Anda di halaman 1dari 3

ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN

Advokasi secara harfiah berarti pembelaan , sokongan atau bantuan terhadapseseorang yang
mempunyai permasalahan . Istilah advokasi mula – mulabdigunakan dibidang hokum atau pengadilan .
Advokasi dalam kesehatan diartikanupaya untuk memperoleh pembelaan , bantuan , atau dukungan
terhadap program kesehatan .Menurut Wobster Encyclopedia advokasi adalah “act of pleading for
supportingor recommending active espousal” atau tindakan pembelaan , dukungan , ataurekomendasi :
dukungan aktif menurut ahli retorika ( foss and foss , et al : 1980 )Advokasi diartikan sebagai upaya
persuasi yang mencakup kegiatan : penyadaran , rasionalisasi , argumentasi dan rekomendasi tindak
lanjut mengenaisesuatu hal .Menurut Johns Hopkins ( 1990 ) Advokasi adalah usaha untuk
mempengaruhikabijakan publik melalui bermacam – macam bentuk komunikasi persuasip . Dari
beberapa catatan tersebut , dapat disimpulkan secara ringkas , bahwa advokasiadalah upaya atau proses
untuk memperoleh komitmen , yang dilakukan secara persuasip dengan menggunakan informasi yang
akurat dan tepat sehinggaadvokasi dapat diilustrasikan sebagai berikut

2.2 Unsur Dasar Advokasi

Sharma menyebutkan ada 8 unsur dasar advokasi yaitu :

1. Penetapan tujuan advokasiSering sekali masalah kesehatan masyarakat sangat kompleks, banyak
faktor dansaling berpengaruh. Agar upaya advokasi dapat berhasil tujuan,advokasi perludibuatlebih
spesifik berdasarakan pernyataan berikut : Apakah isu atau masalahitu dapat menyatukan atau
membuat berbagai kelompok bersatu dalam suatukoalisi yang kuat.

2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasiAdanya data dan riset pendukung sangat penting agar
keputusan dibuat berdasarkan informasi yang tepat dan benar. Oleh karena itu, data dan risetmungkin
diperlukan dalam menentukan masalah yang akan diadvokasi,identifikasi solusi pemecahaan masalah
maupun menentukan tujuan yang realitis.Selain itu, adanya data atau fakta itu saja sering sekali sudah
bisa menjadiargumen tujuan umum dapat dicapai agar realitis.

3. Identifikasi khalayak sasaran advokasiBila isu dan tujuan telah disusun, upaya advokasi harus
ditujukan bagi kelompok yang dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang
berpengaruh dalam pembuatan keputusan agar tujuan advokasi dapat dicapai.

4. Pengembangan dan penyampain pesan advokasiKhalayak sasaran berbeda berekasi tidak sama atas
pesan yang berbeda.Seseorang toko politik mungkin termitifasi kalu dia mengetahui bahwa banykadari
konstituen yang diwakilinya peduli terhadap masalah tertentu. SeseorangMenkes mungkin akan
mengambil keputusan ketika kepada yang bersangkutandisajikan data rinci mengenai besarnya masalah
kesehatan tertentu
5. Membangun koalisiSering kali kekuatan advokasi dipengaruhi oleh jumlah oarng atau organisasi
yangmendukung advokasi tersebut.hal inisangat penting dimana situasi dinegaratertentu sedang
membangun masyarakat demokratis dan advokasi merupan suatuhal yang relati baru. Dalam situasi itu
melibatkan orang dalam jumlah besar danmewakili berbagai kepentingan, sangat bermanfaat bagi
upaya advokasi maupundukungan politis,bahkan dalam satu organisasi sendiri, koalisi internal
yaitumelibatkan berbgai orang dari berbagai divisi / depertemen dalammengembangkan program baru,
dapat membantu konsensus untuk aksi kegiatan.

6. Membuat presentasi yang persuasif Kesepakatan untuk mempengaruhi khalayak sasaran kunci sekali
terbataswaktunya. Seorang tokoh politik mungkin memberi kesempatan sekali pertemuanuntuk
mendiskusikan isu advokasi yang dirancanh atau Menkes hanya punyawaktu 5 menit dalam kongres
untuk berbicara kepada kelompok advokator

7. Penggalangan dana untuk advokasiSemua kegiatan termaksud upaya advokasi memerlukan dana.
Mempertahankanupaya advokasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang memerlukan waktu,energi
dalam penggalangan dana atau sumber daya lain untuk menunjang upayaadvokasi.

8. Evaluasi upaya advokasiBagaiman kelompok advokasi dapat menegtahui bahwa tujuan advoaksi
yangtelah ditetapkan dapat dicapai?Bagaiman strategis advokasi dapat disempurnakandan diperbaiki?
untuk menjadi advokator yang tangguh diperlukan umpan balik berkelanjutan serta evaluasi atau upaya
advokasi yang telah dilakukan.

2.3 Pendekatan Utama Advokasi

Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu:

a. Melibatkan para pemimpinPara pembuat undang-undang,mereka yang terlibatdalam ppenyusunan


hukum, peraturan maupun pemimpin poilitik,yaitu mereka yangmenetapkan kebijakan publik sangat
berpengaruh dalam menciptakan perubahan yang terkait denganmasalah sosial termaksud kesehatan
dan kependudukan.

b. Bekerja dengan media massaMedia massa sangat penting berperan dalam membentuk oponi publik.
Media juga sangat kiuat dalam mempengaruhi presespsi publik atas isu atau masalahtertentu.
Mengenal, membangun dan menjaga kemitraan dengan mediamassasangat penting dalam proses
advokasi.

c. Membangun kemtraanDalam upaya advokasi sangat penting dilakukan uapaya jaringan, kemtraan
yang brekelanjutan dengan individu, prganisasi-organisasi dan sektor lain yang bergerak dalam isu yang
sama. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok yang bekerja sama yang nertujuan untuk
mencapai tujun umum yang sama atauhampir sama. Namum membangun pengembangan kemitraan
tidak mudah,memrlukan aktual, perencanaan yang matang serta memerlukan penilaiankebutuhan serta
minat dari calon mitra.
d. Memobilisasi masaMemobilisasi massa merupaka suatu proses mengorganisasikan individu yangtelah
termotivasi kedalam kelompok-kelompok atau mengorganisasikan kelompok yang sudah ada.dengan
mobilisasi dimaksudkan agar motivasi individu dapatdiubah menjadi tindakan kolektif

e. Membangun kapasitasMembngaun kapasitas disini dimasudkan melembagakan kemempuanutnuk


mengembangkan dan mengelolah program yang komprehensif danmembangun critical mass
pendukukung yang memiliki ketereampilan advokasi.Kelompok ini dapat diidentifikasikan dari LSM
tertentu,kelompok profesi sertakelompok lain

2.4 Mekanisme Dan Kelompok Advokasi

Dari berbagai pengalaman nasional maupun global, dapat di identifikasi berbagai mekanisme dan
metode yang digunakan oleh advokator masalahkesehatan masyarakat (Wise, 2001) pemanfaatan
media masa hampir selalu adauntuk memngangkat isu publik agarmenjadi perhatian politisi media
massa ini mencakup semua yaitu koran, media TV, bahkan akhir-akhir ini internet sanget banyak
dimanfaatkan ditingkat global. Disamping itu ada rapat-rapat umum, pertemuan kelompok profesional,
even tertentu.pada intinya para advokator kesehatan masyrakat menggunakan metode apapun yang
dapatmenginformasikan, membujuk, memotovasi masyrakat, pengelola program dan politisi agar
merekamelindungi dan mendukung upaya promosi kesehatan.

2.5 Indikator Advokasi

Bila sasaran advokasi adalah anggota legislatif atau pembuat kebijakankesehatan, maka indikator yang
paling mudah di nilai dari hasil akhir advokasiadalah : adanya peraturan, ketentuan atau kebijakan yag
mendukung isu yangdiadvokasi, adanya perencanaaan program ke arah isu yang advokasi
sertadukungan pendanaannya dan persetujuan alokasi anggaran yang diberikan olehlegislatif misalnya
DPRD setempat

Anda mungkin juga menyukai