I. PENDAHULUAN
1. UMUM
b. Narkotika dan Psikotropika merupakan salah satu jenis tumbuhan / zat / obat hasil
dari pengembangan masyarakat dunia yang diperlukan dalam dunia pengobatan, namun
dapat menimbulkan gangguan kesehatan, jiwa, sosial yang sangat merugikan dari segala
sisi, apabila dipergunakan tanpa ada pengawasan dari Dokter.
e. Maka dalam rangka itulah perlu disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat
khususnya para Siswa / Pelajar sekalian, untuk dijadikan bahan masukan yang
bermanfaat dalam rangka turut serta guna menanggulangi penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba yang ada dilingkungannya masing-masing.
2. DASAR
1) Keputusan KAPOLRI No. Pol : Kep / 29 / XII / 2005 tanggal 20 Desember 2005,
tentang Program tempat Kalender dan Neraca Pendidikan dalam dan luar negeri serta
Indeks Opsnal DIK POLRI TA. 2006.
3) Perintah Lisan Gadik F.T. BIMMAS tanggal 06 Maret 2006, tentang Penugasan baik
perorangan ataupun kelompok Siswa DIKTUKPA POLRI REG XXXIII TA. 2006.
b. Tujuan adalah sebagai bahan masukan dan bekal pengetahuan serta motivasi bagi
para Pelajar / Siswa-Siswi dalam peran sertanya bersama-sama Polri, Pemerintah dan
aparat keamanan lainnya serta berbagai lapisan masyarakat dalam upaya
penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, guna mewujudkan
stabilitas Kamtibmas yang dinamis, dalam rangka mendukung Ketahanan Nasional demi
suksesnya Pembangunan Nasional.
4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penulisan Makalah ini dibatasi pada penjelasan dan pengenalan
Narkoba, kejahatan Narkoba, Peraturan Perundang-undangan Narkoba serta upaya yang
dilakukan Polri dalam menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di
wilayah hukum Polres Sukabumi.
5. TATA URUT
I. PENDAHULUAN.
II. PENGENALAN NARKOBA.
III.PENYALAHGUNAAN NARKOBA.
IV. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NARKOBA.
V. UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH NARKOBA DI WILAYAH HUKUM
POLRES SUKABUMI.
VI. PENUTUP.
Istilah Narkoba merupakan singkatan dari kata Narkotika dan obat berbahaya dikalangan
Pelajar tingkat SMU, istilah yang sering digunakan adalah NAPZA atau NAZA, yang merupakan
kata Narkotika, Psikotropika dan Bahan Berbahaya.
1. NARKOTIKA
a. Pengertian Narkotika.
3
Kata Narkotika yang dikenal di Indonesia berasal dari bahasa Inggris yaitu Narcotics
yang berarti obat bius. Dalam bahasa Yunani yaitu Narcosis yang mengandung arti
menidurkan atau membiuskan. Narkotika di Indonesia mengandung 2 (dua) pengertian,
yaitu :
Menurut asal bahan, Narkotika dapat berasal dari tanaman maupun bukan atau
sintetis / buatan seperti :
3) Bahan-bahan lain baik alamiah maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai
pengganti Morphine atau Kokain.
Menurut sumber dan cara pembuatannya, Narkotika dapat dibagi kedalam 3 (tiga)
golongan, yaitu :
1) Candu.
Salah satu jenis Narkotika adalah Candu atau Opium. Dari Candu ini dapat
dihasilkan Morphine, Heroin dan Codein. Sejak zaman dahulu pada masa
Pemerintahan Hindia - Belanda, Candu sudah dikenal di Indonesia dan digunakan
oleh orang-orang tua dengan cara mengisap atau Madat.
4
2) Coca.
Dikenal dengan nama tanaman Erytrhoxylon Coca atau Lomarch yang
merupakan tanaman yang berbentuk semak dan memiliki 12 (dua belas) jenis /
macam.
3) Ganja.
Nama lain untuk Ganja adalah Canabis Sativa, Marihuana atau Marijuana
dikenal di Amerika Utara dan Selatan. Di Indonesia tanaman Ganja dapat tumbuh
subur terutama di daerah Aceh dan Sumatera Utara (Tanah Karo, Simalungun dan
Dairi serta daerah Tapanuli Utara) sebagai tanaman liar di hutan-hutan, di lereng
gunung atau sengaja ditanam di Perkebunan sebagai pendamping tanaman lain
seperti Tembakau Deli, sehingga mutunya akan terjaga dengan baik. Di Aceh telah
sejak lama secara tradisional daun Ganja digunakan sebagai bahan penyedap
makanan. Daun Ganja mengandung zat THC (Tetra Hydro - Canabinal) yaitu suatu
zat sebagai elemen aktif yang oleh para ahli dianggap Halusinogen atau zat
sebagai faktor penyebab terjadinya Halusinasi atau khayalan pada seseorang yang
menyalahgunakan. Kadar zat THC tertinggi terdapat pada bunga Ganja yang mulai
mekar.
2. PSIKOTROPIKA
3) Halusinogen, setiap obat atau zat kimia yang dapat menimbulkan Halusinasi /
khayalan-khayalan secara harfiah mempengaruhi pikiran, mengubah pikiran dan
memperluas kesadaran.
