Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH NARKOBA TERHADAP KEHIDUPAN

REMAJA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Disusun oleh
Nama : AMOS HAROL TURNIP
Kelas : XII PMIA-4
Mapel : PENJAS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
anugerah-Nya, saya sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Pengaruh Narkoba Terhadap Kalanagan Remaja Masa Kini" dengan
tepat waktu.
Makalah ini ditujukan untuk memberi edukasi dan membuka wawasan kita
tentang bagaiaman dampak yang ditimbulkan narkoba terhadap keberlangsungan
hidup remaja-remaja dimasa kini. Adapun pada makalah ini akan dibahas
mengenai pengertian, jenis-jenis dan bahaya Narkoba serta cara pencegahan
Narkoba yang dapat kita terapkan agar terhindar dari zat yang membuat
ketergantungan itu, khususnya di kalangan generasi muda.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
kekurangan dan belum terangkai secara sempurna. Maka oleh karena itu saya
meminta saran, kritik dan penilaian dari para pembaca yang dapat membangun dan
mengembangkan ide-ide baru agar kedepannya makalah yang akan saya susun
semakin baik dan bermutu. saya sebagai penulis berharap makalah ini mampu
memberikan pengetahuan, wawasan dan strategi penting guna mendukung
pemahaman pembaca tentang dampak dari narkoba.
PENDAHULUAN
Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lainyang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Narkoba yaitu Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif. Istilah Narkoba biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap
merujuk pada tiga jenis zat yang sama tadi.
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika.
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1
undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium
obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat
golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU No.
35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam
golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya
menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang
termasuk psikotropika antara lain:
1. Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine,
Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi,
Sabu-sabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya. Bahan
Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun
sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat
mengganggu sistem saraf pusat, seperti:
2. Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa
zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan
oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap.
Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga
merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk
ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa
menenangkan. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan.
Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.
Sebenarnya Narkoba adalah obat legal yang digunakan dalam dunia kedokteran, namun
dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan di kalangan remaja tidak sedikit yang
terjerumus dalam bahaya narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan
alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya
narkoba.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia
produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali
dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi
hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba.
PEMBAHASAN

1. Jenis – Jenis Narkoba


Narkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi:
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin,
Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/ atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan:
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalan terapi dan/ atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM).
Zat Adiktif Lainnya Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang
berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi: Minuman Alkohol,
mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering
menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan
bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam
tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol:
a. Golongan A : kadar etanol 1-5 % (Bir)
b. Golongan B : kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)
c. Golongan C : kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny
Walker)
Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin.
Yang sering disalahgunakan adalah: Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
Tembakau, pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam
upaya penanggulangan Narkoba di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada
remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi
pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari Narkoba dapat
digolongkan menjadi 3 golongan:
a. Golongan Depresan (Downer), adalah jenis Na yang berfungsi mengurangi
aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat
tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), sedative
(penenang), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas).
b. Golongan Stimulan (Upper), adalah jenis Narkoba yang merangsang fungsi
tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar
dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
c. Golongan Halusinogen, adalah jenis Narkoba yang dapat menimbulkan efek
halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang
yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis (ganja).
Di dalam masyarakat Narkoba yang sering disalahgunakan adalah:
1. Opiada

terdapat 3 golonagan besar:


a. Opioda alamiah (Opiat) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.

2. Kokain
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut Nama
jalanan: koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara pemakainnya: membagi
setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas
yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan
atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan
beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain:
pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat
menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. Kanabis
Contohnya seperti cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan
cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari
kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan
(euphoria), sering berfantasi/menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive,
kering pada mulut dan tenggorokan.
4. Amphetamine
Contohnya seperti seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk
bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara dihirup.
Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis Amphetamine: MDMA
(methylene dioxy methamphetamine) Nama jalanan: Inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet
dan capsul.Metamphetamine ice, nama jalanan: SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar
dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan
botol kaca yang dirancang khusus (boong).
5. Lysergic Acid
Termasuk dalam golongan halusinogen. Contohnya seperti acid, trips, tabs,
kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar
seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan
kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60
menit kemudian, menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan
waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama
menjadikan penggunaanya paranoid.

6. Sedatif-hipnotik (benzodiazepin)
Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur).
Contohnya: Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian: dengan diminum,
disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada
pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. Solvent/ Inhalasi
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol, Lem,
Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya digunakan dengan
cara cobacoba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu. Efek yang
ditimbulkan: pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru,
jantung dan

2. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda


Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh
banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis akan memaparkan
faktor faktor tersebut sebagai berikut :
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari diri seseorang. Yang termasuk
faktor internal antara lain :
a. Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken
Home) maka seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh, orang
akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.
b. Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan
untuk bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang
perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah
terjerumus jadi pengguna narkoba.
c. Kepribadian : Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan
mudah dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.
2. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sesorang. Yang
termasuk faktor eksternal antara lain :
a. Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi
terjerumusnya seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih
bagi seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.
a. Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan
memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba bagi kalangan
remaja.
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan
penelitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut
trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain lain, maka narkoba
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan
ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya bersadarkan urutan berikut :
1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan

3. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda


Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan
gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan
organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum,
dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi .
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi
seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga
saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian
Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi
obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk
mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan
gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja
rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya
hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar
saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia
remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak
akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan
kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

4. Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi


Muda
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah
seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang
tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba
terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang
bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan
perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan
harus lebih ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke
dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka
serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai
saat ini, selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya
narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak yang masih rentan akan pengaruh
budaya asing.
Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat
intervensi, yaitu :
a. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi
pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan
dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan
kepada remaja langsung dan keluarga.
b. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3
hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi
komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-
bahan adiktif secara bertahap.
c. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar
mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di
masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok
dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari penulis optimisi anak didik akan
terjaga dan terawasi dari penyalahgunaan narkoba dan bahaya narkoba.Sehingga harapan semua
komponen masyarakat untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan
datang dapat terealisasikan dengan baik.

