ADVOKASI DAN
KEMITRAAN PELAYANAN
KESEHATAN
Kelompok 2 :
1. Annisa Dila Ramadhanti (20201010170001)
2. Dity Junita (20201010170003)
3. Eriany (20201010170028)
4. Nada Maghfira Aulia (20201010170031)
02
DEFINISI ADVOKASI
Advokasi merupakan proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang
terkait (stakeholders). WHO (1989) Advokasi adalah upaya mendekati,
mendampingi, dan mempengaruhi para pembuat kebijakan secara bijak,
sehingga mereka sepakat untuk memberi dukungan terhadap
pembangunan kesehatan. Advokasi akan lebih efektif bila dilaksanakan
dengan prinsip kemitraan, yaitu dengan membentuk jejaring advokasi
atau forum Kerjasama. Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan
(approaches) terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan suatu program. Berangkat dari pengertian
tersebut, maka yang menjadi sasaran atau target advokasi adalah para
pemimpin suatu organisasi atau institusi kerja baik dilingkungan
pemerintah maupun swasta serta organisasi kemasyarakatan.
03
Karena penduduk daerah sasaran dari proses perencanaan biasanya tidak terampil dalam maupun
pengetahuan tentang perencanaan, mereka tidak dapat berpartisipasi secara efektif dalam proses pengambilan
keputusan perencanaan. Mereka membutuhkan representasi profesional sama dengan perencana-orang resmi
kotamadya atau pengembang lahan. Davidoff's pandangan adalah bahwa masing-masing kepentingan dalam
proses perencanaan yang diperlukan untuk dilayani dan diwakili oleh perencana profesional dengan
pengetahuan dan keterampilan yang sama. Nilai-nilai dasar perencanaan advokasi dalam proses perencanaan
adalah dari keadilan sosial dan ekuitas. Perencanaan advokasi dan Paradigmanya Paradigma Perencanaan
advokasi didasarkan pada konsep pluralisme dalam perencanaan.
04
Dampak positif : apakah isu ini sesuai dengan visi & misi kita?
Dalam tahap ini dilakukan pula pengumpulan dan analisis data untuk dapat
mengidentifikasi dan memilih masalah serta dikembangkan dalam tujuan
advokasi, membuat pesan, memperluas basis dukungan dan mempengaruhi
pembuat kebijakan. Data hasil riset akademik yang dilakukan mendukung
pelaksanaan kegiatan advokasi, terutama untuk memperoleh gambaran umum
tentang situasi problematik, keadaan sarana prasarana, dan kebijakan yang
berlaku termasuk kebijakan anggaran. Kegaitan advokasi juga ditunjang oleh
pakar secara akademis sehingga menghasilkan daya dorong kuat karena akan
bersifat mendesak kepada stakeholder ( isunya terbukti merupakan kepentingan
public ) sekaligus sahih secara ilmiah.
10 TENTUKAN TUJUAN ADVOKASI
Penentuan tujuan diharapkan fokus pada satu tujuan kunci, yang merupakan
pernyataan apa saja harapan yang ingin dicapai dengan melakukan advokasi, baik
dalam hal kebutuhan-kebutuhan kepada pembuat kebijakan maupun hasil-hasil
jangka menengah. Tujuan merupakan penyataan umum tentang apa yang
diharapkan dan akan dicapai dalam jangka panjang (tiga sampai lima tahun),
disusun dengan
prinsip SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound
11
Identifikasi target audiens Analisis SWOT
Peluang kerjasama ini dimaksudkan untuk membangun konstituen dalam hal mendukung
keberhasilan advokasi. Semakin besar basis dukungan, semakin besar peluang
keberhasilan. Kita perlu membangun aliansi dengan berbagai kelompok dan
memanfaatkan berbagai media, antara lain membangun jejaring dengan organisasi
melalui kegiatan-kegiatan bersama, pertemuan publik, media-media sosial, serta
menggunakan jaringan berbasis internet
13
Agenda/aktivitas advokasi dan mengumpulkan/menyusun dokumen
rencana strategi
Ketua : Dwi
16 Ayat Al-Quran yang relavan
17
DAFTAR PUSTAKA
htt ps://pdfcoff ee.com/advocacy-planningdocx-pdf-free.html (diakses pada tanggal 26-8-2021 pukul 19.45 WIB)
https://kebijakankesehatanindonesia.net/32-pelatihan/1774-pengembanganketerampilan-advokasi
(diakses pada tanggal 26-8-2021 pukul 09.30 WIB)
18
SESI TANYA JAWAB
1. Pertanyaan dari Salsabilla Samhutami
Dijelaskan salah satu tujuan advokasi itu untuk mendapat dukungan dalam upaya kesehatan. Bisa
dijelaskan dukungan seperti apa untuk advokasi kesehatan?
Jawaban ( Eriany) :
Dukungan untuk advokasi kesehatan yaitu dalam bentuk :
a. Komitmen politis (political commitment) adalah komitmen pejabat publik atau berbagai pihak terkait terhadap
upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat yang ada di wilayah kerjanya.
b. Dukungan kebijakan (policy support) adalah dukungan nyata yang diberikan oleh pejabat publik serta para
pimpinan institusi terkait untuk memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan publik untuk mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya. Dukungan kebijakan tersebut dapat berupa undang-
undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, surat keputusan, instruksi / surat edaran, dll
c. Penerimaan social (social acceptance) adalah diterimanya suatu program kesehatan oleh masyarakat terutama
tokoh masyarakat. Kebijakan publik berwawasan kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh pejabat publik,
selanjutnya harus disosialisasikan untuk memperoleh dukungan masyarakat terutama tokoh masyarakat.
Selanjutnya, dalam penerapan kebijakan publik tersebut, maka perlu dibuat kebijakan operasional yang
mengacu pada kebjakan publik yang telah ditetapkan tersebut. Contoh: Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
yang dikeluarkan oleh Walikota Bogor, ditindak lanjuti oleh peraturan perusahaan, peraturan organda dll tentang
mewujudkan perusahaan KTR serta KTR di dalam kendaraan umum.
d. Dukungan sistem (system support) adanya sistem atau organisasi kerja yang memasukkan program kesehatan
dalam program kerjanya (partnership). Upaya mengatasi masalah kesehatan tidak dapat dilakukan hanya oleh
sector kesehatan saja, melainkan dengan berbagai lintas sektor terkait, misalnya: upaya perbaikan gizi
masyarakat terkait dengan sektor pertanian, pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan rakyat. Pengedalian
flu burung dan rabies terkait dengan sektor peternakan dan transportasi, dll. Sehubungan dengan itu untuk
mengatasi masalah kesehatan, maka sektor kesehatan harus bekerjasama dengan lintas sector terkait. Agar
hasilnya optimal, maka upaya advokasi kesehatan perlu dirancang serta dikelola dengan baik.
SESI TANYA JAWAB
Harus diubah dan harus menjadi lebih adil lagi. Karena menurut pengalaman bu Yeyeh sendiri
dimana beliau ingin melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi akan tetapi pihak perusahaan
tempat bekerja tidak memfasilitasi dimana sangat tidak adil dan menghambat bisa masa depannya.