Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KOMUNIKASI
DOSEN PENGAJAR : JUNAIDI, SST,M.Kes

DI SUSUN OLEH:

SINTA AYU LESTARI (P07131223031)


SOFIA RAMADHANI (P07131223032)
SYIFAHUL HUSNA (P07131223033)
TSANIA NURFAJRIA (P07131223034)
ULYA SAFIRA (P07131223035)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
JURUSAN SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2024
MAKALAH ADVOKASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Akhir- akhir ini topik “advokasi”begitu populerdan menjadi kata yang sering diucapakan
maupaun dimuat dalam surat kabar. Bahkan dengan peran masyarakat yang lebih besar
dalam perumusan kebijakan public,kata ini menjadi jargon yang selalu muncul dimedia
massa. Dalam kaitan dengan promosi kesehatan, apa sebenaranya kaitan advokasi dengan
bidang ini? Apakah advokasi dan promosi kesehatan saling berkait? Bagaimana kaitan
keduanya ? untuk melihat jauh isu itu, akan dijelaskan pengertian dan tujuan promosi
kesehatan serta berbagai tehnik yang digunakan dalam promosi kesehatan. Selain itu akan
disinggung mengenai penegertian dan tujuan advokasi dengan minat khusus advokasi dalam
promosi kesehatan. Dalam konteks ini keduatopik tersebut dikaji dan dijelaskan kaitanya
serta lebih jauh diuraikan lebih dalam mengenai advokasi dalam promosi kesehatan.
Perkembanagan kesehatan masyarakat diera 80-an anatara lain ditandai dengana danya
Ottawa Charter for Health Promation (Deklarasi Ottawa , 1986) dimana berbagai ahli
kesehatan masyarakat,ahli promosi kesehatan serta bidang terkait ditingkat global,
merumuskan Deklarasi Ottawa. Deklarasi ini dilandasi konsep pemikiran bahwa hakikatnya
kesehatan deklarasikan atan masyarakt yang optimal memerlukan adanya prasyarat yaitu :
kedamaian, tempat tinggal, pendidikan, makan, pengahsilan, ekositem yang stabil, keadilan
sosial serta keadilan (equity). Untuk itu dideklarasikan 5 strategi untuk mencapainya, yaitu :
1. Pengembangan kesehatan yang berwawasan kesehatan (health publicpolicy)
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung sehingga setiap individu dapat mencapai
kesehatan optimum (creation of supprotive environment)
3. Memperkuat kegiatan masyarakat (strengthening community action ) diman masyarakat
semakin mampu memcapai perubahan fisikdan lingkungan sosial melalui kegiatan
kolektif secara terorganisasai.
4. Peningkatan keterampilan individu (development of personalskills) yang menekankan
bahwa prilaku dangaya hidup sangat penting dalam promosi kesehatan.
5. Reorientasi pelayanan kesehatan ( reorientation of health services) yang berubah dari
fokus hospital-based dengan teknologi diagnosik maupun intervensi canggih menjadi
community- based,more user friendy and controlled yang berfokus masalah kesehatan.
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dapat disimpulakan yaitu bgaimanakah
advokasi tetntang promosi kesehatan
1.3 Tujuan Umum

Memenuhi tugas dari mata kuliah


Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui penegrtian umum dan pentingnya advokasi dalam kesehatan
masyarakat
2. Untuk memahami unsur dasar advokasi
3. Untuk mengetahui pendekatan utama advokasi
4. Untuk mengetahui mekanisme dan moetode advokasi
5. Untuk memahami indikator advokasi

1.3 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa terutama bagi kelompok kami sendiri
dapat memahami tentang advokasi dalam promosi kesehatan untuk mendukung perubahan
perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Advokasi dan pentingnya advokasi dalam promosi kesehatan

Beberapa pengertian advokasi sebagai berikut :


WHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunkan advocacy is a
combination on individual and social action design to gain political commitment, policy
support, social acceptance and systems support for particular health goal or programme. Jadi
advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh
komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sisitem yang mendukung
tujuan atau program kesehatan tertentu.
Definisi Chapela 1994 yang dikutip WISE (2001) secara harfiah:” melakakukan advokasi
berarti mempertahankan, berbicara mendukung seseorang atau sesuatu atau mempertahankan
ide. Sedangkan advokator adalah seseorang yang melakukan kegiatan atau negosiasi yang
ditujukan untuk mencapai sesuatu untuk seseorang,kelompok ,masyarakt tertentu atau secara
keseluruhan.
Dalam tulisan Sharma dikutip beberapa penegrtian yang berkait dengan advokasi misalnya :
1. Advokasi adalah bekerja dengan orang dan organisasi untuk membuat sesuatu
perubahan (CEDPA).
2. Advokasi adalah proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan
yang mempengaruhi kehidupan mereka.
3. Advokasi terdiri berbagai strategis ditujukan untuk mempengaruhi pembuatan
keputusan dalam satu organisasi ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Strategis
advokasi termasuk lobi, pemasaran sosial, KIE, pengorganisasian masyarakat maupun
berbagai taktik lainya.
Kenapa advokasi penting dalam promosi kesehatan ?dalam mencapai tujuan kesehatan
masyarakat , ditemukanberbagai hambatan seperti ditemuykan oleh Champon dan Lupton
(1994) dikutip dari Wise 2001:
a. Adanaya ide politik yang mementingkan luaran ekonomi dengan menyampingkan
kesehatan dan kualitas hidup manusia.
b. Hambatan dari politisi dan birokrasi atau tidak adanya peraturan dan perundangan
yang mendukung promosi kesehatan dan ketiaadaan partisipasi masyarakat dalam
perencanaan program kesehatan.
c. Gencarnya pemasaran produk yang tidak aman dan tidak sehat bagi masyarakt
terutama dengan adanya pengaruh perusahaan multinasional dengan kekuatan besar.
d. Adanya nilai budaya yang berpengaruh atas nilai, sikap, dan prilaku individual atau
masalaj kesehatan masyarakat.

2.2 Unsur Dasar Advokasi


Sharma menyebutkan ada 8 unsur dasar advokasi yaitu :
1. Penetapan tujuan advokasi
Sering sekali masalah kesehatan masyarakat sangat kompleks, banyak faktor dan saling
berpengaruh. Agar upaya advokasi dapat berhasil tujuan,advokasi perlu dibuatlebih spesifik
berdasarakan pernyataan berikut : Apakah isu atau masalah itu dapat menyatukan atau
membuat berbagai kelompok bersatu dalam suatu koalisi yang kuat.
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
Adanya data dan riset pendukung sangat penting agar keputusan dibuat berdasarkan informasi
yang tepat dan benar. Oleh karena itu, data dan riset mungkin diperlukan dalam menentukan
masalah yang akan diadvokasi, identifikasi solusi pemecahaan masalah maupun menentukan
tujuan yang realitis. Selain itu, adanya data atau fakta itu saja sering sekali sudah bisa
menjadi argumen tujuan umum dapat dicapai agar realitis.
3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi
Bila isu dan tujuan telah disusun, upaya advokasi harus ditujukan bagi kelompok yang dapat
membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang berpengaruh dalam pembuatan
keputusan agar tujuan advokasi dapat dicapai.
4. Pengembangan dan penyampain pesan advokasi
Khalayak sasaran berbeda berekasi tidak sama atas pesan yang berbeda. Seseorang toko
politik mungkin termitifasi kalu dia mengetahui bahwa banyka dari konstituen yang
diwakilinya peduli terhadap masalah tertentu. Seseorang Menkes mungkin akan mengambil
keputusan ketika kepada yang bersangkutan disajikan data rinci mengenai besarnya masalah
kesehatan tertentu.
5. Membangun koalisi
Sering kali kekuatan advokasi dipengaruhi oleh jumlah oarng atau organisasi yang
mendukung advokasi tersebut.hal inisangat penting dimana situasi dinegara tertentu sedang
membangun masyarakat demokratis dan advokasi merupan suatu hal yang relati baru. Dalam
situasi itu melibatkan orang dalam jumlah besar dan mewakili berbagai kepentingan, sangat
bermanfaat bagi upaya advokasi maupun dukungan politis,bahkan dalam satu organisasi
sendiri, koalisi internal yaitu melibatkan berbgai orang dari berbagai divisi / depertemen
dalam mengembangkan program baru, dapat membantu konsensus untuk aksi kegiatan.
6. Membuat presentasi yang persuasif
Kesepakatan untuk mempengaruhi khalayak sasaran kunci sekali terbatas waktunya. Seorang
tokoh politik mungkin memberi kesempatan sekali pertemuan untuk mendiskusikan isu
advokasi yang dirancanh atau Menkes hanya punya waktu 5 menit dalam kongres untuk
berbicara kepada kelompok advokator.
7. Penggalangan dana untuk advokasi
Semua kegiatan termaksud upaya advokasi memerlukan dana. Mempertahankan upaya
advokasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang memerlukan waktu, energi dalam
penggalangan dana atau sumber daya lain untuk menunjang upaya advokasi.
8. Evaluasi upaya advokasi
Bagaiman kelompok advokasi dapat menegtahui bahwa tujuan advoaksi yang telah ditetapkan
dapat dicapai?Bagaiman strategis advokasi dapat disempurnakan dan diperbaiki?untuk
menjadi advokator yang tangguh diperlukan umpan balik berkelanjutan serta evaluasi atau
upaya advokasi yang telah dilakukan.
2.3 Pendekatan Utama Advokasi
Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu:
a. Melibatkan para pemimpin
Para pembuat undang-undang,mereka yang terlibatdalam ppenyusunan hukum, peraturan
maupun pemimpin poilitik,yaitu mereka yangmenetapkan kebijakan publik sangat
berpengaruh dalam menciptakan perubahan yang terkait dengan masalah sosial termaksud
kesehatan dan kependudukan. Oleh karena itu, sangat penting melibatkan mereka
semaksimum mungkin dalamisu yang akan diadvokasikan.
b. Bekerja dengan media massa
Media massa sangat penting berperan dalam membentuk oponi publik. Media juga sangat
kiuat dalam mempengaruhi presespsi publik atas isu atau masalah tertentu. Mengenal,
membangun dan menjaga kemitraan dengan media massasangat penting dalam proses
advokasi.
c. Membangun kemtraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan uapaya jaringan, kemtraan yang
brekelanjutan dengan individu, prganisasi-organisasi dan sektor lain yang bergerak dalam isu
yang sama. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok yang bekerja sama yang
nertujuan untuk mencapai tujun umum yang sama atau hampir sama. Namum membangun
pengembangan kemitraan tidak mudah, memrlukan aktual, perencanaan yang matang serta
memerlukan penilaian kebutuhan serta minat dari calon mitra.
d. Memobilisasi masa
Memobilisasi massa merupaka suatu proses mengorganisasikan individu yang telah
termotivasi kedalam kelompok-kelompok atau mengorganisasikan kelompok yang sudah
ada.dengan mobilisasi dimaksudkan agar motivasi individu dapat diubah menjadi tindakan
kolektif.
e. Membangun kapasitas
Membngaun kapasitas disini dimasudkan melembagakan kemempuan utnuk
mengembangkan dan mengelolah program yang komprehensif dan membangun critical mass
pendukukung yang memiliki ketereampilan advokasi. Kelompok ini dapat diidentifikasikan
dari LSM tertentu,kelompok profesi serta kelompok lain.
2.4 Mekanisme Dan Kelompok Advokasi

Dari berbagai pengalaman nasional maupun global, dapat di identifikasi berbagai


mekanisme dan metode yang digunakan oleh advokator masalah kesehatan masyarakat
(Wise, 2001) pemanfaatan media masa hampir selalu ada untuk memngangkat isu publik
agarmenjadi perhatian politisi.media massa ini mencakup semua yaitu koran, media TV,
bahkan akhir-akhir ini internet sanget banyak dimanfaatkan ditingkat global. Disamping itu
ada rapat-rapat umum, pertemuan kelompok profesional, even tertentu.pada intinya para
advokator kesehatan masyrakat menggunakan metode apapun yang dapat menginformasikan,
membujuk, memotovasi masyrakat, pengelola program dan politisi agar merekamelindungi
dan mendukung upaya promosi kesehatan.

Indikator advokasi
Bila sasaran advokasi adalah anggota legislatif atau pembuat kebijakan kesehatan, maka
indikator yang paling mudah di nilai dari hasil akhir advokasi adalah : adanya peraturan,
ketentuan atau kebijakan yag mendukung isu yang diadvokasi, adanya perencanaaan program
ke arah isu yang advokasi serta dukungan pendanaannya dan persetujuan alokasi anggaran
yang diberikan oleh legislatif misalnya DPRD setempat.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oleh karena konsep perubahan yang terjadi pada individu dan masyarakat juga dipengaruhi
oleh kebijakan maupun perubahahn organisasi, dan politik bahkan faktor ekonomi, maka
lingkungan yang mendukung perubahan prilaku menjadi penting. Oleh karena itu, advokasi
sebagai salah satu strategi promosi kesehatan untuk mendukung perubahan perilaku individu
maupun masyarakat menjadi penting. Advokasi pada hakekatnya adalah bekerja dengan dan
organisasi untuk membuat suatu perubahan, suatu proses dimana orang terlibat dalam proses
pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Dengan demikian, advokasi menjadi suatu pengetahuan maupun keterampilan yang akan
sangat membantu bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang ksehatan
masyarakat.karenamasalah ksehatan perlu juga memberoleh perahtian dari para pembuat
keputusan terkait diluar bidang ksehatan, maka advokasi masalah kesehatan sendiri bagi hal
layak di luar kesehatan juga menjadi salah satu tugas yang harus dilakukan dalam bidang
promosi kesehatan.
3.2 Saran
Dalam memberikan promosi kesehatan mencakup advokasi diharapkan dapat bekerja sama
antara individu dan organiasi dalam membuat suatu perubahan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/gasearch?q=pengertian%20advokasi&tbm=&source

Anda mungkin juga menyukai