Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MID AGAMA

MEMBUAT ARTIKEL/OPINI

OLEH :
TANTI MEYLANI
(A1N120029)
KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
PUASA RAMADHAN SEBAGAI PEMBENTUK KEPRIBADIAN
MANUSIA

Puasa Ramadhan sebagai pembentuk kepribadian manusia merupakan fakta dikarenakan


berpuasa pada bulan Ramdhan sangat memberikan manfaat luar biasa kepada manusia
khususnya umat islam di seluruh dunia karena keistimewaan dari bulan Ramdhan itu sendiri
yaitu puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramdhan dengan jumlah harinya antara 29 dan 30
hari, Menurut ajaran Islam, puasa dibulan ramadhan dapat menghapus kesalahan atau dosa yang
telah diperbuat, asalkan dilakukan dengan iman dan mengharapkan pahala dari ridho Allah SWT.
Puasa pada bulan Ramadhan merupakan pelaksanaan dari rukun islam yang keempat. Pada bulan
Ramadhan keimanan kaum muslimin meningkat, jika dibandingkan dengan berpuasa pada bulan
–bulan sebelumnya.
Motivasi puasa umat Islam adalah tampak pada Hikmah Puasa itu sendiri, termasuk
latihan disiplin jiwa, Moral, serta untuk mendidik diri agar menjadi orang yang bertakwah.
Hikmah puasa juga terangkum dalam Firman Allah Surat al-baqarah ayat 183, yaitu Allah
memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk berpuasa di bulan Ramadhan, puasa ini
diwajibkan sebagai mana orang-orang sebelum mereka, dengan tujuan agar bertakwa, taat dan
patuh pada perintah Allah. Dari penjelasan tersebut bahwa selama satu bulan jiwa dan raga
manusia (umat muslim) dibina dan ditempa dalam momen pembinaan illahi. Berbagai ibadah
Ramdhan menjadi sarana pembinaan menuju pribadi muslim mulia.
Kepribadian manusia senantiasa perlu dibentuk sepanjang hayatnya dan pembentukannya
bukan merupakan pekerjaan yang mudah, seperti halnya shalat, Zikir, puasa, zakat, dan haji.
Ibadah-ibadah tersebut apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh, maka dapat dijadikan
sarana dalam pembentukan pribadi, yaitu manusia yang bercirikan disiplin, jujur, sabar,
mencintai, berkasih sayang sesama manusia, dan juga dicintai oleh Allah SWT. Bahkan
senantiasa berbuat baik, agar dapat membentuk Pribadi yang shaleh/shalehah. Ibadah Puasa
Ramadhan dapat melatih manusia untuk mengontrol diri sesorang. Adapun aspek-aspek
pengendalian diri dari Ibadah puasa adalah mengendalikan diri dari amarah dan nafsuh, melatih
kesabaran, meningkatkan kecerdasan emosional dan membentuk kematangan diri.
Pada dasarnya, hakikat puasa adalah untuk mengendalikan nafsu, atau penguasaan atas
kemauan hati. Saat seseorang merasa lapar dan tidak bisa menyalurkan hasrat birahinya,
biasanya mudah marah. Namun buktinya puasa dapat mengontrol manusia dari perbudakan hawa
nafsu yang berlebihan. Di samping itu, puasa juga mempunyai muatan yang berisikan latihan
kesabaran hati, ketekunan, dan usaha untuk mengendalikan diri dari berbagai kemungkinan
terjebak dalam dosa dan maksiat. Allah dalam sebuah hadis qudsi seperti yang tercantum dalam
kitab Bukhari dan muslim berfirman bahwa puasa adalah milik-Nya yang pribadi dan ia pun
akan memberikan pahala secara spesial dan pribadi kepada hamba-hambanya yang diterima
amal ibadah puasanya. “puasa itu untuk-Ku, karena itu akulah yang akan memberi ganjarannya
langsung.”
Karena terdapat korelasi positif antara puasa Ramadhan dan Pembentukan kepribadian
manusia, mari kita manfaatkan puasa Ramadhan dengan perbanyak Ibadah Kepada Allah dengan
niat mendapat Ridha dari Allah SWT. Dengan cara menerapkannya dalam kehidupan sosial
seperti bederma, menyantuni orang duaafa, dan Zakat. Sedangkan untuk menerapkan pada diri
sendiri (pibadi) yaitu dengan memiliki etika yang sangat tinggi seperti pengendalian diri,
disiplin, kejujuran, kesabaran, solidaritas dan saling tolong- menolong. Ini merupakan sebuah
potret yang mengarah kepada eratnya keshalihan pribadi dengan keshalihan sosial, sehingga
sudah benar bahwa puasa Ramadhan dapat dikatakan sebagai pembentuk kepribadian manusia.

KUTIPAN REFERENSI DARI JURNAL :

Saifullah( Dalam Jurnal Konsep Pembentukan Karakter Siddiq dan Amanah Pada anak Melalui
Pembiasaan Puasa Sunnah :2017)

Oki Dermawan( Dalam Jurnal Pendidikan Karakter Siswa Melalui Ibadah Puasa :2013)

Umiarso(Dalam Jurnal Pendidikan Islam :2018)

Muhammad Soleh Hapudin (Dalam Jurnal Makna Spritual Puasa Dalam Pembentukan Pribadi
Berkarakter :2020)

Anda mungkin juga menyukai