Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG NAPZA

(Narkoba,Psikoptria, dan Zat adiktif)

Nama: Dimas Eka Gustishadiq


Kelas:. X IPS 4
Absen: 04
Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena


rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan dan menyusun makalah
tentang “ NAPZA ”. Guna memenuhi tugas penjaskes.
Makalah tentang NAPZA ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan kajian yang bersumber dari beberapa
blog di internet Memudahkan saya dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan dari segi penyusun bahasa maupun dari segi
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka
saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik yang sifatnya membangun sehingga kami dapat
memperbaiki makalah tentang NAPZA ini.
Kami mengharapkan makalah tentang NAPZA ini dapat di ambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan pembelajaran
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

Cover
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I (pendahuluan)
Bab II (pembahasan)
Bab III (penutup)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah penggunaan Narkotika,Psikotropika,dan Zat Adiktif


(NAPZA) atau istilah yang populer di masyarakat sebagai NARKOBA
merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan
penanganan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama
multidisipliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif
yang dilaksanakan berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.
Meskipun dalam kedokteran, sebagian besar golongan Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya masih bermanfaat bagi
pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak
menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi jika
disertai peredaran di jalur ilegal, akan sangat merugikan bagi individu
maupun masyarakat luas khususnya generasi muda.

Maraknya penggunaan tidak hanya di kota-kota besar saja, tapi


sudah sampai ke kota-kota kecil di seluruh wilayah Republik
Indonesia, mulai dari tingkat ke bawah sampai tingkat ekonomi
atas. Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak
berumur antara 15-24 tahun. muda adalah sasaran strategis
perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu, kita semua perlu
mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman
kelangsungan pembinaan generasi muda. Sektor kesehatan
memegang peranan penting dalam upaya penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA.
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja yang termasuk/tergolong ke dalam jenis NAPZA?
2)Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan penyalahgunaan NAPZA?
3)Bagaimana dampak dari NAPZA yang disalahgunakan
penggunanya?
4)Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyalahgunaan NAPZA?

C. Tujuan Penelitian
1)Mengetahui zat-zat serta bahan kimia yang tergolong ke dalam
jenis NAPZA sehingga dapat membedakan zat satu dengan zat
lainnya.
2)Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
menggunakan serta menyalahgunakan NAPZA itu sendiri.
3)Mengetahui dampak penggunaan NAPZA yang disalah gunakan
sehingga mereka takut untuk terlibat dengannya.

D. Manfaat
1)Mendapatkan informasi tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA.
2)Diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan NAPZA di
kalangan remaja.
3)Mengedukasi masyarakat, generasi muda khususnya supaya
terhindar dari bahaya penyalahgunaan NAPZA.
BAB II
PEMBAHASAN

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ) adalah


bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan
memengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga
dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi
sosialnya. Selain itu, penggunaan NAPZA dapat merusak fungsi sosial
karena terjadi kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan.

A. Penggolongan Narkotika

Narkotika terdiri dari 3 golongan:


1)Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi, serta dapat mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Heroin,Kokain, Ganja.
2)Golongan II: Narkotika yang bersifat pengobatan, digunakan
sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan
tujuan ilmu pengetahuan. Narkotika golongan II juga mengakibatkan
ketergantungan tinggi. Contoh: Morfin, Petidin.
3)Golongan III: Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan
dan sering digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan menyebabkan
ketergantungan. Contoh: Kodein, dan garam-garam dari golongan
Narkotika tertentu.
B. Penggolongan Psikotropika
Menurut UU No 5/1997, Psikotropika yaitu zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan Narkotika yang bersifat Psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas aktivitas mental dan perilaku.

1) Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk


tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi,
serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contoh: Ekstasi.

2) Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan


dan dapat digunakan dalam terapi dan untuk tujuan ilmu
pengetahuan. Dapat mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Amphetamine.

3) Golongan III: Psikotropika ini dapat digunakan dalam


pengobatan dan terapi. Selain itu, juga digunakan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan berpotensi sedang
menyebabkan ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.

4) Golongan VI : Psikotropika golongan IV, berguna untuk


pengobatan dan dipakai sangat luas untuk terapi, juga ilmu
pengetahuan karena berpotensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Diazepam,nitrazepam.
C. Penggolongan Zat Adiktif
Lainnya Yang dimaksud dengan Zat Adiktif lainnya yaitu bahan/zat
yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika,
meliputi:
1) Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, sering menjadi
bagian dari kehidupan manusia sehari hari dalam kebudayaan
tertentu. Jika digunakan bersama Narkotika dan Psikotropika
akan memperkuat pengaruh obat/zat tersebut dalam tubuh
manusia. Ada 3 golongan alkohol:

 Golongan A : Kadar Etanol 1-5% (Bir)


 Golongan B : Kadar Etanol 5-20% (Berbagai minuman Anggur)
 Golongan C : Kadar Etanol 20-45% (Whisky, Vodka,
Bourborn,Vermouth)

2) Inhalasi (Gas yang dihirup) dan Solven (Gas Pelarut) mudah


menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada
berbagai keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas
mesin. Yang sering disalahgunakan: Lem, Tiner, Penghapus Cat
Kuku, dan Bensin.

3) Tembakau. Tembakau hingga kini masih dikonsumsi masyarakat


secara luas. Walaupun dampaknya menyerang tidak secepat
lainnya, namun rokok serta alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya.
Berdasakan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari
NAPZA yang digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:
1) Golongan Depresan (Downer), sejenis NAPZA yang berfungsi
mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat
pemakainya jadi tenang, tertidur, bahkan tak sadarkan diri.
Contohnya: Opioda, (Morfin, Heroin, Codein)Sedative
(Penenang), Hipnotik (Obat tidur) dan Tranquilizer (Anti cemas).

