Anda di halaman 1dari 3

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA NARKOBA

 NARKOBA
a) Pengertian
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya/obat
berbahaya yang jika dimasukkan kedalam tubuh manusia, baik melalui cara dihirup
maupun dengan cara disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasan hati atau perasaan dan
perilaku seseorang
b) Psikotropika, adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
c) Zat adiktif lainnya / obat berbahaya adalah bahan lain dan obat bukan narkotika atau
psikotropika yang penggunaannya dapat menyebabkan ketergantungan yakni keinginan
menggunakan kembali secara terus menerus. Apabila dihentikan akan menimbulkan efek
putus zat , diantaranya rasa sakit atau lelah yang luar biasa.
d) Penyalahgunaan Narkoba
Mengapa remaja mudah menyalahgunakan Narkoba?
 Faktor lingkungan
 Hubungan tidak harmonis dengan keluarga
 Lingkungan rawan narkoba
 Kurangnya kontrol
 Tekanan kelompok sebaya
 Dirayu, dibujuk bahkan dipaksa
 Faktor individu
 Keinginan coba-coba
 Ingin diterima
 Ikut trend
 Cari kenikmatan sesaat
 Rasa ingin tahu
 Cari perhatian / sensasi
 Ikut tokoh idola
 Faktor Zat / Obat
 Menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis
 Mudah didapat
e) Dampak penyalahgunaan narkoba bagi organ tubuh otak, yakni seperti gangguan
konsentrasi, penurunan daya ingat, proses berpikir dan perilaku dan dampak terburuknya
dapat mengakibatkan kerusakan otak.
f) Cara penanggulangan narkoba
 Peningkata n keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pendidikan dan
pendidikan agama baik dalam keluarga, lingkungan sekolah, maupun lungkungan
masyarakat.
 Melakukan sosialisasi UU Narkotika dan UU Psikotropika serta peraturan lain yang
sejenisnya.
 Melakukan penyuluhan-penyuluhan mengenai bahaya narkoba dari sisi medis,
dampak dan cara penanggulangannya.
 Banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif sehingga akan mengurangi kesempatan
untuk terpengaruh hal-hal negatif.
 Memilihi lingkungan pergaulan yang positif.
 Membawa pecandu-pecandu pada rehabilitasi
 Melaporkan kepada pihak yang berwajib jika disekitar lingkungan ada indikasi
penyalahgunaan narkoba.

 NARKOTIKA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan maupun perubahan
kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai mengilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Narkotika dibedakan kedalam golongan-golongan tertentu ( Undang-Undang
2009 pasal 7 ayat 1) mengenai peraturan memakai narkoba.
a) Prekusor Narkotika
Adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan
narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana yang terlampir dalam UU ini.
b) Macam-macam Jenis Narkotika
Ganja, Sabu, Ekstasi, Riklona, Alprazolam, Thixex, Tembakau gorila, Mushroom, dsb.-
c) Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d) Golongan-golongan Narkotika
 Narkotika Golongan I
Narkotika golongan I ini berpotensi sangat tinggi dapat menyebabkan ketergantungan,
sehingga tidak digunakan untuk terapi kesehatan. Contohnya adalah : Heroin, Kokain,
dan Ganja. UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika pasal 8 ayat (1) menjelaskan bahwa:
1. Narkotika golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan.
2. Ayat (2), dalam jumlah terbatas Narkotika golongan I dapat digunakan untuk
kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk regensia
diagnostik serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan menteri atas
rekomendasi kepala badan pengawas obat dan makanan.
 Narkotika Golongan II
Narkotika golongan II merupakan jenis narkotika yang tingkat ketergantungannya sangat
tinggi, namun biasanya narkotika jenis ini digunakan sebagai pilihan terakhir untuk alat terapi
kesehatan. Contohnya antara lain Morfin, Petion, dan Metadon.
 Narkotika Golongan III
Berbeda dengan narkotika golongan I dan II, Narkotika golongan III mempunyai tingkat
ketergantungan yang rendah dan biasanya digunakan untuk terapi kesehatan. Conmtohnya
yaitu Kodein.
e) Tujuan Undang-Undang Narkotika
 Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Mencegah, melindungi dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan
narkotika
 Memberantas peredaran gelap narkotika dan prekusor narkotika
 Menjamin penyaluran upaya rehabilitas medis dan sosial bagi penyalahguna dan pecandu
narkotika

Anda mungkin juga menyukai