Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KASUS KOMPLEKS 1

YETI HERNAWATI, SST.,M.Keb


TUJUAN PEMBELAJARAN

 Mampu memberikan pelayanan asuhan


 kebidanan kasus kompleks yang bekerja sebagai
 tim pelayanan kesehatan baik di rumah sakit dan
 klinik kebidanan.
DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini membahas tentang


1. patofisiologi dan ginekologi pada asuhan kebidanan, obstetrik, serta komplikasi pada
kehamilan dan persalinan yang umum terjadi,
2. pengkajian asuhan dengan kebutuhan yang kompleks dan lingkungan praktik bidan pada
kasus kompleks,
3. profesionalisme dalam kasus kompleks serta Isu etik dan legal yang berhubungan dengan
kondisi kompleks,
4. komunikasi pada perempuan dengan disabilitas dan bekerja dalam tim interdisiplin (IPE)
5. alur rujukan dan rencana asuhan pada kasus kompleks dan peran bidan dalam memberikan
asuhan dengan kebutuhan yang kompleks.
DEFINISI KASUS KOMPLEKS

Kasus kegawatdaruratan maternal termasuk kasus


obstetri yang jika tidak segera ditangani akan
berakibat kematian pada ibu dan janinnya
EPIDEMIOLOGI DALAM LAYANAN
KEBIDANAN

Epidemiologi dalam layanan kebidanan mengkaji distribusi serta


determinan peristiwa morbiditas dan mortalitas yang terjadi dalam
layanan kebidanan.

Tujuan epidemiologi kebidanan adalah mengenali faktor-faktor risiko


terhadap ibu selama periode kehamilan, persalinan, dan masa nifas (42
hari setelah berakhirnya kehamilan) beserta hasil konsepsinya, dan
mempelajari cara-cara pencegahannya.
Indikator terpenting bagi kesehatan ibu hamil adalah Angka
Kematian Ibu (AKI), sedangkan indikator utama bagi hasil
konsepsi pada kehamilan adalah Angka Kematian Perinatal.
MASALAH KESEHATAN DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN

Dengan menggunakan paradigma Epidemiologi Klasik yang menganggap terjadinya


penyakit / masalah kesehatan sebagai hasil akhir interaksi antara pejamu, agen, dan
lingkungan, maka dalam pelayanan kebidanan:
 Pejamu adalah ibu hamil
 Agen adalah hasil konsepsi, yaitu janin / fetus yang ada dalam kandungan ibu
hamil
 Lingkungan adalah lingkungan sosial-budaya serta pelayanan kesehatan yang
diterima oleh ibu hamil
FAKTOR-FAKTOR RISIKO
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Faktor reproduksi

Faktor komplikasi kehamilan

Faktor pelayanan kesehatan

Faktor social budaya


FAKTOR REPRODUKSI

Usia

Paritas

Kehamilan tidak
diinginkan
FAKTOR KOMPLIKASI KEHAMILAN
 Perdarahan pada abortus spontan
 Kehamilan ektopik
 Perdarahan pada trimester III kehamilan
 Perdarahan postpartum
 Infeksi nifas
 Gestosis
 Distosia
 Abortus provokatus
FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN

Kesukaran untuk memperoleh


pelayanan kesehatan maternal

Asuhan medis yang kurang baik

Kekurangan tenaga terlatih dan obat-


obatan esensial
FAKTOR SOSIAL BUDAYA

 Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan


yang baik
 Ketidaktahuan dan kebodohan
 Kesulitan transportasi
 Status wanita yang rendah
 Pantangan makanan tertentu pada wanita hamil
Fertilitas

Ukuran
epidemiologi

Morbiditas Mortalitas
KASUS INSIDENS DAN PREVALEN

Ukuran frekuensi penyakit (morbiditas) adalah insidens dan


prevalensi.
 Insidens suatu penyakit (kasus insidens) adalah jumlah kasus baru
yang didapatkan selama periode tertentu,
 kasus prevalen adalah jumlah kasus (lama) yang ada pada suatu
titik waktu pengamatan tertentu.
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN

WHO mengemukakan epidemiologi adalah ilmu tentang


distribusi dan determinan kesehatan yang
berhubungan dengan kejadian di populasi dan aplikasi
dari studi untuk pemecahan masalah kesehatan.
UKURAN FREKUENSI DALAM
EPIDEMIOLOGI
ISTILAH-ISTILAH YANG LAZIM DIGUNAKAN UNTUK UKURAN
STANDAR DALAM KEPUSTAKAAN EPIDEMIOLOGI UNTUK
LAYANAN KEBIDANAN
LINGKUP PRAKTIK BIDAN DALAM
KASUS KOMPLEKS

Menurut ICM dan IBI


1. Asuhan mandiri pada anak perempuan, remaja putri dan wanita dewasa sebelum selama
kehamilan dan selanjutnya
2. Bidan menolong persalinan atas tanggungjawab sendiri dan merawat BBL
3. Pengawasan pada kesmas di posyandu, penyuluhan pada ibu keluarga dan masyarakat termasuk
persiapan menjadi orang tua, menentukan KB dan deteksi abnormal pada ibu dan bayi
4. Konsultasi dan rujukan
5. Pelaksanaan kegawatdaruratan primer dan sekunder
LINGKUP PRAKTIK KEBIDANAN
 Meliputi pemberian asuhan pada BBL, bayi, balita, anakperempuan, remaja
putri, wanita pra nikah , wanita selama kehamilan, persalinan, nifas, masa
interval dan menopause
 Meliputi standar yang tekah ditentukan dalam SPK
 Dalam pelaksanaan dilakukan secara aman dan bertanggungjawab, maka setiap
bidan harus memiliki kompetensi utama yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku
 Mencakup kategori kompetensi inti atau utama, kompetensi pengembangan
untuk mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan masyarakat yang
dinamis

Anda mungkin juga menyukai