2) Golongan Atimulan (Upper), jenis NAPZA yang merancang


fungsi tubuh dan meningkatkan gairah kerja. Jenis ini membuat
pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh:
Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

3) Golongan Halusinogen, jenis NAPZA yang dapat menimbulkan


efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan
seringkali terganggu.Contoh: Kanabis (Ganja)

D. Jenis NAPZA yang sering disalahgunakan dalam masyarakat

1) Opioda: Nama lainnya adalah Putauw, black heroin, brown


sugar. Heroinmurni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang
tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah
Opium. Putauw kekuatannya 10x melebihi Morfin. Reaksi
dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian
menimbulkan rasa ingin menyendiri dan pada taraf
kecanduan pemakai akan kehilangan rasa percaya diri untuk
bersosialisasi. Lalu, si pemakai akan membentuk dunianya
sendiri, mereka merasa lingkungannya adalah musuh.
2) Kokain : Kokain berupa kristal putih mudah larut dan terasa
pahit. Nama kokain dalam kalangan pengguna: koka, coke,
snow, happy dust, chalie,srepet. Penggunaannya dengan
cara dihirup dengan memakai pipet atau dibakar bersama
tembakau. Pemakaian dengan cara dihirup dapat
mengakibatkan kering dan luka pada sekitar lubang hidung
bagian dalam.

3) Ganja: Nama jalanan dari ganja adalah Kanabis, Cimeng,


Gelek, Hasish,Grass, Bhang, dan Marijuana. Cara
mengkonsumsinya dihisap dan dipadatkan dengan rokok.
Efeknya antara lain: pemakainya menjadi merasa lebih
santai,rasa gembira berlebihan (Euphoria), sering
berhalusinasi atau menghayal,selera makan tinggi, sensitive,
dsb.

4) Amphetamine: Nama lain Amphetamine,yaitu Seed, Meth,


Crystal, Whiz.Bentuknya beragam, ada yang berbentuk
bubuk putih, keabuan, serta tablet.Cara meminumnya
dengan dihirup, kecuali tablet ditelan dengan air.
JenisAmphetamine lain, yakni Shabu dikonsumsi dengan
dibakar di alumuniumfoil, asapnya dihisap dengan
menggunakan botol yang dirancangkhusus(Boong)

5) LSD (Lysergic Acid): Termasuk dalam golongan halusinogen.


Nama lain:acid, trips, tabs. LSD dapat didapatkan dalam
bentuk kertas berukuran kotakkecil sebesa ¼ perangko
dalam banyak warna dan gambar.
6) Sedatif-Hipnotik (Benzodiazipen): Termasuk golongan Obat
penenang danObat tidur. Zat ini juga sering disebut dengan
BK, Dum, lexo, MG, Rohyp.Diminum dengan cara ditelan
dengan air, disuntikkan, atau dimasukkan lewatanus. Dalam
dunia kesehatan,digunakan sebagai pengobatan medis pada
pasien yang mengalami kejang, cemas, stress, dan sebagai
obat tidur.

7) Solvent/Inhalasi: Yaitu uap gas yang dihirup. Contoh:


Aerosol, Lem, Isi korekapi gas, cairan utnuk dry cleaning, dan
golongan kurang mampu. Solvent ini biasanya digunakan
oleh anak di bawah umur, atau masyarakat golongan bawah
karena mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

8) Alkohol: Merupakan zat Psikoaktif yang diperoleh dari


fermentasi madu, gula,sari buah, dan umbi umbian yang
menghasilkan kadar alkohol tidak lebih dari15%. Setelah itu,
dilakukan proses penyulingan sehingga menghasilkan
kadaralkohol yang lebih tinggi, bahkan mencapai 100% efek
yang di timbulkan: Euphoria bahkan penurunan kesadaran.
E. Faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi NAPZA

1) Faktor Lingkungan (Keluarga, Sekolah, Teman Sebaya,


Sosial/Masyarakat)

 Komunikasi dengan orang tua kurang baik


 Orang tua acuh
 Kurangnya kehidupan beragama
 Sekolah kurang di NAPZA
 Adanya murid pengguna NAPZA
 Sekolah terletak di dekat tempat hiburan yang bersifat negatif
 Berteman dengan pemakai NAPZA
 Mendapat ancaman atau ajakan dari teman untuk
mengkonsumsi NAPZA
 Lemahnya penegak hukum
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah penyalahgunaan NAPZA khususnya pada remaja tentu
menjadi masalah yang sangat mengkhawatirkan terutama bagi
keluarga dan suatu bangsa. Pengaruh NAPZA sangat buruk, baik dari
segi kesehatan serta hubungan sosialnya dengan lingkungan sekitar.
Masalah ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab sekelompok
orang saja, namun menjadi tugas kita semua seluruh lapisan
masyarakat. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang
dilakukan sejak dini sangat baik. Tentunya juga dibekali dengan
pengetahuan tentang penanggulangannya. Peran orang tua,
keluarga,sekolah, dan masyarakat sangatlah besar bagi pencegahan
tersebarnya NAPZA.

B. Saran
Dengan mengetahui fakta tersebut, diharapkan pencegahan
dalam penggunaan obat-obatan tersebut dapat lebih efektif
mengingat pengaruh yang sangat negatif bagi rohani dan jasmani
pemakainya. Karena dengan adanya kesadaran dari tiap individuakan
bahaya NAPZA dalam kehidupan akan meminimalisir hal-hal negatif
yang dapat terjadi akibat penyalahgunaan NAPZA tersebut.
Oleh karena itu, saya sebagai penyusun menyarankan jangan
pernah menyentuh barang-barang haram tersebut maupun yang
berhubungan dan dapat menjadi awal mula terjeremusnya kita ke
dunia obat-obatan terlarang karena dapat merusak kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai