1. TUJUAN ADVOKASI Secara Spesifik Apakah Advokasi Bisa Menyatukan Kelompok Dalam Suatu
Koalisi Yang Kuat, Dapat Menjawab Permasalahan Dan Bisa Tercapai.
2. PEMANFAATAN DATA DAN RISET Data dan riset diperlukan dalam menentukan masalah yang
akan diadvokasi, identifikasi solusi pemecahan masalah, maupun penentuan tujuan yang
realistis.
3. IDENTIFIKASI SASARAN ADVOKASI Kelompok pembuat kebijakan.
4. PENGEMBANGAN PESAN Materi pesan advokasi dapat berupa data, informasi sebagai bukti
yang dikemas dalam bentuk table, grafik, atau diagram, disertai foto sebagai alat bukti.
5. MEMBANGUN KOALISI Kekuatan advokasi dipengaruhi oleh jumlah orang atau organisasi yang
mendukung advokasi tersebut
6. PERSENTASI YANG PERSUASIF Kecermatan dan kehati-hatian dalam menyiapkan argument yang
meyakinkan atau memilih cara presentasi dapat mengubah kesempatan terbatas ini menajdi
upaya advokasi yang berhasil.
7. PENGGALAN -GAN DANA You can describe the topic of the section here
8. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN Pemantauan dan penilaian pelaksanaan advokasi kesehatan
ditujukan untuk mengetahui tujuan advokasi yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak
1. LOBI Lobi adalah berbincangbincang secara informal. Prinsip melobi dalam program advokasi
kesehatan, adalah “low profile, high pressure”.
2. PETISI Petisi adalah cara formal dan tertulis untuk menyampaikan gagasan advokator dan
memberikan tekanan kolektif terhadap para pembuat keputusan
3. DEBAT Advokasi kesehatan kelompok dengan membentuk kelompok pro dan kontra. Dengan
metode ini, keterlibatan sasaran (khalayak) akan lebih aktif dan permasalahan kesehatan dapat
dibahas dari berbagai sudut pandang secara tajam serta bisa lebih mendalam
4. DIALOG Metode ini memberi peluang yang cukup baik untuk mengungkapkan
isu/aspirasi/pandangan khalayak sasaran terhadap program kesehatan.
5. NEGOSIASI Seorang negosiator harus dalam keadaan “SHAPE” yaitu sincere/sensitive
(tulus/peka), honest/humoris (jujur/humoris), attentive/articuler (menarik, pandai bicara),
proficient (pandai/cakap) enthusiastic/empathy (antusias/ empati). Tiga faktor kunci negosiasi
yaitu mau mendengarkan, mengamati dan menyampaikan
6. PERSENTASI Penerapan metode presentasi ini, dinilai menguntungkan untuk menyamakan
persepsi, menumbuhkan kebersamaan dan membangun komitmen
7. SEMINAR Seminar merupakan metode advokasi yang membahas isu strategis secara ilmiah yang
dilakukan bersama beberapa pejabat publik sebagai sasaran advokasi. Seminar biasanya diikuti
20-30 orang peserta yang dipimpin oleh seorang pakar dalam bidang yang dibahas .Tujuan
seminar untuk mendapatkan keputusan/ rekomendasi terhadap pemecahan masalah yang
merupakan hasil kesepakatan dalam pembahasan bersama semua peserta
8. PENGEMBANGAN KELOMPOK PEDULI menghimpun kekuatan baik secara peorangan maupun
organisasi dalam suatu jaringan kerjasama untuk menyuarakan/memperjuangk an isu yang
diadvokasikan.
9. PENGGUNAAN MEDIA MASSA Beberapa rincian tehnis dalam pemanfaatan media massa yang
perlu diketahui oleh perancang/pelaksana advokasi di antaranya : Siaran pers, Press kit, Lembar
fakta (fact sheet), Koferensi pers, Wisata pers (press tour)
a) Analisis Isu, Analisis isu dapat dilakukan melalui kajian data dan informasi atau laporan,
termasuk teori, yang dapat diperoleh dari bahan bacaan (literatur). Hasil analisis menjadi dasar
atau acuan dalam menyusun strategi advokasi yang tepat.
b) Analisis Publik,
c) Analisis Kebijakan,
d) Analisis tentang program-program komunikasi yang potensial untuk mendukung kegiatan
advokasi.
e) Analisistentangstakeholder(mitrakerja) terkaitdenganpengembangan kebijakan publik
berwawasan kesehatan.
f) Analisis tentang jejaring yang mampu melakukan/ mendukung kegiatan advokasi kesehatan
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
g) Analisis terhadap sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan advokasi
kesehatan.
2. STRATEGI Ada beberapa tahapan kegiatan dalam menyusun strategi advokasi yaitu:
• Melakukan identifikasi sasaran advokasi, baik yang bertindak sebagai advokator, maupun sasaran
penentu/ pengambil kebijakan.
• Menentukan indikator, baik input, proses maupun out put kegiatan advokasi, serta merancang
kegiatan pemantauan dan penilaian advokasi tersebut.
• Menentukan dana serta sumberdaya lainnya yang dibutuhkan untuk kegiatan advokasi dan
pengembangan kebijakan yang diperlukan
2. STRATEGI Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi
advokasi yaitu :
• Credible : artinya program yang diajukan harus dapat para penentu kebijakan, oleh sebab itu
harus didukung data dari sumber yang dapat dipercaya.
