Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BAHASA INDONESIA

“Generasi Muda Dan Bahaya Narkoba ”

OLEH :
TANTI MEYLANI
(A1N120029)

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
A. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lainyang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Narkoba yaitu Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif. Istilah Narkoba biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap
merujuk pada tiga jenis zat yang sama tadi.
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika.
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Sebenarnya Narkoba adalah obat legal yang digunakan dalam dunia kedokteran, namun dewasa
ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan di kalangan remaja tidak sedikit yang terjerumus
dalam bahaya narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk
kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia
produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali
dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi
hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi
pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Dalam kurun
waktu dua dasawarsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar
utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-
tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia
diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi
sindikat internasional yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.
Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi
jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung
merosot.melihat latar belakang diatas maka kami mengangkat judul Makalah Kenakalan remaja (
tentang Narkoba ) yang terfokus pada pengetahuan tentang narkoba dan akibatnyan bagi remaja.
Oleh karena itu, selain untuk menyelesaikan tugas dari mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, saya menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa
bahayanya Narkoba, khususnya di kalangan remaja atau generasi muda.

Rumusan Masalah
1. Apakah Hakikat Generasi Muda Dan Narkoba?
2. Bagaimanakah Jenis Narkoba Dan Bahayanya Bagi Generasi Muda?
3. Apakah Akibat Yang Ditimbulkan?
4. Bagaimanakah Langkah Penanggulangannya?

Tujuan
1. Untuk Mengetahui Hakikat Generasi Muda Dan Narkoba.
2. Untuk Mengetahui Jenis Narkoba Dan Bahayanya Bagi Generasi Muda.
3. Untuk Mengetahui Akibat Yang Ditimbulkan.
4. Untuk Mengetahui Langkah Penanggulangannya.

Manfaat
Manfaatnya ialah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua tentang
Hakikat dari generasi muda serta narkoba,jenis narkoba dan bahaya bagi generasi muda,akibat
yang ditimbulkan, dan langkah penanggulangannya.
B. PEMBAHASAN

a. Hakikat Generasi Muda Dan Narkoba


Generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Bangsa akan maju jika para
pemuda memiliki karakter nasionalisme. Nasionalisme merupakan bagian penting bagi
kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri
anak karena berkembangnya zaman globalisasi, yaitu rasa nasionalisme dikalangan generasi
muda semakin memudar. Hal ini dapat dibuktikan banyak generasi muda yang lebih memilih
kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaan Indonesia. Sebagai contoh generasi
muda selalu menganggap produk luar negeri lebih baik dari pada produk nasional, lebih senang
memakai pakaian minim (tidak sopan) dari pada memakai pakaian batik yang mencerminkan
budaya Indonesia. Sehingga karakter nasionalisme perlu ditanamkan sejak dini dalam diri anak
agar dapat menjadi manusia yang dapat mencintai bangsa dan negaranya sendiri.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-
undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat
golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU No.
35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam
golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya
menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang
termasuk psikotropika antara lain:
 Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD
(Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya. Bahan Adiktif berbahaya lainnya
adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai
pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:
 Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat
organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh:
lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.

b. Jenis Narkoba Dan Bahayanya Bagi Generasi Muda


1. Jenis narkoba
 Kokain atau coke termasuk dalam jenis narkoba yang sangat adiktif dan bisa
memengaruhi sistem saraf pusat. Obat yang terbuat dari ekstrak daun tanaman koka ini
berbentuk bubuk atau kristal putih halus dan bisa digunakan dengan cara disuntik,
dihisap, atau dihirup.Walaupun bisa dimanfaatkan dalam beberapa prosedur medis,
kokain bisa disalahgunakan untuk tujuan rekreasional dapat memicu otak melepaskan
dopamin dan menciptakan rasa gembira untuk sesaat.
 Ganja mengacu pada daun, bunga, batang, dan biji dari tanaman Cannabis sativa yang
dikeringkan. Jenis narkoba yang terkenal dengan sebutan “cimeng” ini biasanya
digunakan dengan cara dihisap seperti rokok, dimasukkan ke makanan, atau diseduh
sebagai teh.Di beberapa negara, ganja dengan dosis dan kandungan tertentu dapat
digunakan sebagai terapi tambahan untuk beberapa penyakit, seperti multiple sclerosis
(MS), penyakit Alzheimer, dan penyakit Crohn. Namun di Indonesia, ganja temasuk
ilegal karena risiko masalah kesehatannya jauh lebih besar dari manfaatnya.Ganja
mengandung bahan kimia psikoaktif yang bekerja pada otak dan menyebabkan
perubahan pada sensasi tubuh, perasaan, gerakan, pemikiran, dan ingatan. Perubahan
ini membuat penggunanya merasa senang sesaat dan sensasinya sering disebut dengan
“high”.
 Ekstasi adalah obat sintesis turunan obat amfetamin yang dikenal karena efek
halusinasi dan stimulannya (membuat bersemangat). Jenis narkoba ini berisiko tinggi
disalahgunakan dan bisa menyebabkan ketergantungan.Ekstasi diketahui dapat
meningkatkan suasana hati, energi, nafsu makan, dan gairah seksual. Namun, ketika
efek tersebut berakhir, ekstasi dapat memberikan efek samping seperti kebingungan,
depresi, kecemasan, dan gangguan tidur, sehingga membuat penggunanya
membutuhkan dosis tambahan.
 Heroin atau putaw adalah jenis narkoba adiktif yang berasal dari bunga opium poppy.
Beberapa obat yang segolongan dengan heroin dapat dimanfaatkan sebagai pereda
nyeri di beberapa kasus medis. Namun, heroin termasuk dalam narkoba ilegal karena
memiliki efek samping yang berbahaya, cepat diserap ke dalam otak, dan bisa
membuat orang sangat ketagihan hingga sulit berhenti. Jenis narkoba ini hadir dalam
bentuk bubuk putih atau cokelat yang bisa digunakan dengan cara disuntik, dihirup,
atau dihisap. Efek langsung yang didapatkan dari penyalahgunaan heroin adalah
perasaan senang dan tenang.
 Methamphetamine atau sabu-sabu adalah jenis narkoba stimulan yang bekerja pada
sistem saraf pusat dan sangat adiktif. Jenis narkoba ini termasuk dalam daftar narkoba
yang paling sering disalahgunakan di Indonesia. Sabu-sabu berbentuk bubuk kristal
putih, tidak berbau, dan terasa pahit. Biasanya, sabu-sabu digunakan dengan cara
ditelan, dihisap, atau disuntikkan.
2. Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda
dewasa ini kian meningkat maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut,
dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian hari.Karena
pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digrogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak bisa berfikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong
seseorang untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang secara berulang-ulang atau
berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia akan merasa ketagihan (sakau)
yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada
tubuh.
c. Akibat Yang Ditimbulkan
Akibat narkoba juga tergantung pada jenis narkoba yang digunakan, seberapa banyak yang
telah dikonsumsi, dalam jangka waktu berapa lama, kondisi kesehatan orang itu sendiri, maupun
faktor lainnya. Ketika seseorang menyalahgunakan narkoba dalam jangka Panjang, ia juga akan
mengalami kertergantungan.
Ini bahaya penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan:
 Ketergantungan
 Perubahan sel saraf otak
 Daya ingat menurun
 Kehilangan keseimbangan tubuh
 Halusinasi
 Penyakit jantung
 Sulit tidur
 Dehidrasi
 Kematian

