“ Langkah-langka Advokasi “
Disusun Oleh :
NIM : P1337420120060
Kelas : 2A2
JURUSAN KEPERAWATAN
SEMARANG
Advokasi
Menurut Margaret Schuler dari Human Rights Manual kata advokasi adalah sejumlah
tindakan yang dirancang menarik perhatian masyarakat pada suatu isu, mengontrol para
pengambil kebijakan untuk mencari solusinya. Advokasi berisi sebuah aktifitas legal dan
berpolitis untuk mempengaruhi bentuk dan praktek penerapan hukum.
Initiatif untuk melakukan advokasi perlu terorganisir, digagas secara strategis, didukung
informasi, komunikasi, pendekatan serta mobilisasi. Advokasi adalah kombinasi kegiatan
individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen, dukungan kebijakan,
penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu.
Advokasi Kesehatan
Advokasi akan lebih efektif bila dilaksanakan dengan prinsip kemitraan yaitu dengan
membentuk jejaring advokasi atau forum kerjasama. Pengembangan kemitraan adalah upaya
membangun hubungan para mitra kerja berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling memberi
manfaat sehingga dapat bertahan dengan ide dan kerja sama berbagai pihak.
Ada juga yang mengatakan bahwa advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan
untuk memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung
pengembangan lingkungan dan perilaku sehat.
Tujuan umumnya memperoleh komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik
berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan maupun
berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha. Dan untuk tujuan khususnya sebagai berikut.
Dalam ruang lingkup advokasi sangat bervariasi, ada yang bersifat lokal maupun
internasional. Kasus lokal kadang menjadu nasional karena perlu adanya pihak oposisi
melibatkan intansi yang bersifat nasional dan kadang sebaliknya. Ruang lingkup dari advokasi
dapat berupa sebagai berikut.
1. Pengembangan kepemimpinan.
3. Membentuk jejaring.
Elemen dasar advokasi menjadi salah satu ruang lingkupnya, elemen terdiri dari tujuan,
data, audiens, pesan, presentasi, evaluasi, penggalian dana dan koalisi. Kerangka konsep
advokasi merupakan proses advokasi dinamis terdiri dari lima langkah seperti mengidentifikasi
masalah, mengembangkan solusi, membangun dukungan politik, membawa isu, solusi dan
politik untuk, serta evaluasi.
Upaya advokasi dibidang kesehatan yaitu mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar
mengembangkan kebijakan berwawasan kesehatan melalui sektor atau bidang lain seseuai
keadaan. Upaya - upayanya sebagai berikut.
Konsep Advokasi
Advokasi adalah upaya, tindakan, strategi dan taktik, termasuk didalamnya lobi, pemasaran
sosial, komunikasi informasi dan edukasi (KIE), serta pengorganisasian masyarakat yang
ditujuka mempengaruhi pengambilan keputusan dan merubah kebijakan dalam berbagai tipe dan
tingkatan organisasi.
Advokasi efektif dapat berhasil jika mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan serta implementasinya melalui mendidik pemimpin, pembuat kebijakan dan mereka
yang berhubungan dengan pembuatan kebijakan, mereformasi kebijakan, hukum dan keuangan
serta mengembangkan program baru dan terakhir menciptakan prosedur yang demokratis.
Komponen advokasi menurut Sharma, ada koalisi, objektif, data, audiens, pesan,
presentasi, evaluasi dan funrising. Untuk proses advokasi sebagai berikut.
1. Menyeleksi tujuan advokasi, tujuannya agar usaha advokasi sukses, harus mempersempit
tujuan.
2. Mengguanakan data dan riset untuk advokasi, tujuannya untuk memilih masalah yang
akan diselesaikan, mengidentifikasi solusi, menetapkan tujuan yang ralistik, mendukung
argumen yang persuasif.
7. Menggalang dana untuk advokasi, advokasi memerlukan sumber daya, jangka waktu
lama sehingga membutuhkan investasi waktu dan energi untuk menggalang dana dan
sumber daya.
8. Mengevaluasi upaya advokasi, dengan advokasi yang efektif memerlukan timbal balik
dan evaluasi yang terus menerus.
Bagan "A" untuk Advokasi, Teori John Hopkins University atau Center for-
Communication Programs
Advokasi kebijakan publik adalah usaha untuk mepengaruhi kebijakan publik melalui
berbagai macam bentuk komunikasi atau penetapan sebuah grakan yang ditentukan oleh pihak
yang berwenang untuk membimbing atau mengendalikan periilaku lembaga, masyarakat dan
individu. Enam langkah bagan "A" untuk advokasi adalah sebagai berikut.
Analisis
Strategi
Tahapan dalam strategi dibangun berdasarkan analisis yang mengarah, merencanakan dan
memfokuskan upya dan tujuan khusus, serta menetapkan pada jalur yang jelas dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Membentuk kelompok kerja untuk mengembangkan
strategi dan rencana kegiatan.
Identifikasi kelompok sasaran utama dan sekunder (kelompok pro, tidak memihak dan
saingan atau lawan). Mengembangkan tujuan SMART (Spesific, Measurable, Appropriate,
Realistic, Timebound). Memposisikan isu ditawarkan kepada pengambil keputusan sebagai
sesuatu yang unik dan menguntungkan. Mengikuti model perubahan kebijakan yang sesuai.
Identifikasi sumber daya (bangun kemitraan), menyesuaikan posisi untuk dapat mencapai
konsensus, mempersiapkan rencana kegiatan dan anggaran. Kemudian kombinasikan jalur
komunikasi yang ada dan kembangkan indikator antara indikator akhir untuk memoniotr proses
dan evaluasi dampak. Menentukan nama yang menarik, mudah dimengerti untuk mobilisasi
dukungan.
Mobilisasi
Membentuk koalisi memperkuat advokasi, dalam sebuah peristiwa, kegiatan, pesan harus
sesuai dengan tujuan dengan sasaraan kelompok, kemitraan dan sumber - sumber yang ada.
Dampak positif bagi pembuat kebijakan, dengan berpartisipasi penuh dari anggota koalisi dan
memperkecil reaksi oposisi.
RELATED:
Surveilans Epidemiologi
Menyajikan info singkat, dramatis dan mudah diingat. Kemudian tentukan secara jelas
aksi yang akan diadakan dan pentingnya rekomendasi tersebut. Rencanakan dan organir liputan
media secara terus menerus dukung masyarakat lapisan bawah.
Aksi
Mempertahankan kekompakan kegiatan aksi dan semua mitra. Pengulangan pesan dan
penggunaan alat bantu yang kredibel dapat mempertahankan perhatian terhadap issue yang ada.
Bersikap fleksibel terhadap oposisi, melaksanakan kegiatan sesuai jadwal. Menentukan kiat agar
koalisi dapat informasi tentang kegiatan aksi, dan jangan takut terhadap kontroversi.
Evaluasi
Kesinambungan
Meninjau kembali strategi dan kegiatan yang ada jika perubahan kebijakan diinginkan tidak
terjadi kemudian lakukan dengan tekun.