Anda di halaman 1dari 5

Resume Ceramah Dr.

Hasani Said
“Amalan-Amalan Menyambut Bulan Ramadhan”
Resume Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah

ISLAM & ILMU PENGETAHUAN


Dosen: Ust. Dr. H. Hasani Ahmad Said, M.A

DISUSUN OLEH:

Bilal Fadhlurrohman Irawan 3B (11220820000046)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Islam Negeri Jakarta
2023
Judul Ceramah: Amalan-Amalan Menyambut Bulan Ramadhan - Ceramah Menyentuh
Ustadz Hasani Ahmad Said
Penceramah : Ust. Dr. H. Hasani Ahmad Said, M.A
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=PFL-vKqzG7E
Reviewer: Bilal Fadhlurrohman Irawan

“Amalan-Amalan Menyambut Bulan Ramadhan”

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, kita telah memasuki


bulan Sya'ban 1443 Hijriyah dan dengan cepat mendekati kedatangan bulan suci Ramadan.
Ramadan adalah "Jami'ah rabbaniyah," sebagaimana yang digambarkan oleh Ustadz dalam
pembicaraannya. Dalam menyambut Ramadan, kita diingatkan akan pentingnya memiliki
target atau kurikulum Ramadan yang terstruktur. Ramadan adalah universitas terbesar yang
diberikan oleh Allah kepada kita, dan seperti di universitas, kita perlu merencanakan dan
mempersiapkan apa yang akan kita pelajari dan capai selama bulan suci ini.

Salah satu komponen utama dalam kurikulum Ramadan adalah membaca Quran
dengan hati dan pikiran yang khusyuk. Membaca Quran bukan hanya tentang melalui
lafalnya, tetapi juga memahami maknanya. Lebih dari itu, kita diingatkan untuk membaca
Quran plus terjemahannya. Dengan demikian, kita dapat merenungkan pesan-pesan ilahi yang
terkandung dalam kitab suci kita. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan pemahaman
kita tentang ajaran-ajaran agama dan menggali lebih dalam dalam hikmah dan petunjuk yang
terkandung dalam Quran.

Selanjutnya, kurikulum Ramadan mencakup qobliyah ba'diyah, yang merupakan


salat-salat sunnah yang dilakukan sebelum dan setelah salat wajib. Ini adalah peluang untuk
mendekatkan diri kepada Allah dan menambah keberkahan dalam ibadah kita. Juga, kita
diingatkan untuk menjaga kualitas salat berjamaah di awal waktu. Menjalankan salat
berjamaah adalah bentuk solidaritas dengan komunitas muslim lainnya, dan melakukannya di
awal waktu memperlihatkan kekhusyukan dan ketaatan kita kepada Allah.

Selain itu, istighfar adalah amalan kecil namun sangat berarti. Dengan mengucapkan
istighfar setiap hari, kita memohon ampunan Allah dan membersihkan hati kita dari dosa-
dosa. Kurikulum Ramadan juga mencakup membaca sholawat, doa untuk Nabi Muhammad,
minimal 100 kali sehari. Membaca sholawat adalah tanda cinta kita kepada Nabi dan
membawa berkah bagi kita. Demikian juga, zikir-zikir seperti "Subhanallah walhamdulillah
wallailahaillallah wallahu akbar" adalah amalan kecil yang dapat memberikan banyak pahala.
Selain itu, memberi sedekah setiap hari adalah bagian penting dalam kurikulum
Ramadan. Sedekah adalah cara untuk membantu yang membutuhkan dan memberi makan
kepada yang lapar. Dalam Islam, sedekah dianggap sebagai bentuk amal yang sangat mulia
dan mendatangkan berkah besar bagi orang yang memberi. Bahkan, memberi makan kepada
orang yang berpuasa adalah amalan yang sangat dianjurkan dan bisa memberikan pahala
yang besar.

Salah satu aspek kunci dalam kurikulum Ramadan adalah menjalankan tarawih, yaitu
salat malam yang khusus untuk bulan Ramadan. Meskipun tarawih tidak diwajibkan, ini
adalah peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendengarkan bacaan Quran yang
indah. Beberapa masyarakat memilih untuk menjalankan tarawih sebanyak 8 rakaat,
sementara yang lain mungkin memilih 23 rakaat atau bahkan lebih. Yang terpenting adalah
kualitas bacaan dan konsistensi dalam menjalankannya.

Dalam semua amalan kecil ini, yang terpenting adalah kualitas dan konsistensi.
Menjaga qobliyah ba'diyah, istighfar, sholawat, zikir, dan sedekah setiap hari adalah cara
untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan hati. Selain itu, memberi iftar
(makanan berbuka) kepada yang berpuasa adalah amalan yang sangat dianjurkan dan dapat
mendatangkan berkah besar.

Dalam kurikulum Ramadan ini, kita diminta untuk memahami esensi Ramadan
sebagai universitas terbesar yang diberikan oleh Allah. Ramadan adalah kesempatan untuk
memperdalam pemahaman kita tentang agama, mendekatkan diri kepada Allah, dan
memberikan kepada yang membutuhkan. Semoga kita dapat menjalankan kurikulum
Ramadan ini dengan baik dan meraih berkah serta ampunan Allah di bulan suci ini. Semoga
Ramadan kita penuh berkah dan amal yang diterima Allah.

Namun, Ramadan bukanlah hanya tentang amalan keagamaan. Bagian lain dari
kurikulum Ramadan adalah menjaga kesehatan fisik dan mental. Menjalankan puasa
sepanjang hari adalah ujian yang menuntut ketahanan dan disiplin. Oleh karena itu, kita perlu
memastikan bahwa kita menjalankan puasa dengan cara yang sehat dan bijaksana.

Pertama, kita harus memastikan kita makan makanan yang bergizi saat sahur
(makanan sebelum fajar). Ini penting untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh selama
puasa. Sebaiknya, hindari makanan berat dan penuh lemak serta gula berlebihan, karena hal
ini bisa membuat tubuh merasa lelah dan lesu selama puasa. Sebaliknya, pilihlah makanan
yang mengandung karbohidrat kompleks, serat, protein, dan air, agar tubuh tetap bugar dan
terhidrasi.
Selain itu, kita perlu menjaga pola tidur yang sehat selama Ramadan. Puasa dapat
mengubah jadwal tidur dan aktivitas kita, sehingga penting untuk merencanakan tidur yang
cukup selama malam. Jika kita tidur terlalu sedikit, itu dapat mempengaruhi kualitas ibadah
kita dan kesehatan kita secara keseluruhan. Oleh karena itu, pastikan untuk tidur cukup pada
malam hari dan melakukan istirahat yang mencukupi.

Pola makan yang seimbang dan tidur yang cukup juga berdampak positif pada
kesehatan mental kita. Dalam kurikulum Ramadan, kita juga diingatkan untuk menjalankan
puasa dari perkataan buruk, gosip, atau prasangka negatif. Ini adalah waktu yang baik untuk
berlatih kesabaran, mengendalikan emosi, dan menjaga hati dan pikiran agar tetap tenang dan
positif. Dalam proses ini, kita juga dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa dan
merenungkan makna ibadah kita.

Selama Ramadan, kita juga diajarkan untuk meningkatkan solidaritas sosial. Selain
memberi sedekah, kita dapat mencari cara-cara untuk membantu komunitas kita. Ini bisa
melibatkan berpartisipasi dalam program amal, seperti menyumbang makanan kepada yang
membutuhkan atau membantu dalam kegiatan kemanusiaan. Dengan cara ini, kita dapat
merasakan manfaat berbagi dan merasa lebih terhubung dengan sesama manusia.

Selain itu, di dalam kurikulum Ramadan, kita diajarkan untuk menghindari perilaku
yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan moral. Ini mencakup menjauhi maksiat dan
dosa-dosa. Ramadan adalah waktu yang baik untuk merenungkan perilaku dan kebiasaan kita
serta berusaha untuk memperbaikinya.

Dalam kurikulum Ramadan yang komprehensif, ada pula aspek penting lainnya yang
mencakup peningkatan pribadi dan hubungan sosial. Ramadan memberikan kesempatan bagi
individu untuk berkomunikasi lebih dekat dengan keluarga dan teman-teman. Ini adalah
waktu untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang-orang yang kita cintai dan
merawat tali kekerabatan. Kita bisa merencanakan berbuka puasa bersama keluarga, berdoa
bersama, atau melakukan kegiatan-kegiatan yang mempererat hubungan sosial kita.

Penting juga untuk berkontribusi dalam aktivitas sosial yang mendukung komunitas.
Banyak masjid dan organisasi keagamaan menyelenggarakan program-program sosial selama
Ramadan, seperti berbagi makanan atau mendukung yang kurang beruntung. Berpartisipasi
dalam program-program ini dapat membantu kita merasakan makna empati dan pengabdian
kepada sesama. Ini adalah cara untuk mengambil bagian dalam perbaikan masyarakat dan
menciptakan dampak positif.

Selain itu, dalam kurikulum Ramadan yang holistik, kita juga diajarkan untuk
merenungkan tentang nilai-nilai seperti kesyukuran, kesabaran, dan kasih sayang. Selama
Ramadan, kita merasa lapar dan haus sebagai pengingat akan berkat-berkat yang biasanya
kita nikmati sehari-hari. Ini adalah waktu yang baik untuk bersyukur atas semua yang kita
miliki dan menghargai nikmat-nikmat yang seringkali kita abaikan.

Kesabaran adalah nilai penting lainnya yang diajarkan dalam Ramadan. Menahan
lapar dan haus selama puasa memerlukan ketahanan dan kesabaran. Ini juga merupakan
kesempatan untuk melatih kesabaran dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
menghadapi tantangan dan rintangan. Kesabaran adalah sifat yang sangat dihargai dalam
Islam, dan Ramadan memberikan kesempatan untuk memperkuatnya.

Kasih sayang adalah nilai yang tercermin dalam berbagai aspek Ramadan, mulai dari
berbagi makanan hingga berdoa untuk kesejahteraan sesama. Ini adalah waktu yang baik
untuk memikirkan tentang bagaimana kita dapat menjadi lebih peduli dan penuh kasih sayang
terhadap orang lain, terutama yang membutuhkan.

Dalam kurikulum Ramadan yang seimbang, ada juga perhatian pada pendidikan dan
pembelajaran. Banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu membaca Al-Quran dan
buku-buku keagamaan selama bulan ini. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan
pengetahuan agama dan mendalami keyakinan. Selain itu, Ramadan juga bisa digunakan
untuk belajar dan mengembangkan keterampilan lainnya.

Terakhir, Dalam kurikulum Ramadan yang melibatkan seluruh aspek hidup, kita
diajarkan untuk menjaga keseimbangan. Keseimbangan antara ibadah, pekerjaan, waktu
bersama keluarga, dan istirahat adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan kebutuhan
sehari-hari. Kita perlu merencanakan waktu dengan baik untuk menjalani Ramadan dengan
bugar dan bermakna.

Dalam kurikulum Ramadan yang komprehensif ini, Dengan menggabungkan semua


aspek ini dalam kurikulum Ramadan, kita dapat menjalani bulan suci ini dengan penuh
makna dan manfaat. Dengan menjalankan semua komponen ini dengan baik, kita dapat
meraih manfaat besar dari bulan suci ini. Semoga Ramadan tahun ini menjadi waktu yang
penuh berkah, kesadaran, dan pertumbuhan spiritual bagi kita semua. Semoga Allah
menerima ibadah kita dan memberkahi kita di bulan suci ini. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai