Anda di halaman 1dari 29

Neonatus Resiko Tinggi dan

Penatalaksanaannya
oleh\
Rupdi, SST.M.Kes
Pengertian
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28
hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan
oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar
bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya.
Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan
dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2/3
kematian bayi di bawah umur satu tahun terjadi pada
masa neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauterin
ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang
berhubungan dengan gangguan atau kegagalan
penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh
prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang
kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun
sesudah lahir.
• Yang termasuk neonatus resiko tinggi yaitu
diantaranya sebagai berikut:
BBLR
ASFIKSIA NEONATORUM
SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN
IKTERUS
PERDARAHAN TALI PUSAT
KEJANG
HYPOTERMI
HYPERTERMI
HYPOGLIKEMI
TETANUS NEONATORUM
 
 
 
1. BBLR

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi


dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah
lahir
•Epidemiologi

Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR)


diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia
dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di
negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi
rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian
BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka
kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi
dengan berat lahir lebih dari 2500 gram
• Etiologi
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran
prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan
lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler,
kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga
merupakan penyebab terjadinya BBLR.
1 Faktor ibu
Penyakit
Komplikasi pada kehamilan.
Usia Ibu dan paritas
Faktor kebiasaan ibu
2. Faktor Janin
3. Faktor Lingkungan
•Diagnosis
Mengukur berat lahir bayi
Anamesis pada orang tua atau keluarga
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
•Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir
rendah antara lain :
Hipotermia
Hipoglikemia
Gangguan cairan dan elektrolit
Hiperbilirubinemia
Sindroma gawat nafas
Paten duktus arteriosus
Infeksi
Perdarahan intraventrikuler
Apnea of Prematurity
Anemia
2. Asfiksia Neonatorum

Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan


dan teratur  pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang
ditandai dengan keadaan PaO2 di dalam darah rendah
(hipoksemia), hiperkarbia (Pa CO2 meningkat) dan asidosis.
Patofisiologi
Penyebab asfiksia dapat berasal dari faktor ibu,
janin dan plasenta. Adanya hipoksia dan iskemia
jaringan menyebabkan perubahan fungsional dan
biokimia pada janin.

 Gejala Klinik
Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap,
denyut jantung kurang dari 100 x/menit, kulit sianosis,
pucat, tonus otot menurun, tidak ada respon terhadap
refleks rangsangan.
3. Sindrom, Gangguan pernafasan
Merupakan kumpulan gejala yang terdiri dispnea,
frekuensi pernafasan yang lebih dari 60 kali per menit,
adanya sianosis, adanya rintihan bayi saat ekspirasi
serta adanya retraksi suprasternal, interkostal,
epigastrium saat inspirasi.
Penyakit ini merupakan penyakit membrane hialin,
dimana terjadi perubahan atau kurangnya komponen
surfaktan pulmoner komponen ini merupakan suatu
zat aktif pada alveoli yang dapat mencegah kolapnya
paru.
5.Ikterus

Ikterus adalah perubahan warna kulit / sclera mata (normal


berwarna putih) menjadi kuning karena peningkatan kadar
bilirubin dalam darah. Ikterus pada bayi yang baru lahir
dapat merupakan suatu hal yang fisiologis (normal),
terdapat pada 25% – 50% pada bayi yang lahir cukup bulan.
Tapi juga bisa merupakan hal yang patologis (tidak normal)
misalnya akibat berlawanannya Rhesus darah bayi dan
ibunya, sepsis (infeksi berat), penyumbatan saluran empedu
dan lain-lain.
•Anamnesis
1. Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam
anamesis untuk menegakkan mencari etiologi dan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
BBLR :
2. Umur ibu
3. Riwayat hari pertama haid terakir
4. Riwayat persalinan sebelumnya
5. Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
6. Kenaikan berat badan selama hamil
7. Aktivitas
8. Penyakit yang diderita selama hamil
9. Obat-obatan yang diminum selama hamil
6. Perdarahan Tali Pusat

Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul


sebagai akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang
kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan
trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat
juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada bayi.
• Etiologi
1. Robekan umbilikus normal,
2. Robekan umbilikus abnormal,
3. Robekan pembuluh darah abnormal
4. Perdarahan akibat placenta previa dan abrotio
placenta
• Penatalaksanaan
1. Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari
perdarahan tali pusat yang terjadi
2. Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan
pencegahan infeksi paa tali pusat
3. Segera lakukan inform consent dan inform choise
pada keluarga pasien untuk dilakukan rujukan.
7. kejang

Kejang adalah penyakit pada anak yang disebabkan


oleh demam. Sekitar 2-5% anak berumur enam bulan
sampai lima tahun umumnya mengalami demam.
Namun, tidak sampai menginfeksi otak anak. Apa
yang harus dilakukan bila anak mengalami kejang
demam? Walaupun kejang demam terlihat sangat
menakutkan, sebenarnya jarang sekali terjadi
komplikasi yang berat, yang paling penting adalah
tetap tenang.
7. Hipotermi

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah


normal. Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-37,5 °C.
Suhu normal pada neonatus 36,5-37,5°C (suhu ketiak).
Gejala awal hipotermi apabila suhu <36°C atau kedua
kaki & tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi
terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi
sedang (suhu 32-36°C). Disebut hipotermi berat bila
suhu <32°C, diperlukan termometer ukuran rendah (low
reading thermometer) yang dapat mengukur sampai
25°C.
Penyebab terjadinya hipotermi pada bayi

Jaringan lemak subkutan tipis.


Perbandingan luas permukaan tubuh dengan
berat badan besar.
Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
Tidak mempunyai respon shivering (mengigil)
pada reaksi kedinginan.
Kurangnya pengetahuan perawat dalam
pengelolaan bayi yang beresiko tinggi mengalami
hipotermi.
Akibat yang dapat ditimbulkan dari
hipotermi
Hipoglikemi asidosis metabolik.
Kebutuhan oksigen meningkat.
Metabolisme meningkat sehingga pertumbuhan
terganggu.
Shock.
Apnea.
Perdarahan Intra Ventricular
• Menangani Hipotermi
1. Segera menghangatkan bayi didalam inkubator atau
melalui penyinaran lampu.
2. Metode dekap, bayi diletakkan telungkup dalam dekapan
ibunya dan keduanya diselimuti agar bayi merasa hangat.
3. Tidak boleh memakai buli-buli panas, karena
menyebabkan luka bakar pada bayi.
4. Biasanya bayi hipotermi mengalami hipoglikemia
sehingga bayi harus diberi ASI sedikit-sedikit dan
sesering mungkin.
5. Bila bayi tidak dapat menghisap beri infus glukosa 10%
sebanyak 60-80ml/kg per hari.
•Akibat dari hiperpirexia
1. Renjatan/hipovolemia
2. Gangguan fungsi jantung
3. Gangguan fungsi koagulasi
4. Gangguan fungsi ginjal
5. Nekrosis hepatosellular
6. hiperventilasi
8. Hipertermi
Kenaikan suhu tubuh diatas 41 0 C (rectal). Merupakan
keadaan gawat darurat medik dengan angka kematian yang
tinggi terutama pada bayi sangat muda, usia lanjut dan
penderita kelainan jantung.
Hiperpirexia terjadi karena produksi panas berlebihan,
terhambatnya pengeluaran panas atau kerusakan
thermoregulator. Setiap kenaikan 10 C suhu tubuh akan
menaikkan metabolisme  + 13%, sehingga pada suhu 40,5 0 C
metabolisme meningkat 50%, konsumsi oksigen meningkat,
terjadi metabolisme anaerob dan asidosis metabolik. Suhu  >
41 0 C anak bisa mengalami kejang, sedangkan suhu > 42 0 C
dapat menyebabkan denaturasi dan kerusakan sel secara
langsung.
 
9. Hipoglikemi
Hipoglikemi  adalah  keadaan hasil pengukuran kadar
glukose darah kurang dari 45 mg/dL (2.6 mmol/L).
Hipoglikemi sering terjadi pada  BBLR, karena cadangan
glukosa rendah.  Pada ibu DM terjadi transfer glukosa
yang berlebihan pada janin sehingga respon insulin juga
meningkat pada janin. Saat lahir di mana jalur plasenta
terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan
respon insulin masih tinggi (transient hiperinsulinism)
sehingga terjadi hipoglikemi.
• Bayi yang dapat terkena
hipoglikemi
1. Riwayat bayi mengalami asfiksia, hipertermi,
gangguan pernafasan.
2. Riwayat bayi prematur.
3. Riwayat bayi besar untuk masa kehamilan.
4. Riwayat bayi kecil untuk masa kehamilan.
5. Riwayat bayi dengan ibu menderita DM.
6. Riwayat bayi dengan penyakit jantung bawaan.
10. TETANUS NEONATORUM
Tetanus Noenatorum merupakan penyakit tetanus
yang terjadi pada neonatus (bayi < 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani (kuman yang
mengeluarkan toksin yang menyerang sistem syaraf
pusat)
PENYAKIT YANG DIDERITA IBU SELAMA
KEHAMILAN

Hipertensi Essensial
Hipertensi Kehamilan
Preeklampsia
Eklampsia
Anemia Dalam Kehamilan
TERIMAKASIH...........

Anda mungkin juga menyukai