Anda di halaman 1dari 26

I

KESEHATAN KERJA
DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

TRIANA SRISANTYORINI, SKM, M.KES


DOSEN TETAP FKM UMJ
DISIPLIN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / PILAR

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI KESMAS


EPIDEMIOLOGI

BIOSTATISTIK &
KEPENDUDUKAN
PENDIDIKAN KESEHATAN ADMINISTRASI KESEHATAN
DAN ILMU PERILAKU & KEBIJAKAN KESEHATAN
KESEHATAN KERJA
KESEHATAN KERJA
KESEHATAN KERJA

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Determinan Kesehatan Kerja : Beban Kerja, Beban


Kerja Tambahan, Kemampuan Kerja.

Faktor Lingkungan Fisik, Kimia, Fisiologi, dll

Faktor Manusia

Kecelakaan Kerja
PRINSIP DASAR K3
HW HEINRICH INDUSTRIAL ACCIDENT PREVENTION

Melakukan usaha inspeksi keselamatan dan kesehatan untuk


mengindentifikasi kondisi kondisi tidak aman

Mengadakan usaha pendidikan dan pelatihan para pekerja


untuk meningkatkan pengetahuan tugas mengenai cara kerja
yang aman

Membuat Peraturan Keselamatan Kerja yang harus ditaati


semua pekerja

Pembinaan disiplin dan ketaatan terhadap semua Peraturan

Perusahaan dibidang keselamatan kerja


PENGAWASAN K3

KECELAKAAN KERJA

KEBAKARAN

PELEDAKAN

PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Lingkungan Kerja

Adalah : Kondisi lingkungan di tempat kerja yang terdiri dari faktor

Fisik
Kimia
Biologi
Fisiologi
Psikologi
FAKTOR FISIK

Suara bising – gangguan konsentrasi, Sinar inframerah – katarak


komunikasi dan ketulian
Sinar ultraviolet – radang selaput mata
Suhu ekstrem – lelah, kejang, pinsan
Radiasi Pengion – kanker, mutasi gen
Suhu rendah – Hipotermia.
Getaran – penyempitan pembuluh darah,
Penerangan – katarak, kebutaaan, rabun gangguan syaraf dan tulang sendi

Tekanan – Hiperbarik, penyakit Caisson


FAKTOR KIMIA

Bahan kimia baik berbentuk gas,


padat, partikel, uap maupun cairan.

Bahan Proses (bahan baku), Bahan


antara (hasil sampingan), atau
sampah produksi.

Pencemaran lingkungan kerja.


FAKTOR BIOLOGI

HEPATITIS B/C, AKTINOMIKOSIS,


HIV-AIDS COCCIDOMYCOSIS

VIRUS JAMUR

TBC, BRUSELOSIS, MALARIA,


LEPSTOPIROIS HOOKWORM

PARASIT
BAKTERI
FAKTOR FISIOLOGI

Ergonomi, berasal dari kondisi


pekerjaan dan peralatan kerja yang
digunakan.

Somatik, berasal dari dalam tubuh


pekerja (kapasitas dan status
kesehatan)
FAKTOR PSIKOLOGIS

Behaviour (perilaku pekerja).

Berkaitan dengan Organisasi dan Budaya kerja,


misalnya sistem shift yang tidak efisien, budaya
kerja lembur menyebabkan kelelahan
(fatigue) dan Stress.

Bullying, pelecehan sexual.


KOMPONEN PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN DAN
PENGGUNAANNYA DALAM BAHAYA LINGKUNGAN

PENILAIAN RISIKO : Penilaian suatu risiko dengan cara


membandingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang
telah ditetapkan

BAKU MUTU LINGKUNGAN


Aman memajan manusia selama 24 jam

NILAI AMBANG BATAS


Aman memajan manusia selama 8 jam / hari
PENILAIAN RESIKO XI

Adalah pelaksanaan metode untuk menganalisis tingkat


resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat
bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber
bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta
mengambil langkah-langkah yang tepat.
ANALISA DAN XI
PENILAIAN RISIKO
(ANALYSIS AND RISK ASSESSMENT)

Analisa dan penilaian risiko adalah


merupakan bagian dari Manajemen
Risiko (Risk Management), yang
tahapannya sbb:
XI
CARA PENILAIAN RISIKO

Ada 3 cara Penilaian Risiko, yaitu:

Kualitatif;
Semikuantitatif;
Kuantitatif.
PENGENDALIAN
RISIKO
Cara pengendalian risiko :

Pengendalian pada sumbernya

Pengendalian pemajanan
MATRIKS PENGENDALIAN RISIKO
PROSES PENILAIAN
RISIKO
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
ELIMINASI (menghilangkan suatu bahan / tahapan proses berbahaya.

SUBSTITUSI:
• Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta;
• Proses menyapu diganti dengan proses vakum;
• Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen;
• Proses pengecatan spray diganti dgn pencelupan.

REKAYASA TEKNIK:
• Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding);
• Pemasangan ventilasi umum dan lokal;
• Pemasangan alat sensor otomatis.
PENGENDALIAN ADMINISTRASI:
• Pemisahan lokasi;
• Pergantian shift kerja;
• Pemberlakuan sistem ijin kerja;
• Pelatihan karyawan.

ALAT PELINDUNG DIRI:


• Safety helmet;
• Safety shoes;
• Ear plug / muff;
• Safety goggles;
• Safety harness.
• Dll.
KOMUNIKASI RISIKO

Komunikasi risiko dapat dilakukan dengan :

Masyarakat yang terkena risiko

Institusi Pengatur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai