Anda di halaman 1dari 29

OPTIMALISASI POSISI JANIN

FRISKA JUNITA, S.ST, M.KM


PENDAHULUAN

POSISI menentukan Prestasi.


Ketika posisi janin Optimal, maka proses persalinan semakin
Lancar.
Namun, untuk mendapatkan proses persalinan yang lancar dan
minim trauma tidaklah Instan. Butuh latihan, butuh persiapan
dan butuh ketekunan.
APAKAH OPTIMALISASI POSISI JANIN?
 Posisi janin yang optimal adalah salah satu faktor lancarnya sebuah persalinan.
 Posisi janin yang optimal adalah posisi anterior dimana kepala janin berada di bawah dan
wajahnya menghadap ke punggung. Namun, jika usia kandungan masih di bawah 36
minggu dan posisi janin masih belum optimal tidak perlu khawatir, karena dibawah 36
minggu janin masih memiliki banyak ruang kosong untuk bergerak sehingga membuat
posisinya masih berubah ubah.
 Memasuki usai 36minggu sebaiknya janin sudah berada di posisi optimal/anterior agar
memudahkan proses persalinan.
 jadi intinya adalah bayi membutuhkan Space untuk turun dan memposisi diri seoptimal
mungkin.
BEBERAPA LANGKAH / CARA
MENGOPTIMALKAN POSISI JANIN

1. Bergerak (gravitasi) / Berjalan


 Gravitasi akan berguna dengan baik saat kita bergerak atau dilakukan
dengan Gerakan. Bergerak seperti berjalan akan membuat gaya
gravitasi bekerja dengan baik sehingga membuat janin berada di
posisi optimal (turun). Berjalan yang di maksud disini bukan jalan pagi
yang pelan pelan, tetapi jalan cepat
BERGERAK / BERJALAN

 Berjalan cepat membuat semua otot psoas dan ligament di


area panggul akan semakin terlatih.
 Otot psoas akan lebih kuat tapi lentur dan fleksibel,
penurunan kepala akan terjadi lebih baik karena otot
panggul dan tulang belakang menjadi lebih selaras
 Frekuensi         : minimal 5 kali dalam seminggu
 Durasi        : lakukan secara bertahap mulai dari 500 m
sampai 4-5 km. (sesuai kemampuan tubuh Anda)
BERGERAK/BERJALAN

 #catatan        :
• Jika mengalami SPD (Symphisis Pubic Disfunction) atau rasa sakit di area syphisis,
gunakan pregnancy belt, atau menunggu sampai sakit nya berkurang atau hilang, baru
mulai berjalan dengan ritme yang lebih lambat.
• Jika memiliki perut gantung, gunakan pregnancy belt juga senyamannya (jangan
terlalu kencang)
2. PRENATAL YOGA

 Prenatal Yoga bisa dilakukan mulai usia kandungan 32 minggu.


 Beberapa gerakan yoga bisa membantu mengoptimalkan posisi janin dan membuat tubuh menjadi lebih
seimbang, baik itu panggul maupun otot otot ligamen. Sehingga janin memiliki banyak ruang untuk
bergerak agar posisinya lebih optimal
 https://www.youtube.com/watch?v=i-WxX7RP-ms,
 https://www.youtube.com/watch?v=QGsJIm_MV7I
REBOZO
 Gerakan ini berguna untuk merilekskan otot otot ligamen pada panggul sehingga
membuat bayi mudah berputar ke posisi yang optimal.
 Gerakan ini juga bisa digunakan untuk proses persalinan agar membantu bayi
turun ke jalan lahir.
 Untuk usia kandungan kurang dari 36 minggu bisa dilakukan 5 menit per sesi per
hari (pagi dan malam), untuk usia kandungan lebih dari 36 minggu bisa dilakukan
20 menit per sesi per hari
REBOZO

https://www.youtube.com/watch?v=UISOzF5SmVM
https://www.youtube.com/watch?v=76S_uPUnpF4
FORWARD LEANING INVERSION

Forward leaning inversion merupakan peregangan otot


yang lembut rileks.
 Gerakan ini sangat bermanfaat untuk merilekskan ligamen ligamen
di uterus dan membuat ruangan lebih besar pada rahim bagian
bawah.
 FLI bisa dilakukan pada kehamilan di atas 32 minggu, dilakukan
selama 3x hitungan/siklus nafas dan bisa dilakukan 2x sehari.
FORWARD LEANING INVERSION
FORWARD LEANING INVERSION

