepala Lembaga bertindak sebagai penanggung
jawab di lingkungan kerja masing-masing terhadap pencapaian
target sesuai Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
Tahun 2011-2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Instruksi
Presiden ini.
KEEMPAT : Para Gubernur :
1. Dalam waktu 3 (tiga) bulan, menyusun dan melaksanakan
Rencana Aksi 2011 – 2015 di tingkat Provinsi sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEDUA;
2. Melaporkan secara berkala kepada Presiden melalui Kepala
Badan Narkotika Nasional.
32
KELIMA : Para Bupati/Walikota :
1. Dalam waktu 3 (tiga) bulan, menyusun dan melaksanakan
Rencana Aksi 2011 – 2015 di tingkat Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA;
2. Melaporkan secara berkala kepada Presiden melalui Kepala
Badan Narkotika Nasional.
KEENAM: Kepala Badan Narkotika Nasional melakukan pemantauan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan Jakstranas P4GN Tahun
2011- 2015 dan mengkompilasi laporan untuk disampaikan
kepada Presiden.
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 27 Juni 2011
ttd.
34
TUJUAN PP 25 TAHUN 2011
PROVINSI BANTEN
35
ALUR WAJIB LAPOR
PROVINSI BANTEN
PENCANDU/WALI INSTITUSI PENERIMA
ASESMEN
•WAWANCARA
•OBSERVASI
•PEMERIKSAAN FISIK & PSIKIS
PENCATATAN
36
REHABILITASI
PELAKSANAAN REHABILITASI :
37
INSTITUSI WAJIB LAPOR
PROVINSI BANTEN
38
PANDANGAN AGAMA ISLAM TTG NARKOBA
Narkotika, psikotropika dan Zat2 adiktif boleh dipakai oleh para Dokter dlm kepentingan Medis, karena tdk
akan menimbulkan kemudaratan bagi pasien bahkan memberikan kesembuhan. Pada akhir2 ini
penyalahgunaan narkoba sudah demikian luas dlm masyarakat, baik oleh remaja, orang tua, eksekutif, artis,
bahkan oleh pejabat, sedangkan agama Islam mengharamkannya, sebagaimana Firman Allah Surat Al-
Magidah ayat 90-91.
39
“INDONESIA BEBAS NARKOBA TAHUN
2015”