3. BAHAN BERBAHAYA
a. Bahan berbahaya yaitu bahan kimia atau sesuatu bahan, baik dalam keadaan
tunggal maupun campuran yang bersifat memancarkan Radiasi, mudah meledak, mudah
menyala / terbakar, Oksidator, Reduktor, Racun, Korasif, menimbulkan iritasi, Sentilasi,
luka dan nyeri, menimbulkan bahaya elektronik, Karsiogenik, Teratogenik, Etiologik /
Biomedik.
1) Kelas I, dapat menimbulkan bahaya yang fatal dan luas secara langsung
maupun secara tidak langsung karena sulit penanganan dan pengamanannya,
contohnya Pestisida, DDT dan lain-lain.
2) Kelas II, bahan yang sangat mudah meledak karena gangguan mekanik,
contohnya minuman keras, Spiritus, Bensin dan lain-lain.
4) Kelas III, bahan yang bersifat Arsigenik dan Mutagenik, contohnya zat
pewarna / pemanis makanan dan lain-lain.
5) Kelas IV, bahan Korasif sedang lemah, contohnya Kosmetik dan alat
kesehatan.
b. Minuman Beralkohol.
1) Minuman keras Golongan A dengan kadar Ethanol dari 1% sampai 5%, antara
lain :
2) Minuman keras Golongan B dengan kadar Ethanol dari 5% lebih sampai 20%,
antara lain :
3) Minuman keras Golongan C dengan kadar Ethanol antara 20% lebih sampai
55%, antara lain :
Untuk mengetahui lebih jauh tentang ancaman Narkoba ini kiranya perlu dikenali
beberapa ciri menonjol dari ancaman ini adalah sebagai berikut :
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya adalah zat yang apabila dimakan, diminum
atau dimasukkan (disuntik) didalam tubuh manusia dapat mengubah satu atau lebih fungsi
tubuh manusia dan sebaliknya Narkotika atau Psikotropika merupakan zat atau obat yang
sangat diperlukan untuk pengobatan (untuk menghilangkan rasa nyeri dan lain-lain) dan dalam
bidang ilmu pengetahuan, yakni bidang Kedokteran dan Riset.
Pada umumnya suana hati yang ditimbulkan oleh penggunaan Narkotika adalah
sebagai berikut :
4) Ketagihan.
8
1) Ketergantungan.
Salah satu ciri dari ketergantungan dapat berupa adanya Sindrom putus
obat (Withdrawal Syndrome), yaitu tidak dipakainya lagi / pengurangan dosis.
Pengguna obat Psikotropika karena berbagai sebab akan menimbulkan
gejala-gejala baik yang ringan maupun yang berat, tergantung dari jenis obat
yang dipakai. Beberapa jenis obat Psikotropika dapat menimbulkan gejala
putus obat yang gawat sampai dengan kematian bila tidak ditangani secara
cepat.
c. Membuka dan memeriksa setiap barang kiriman melalui Pos dan alat
perhubungan lainnya (Pasal 66 ayat 1 UU No. 22 / 97 dan Pasal 55 UU No. 5 / 97).
1) Pasal 78
2) Pasal 81
3) Pasal 82
4) Pasal 83
5) Pasal 84
6) Pasal 84
7) Pasal 92
1) Pasal 59
2) Pasal 60
3) Pasal 61
4) Pasal 62
1. OPERASI KEPOLISIAN
a) Mencegah agar jenis dan jumlah yang tersedia hanya untuk dunia
pengobatan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Dari uraian tersebut diatas, pada hakekatnya keberhasilan tugas Polri dalam
menanggulangi kejahatan Narkoba, tidak akan terlepas dari peran aktif masyarakat,
khususnya para Pelajar / Siswa. Perlu untuk diketahui bahwa peran serta masyarakat
tersebut merupakan kewajiban hukum sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 57 UU RI
No. 22 Tahun 1997, tentang Narkotika. Selanjutnya UU tersebut berbunyi :
Ayat (2) Masyarakat wajib melaporkan kepada pejabat yang berwenang apabila
mengetahui adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika.
Peran serta tersebut antara lain dapat dalam bentuk memberikan pengawasan dan
bimbingan terhadap lingkungan Sekolah / Kampus, lingkungan kerja maupun lingkungan
keluarga dan masyarakat. Kesadaran akan bahaya Narkoba harus dimiliki oleh seluruh
masyarakat, sehingga masyarakat akan memiliki suatu daya tangkal dan daya cegah
untuk menanggulangi penyalahgunaan Narkoba dan peredaran gelapnya.
Untuk itu harapan kita kepada adik-adik Pelajar / Siswa adalah sebagai berikut :
VI. PENUTUP
1. KESIMPULAN
b. Konsumsi dan Distribusi Narkoba diwilayah hukum Polres Sukabumi telah meluas
diberbagai kalangan masyarakat, termasuk kaum muda (Pelajar, Mahasiswa, Pemuda),
bahkan telah menyentuh kalangan anak Sekolah.
2. SARAN - SARAN
b. Para Pelajar / Siswa dapat menjadi sumber informasi bagi Polri dalam
menanggulangi kejahatan Narkoba diwilayah hukum Polres Sukabumi, khususnya di
lingkungan Sekolah yang ada di Kota Sukabumi.
P.S. SIMBOLON
NOSIS : 065210596
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
18
SEKOLAH CALON PERWIRA
SUKABUMI