 Gerakan ini berpotensi untuk memberi dukungan pada ligamen untwists ke segmen
bawah rahim dan leher rahim, sangat bermanfaat untuk ligament uterosakrum dan
ligamen di area leher rahim.
 Ketika ibu tegak kembali maka ligamen ini akan bersantai / rileks.
 Lakukan peregangan berkali-kali dapat membantu untuk melepaskan ketegangan
yang mungkin ada atau mengurangi kondisi asimetri pada ligament dan
memungkinkan kepala bayi agar optimal dengan lebih mudah selama persalinan.
 Lakukan dengan pendampingan, Gunakan sofa, atau lainnya. Yang penting SAFETY
First.
FORWARD LEANING INVERSION

 Frekuensi         : setiap hari (sejak 30 minggu ke atas, hingga saat proses persalinan)
 Durasi              : 30 detik saja atau tiga siklus nafas Anda.
#catatan        :
• Jangan lakukan jika Anda memiliki sakit maag (sedang kumat), glaucoma, hipertensi
atau beresiko stroke, anemia. Juga jika ketuban anda terlalu banyak (hasil usg)
• jika terasa sakit sekali di perut saat melakukan ini, jangan lakukan untuk sementara.
• Jika ragu, coba dengan menggunakan pregnancy belt dulu
• Gunakan permukaan yang stabil dan rata ya.
FORWARD LEANING INVERSION

• Setelah melakukan FLI ini, akan sedikit tidak nyaman di kepala sesaat
setelah “come out” dari pose tersebut, tapi kalau sakit kepalanya parah,
berarti tidak wajar dan lakukan pemeriksaan ke tenaga Kesehatan.
• Sangat baik jika dilakukan oleh ibu dengan posis janin masih melintang
atau sungsang.
CARA A FORWARD-LEANING INVERSION

 Lakukan dengan Lembut! Jangan jatuh! Bergerak lambat dan dikendalikan untuk
melindungi plasenta.
• Berlutut di tepi sofa (atau puncak tangga)
• Hati-hati menurunkan diri Anda. gunakan Anda satu persatu ke lantai dan kemudian
turunkan diri Anda dengan menekuk lengan Anda. pastikan siku sudutnya 90 derajat,
• Biarkan kepala Anda tergantung bebas. dagu rileks. Jangan istirahatkan atau bahkan
bertumpu pada kepala Anda di lantai. leher Anda perlu sedikit gerakan.
• Anda bisa memiringkan atau menggoyangkan panggul Anda pada posisi ini
CARA A FORWARD-LEANING INVERSION

• Ambil 3 napas. Perut longgar, bahu yang kuat. Dagu terselip dan leher
panjang.
• Setelah selesai gunakan tangan satu persatu untuk bertumpu dan
kemudian duduk tegak Kembali.
• https://www.youtube.com/watch?v=uMdary6tL-g
• https://www.youtube.com/watch?v=S5RBC2pWeJU
• https://www.youtube.com/watch?v=fE78iHxnvjs
SIDELYING RELEASE

 Gerakan ini bertujuan untuk merilekskan ketegangan otot. Dan


membuka panggul lebih lebar sehingga ruang untuk bayi berputar
lebih luas. Gerakan ini juga bisa dilakukan untuk mempercepat
proses persalinan. Bisa dilakukan di usia kandungan di atas 32
minggu 10 menit setiap sisi ya moms
SIDELYING RELEASE

https://www.youtube.com/watch?v=aPj_EGdCHnk
https://www.youtube.com/watch?v=Gn1StyR0I2g
SIDELYING RELEASE

 Sidelying Release (SLR) menggunakan prinsip “stretch statis” untuk sementara, dengan
sedikit membesar dan melembutkan panggul. Peregangan pada otot panggul ini mampu
memperpanjang otot-otot panggul selama kurang lebih 1-4 jam.
Manfaat Sidelying Release:
 Memberikan mobilitas yang lebih pada panggul
 Melepaskan kekejangan otot di sekitar panggul dan pinggang sehingga ibu menjadi
lebih mudah untuk tidur di masa kehamilan (terutama trimester 3), dan mampu
mengurangi rasa ketidaknyamanan saat kontraksi datang di masa persalinan.
 Meringankan rasa sakit pada kehamilan dan proses kelahiran
SIDELYING RELEASE

• Membuat dan memberi ruang untuk bayi sehngga janin bisa berubah menjadi posisi
yang lebih baik
• Otot-otot dasar panggul menjadi lebih lembut untuk bayi sehingga memudahkannya
bergerak melewatinya selama proses kelahiran
• Dapat diulang setiap 4-6 jam, karena manfaat yang bersifat sementara
SIDELYING RELEASE

Bermanfaat pada saat :


• Persalinan Macet (kontraksinya kuat dan intens namun tidak ada penambahan
pembukaan atau awalnya kontraksi terasa kuat, namun tiba tiba kontraksi berkurang
bahkan berhenti, dan proses pembukaanpun terhenti)
• Dirasakan nyeri punggung dan pinggul (masa kehamilan maupun saat proses
persalinan)
• Bayi dalam posiis sungsang, lintang, miring dan posisi posterior
• Kontraksi dengan tidak ada kemajuan
• Kepala atau bayi asinklitik (miring)
SIDELYING RELEASE

Seberapa sering SLR dapat dilakukan?


• Dua kali seminggu pada kehamilan untuk posisi janin yang lebih baik
• Setelah di awal persalinan untuk mengurangi nyeri persalinan nanti dan waktu
dibutuhkan
• Bersalin lagi jika ada kontraksi yang kuat dan tidak ada kemajuan
BAGAIMANA MELAKUKAN SIDELYING RELEASE

 Gunakan pada permukaan yang keras dan tinggi


1. Dimulai pada sisi pilihan ibu. Kepala diatas bantal, tidak miring. Leher lurus.
2. penolong berdiri di depannya menahan panggul ibu
3. usahakan ibu Memegang kursi atau meja dekat tepi sofa, supaya seimbang dan merasa aman
4. Penolong menelakupkan kedua telapak tangan di sekitar tepi pinggul ibu (depan dan atas; ASIS). penolong
harus mencegah pinggul ibu dari condong ke depan setelah kakinya di gantung.
5. Penolong menekan dengan kuat (tapi tidak terlalu kuat) . goyang sedikit pinggul untuk membantu
mengendurkan otot.
6. Ibu meluruskan kakinya yang lebih rendah. Tetapi penolong tidak harus menarik kaki ibu agar lurus !!
7. Ibu sedikit mengangkat kakinya ke atas dan melewati pahanya dan kemudian perlahan menggantung
kakinya di depannya. Tunggu 2-3 menit atau sampai kaki menggantung sedikit lebih rendah.
SIDELYING RELEASE

Saat posisi ini penolong harus menahan panggul, memastikan panggul tetap lurus
 Periksa: adalah punggungnya lurus Mintalah seseorang untuk melihat dari?
 Jangan biarkan pinggulnya bersandar ke depan!
 Biarkan kaki menggantung bebas.
 Hindari paha ibu sehingga paha dapat tergantung bebas.
 ibu bernafas dalam dan perlahan. Sebagai perutnya rileks, kakinya bisa lebil rileks.
 The Sidelying Rilis biasanya aman sebelum dan selama kehamilan, bahkan ke awal
persalinan.
SIDELYING RELEASE

 Namun, hindari jika ibu hamil mengalami kram yang tidak jelas berkaitan dengan persalinan atau
buang kotoran
 Release Sidelying dilakukan harus pada kedua sisi dan menjaga pinggul lurus.
 Kontraindikasi untuk SLR:
• Jika ada riwayat kelahiran cepat, dan yang satu ini tampaknya menjadi cepat, maka SLR mungkin
tidak diperlukan.
• operasi pinggul baru-baru ini dan memar dan jahitan belum sembuh.
• Perdarahan dari plasenta previa atau plasenta letak rendah
MATERNAL POSITTIONING

Perilaku kebiasaan sehari hari yang harus diperhatikan ibu hamil. Ketika ibu duduk, upayakan:
• Lutut lebih rendah dari pinggul
• Perut lebih rendah dari pinggul (jadi agak condong ke depan)
• Biarkan perut menjadi tempat tidur gantung untuk bayi / janin.
• Bila menggunakan bola pastikan pinggul tidak lebih rendah dari lutut
• Duduk di tulang duduk dengan punggung tegak. Jangan duduk di tulang ekor.
• Jika duduk di mobil, usahakan di ganjal bola kecil agar bisa tetap bergerak dengan dinamis.
REST SMART

 Tidur miring dengan posisi kaki tetap terbuka, ganjal kaki menggunakan beberapa bantal, pastikan panggul sejajar
 Gunakan peanut ball untuk membantu membuka panggul
RELAKSASI DAN KOMUNIKASI JANIN

 Relaksasi dan komunikasi janin sangat penting selama masa kehamilan. Dengan melakukan dua hal ini
setiap hari bisa membuat kita lebih dekat lagi dengan calon anak .
 Sering beri afirmasi positif karena percayalah dia bisa mendengarkan kita sebagai ibunya.
 Komunikasikan kepada bayi untuk berada di posisi yang optimal saat waktunya tiba (36 minggu).

Anda mungkin juga menyukai