• Feasible : artinya program tersebut secara teknik, politik maupun ekonomi . Secara teknik dapat
dilaksanakan karena tersedia petugas yang mempunyai kemampuan yang memadai, tidak
membawa dapak politik yang meresahkan masyarakat, dana terjangkau.
• Relevant : artinya masyarakat dan benar-benar memecahkan masalah yang dirasakan masyarakat
serta ada keterkaitan dari program yang dilakukan oleh lintas program maupun lintas sektor.
• Urgent : artinya program itu , harus segera dilaksanakan kalau tidak dilaksanakan akan
menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
• High priority : artinya program yang diajukan harus , oleh sebab itu diperlukan analisis cermat, baik
terhadap masalahnya sendiri, maupun terhadap alternatif pemecahan masalah atau program yang
diajukan.
3. MENGGALANG KEMITRAAN
Mobilisasi melalui penggalangan kemitraan dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut ini,
yaitu:
• Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan oleh mitra serta mengekspose kegiatan yang telah
dilakukan melalui berbagai jenis media.
Tindakan atau aksi dalam proses advokasi pada dasarnya adalah serangkaian kegiatan komunikasi
baik yang bersifat individual, kelompok atau massa. Melalui langkah tindakan/aksi dalam proses
advokasi perlu terus dibangun dijaga citra (image) bahwa : proses advokasi ini merupakan “tindakan
bersama”. Makin banyak orang yang dicitrakan terlibat dalam kegiatan ini makin baik. Proses
advokasi ini dilakukan secara terus menerus dan konsisten sampai tujuan advokasi yang ditetapkan
dapat tercapai
5.EVALUASI
Ada beberapa aspek yang perlu dievaluasi secara berkala, diantaranya: • Kegiatan dan
kemampuan mitra atau jejaring dalam mencapai tujuan advokasi • Kegiatan komunikasi
advokasi. • Kejelasan isi pesan yang disampaikan. • Kekuatan media advokasi yang digunakan. •
Pemahaman, ketertarikan, kepedulian serta tindakan sasaran advokasi dalam memberikan
dukungan kebijakan maupun sumberdaya untuk program kesehatan. • Realisasi dukungan dari
sasaran advokasi • Dampak kegiatan advokasi terhadap pencapaian tujuan program kesehatan
6. KESINAMBUNGAN
Upaya membuat usulan sampai dengan adanya realisasi terhadap usulan yang diajukan
memerlukan waktu dan pengawalan yang ketat, belum lagi apabila ada pergantian pejabat.
Sehubungan dengan itu proses advokasi seringkali memerlukan waktu yang cukup panjang,
harus dilakukan secara berkesinambungan. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, maka
dalam penetapan tujuan advokasi
6.prinsip dasar kemitraan
a. saling memerlukan
b. saling memperkuat
3. saling menguntungkan
8.unsur kemitraan
9.langkah-langkah kemitraan
10.sasaran kemitraan
1. Masyarakat
2. Kader
3. Lintas sector
4. Institusi pendidikan
5. instansi pemerintah
6. organisasi kemasyarakatan kelompok peduli kesehatan
7. dunia usaha
8. lembaga swadaya masyarakat (lsm)
9. donator penyandangan dana
10. tokoh masyarakat
11. organisasi profesi
12. pengelola media
11.kunci keberhasilan dalam kemitraan
12.peran mitra
a) Inisiator
b) Advocator katlisator
c) Fasilitator
d) Donator
e) Pendukung sumber daya
f) Penggerak masyarakat
g) Dinamisator
h) Komunikator
i) motivator
j) Pembimbing teknis
k) Pengembang model promkes
13.potensi mitra
a. penggerak masyarakat untuk berperan serta dalam upaya kesehatan sesuai kewenangannya
b. penggerak masyarakat agar menggerakkan UKBM dan pelayanan kesehatan dasar
c. pengelola UKBM
d. penyuluh kesehatan kepada masyarakat
e. pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, dan
f. peapor jika ada permasalahan atau kasus kesehatan setempat pada tenaga kesehatan.
1. Posyandu balita
2. Posyandu Lansia
3. Posyandu remaja
4. Poliklinik kesehatan Desa
5. Pos Obat Desa
6. Pos Gizi
7. Pos penyuluhan KB
8. PosKestren
9. Saka Bhakti Husada
10. Posbindu
11. Dana Sehat
12. Pos UKK
13. Pansimas
14. Karang Taruna Husada Dll
21. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB Masing-masing instansi dalam penyelenggaraan masyarakat
1. MENENTUKAN TUJUAN
2. MENETAPKAN SEGMENTASI SASARAN
3. MENGEMBANGKAN POSISIONING PESAN
4. MENENTUKAN STRATEGI POSISIONING
5. MEMILIH MEDIA YANG AKAN DIGUNAKAN
bentuk media
a. Media grafis seperti media cetak, poster, leaflet, stiker, bilbord, flipcart.
b. Media audio seperti spot radio, jingle dll
c. Media audio visual seperti spot tv, film, dialog interaktif dll
d. Media tradisonal seperti kesenian rakyat, lagu rakyat, tarian dll
e. Media internet seperti fb, youtube
1. mempermudah pengertian
2. informasi lebih mudah di ingat
3. memperjelas informasi, fakta dan prosedur
4. mengurangi komunikasi perbalistik
5. Membangkitkan minat dan perhatian
6. menghindari kesalahan persepsi
7. memperlancar proses komunikasi