d. Langkah Penanggulanggannya
langkah penanggulangan narkoba dapat dilakukan dengan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
 Pemeriksaan, pemeriksaan dilakukan tidak hanya oleh dokter tetapi juga terapis.
Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kecanduan yang dialami dan
adakah efek samping yang muncul. Jika si pemakai mengalami depresi atau bahkan
gangguan perilaku, maka terapis akan menyembuhkan efek tersebut baru melakukan
rehabilitasi.
 Detoksifikasi, Mengatasi kecanduan harus melalui beberapa tahapan dan salah satu yang
cukup berat adalah detoksifikasi. Di sini pengguna harus 100% berhenti menggunakan
obat-obatan berbahaya tersebut. Reaksi yang akan dirasakan cukup menyiksa mulai dari
rasa mual hingga badan terasa sakit. Disamping itu pecandu akan merasa tertekan karena
tidak ada asupan obat penenang yang dikonsumsi seperti biasa. Selama proses
detoksifikasi, dokter akan meringankan efek yang tidak mengenakkan tersebut dengan
memberikan obat. Di samping itu, pecandu juga harus memperbanyak minum air agar
tidak terkena dehidrasi serta mengkonsumsi makanan bergizi untuk memulihkan kondisi
tubuh. Lamanya proses ini sangat bergantung pada tingkat kecanduan yang dialami serta
tekad yang dimiliki oleh si pemakai untuk sembuh.
 Stabilisasi, Setelah proses detoksifikasi berhasil dilewati, selanjutnya dokter akan
menerapkan langkah stabilisasi. Tahapan ini bertujuan untuk membantu pemulihan
jangka panjang dengan memberikan resep dokter. Tidak hanya itu, pemikiran tentang
rencana ke depan pun diarahkan agar kesehatan mental tetap terjaga dan tidak kembali
terjerumus dalam bahaya obat-obatan terlarang.
 Pengelolaan Aktivitas, Jika sudah keluar dari rehabilitasi, pecandu yang sudah sembuh
akan kembali ke kehidupan normal. Diperlukan pendekatan dengan orang terdekat seperti
keluarga dan teman agar mengawasi aktivitas mantan pemakai. Tanpa dukungan penuh
dari orang sekitar, keberhasilan dalam mengatasi kecanduan obat terlarang tidak akan
lancar. Banyak pemakai yang sudah sembuh lantas mencoba menggunakan kembali obat-
obatan tersebut karena pergaulan yang salah. Karena itulah pengelolaan aktivitas sangat
penting agar terhindar dari pengaruh negatif.
 Atasi dengan Layanan Rehabilitasi BNN, Untuk mengatasi masalah kecanduan obat-
obatan terlarang, Badan Narkotika Nasional atau lebih dikenal dengan BNN membuka
layanan rehabilitasi yang dinamakan Balai Besar Rehabilitasi yang berlokasi di Bogor.
Pecandu atau penyalahgunaan narkoba akan dipulihkan sepenuhnya baik dari segi fisik
maupun mental. Diharapkan setelah keluar dari Balai Besar Rehabilitasi ini, mantan
pecandu bisa hidup normal seperti sedia kala dan tidak menggunakan kembali obat-
obatan terlarang.
Untuk bisa menggunakan layanan ini, wali dari pecandu yang belum cukup umur atau
pecandu yang sudah cukup umur bisa melapor atau mendaftar secara online dengan
mengakses situs resmi http://rehabilitasilido.bnn.go.id atau bisa daftar rehabilitasi online.
Selain itu pelaporan juga bisa diajukan ke institusi yang telah ditetapkan oleh menteri
diantaranya seperti puskesmas, rumah sakit, dan lembaga rehabilitasi medis. Layanan
yang disediakan oleh balai besar ini cukup menyeluruh, tidak hanya untuk penyembuhan
fisik dan mental tetapi juga kerohanian. Beberapa di antaranya adalah:
 Rehabilitasi Medis, Rehabilitasi secara medis meliputi detoksifikasi, pemeriksaan
kesehatan, penanganan efek buruk dari penyalahgunaan narkoba, psiko terapi, rawat
jalan, dan lain-lain.
 Rehabilitasi Sosial, Aktivitas yang dilakukan pada tahapan rehabilitasi ini meliputi
seminar, konseling individu, terapi kelompok, static group, dan sebagainya.
 Kegiataan Kerohanian, Tahapan ini bertujuan untuk mempertebal mental pecandu
agar semakin kuat mempertahankan niat untuk sembuh dari kecanduan.
 Peningkatan Kemampuan, Kegiatan di lembaga rehabilitasi juga diisi oleh aktivitas
positif salah satunya adalah mengasah skill yang dimiliki oleh pecandu agar rasa tak
enak karena tidak mengkonsumsi obat-obatan teralihkan. Selain layanan-layanan
yang disebutkan di atas, disediakan juga konseling untuk keluarga, terapi psikologi,
hiburan, rekreasi, dan sebagainya. Semua layanan dan fasilitas yang diberikan oleh
balai besar rehabilitasi BNN ini tidak dipungut biaya sama sekali kecuali
penyediaan keperluan yang bersifat pribadi. Pendaftaran pun semakin dimudahkan
via online atau datang ke instansi kesehatan terdekat.
C. PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian makalah yang disusun dapat disimpulkan bahwa terjadinya penyalahgunaan
narkoba pada generasi muda, disebabkan oleh dua faktor yakni : faktor internal dan eksternal.
Tetapi pada akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan
kepedulian orang tua, insan pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam
membina generasi muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.
Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan agama
sudah saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau “Say No To Drugs”. Dengan
tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan kita
sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang
dapat mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba
menggunakan narkoba.

Saran
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan
kritikan dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan
kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga,
maupun mengikuti kegiatan berorganisasi yang dapat mengembangkan kreativitas kita.
Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, dengan
senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka
tanpa kita sadari kita telah membuka pintu-pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita
sendiri di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai