PEMBIMBING :
DR. dr. I Made Christian Binekada, M.Repro, Sp.B,Onk (K)
Transisi Demografi , Epidemiologi & Perilaku
1. Proporsi
2. Rate
3. Rasio
4. Insiden
5. Prevalence Rate
Ukuran Kematian
dalam Bab III Pasal 4 “Setiap orang menpunyai hak yang sama
Kejadian kematian ibu juga berkaitan erat dengan masalah sosial-budaya, ekonomi, tradisi dan kepercayaan
masyarakat. Hal ini pada akhirnya menjadi latar belakang kematian ibu yang mengalami komplikasi obstetric,
yaitu dalam bentuk “3 terlambat”, diantaranya Terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan di
tingkat keluarga;Terlambat mencapai tempat pelayanan kesehatan dan Terlambat mendapat penanganan medis
yang memadai di tempat pelayanan kesehatan.
Masalah kesehatan ibu merupakan refleksi dari masalah yang berkaitan dengan kesehatan bayi baru lahir.
Angka kematian bayi (AKB) kematian pada masa perintal/neonatal pada umumnya berkaitan dengan kesehatan
ibu selama hamil, kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses pertolongan persalinan yang diterima ibu
atau bayi, yaitu asfiksia, hipotermi karena prematuritas/BBLR, trauma persalinan dan tetanus neonatorum .
Komponen Kesehatan Keluarga Berencana
Keluarga berencana bukan hanya sebagai upaya atau strategi kependudukan dalam menekan pertumbuhan
penduduk agar sesuai dengan daya dukung lingkungan tetapi juga merupakan strategi bidang kesehatan dalam
upaya peningkatan kesehatan ibu melalui pengaturan jarak dan jumlah kelahiran.
Pelayanan yang berkualitas juga perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan pandangan klien atau peng-
guna pelayanan
Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja
Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja dapat dikelompokkan sebagai menjadi :
1) Kehamilan tak dikehendaki, yang seringkali menjurus kepada aborsi yang tidak aman dan komplikasinya;
2) Kehamilan dan persalinan usia muda yang menambah risiko kesakitan dan kematian ibu;
3) Masalah PMS, termasuk infeksi HIV/AIDS.
Komponen Kesehatan PMS termasuk HIV/AIDS.
Masalah kesehatan usia lanjut semakin meningkat bersamaan dengan bertambahnya presentase penduduk usia
lanjut. Masalah prioritas pada kelompok ini antara lain meliputi gangguan pada masa menopause, osteoporisis,
kanker prostat, dan penyakit kardiovaskular serta penyakit degeneratif, yang dapat berpengaruh terhadap organ
reproduksi. Di samping itu, kekurangan gizi dan gangguan otot serta sendi sering memperburuk keadaan tersebut.
Melengkapi siklus kehidupan keluarga, komponen ini akan mempromosikan peningkatan kualitas penduduk usia
lanjut pada saat menjelang dan setelah akhir kurun usia reproduksi (menopouse / adropause).
Masalah Kesehatan Reproduksi
Reproduksi Remaja
04
(kehamilan yang tidak diinginkan, Aborsi
& PMS)
Strategi Penanganan Masalah Kesehatan Reproduksi
Dilakukan Berdasarkan Data Epidemiologi
Pengabaian hubungan gender mengakibatkan perempuan menjadi target utama dari kebijakan
dalam
bidang kesehatan dan kependudukan yang selama ini dilakukan pemerintah.
Kesehatan Ibu dan Anak
Pelayanan antenatal, persalinan dan nifas memasukkan unsur pelayanan pencegahan dan penanggu-
langan IMS serta melakukan motivasi klien untuk pelayanan KB dan memberikan pelayanan KB
postpartum. Dalam pertolongan persalinan dan penanganan bayi baru lahir perlu diperhatikan pence-
gahan umum terhadap infeksi. Pelayanan pasca abortus memasukkan unsur pelayanan pencegahan
dan
penanggulangan IMS serta konseling/ pelayanan KB pasca-abortus, Penggunaan buku KIA sejak ibu
hamil sampai anak umur 5 tahun, Pelaksanaan kunjungan neonatal pelayanan kesehatan neonatal
esensial yang meliputi perawatan neonatal dasar dan tata-laksana neonatal sakit, Pendekatan MTBS
bagi balita sakit, pemantauan dan stimulasi tumbuh-kembang anak .
Strategi Program Kemenkes
Program Expanding Maternal & Neonatal Survival (EMAS) menghasilkan perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi
baru lahir. Kemenkes bekerjasama dengan USAID sejak 2011 hingga 2017 untuk mengurangi kematian ibu dan bayi
baru lahir melalui program EMAS.
Salah satu strategi intervensi dalam upaya penurunan AKI dan AKB salah satunya melalui peningkatan kualitas
pelayanan melalui program pendampingan RS Kab/Kota oleh RS Pendamping. Kegiatan pendampingan RS ini bertu-
juan
untuk memperkuat tata kelola klinis dan tata kelola manajemen di RS dalam meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan bayi.
Kesehatan Keluarga Berencana
Untuk berkontribusi dalam menurunkan kematian ibu, pertumbuhan penduduk dan tingkat fertilitas dengan
mengatasi kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, menghilangkan kendala akses, dan meningkatkan kualitas
pelayanan dalam menyediakan metode kontrasepsi modern yang digunakan secara sukarela oleh
perempuan dan laki-laki di Indonesia. Dengan kelompok target Perempuan, laki-laki dan remaja,
kelompok usia subur berusia 15 – 49 tahun
Pelayanan KB memasukkan unsur pelayanan pencegahan dan penanggulangan IMS termasuk HIV/AIDS,
Pelayanan KB dan fokus juga diarahkan untuk sasaran dengan penggarapan “4 terlalu” (terlalu muda,
terlalu banyak, terlalu sering dan terlalu tua untuk hamil).
Kesehatan PMS (AIDS/HIV)
Bertujuan :
Pelayanan kesehatan reproduksi remaja terfokus pada pelayanan KIE/konseling dengan memasu
kan materi-materi family life education (yang meliputi tiga komponen sebelumnya),
Pelayanan kesehatan reproduksi remaja harus memperhatikan aspek fisik agar remaja, khususnya
remaja putri, untuk menjadi calon ibu yang sehat,
Pelayanan KRR secara khusus bagi kasus remaja bermasalah dengan memberikan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan dan masalahnya.
Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut
Pelayanan kesehatan reproduksi usia lanjut lebih ditekankan untuk meningkatkan kualitas hidup
Dalam kesehatan reproduksi usia lanjut, fokus diberikan kepada pelayanan dalam mengatasi
degeneratif lainnya
MASALAH KESEHATAN REPROUKSI GLOBAL
YANG UMUM
Endometriosis adalah masalah yang mempengaruhi rahim wanita sebagai tempat
Implantasi dari janin. Masalah ini dapat menyebabkan infertilitas dan menstruasi
yang sangat berat.
Uteri Fibroids adalah tumor non-kanker yang paling umum pada wanita usia subur.
Dapat menyebabkan infertilitas, keguguran berulang, atau persalinan dini.
Kanker Gynekologi, Kanker ginekologi dimulai di tempat yang berbeda di dalam
panggul wanita, yaitu area di bawah perut dan di antara tulang pinggul (Kanker seviks,
kanker Ovarium, kanker Uterus, kanker Vaginal, dan Kanker Vulva).
HIV / AIDS Wanita yang terinfeksi HIV biasanya mendapatkannya dengan berhubun-
gan seks dengan pria yang terinfeksi atau dengan berbagi jarum dengan orang yang
terinfeksi.
Semua ibu hamil harus mengetahui status HIV mereka. Wanita hamil yang HIV-positif
dapat bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan bayi
mereka tidak tertular HIV selama kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan (me-
lalui ASI) Ada kemungkinan seorang ibu memiliki HIV dan tidak menularkannya kepada
bayinya, terutama jika dia mengetahui tentang status HIV-nya sejak dini dan bekerja
sama dengan penyedia layanan kesehatannya untuk mengurangi risiko.
Sistitis interstisial (IC) adalah kondisi kandung kemih kronis yang mengakibatkan
ketidaknyamanan atau nyeri berulang di kandung kemih atau daerah panggul.
Sindrom ovarium polikistik terjadi ketika ovarium wanita atau kelenjar adrenal
menghasilkan lebih banyak hormon pria dari biasanya. Salah satu hasilnya adalah
kista (kantung berisi cairan) berkembang di ovarium. Wanita yang mengalami obesi-
tas lebih cenderung memiliki PCOS. Wanita dengan PCOS berada pada pen-
ingkatan risiko terkena diabetes dan penyakit jantung serta Infertilitas.
PMS dapat mempengaruhi pria dan wanita, tetapi dalam banyak kasus masalah ke-
sehatan yang ditimbulkannya bisa lebih parah bagi wanita. Jika seorang wanita
hamil memiliki PMS, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi
bayinya.
Kekerasan Seksual (SV) SV mengacu pada aktivitas seksual di mana persetujuan
tidak diperoleh atau diberikan secara bebas. Siapapun bisa mengalami SV,
tapi kebanyakan korbannya adalah perempuan. Tujuan utamanya adalah untuk
menghentikan kekerasan seksual sebelum dimulai.
Kekerasan pasangan intim (IPV) adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius
dan dapat dicegah yang mempengaruhi jutaan orang. Istilah kekerasan pasangan intim
menggambarkan kerugian fisik, seksual, atau psikologis oleh pasangan atau pasangan
saat ini atau sebelumnya. Jenis kekerasan ini dapat terjadi di antara pasangan het-
eroseksual atau sesama jenis dan tidak memerlukan keintiman seksual.
STRATEGI GLOBAL
Divisi Kesehaan Reproduksi CDC bekerja sama dengan Organisasi kesehatan internasional untuk
meningkatkan data kesehatan reproduksi dan layanan klinis
Strategi :
1. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehaan Ibu dan Anak
2. Monitoring dan Evaluasi Sistem Surveilens Kesehaan Ibu dan Bayi Baru Lahir
3. Menyediakan Panduan Global untuk penyedia kriteria kelayakan medis, dan rekomendasi terpilih
untuk prakiraan penggunaan kontrasepsi
MCHEP
Sistem Surveilans dan Respons Kematian Ibu (Maternal Death Surveillance and Response – MDSR)
adalah siklus berkelanjutan dari identifikasi, pemberitahuan dan tinjauan kematian ibu, diikuti dengan
interpretasi temuan tinjauan, tanggapan, dan tindakan untuk mencegah kematian di masa depan.
Tujuan MDSR adalah untuk mencegah kematian ibu di masa depan dengan belajar dari kematian
sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi dan mempelajari setiap kematian, kemudian
mengembangkan dan memberlakukan rekomendasi untuk mencegah kematian di masa depan dari
penyebab yang sama.
CDC telah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
dan mitra global lainnya untuk mengembangkan dan memperkuat pedo-
man dan tools MDSR, termasuk yang berikut :