Anda di halaman 1dari 7

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Oktober 18, 2012

MAKALAH ADVOKASI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang

Akhir- akhir ini topik “advokasi”begitu populerdan menjadi kata yang sering diucapakan maupaun
dimuat dalam surat kabar. Bahkan dengan peran masyarakat  yang lebih besar dalam perumusan
kebijakan public,kata ini menjadi jargon yang selalu muncul dimedia massa. Dalam kaitan dengan
promosi kesehatan, apa sebenaranya kaitan advokasi dengan bidang ini? Apakah advokasi dan promosi
kesehatan saling berkait? Bagaimana kaitan keduanya ? untuk melihat jauh isu itu, akan
dijelaskan  pengertian dan tujuan promosi kesehatan serta berbagai tehnik yang digunakan dalam
promosi kesehatan. Selain itu akan disinggung mengenai penegertian dan tujuan advokasi dengan minat
khusus  advokasi dalam promosi kesehatan. Dalam konteks ini keduatopik tersebut dikaji dan dijelaskan
kaitanya serta lebih jauh diuraikan lebih dalam mengenai advokasi dalam promosi kesehatan.

Perkembanagan kesehatan masyarakat diera 80-an anatara lain ditandai dengana danya Ottawa
Charter for Health Promation (Deklarasi Ottawa , 1986) dimana berbagai ahli
kesehatan  masyarakat,ahli  promosi kesehatan serta bidang terkait ditingkat global, merumuskan
Deklarasi Ottawa. Deklarasi ini dilandasi konsep pemikiran bahwa hakikatnya kesehatan deklarasikan
atan masyarakt yang optimal memerlukan adanya prasyarat yaitu : kedamaian, tempat tinggal,
pendidikan, makan, pengahsilan, ekositem yang stabil, keadilan sosial serta keadilan (equity). Untuk itu
dideklarasikan  5 strategi untuk mencapainya, yaitu :

1.      Pengembangan kesehatan yang berwawasan kesehatan (health publicpolicy)

2.      Menciptakan lingkungan yang mendukung sehingga setiap individu dapat mencapai kesehatan optimum
(creation of supprotive environment)

3.      Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthening community action ) diman masyarakat semakin mampu
memcapai perubahan fisikdan lingkungan sosial melalui kegiatan kolektif secara terorganisasai.

4.      Peningkatan keterampilan  individu (development of personalskills) yang menekankan bahwa prilaku


dangaya hidup sangat penting dalam promosi kesehatan.

5.      Reorientasi pelayanan kesehatan ( reorientation of health services) yang berubah dari fokus hospital-
based dengan teknologi diagnosik maupun intervensi canggih menjadi community-
based,more  user  friendy and controlled yang berfokus masalah kesehatan.

1.2  Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dapat disimpulakan yaitu bgaimanakah advokasi
tetntang promosi kesehatan

1.3 Tujuan Umum


          Memenuhi tugas dari mata kuliah

      Tujuan Khusus

1.      Untuk mengetahui penegrtian umum dan pentingnya advokasi dalam kesehatan masyarakat

2.      Untuk memahami unsur dasar advokasi

3.      Untuk mengetahui pendekatan utama advokasi

4.      Untuk mengetahui mekanisme dan moetode advokasi

5.      Untuk memahami indikator advokasi

1.3  Manfaat

Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa terutama bagi kelompok kami sendiri dapat
memahami tentang advokasi dalam promosi kesehatan untuk mendukung perubahan perilaku individu
maupun masyarakat menjadi penting.

                                                                                                                      

BAB II

PEMBAHASAAN

2.1    Pengertian Advokasi dan pentingnya advokasi dalam promosi kesehatan

Beberapa pengertian advokasi sebagai berikut :

WHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunkan advocacy is a combination on
individual and social action design to gain political commitment, policy support, social acceptance  and
systems support for particular health goal or programme. Jadi advokasi adalah kombinasi kegiatan
individu  dan sosial yang dirancang  untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan,
penerimaan sosial dan sisitem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu.
Definisi Chapela 1994 yang dikutip WISE (2001) secara harfiah:” melakakukan advokasi berarti
mempertahankan, berbicara mendukung seseorang atau sesuatu atau mempertahankan ide. Sedangkan
advokator  adalah seseorang yang melakukan kegiatan atau negosiasi yang ditujukan untuk mencapai
sesuatu untuk seseorang,kelompok ,masyarakt tertentu atau secara keseluruhan.

Dalam tulisan Sharma dikutip beberapa penegrtian yang berkait dengan advokasi misalnya :

1.      Advokasi adalah bekerja dengan orang dan organisasi untuk membuat sesuatu perubahan (CEDPA).

2.      Advokasi adalah proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi
kehidupan mereka.

3.      Advokasi terdiri berbagai strategis ditujukan untuk  mempengaruhi pembuatan keputusan dalam satu
organisasi ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Strategis advokasi termasuk lobi, pemasaran
sosial, KIE, pengorganisasian masyarakat maupun berbagai taktik lainya.

Kenapa advokasi penting dalam promosi kesehatan ?dalam mencapai tujuan kesehatan
masyarakat , ditemukanberbagai hambatan seperti ditemuykan oleh Champon dan Lupton (1994) dikutip
dari Wise 2001:

a.       Adanaya ide politik yang mementingkan luaran ekonomi dengan menyampingkan kesehatan dan kualitas
hidup manusia.

b.      Hambatan dari politisi dan birokrasi atau tidak adanya peraturan dan perundangan yang mendukung
promosi kesehatan dan ketiaadaan partisipasi masyarakat dalam perencanaan program kesehatan.

c.       Gencarnya pemasaran produk yang tidak aman dan tidak sehat bagi masyarakt terutama dengan adanya
pengaruh perusahaan multinasional  dengan kekuatan besar.

d.      Adanya nilai budaya yang berpengaruh atas nilai, sikap, dan prilaku individual atau masalaj kesehatan
masyarakat.

2.2    Unsur Dasar Advokasi

Sharma menyebutkan ada 8 unsur dasar advokasi yaitu :

1.      Penetapan tujuan advokasi

Sering sekali masalah kesehatan masyarakat sangat kompleks, banyak faktor dan saling berpengaruh.
Agar upaya advokasi dapat berhasil tujuan,advokasi perlu dibuatlebih spesifik berdasarakan pernyataan
berikut : Apakah isu atau masalah itu dapat menyatukan atau membuat berbagai kelompok
bersatu  dalam suatu koalisi yang kuat.

2.      Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi

Adanya data dan riset pendukung sangat penting agar keputusan dibuat berdasarkan informasi yang
tepat dan benar. Oleh karena itu, data dan riset mungkin diperlukan dalam menentukan masalah yang
akan diadvokasi, identifikasi solusi pemecahaan masalah maupun menentukan  tujuan yang realitis.
Selain itu, adanya data atau fakta itu saja sering sekali sudah bisa menjadi argumen tujuan umum dapat
dicapai agar realitis.
3.      Identifikasi khalayak sasaran advokasi

Bila isu dan tujuan telah disusun, upaya advokasi harus ditujukan bagi kelompok yang dapat membuat
keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang berpengaruh dalam pembuatan keputusan agar tujuan
advokasi dapat dicapai.

4.      Pengembangan dan penyampain pesan advokasi

Khalayak sasaran berbeda berekasi tidak sama atas pesan yang berbeda. Seseorang toko politik mungkin
termitifasi kalu dia mengetahui bahwa banyka dari konstituen yang diwakilinya peduli terhadap masalah
tertentu. Seseorang Menkes mungkin akan mengambil  keputusan ketika kepada yang bersangkutan
disajikan data rinci mengenai besarnya masalah kesehatan tertentu.

5.      Membangun koalisi

Sering kali kekuatan advokasi dipengaruhi oleh jumlah oarng atau organisasi yang mendukung advokasi
tersebut.hal inisangat penting dimana situasi dinegara tertentu sedang membangun masyarakat
demokratis dan advokasi merupan suatu hal yang relati baru. Dalam situasi itu melibatkan orang dalam
jumlah besar dan mewakili berbagai kepentingan, sangat bermanfaat bagi upaya advokasi maupun
dukungan politis,bahkan dalam satu organisasi sendiri, koalisi internal yaitu melibatkan berbgai orang
dari berbagai  divisi / depertemen dalam mengembangkan program baru, dapat membantu konsensus
untuk aksi kegiatan.

6.      Membuat presentasi yang persuasif

Kesepakatan untuk mempengaruhi khalayak sasaran kunci sekali terbatas waktunya. Seorang tokoh
politik mungkin memberi kesempatan sekali pertemuan untuk mendiskusikan isu advokasi yang
dirancanh atau Menkes hanya punya waktu 5 menit dalam kongres  untuk berbicara kepada kelompok
advokator.

7.      Penggalangan dana untuk advokasi

Semua kegiatan termaksud upaya advokasi memerlukan dana. Mempertahankan upaya advokasi yang
berkelanjutan dalam jangka panjang memerlukan waktu, energi dalam penggalangan dana atau sumber
daya lain untuk menunjang upaya advokasi.

8.      Evaluasi upaya advokasi

Bagaiman kelompok advokasi dapat menegtahui bahwa tujuan advoaksi yang telah ditetapkan dapat
dicapai?Bagaiman strategis advokasi dapat disempurnakan dan diperbaiki?untuk menjadi advokator yang
tangguh diperlukan umpan balik berkelanjutan serta evaluasi atau upaya advokasi yang telah dilakukan.

2.3    Pendekatan Utama Advokasi

Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu:

a.       Melibatkan para pemimpin

Para pembuat undang-undang,mereka yang terlibatdalam ppenyusunan hukum, peraturan maupun


pemimpin poilitik,yaitu mereka yangmenetapkan kebijakan publik sangat berpengaruh dalam
menciptakan perubahan yang terkait dengan masalah sosial termaksud kesehatan dan kependudukan.
Oleh karena itu, sangat penting melibatkan mereka semaksimum mungkin dalamisu yang akan
diadvokasikan.

b.      Bekerja dengan media massa

Media massa sangat penting berperan dalam membentuk oponi publik. Media juga sangat kiuat dalam
mempengaruhi presespsi publik atas isu atau masalah tertentu. Mengenal, membangun dan menjaga
kemitraan dengan media massasangat penting dalam proses advokasi.

c.       Membangun kemtraan

Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan uapaya jaringan, kemtraan yang brekelanjutan dengan
individu, prganisasi-organisasi dan sektor lain yang bergerak dalam isu yang sama. Kemitraan ini dibentuk
oleh individu, kelompok yang bekerja sama yang nertujuan untuk mencapai tujun umum yang sama atau
hampir sama. Namum membangun pengembangan kemitraan tidak mudah, memrlukan aktual,
perencanaan yang matang serta memerlukan penilaian kebutuhan serta minat dari calon mitra.

d.      Memobilisasi masa

Memobilisasi massa merupaka suatu proses mengorganisasikan individu yang telah termotivasi kedalam
kelompok-kelompok atau mengorganisasikan kelompok yang sudah ada.dengan mobilisasi dimaksudkan
agar motivasi individu dapat diubah menjadi tindakan kolektif.

e.       Membangun kapasitas

      Membngaun kapasitas disini dimasudkan melembagakan kemempuan utnuk mengembangkan dan


mengelolah  program yang komprehensif dan membangun critical mass pendukukung yang memiliki
ketereampilan advokasi. Kelompok ini dapat diidentifikasikan dari LSM tertentu,kelompok profesi serta
kelompok lain.

2.4    Mekanisme Dan Kelompok Advokasi

     Dari berbagai pengalaman nasional maupun global, dapat di identifikasi berbagai mekanisme dan
metode yang digunakan oleh advokator  masalah kesehatan masyarakat (Wise, 2001) pemanfaatan
media masa hampir selalu ada untuk memngangkat isu publik agarmenjadi perhatian politisi.media
massa ini mencakup semua yaitu koran, media TV, bahkan akhir-akhir ini internet sanget banyak
dimanfaatkan ditingkat global. Disamping itu ada rapat-rapat umum, pertemuan kelompok profesional,
even tertentu.pada intinya para advokator kesehatan masyrakat menggunakan metode apapun yang
dapat menginformasikan, membujuk, memotovasi masyrakat, pengelola program dan politisi agar
merekamelindungi dan mendukung upaya promosi kesehatan.

2.5    Indikator Advokasi

Bila sasaran advokasi adalah anggota legislatif atau pembuat kebijakan kesehatan, maka
indikator yang paling mudah di nilai dari hasil akhir advokasi adalah : adanya peraturan, ketentuan atau
kebijakan yag mendukung isu yang diadvokasi, adanya perencanaaan program ke arah isu yang advokasi
serta dukungan pendanaannya dan persetujuan alokasi anggaran yang diberikan oleh legislatif misalnya
DPRD setempat.
BAB III

PENUTUP

3.1         Kesimpulan

Oleh karena konsep perubahan yang terjadi pada individu dan masyarakat juga dipengaruhi
oleh kebijakan maupun perubahahn organisasi, dan politik bahkan faktor ekonomi, maka lingkungan yang
mendukung perubahan prilaku menjadi penting. Oleh karena itu, advokasi sebagai salah satu strategi
promosi kesehatan untuk mendukung perubahan perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting.
Advokasi pada hakekatnya adalah bekerja dengan dan organisasi untuk membuat suatu perubahan, suatu
proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan
mereka.
 Dengan demikian, advokasi menjadi suatu pengetahuan maupun keterampilan yang akan
sangat membantu bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang ksehatan masyarakat.karenamasalah
ksehatan perlu juga memberoleh perahtian dari para pembuat keputusan terkait diluar bidang ksehatan,
maka advokasi masalah kesehatan sendiri bagi hal layak di luar kesehatan juga menjadi salah satu tugas
yang harus dilakukan dalam bidang promosi kesehatan.

3.2 Saran

Dalam memberikan promosi kesehatan mencakup advokasi diharapkan dapat bekerja sama antara
individu dan organiasi dalam membuat suatu perubahan.

DAFTAR PUSTAKA

Soekidko Notoadmojo, Promosi Kesehatan, penenrbit Rineka Cipta, Jakarta, 2010.

Anda mungkin juga menyukai