Anda di halaman 1dari 39

DAMPAK BURUK

DAN
BAHAYA PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
WAHYU KUDDUS, SKM., M.M.Kes
WIDYAISWARA
HP/WA : 0813 5480 6599
walquds@ymail.com

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


( BPSDM )
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PANDANGAN GLOBAL
Narkoba Musuh Dunia vs Dunia Yang Sedang Sakit

Perang melawan narkoba yang di deklerasikan oleh presiden


Amerika tahun 1971, ternyata sampai saat ini belum selesai
-Richard Nixon-

“Menuntut para penyalahguna dan pecandu


akan menghambur – hamburkan sumber daya penegakan
hukum, serta mendorong timbulnya korupsi bagi penegak
hukum”.
-Justin B. Shapiro, Meksiko 2010
Narkoba Musuh Dunia vs Dunia Yang Sedang Sakit

Kita memiliki 40 tahun pengalaman dalam perang


melawan narkoba dengan pendekatan hukum
dan ternyata gagal,"
-Michael Wooldridge (Mantan MENKES AUSTRALIA 2001).

Penegak Hukum yang tidak mengintegrasikan dengan


Re-Integrasi Sosial terhadap Pengguna, menyebabkan
mereka menjadi Prajurit Sindikat Narkotika
-Jose Mario Costa, 2009.

Masyarakat kurang bisa membedakan mana yang tergolong


sebagai korban / sebagai victim, siapa-siapa yang dikatakan
sebagai penjahat yang melakukan kejahatan
- Presiden SBY-
PERMASALAHAN GLOBAL SAAT INI
DUNIA SEDANG SAKIT DILANDA ADIKSI NARKOTIKA
Tahun 2011, diperkirakan antara 162 sampai dengan 324 juta orang (3,6 s/d 6,9% dari
penduduk yang berumur 15−64 tahun) menggunakan narkoba minimal sekali dalam
setahun”

Produksi Narkotika Meningkat


“Opium/Heroin”
Setiap tahun kira-kira ada 900 ton opium dan 375 ton heroin keluar dari Afghanistan
melewati Balkan dan Eurasian, termasuk China, India, dan Rusia.

“ATS ( Amphetamine Type Stimulans )”


Barang bukti ATS yang disita pada tahun 2011 meningkat 66% (sebesar 123 ton)
dibanding tahun 2010 (yang hanya 74 ton).

“NPS ( New Psichoactive Substance )”


Di dunia saat ini terdapat 251 (354) jenis NPS dan dimasa mendatang akan
semakin bertambah jumlahnya, sementara di Indonesia dilaporkan jumlah NPS
sebanyak 26 jenis .
Sumber : Laporan tahunan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) 2014
INDONESIA DARURAT NARKOBA
PERKEMBANGAN KASUS NARKOBA
- 1,55% PENDUDUK Indonesia(3,2jt)
2,80%
- menyalahgunakan Narkoba
2,56% - Tahun 2013 Penyalahguna Narkoba : 2,56%
( 4,5 Juta ) Orang.
2,22% - Tahun 2015 diperkirakan lahgun Narkoba :
2,80% sekitar 5,8 juta Orang
- Pengguna Crystalline methamphetamine =
1,55%
1,2 juta orang
- Pengguna Ecstacy = 950 ribu orang
- Pengguna Cannabis = 2,8 juata orang
- Pengguna Heroin = 110 ribu orang
- Kelompk Remaja ( 11-19 Thn) 80%
- 80% Penyalahguna Narkoba ad. PEROKOK

PERKEMBANGAN KASUS NARKOBA SULSEL


Rangkin 12 se Indonesia Thn 2011
6,4 jt penduduk Sulsel, 135.834 orang penyalahguna narkoba
MAKASSAR VS NARKOBA
PENDIDIKAN 2007 2008 2009 2010 2011

SD 263 351 375 266 258

SMP 70 99 35 139 239

SMA 121 152 151 301 377

PT 9 17 23 20 44

JUMLAH 463 619 584 726 918

JENIS 2007 2008 2009 2010 2011

GANJA (PACK) 85 99 144 226 36

PUTAW (PACK) 321 20 170 - -

ECSTASY 490 794 4.528 1.050 538

SHABU 3.253 1.273 751 794 8.344


UNDANG-UNDANG NO. 22/1997 TTG NARKOTIKA
NARKOTIKA ADALAH ZAT / OBAT YANG BERASAL DARI TANAMAN ATAU
BUKAN BAIK SINTETIS MAUPUN SEMI -SINTETIS YG DPT MENYEBABKAN
PENURUNAN ATAU PERUBAHAN SAMPAI MENGHILANGKAN RASA NYERI
DAN DAPAT MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN.

UNDANG-UNDANG NO. 5/1997 TTG PSIKOTROPIIKA


PSIKOTROPIKA ADALAH L ZAT / OBAT BAIK ALAMIAH MAUPUN SINTETIS
BUKAN NARKOTIKA, BERKHASIAT PSIKOAKTIF MELALUI PENGARUH SELEKTIF
PD SUSUNAN SYARAF PUSAT YG MENYEBABKAN PERUBAHAN KHAS PADA
AKTIVITAS MENTAL DAN PERILAKU

BAHAN ADIKTIF ADALAH ZAT / OBAT BAIK ALAMIAH MAUPUN SINTETIS


BUKAN NARKOTIKA YANG DPT KECANDUAN , DAN BERAKIBAT FATAL BILA
BERLEBIHAN
Terminologi
• Narkotika
– Menurut UU RI nomor 35/2009
Narkotika : adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

– Penggolongan zat / tanaman kedalam jenis


narkotika tidak sejalan dengan terminologi dalam
farmakologi. Salah satu hal yang mendasari
adalah dari besaran masalah penggunaannya
NARKOTIKA
Istilah “Narkotika” pada dasarnya adalah kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu “Narkoun” yang artinya membuat lumpuh atau mati rasa.

KETERGANTUNGAN ZAT
KETENTUAN UMUM UU NO.35/2009
Adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk
menggunakan narkotika secara terus menerus dengan takaran
yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila
penggunaannya dikurangi atau dihentikan secara tiba - tiba,
menimbulkan gejala fisik dan yang khas

ADDICTION ( ADIKSI )
Menurut PPDG III
Gangguan Mental dan Perilaku akIbat penggunaan Zat Adiktif (f10 – f19 )
Korban Penyalahguna Narkotika :
Seseorang dengan tidak sengaja menggunaka Narkotika
karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa dan / diancam
untuk menggunakan Narkotika

Penyalahguna Narkotika Ps. 1 (15) :


Orang yang menggunakan narkotika tanpa hak
atau melawan hukum

Pecandu Narkotika Ps. 1 (13) “


Orang yang menggunakan atau menyalahgunakan
narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada
narkotika baik secara fisik maupun psikis
PENGGOLONGAN NARKOTIKA MENURUT
UU No : 35/2009
• Golongan I : dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan. Dalam jumlah terbatas, narkotika golongan I dapat
digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia
laboratorium setelah mendapatkan persetujuan menteri atas
rekomendasi Kepala BPOM (pasal 8). Termasuk narkotika golongan I
adalah opium, heroin, kokain, ganja, metakualon,metamfetamin,
amfetamin; MDMA, STP, fensiklidin.

• Golongan II: berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan


digunakan dalam pengobatan sebagai pilihan terakhir. Termasuk
dalam golongan ini adalah morfin, petidin, metadon.

• Golongan III: berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan


digunakan dalam terapi. Termasuk dalam golongan ini adalah
kodein, bufrenorfin.
KLASIFIKASI ZAT PSIKOAKTIF MENURUT PPDGJ III
( Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa )

Alkohol: semua minuman yang mengandung etanol seperti bir,


wiski, vodka, brem, tuak, saguer, ciu, arak, sopi.
Opioida: candu, morfin, heroin, petidin, kodein, metadon.
Kanabinoid: ganja atau marihuana, hashish.
Sedatif dan hipnotik: nitrazepam, klonasepam, bromazepam.
Kokain: daun koka, pasta kokain, bubuk kokain.
Stimulan lain: kafein, metamfetamin, MDMA.
Halusinogen: LSD, meskalin, psilosin, psilosibin.
Tembakau yang mengandung zat psikoaktif nikotin.
Inhalansia atau bahan pelarut yang mudah menguap, misalnya
minyak cat, lem, aseton.
KLASIFIKASI ZAT YANG UMUM DIGUNAKAN
Alkohol : Bir, Anggur (wine), Wiski, Vodka, Tuak, liquor, ciu, Grain (metil alkohol).
Heroin : Smack, H, Horse, Brown Suger
Metadon: Dolophine, LAAM
Opiat : Opium, Morfin, Heroin, Putaw, Candu, Kodein, Fentanyl, Dilaudid, Demerol,
Percocet, Darvon.
Bufrenorfin : Subutex, Subokson, dll.
Barbiturat : Nembutal, Seconal, Tuinal, Amytal, Pentobarbital, Secobarbital,
Fenobarbital, Fiorinal, Doriden, dll.
Sedatif dan hipnotik: Benzodiazepin = Diazepam, Lorazepam, Chlordiazepam,
Oxazepam.
Trankuil : Clorazepate, Flurazepam, Triazolam, Alprazolam, Meprobamat,
Kokain : Kristal Kokain, Free Base Cocaine, Crack, Rock, dll.
Amfetamin/Stimulan : Metamfetamin, Shabu, Khat, Crank, Benzedrine, Ritalin,
MDMA, Speed, Ice, dll.
Kanabis : Marijuana, Hashish, Ganja, Budha Stick, Pot, Bango Igbo, Indian Hemp,
Bhang, Anasha, Mota.
Halusinogen: LSD, Meskalin, Psilosin, Psilocybin (Mushrooms), Peyote, PCP, MDMA,
Extasi, Angel Dust.
Tembakau : yang mengandung zat psikoaktif nikotin.
Inhalansia : Nitrous Oxide (Whippits), Amy Nitrite (Poppers), Lem Aica Aibon,
Cat, Bensin, Thinner, dll.
NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
BAHAN ADIKTIF LAINNYA
SIFAT DAN PENGARUH
STIMULAN
Menstimulir/Merangsang Sistem Syaraf Pusat
Zat atau Obat-2 Stimulan adalah berbagai
jenis zat yang dapat merangsang sistem syaraf
pusat. dan biasanya dapat meningkatkan
kesadaran,kegairahan, dan kesegaran (segar
dan bersemangat)
Contoh yg paling dikenal/banyak disalahgunakan

EXTACY = Zat sintetik amfetamin, biasanya dibuat dlm


bentuk Pil, merangsang syaraf otonom, pemakai jadi
gembira & PeDe.
SHABU = Zat metilamfetamin (turunan amfetamin) larut
dlm Alkohol & Air, biasanya berbentuk kristal putih,
merangsang sistem syaraf pusat, dampaknya lebih kuat
dari extacy, pemakai biasanya gembira, PeDe, dan
tambah keberanian.
SIFAT DAN PENGARUH
HALUSINOGEN
Menimbulkan halusinasi/Kesan
Palsu
Merupakan zat/obat alamiah atau sintetik
yang mengubah persepsi dan pikiran
seseorang (halusinasi) sehingga
hilang kesadaran akan ruang, waktu, dan
perasaan (curiga) yang berlebihan.

Contoh yg paling dikenal/banyak disalahgunakan

DAUN GANJA/DAUN KOKA = Berasal dari tumbuh-2an atau sintetis (tapi


bukan psikotropika) biasanya dalam bentuk lintingan daun (ganja), atau
serbuk putih (heroin), mengandung zat memabukan, merangsang sistem syaraf
pusat/otak, pemakai jadi tenang, hilang rasa sakit, gelisah, tdk peduli
lingkungan/acuh.
SIFAT DAN PENGARUH
DEPRESAN
Menekan Sistem Syaraf Pusat
Zat/obat Depresan adalah sejenis
obat yang berfungsi mengurangi
aktifitas fungsional tubuh
pemakainya hingga ia merasa
tenang, tertidur, atau tak sadar.

Contoh yg paling dikenal/banyak disalahgunakan

OPHIUM, HEROIN / PUTAW = Berasal dari tumbuh-2an atau


sintetis (tapi bukan psikotropika) bentuknya bermacam-macam
bisa padat, serbuk (putih/coklat), cairan kental, dll mengandung
zat memabukan, merangsang sistem syaraf pusat/otak,
pemakai jadi tenang, hilang rasa sakit, gelisah, tdk peduli
lingkungan/acuh.
KERUSAKAN JARINGAN OTAK

OTAK SEHAT

OTAK NARKOBA
CARA NARKOBA MASUK KE TUBUH

1. ORAL atau melalui mulut yaitu dgn cara menelan


2. DIHIRUP atau inhalansia, dibakar seperti rokok lalu di hisap
langsung ke paru-2, hati dan otak.
3. DIHISAP atau intranasal, menghirup langsung melalui hidung
diserap oleh syaraf-2 dlm hidung ke otak
4. INJEKSI INTRAVENA yaitu memasukannya dlm bentuk cair/
dicairkan melalui jarum suntik ke dlm darah pd nadi
masuk ke paru-2, hati, jantung dan otak
5. DITARUH DLM LUKA dengan cara menaburkannya pd
bagian kulit tubuh yg terlebih dahulu di buat luka
6. DITARUH DI BWH LIDAH untuk dilarutkan oleh air liur, dihisap
lalu zat yg sdh larut dlm air liur ditelan.
7. INSERSI ANAL yaitu memasukannya lewat lubang dubur
ESTIMASI Nasional (KPA) Thn 2005 ada 90 – 130 ribu pengidap
HIV/AIDS
Prevalensi HIV/AIDS pd klp penyalahguna narkoba (suntikan)
24,5 % - 53 % .
Prevalensi tertinggi di propinsi :
Papua, DKI,
Riau, Bali,
Jatim, dan Jabar.

SAMA-SAMA
MENYEBABKAN
KEMATIAN
HIV/AIDS IDU’s
Blm Bisa Disembuhkan Msh Bisa Disembuhkan
PROSES TERJADINYA KETERGANTUNGAN
NARKOTIKA

KOMPROMI COBA-COBA TOLERANSI

KETERGANTUNGAN KEBIASAAN

INTOKSIFIKA MENINGGAL
SI DUNIA
TANDA-TANDA KEMUNGKINAN
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
1. FISIK
 Berat badan turun drastis
 Mata terlihat cekung dan merah, muka
pucat dan bibir kehitam-hitaman
 Tangan penuh dengan bintik-bintik
merah seperti bekas gigitan nyamuk dan
ada tanda bekas luka sayatan
 Buang air besar dan kecil kurang lancar
 Sembelit atau sakit perut tanpa alasan
2. EMOSI
• Sangat sensitif dan cepat bosan
• Bila ditegur atau dimarahi dia malah
menunjukkan sikap membangkang
• Emosinya naik turun dan tidak ragu
untuk memukul orang atau berbicara
kasar terhadap anggota keluarga atau
orang sekitarnya
• Nafsu makan tidak tentu
3. PERILAKU
• Malas dan sering melupakan tanggung
jawab dan tugas rutinnya
• Menunjukkan sikap tidak peduli dan
jauh dari keluarga
• Sering berteman dgn org yg tdk dikenal,
pergi tanpa pamit dan plg lewat tengah
malam
• Suka mencuri uang
• Selalu kehabisan uang
• Takut akan air. Jika terkena akan terasa
sakit karena itu mereka jadi malas
mandi.
BAGI BAGI BAGI
DIRINYA ORTU/KLG NYA MASY/LINGK
1. Merusak Syaraf dan 1. Mencemarkan nama 1. Menimbulkan
Organ Tubuh baik keluarga gangguan
Lainnya 2. Mengakibatkan beban keamanan dan
2. Memupus IMTAQ biaya yang tinggi untk ketertiban
3. Menurunkan perawatan 2. Mengakibatkan
semangat belajar 3. Menimbulkan rasa hilangnya
4. Mengakibatkan malu dan penderitaan kepercayaan
perilaku menyimpang yang berkepanjangan 3. Mendorong tindak
5. Memicu tindakan tdk 4. Merusak hubungan kejahatan
bermoral kasih sayang antar 4. Menimbulkan
6. Mengakibatkan anggota keluarga (tdk beban ekonomi dan
pelanggaran hukum mnjaga sopan sosial yang besar
santum)
Upaya – upaya yang dilakukan
oleh pemerintah
I. Badan Narkotika Kota Makassar (BNK)
a. Melakukan penyuluhan bahaya narkotika pada
lorong-lorong dan seluruh siswa mulai dari SD, SMP
dan SMA di wilayah kota makassar
b. Membentuk Satgas Narkoba
c. Melakukan tes urine pada aparat pemerintah secara
tiba-tiba dan sekolah SMP - SMA
d. Bekerja sama dengan LSM, PKM yang bergerak
dalam bidang Narkoba dan Pusat Rehablitasi
Baddoka untuk penanganan Rehabiltasi
penyalagunaan Narkoba
PENCEGAHAN

MENGURANGI / MENEKAN
DEMAND REDUCTION PERMINTAAN NARKOBA T
E
MENGURANGI / MENEKAN R
DRUGS
ABUSE
HARM REDUCTION DAMPAK BURUK NARKOBA A
P
MENGURANGI / MENEKAN I
SUPPLY REDUCTION PASOKAN NARKOBA

PENEGAKAN HUKUM
MENYAMPAIKAN
P INFORMASI YG BENAR
E KELUARGA
N MENINGKATKAN
MASYARAKAT C KETRAMPILAN SEKOLAH
E
TEMPATKERJA
PEMERINTAH G
MEMBERIKAN
A LAYANAN/KONSELING ORGANISASI
DUNIA USAHA H
LINGK.MASY
A
MENGEMBANGKAN
N
GIAT ALTERNATIF

Anda mungkin juga menyukai