Anda di halaman 1dari 23

Transisi Epidemiologi

Transisi kesehatan: proporsi penyebab kematian di


Amerika Serikat tahun 1900 – 1970
Transisi kesehatan: proporsi kematian berdasarkan
penyebab kematian (Amerika Serikat, 1900 – 1970)
Transisi Epidemiologi
• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan
perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak
seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

1990 2000 2010 2015

Cedera Cedera Cedera Cedera


7% 8% 9% 13%

Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Penyakit Menular
Penyakit Tidak 33% Penyakit 30%
Penyakit
Menular Menular 43% Tidak
Tidak Penyakit
Menular Menular Tidak
56% 37% Menular
49% 58%
57%

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) → hilangnya hidup
dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
Transisi Epidemiologi memiliki dua pengertian,
menurut Omran (1971):
• ”Statis”: interval waktu yang dimulai dari
dominasi penyakit menular dan diakhiri
dengan dominasi penyakit tidak menular
sebagai penyebab kematian.
• ”Dinamis” : proses dinamis pola sehat sakit
dari suatu masyarakat berubah sebagai akibat
dari perubahan demografi, sosial ekonomi,
teknologi dan politis.
Mekanisme terjadinya transisi
epidemiologi :
• (1) Penurunan fertilitas yang akan mempengaruhi struktur
umur.
• (2) Perubahan faktor risiko yang akan mempengaruhi
insiden penyakit
• Berpengaruh pada probabilitas menjadi sakit karena
perubahan ini berpengaruh pada macam-macam tipe risiko
biologis, lingkungan, pekerjaan, sosial dan perilaku yang
dikembangkan dengan proses modernisasi.
• Hubungan modernisasi dengan risiko kesehatan yaitu
terjadi pergeseran dari dominasi produksi pertanian ke
produksi industri yang menyebabkan pergeseran tempat
tinggal dari desa ke kota.
• Secara kultural terjadi 2 tranformasi, yaitu
– perluasan pendidikan dan
– peningkatan peran wanita dalam pekerjaan yang
dihubungkan dengan modifikasi dinamika keluarga dan
masyarakat.

• Secara epidemiologi, perubahan ekonomi, sosial, dan


kultur yang dihubungkan dengan modrenisasi
mempunyai 2 akibat yang berlawanan, yaitu
– sebagian membantu menurunkan insiden penyakit
menular dan reproduksi,
– sebagian lagi menimbulkan peningkatan penyakit tidak
menular dan kecelakaan.
• (3) Perbaikan organisasi dan teknologi
pelayanan kesehatan yang berpengaruh pada
Crude Fatality Rate (CFR).

• Terjadi perubahan dalam jumlah, distribusi,


organisasi dan kualitas pelayanan kesehatan
yang mempengaruhi transisi epidemiologi
dengan tehnik diagnosis dan terapi yang baik
maka CFR dapat diturunkan.
(4) Intervensi Pengobatan
• Terutama pengaruhnya adalah mengurangi
kemungkinan matinya penderita dan pada
penderita penyakit kronis hal ini mutlak
meningkatkan angka kesakitan karena
memperpanjang rata-rata lama sakit.
Diagram transisi kesehatan atau transisi epidemiologi
akibat dari transisi demografi
Industrialisas Perubahan Sanitasi Nutrisi , Mortalitas ,
i& ekonomi, umum, Teknologi (mortalitas bayi )
untuk Umur harapan hidup
urbanisasi sosial, perumahan,
pelayanan ,
lingkungan pelayanan kesehatan  fertilitas 
kesehatan 

Income percapita ,
Kesejahteraan 

Orang yang Populasi


Tingkat Faktor risiko : Penyakit tidak meningkat
terpapar risiko
lemak, kalori, rokok, menular  terkena penyakit dan menua
kebiasaan kurang gerak Penyakit infeksi  tidak menular 
Konsekuensi dari Transisi Kesehatan terhadap Peningkatan
Penyakit Tidak Menular di Negara Sedang Berkembang

• Beban yang meningkat dan tinggi pada kelompok usia


produktif.
• Dampak negatif pada ekonomi mikro: kesehatan pada rumah
tangga, dampak tidak langsung pada pelayanan kesehatan
anak, biaya kesehatan.
• Dampak negatif makro ekonomi: dampak jangka pendek pada
biaya, dampak jangka panjang pada produksi, eskalasi biaya
jangka panjang.
• Implikasi negatif dari keseimbangan: akses dan informasi
terhadap faktor risiko dan terapi.
• Isue efisiensi alokasi sumber daya: intervensi bersifat
pencegahan dan kuratif.
Strategi Pencegahan Penyakit Tidak
Menular
• 1. Pencegahan Primer (lebih utama dilakukan)
• Bertujuan untuk membatasi kasus baru dengan:
• a. strategi populasi, yaitu pendekatan kesehatan
masyarakat dengan target populasi atau masyarakat.
• b. strategi kelompok risiko tinggi, yaitu manajemen
klinis terhadap faktor risiko berupa penyakit dengan
pendekatan individual.
• 2. Pencegahan Sekunder
• Bertujuan untuk menemukan kasus sedini mungkin
dan memberikan terapi yang tepat serta membatasi
kecacatan.
• Upaya yang bisa dilakukan dengan melakukan
skrining, meningkatkan pelayanan kesehatan berupa
ketersedaian teknologi diagnositik dan terapi yang
semakin canggih dan terjangkau, sehingga banyak
kasus yang selamat (survive) dan kualitas hidup
survivor membaik.
Pencegahan Tersier
• Bertujuan untuk membuat optimal survivor
dengan sisa kemampuan yang ada sehingga
kualitas hidupnya menjadi baik melalui
kegiatan rehabilitasi, dan dukungan yang
positif dari keluarga survivor.
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA

KEMENTERIAN KESEHATAN
2015 15
PROGRAM KESEHATAN PRIORITAS
❑ KESEHATAN IBU:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
❑ KESEHATAN ANAK:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
- MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK (STUNTING)
❑ PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR:
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS <0,5
- MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS
- MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA
❑ PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR
- MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS PADA 15,4
- MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES
- MENURUNKAN PREVALENSI KANKER

16
PENDEKATAN KELUARGA
CARA KERJA PUSKESMAS YG TDK HANYA MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN DI DLM GEDUNG, MELAINKAN JUGA
KELUAR GEDUNG DG MENGUNJUNGI KELUARGA2 DI WILAYAH
KERJANYA (TDK HANYA MENGANDALKAN UKBM YG ADA)
→ PENDEKATAN PELAYANAN YG MENGINTEGRASIKAN UKP & UKM
→ SECARA BERKESINAMBUNGAN
→ DG TARGET KELUARGA
→ DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL KES KELUARGA

DG TUJUAN:
1. MENINGKATKAN AKSES KELUARGA THD PELAYANAN KES
YG KOMPREHENSIF
2. MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA & SPM PROVINSI
3. MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN
4. MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM INDONESIA SEHAT

17
KONSEP PROGRAM KELUARGA SEHAT
PUSKESMAS

TIM A TIM B TIM C Tim D

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

1. Setiap Keluarga memiliki Tim pendamping


2. Setiap Tim memiliki potret kesehatan keluarga dan rencana
pembinaan yang perlu dilakukan pada keluarga
3. Terdapat interaksi antara tim dan keluarga

18
19
PERAN TIM PEMBINA KELUARGA
PUSKESMAS
RENCANA
TENAGA KESEHATAN (PROFESIONAL) TIM
PUSKES
PUSKESMAS LAIN PERENCANAAN
MAS

TIM PEMBINA PENGELOLA TIM PEMBINA


KELUARGA DATA WILAYAH

PROKESGA

DESA/KELURAHAN:
KELUARGA
UKBM DLL

20
Program pengendalian penyakit tidak menular

Anda mungkin juga menyukai