5. Penerapan Pola Hidup Sehat Yang Baik dan Benar Pada


Generasi Muda
Menjaga kesehatan bagi kita tentunya akan lebih baik dan menguntungkan daripada
kita mengobati akan penyakit yang di derita. Karena manfaat menjaga kesehatan bagi kita antara
lain adalah kita dapat melakukan segala aktifitas keseharian kita dengan lebih baik dan optimal.
Baik yang berhubungan dengan pekerjaan kita atau pun berhubungan dengan silaturahmi
keluarga dan juga dalam menjaga hubungan sosial dengan masyarakat kita.
Beberapa manfaat hidup sehat yang bisa kita dapatkan dengan kita melakukan cara
menjaga kesehatan antara lain adalah mengurangi pengeluaran kita. Tentunya ini akan
menghemat biaya. Karena bila kita sakit maka akan banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk
melakukan pengobatan. Selain itu juga dengan nikmat sehat yang kita miliki dan harus disyukuri
akan bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah
dengan banyak melakukan amal ibadah dan juga amalan kebaikan.
Begitu banyak nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita semuanya. Dan
nikmat yang terbesar adalah iman dan Islam serta juga nikmat sehat. Dan jalan untuk
menunjukkan kita bersyukur atas nikmat hidup sehat ini adalah dengan melakukan berbagai hal
dan cara menjaga kebugaran tubuh serta kesehatan diri kita dan juga keluarga kita dan pada
umumnya kesehatan masyarakat kita juga.
1) Menjalankan Pola Hidup Sehat.
Yang dimaksud dengan pengertian pola hidup sehat adalah segala
aktifitas kehidupan kita dalam melaksanakan kehidupan sehat baik dari segi pola makan yang
baik dan juga pola keseharian kita yang mencerminkan kehidupan sehat. Baik itu dalam aktifitas
olahraga yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan juga menghindarkan dari hal-hal yang
bisa mendatangkan penyakit bagi tubuh kita.
2) Mengkonsumsi Makanan dan Buah Yang Sehat serta Bergizi.
Konsumsi makanan yang sehat bisa kita lakukan dengan memperbanyak
sayuran hijau, buahbuahan dan menghindari berbagai macam jenis makanan cepat saji. Untuk
bisa hidup sehat terutama dalam hal pola makan maka kita harus benar-benar selektif dalam
memilih beraneka ragam jenis makanan. Menghindari makanan yang berkolesterol tinggi juga
baik untuk kesehatan kita terutama kepada kesehatan jantung kita. Untuk itulah diperlukan cara
dan tips pola makan sehat juga.
3) Mempunyai Waktu Istirahat Yang Cukup.
Ada beberapa jenis penyakit yang disebabkan dan di picu oleh karena
kurang tidur. Untuk itulah agar tubuh kita terjaga kebugarab dan tetap dalam kondisi fit maka
jangan lupakan untuk istirahat tidur yang cukup. Dalam keadaan tidur yang baik, maka ini akan
mengistirahatkan segala aktifitas tubuh kita baik secara fisik maupun mental.
4) Menghindari Kebiasaan Yang Merusak Kesehatan.
Ada beberapa kebiasaan yang berbahaya dan merugikan kesehatan tubuh
kita. Salah satunya adalah merokok dan juga meminum minuman alkohol serta kebiasaan yang
berkaitan dengan NAPZA (narkotika, psikotropika, zat adiktif). Ini yang harus kita perhatikan
benar-benar bila kita menginginkan kesehatan senantiasa mendampingi aktifitas kegiatan sehari-
hari kita dengan baik.
5) Olahraga Secara Teratur.
Berolah raga secara teratur sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh badan
kita. Dengan berolahraga maka akan dapat memacu jantung, pernafasan dan peredaran darah
menjadi lebih baik lagi. Membiasakan diri untuk berolah raga setiap hari dengan kegiatan yang
ringan yang bisa kita lakukan contohnya seperti berjalan kaki, senam, fitnes, joging, bersepeda,
atau melakukan olah raga penuh seperti main badminton, sepak bola, lari maraton, tenis, bola
basket, dan lain sebagainya adalah merupakan bagian dari cara untuk menjaga kesehatan serta
kebugaran tubuh kita.
6) Minum Air Putih Yang Cukup.
Kita cukup mengenal akan banyak manfaat minum air putih bagi
kesehatan. Kesehatan telah menganjurkan untuk kita menkonsumsi air putih dalam seharinya
adalah tidak kurang dari 8 gelas. Air putih ini sangat baik untuk membersihkan serta
memperbaiki dan menjaga kesehatan pencernaan kita. Serta kandungan nutrisi, oksigen dalam air
baik untuk kelancaran peredaran darah kita
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari uraian makalah yang disusun saya menyimpulkan bahwa terjadinya
penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor yakni : faktor
internal dan eksternal. Tetapi pada akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan,
sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan pendidik, tokoh masyarakat dan instansi
pemerintahan dalam membina generasi muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.
Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan agama sudah
saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau say “ No To Drugs”. Dengan tidak
terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan kita sia-
siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat
mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan
narkoba.

2. SARAN
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri saya. Oleh karena itu saran dan
kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan
kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga,
maupun mengikuti kegiatan berorhganisasi yang dapat mengembangkan kreativitas kita. Dengan
demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, dengan
senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka
tampa kita sadari kita telah membuka pintu-pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita
sendiri di masa yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai