PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
karena beberapa faktor, antara lain masih kuatnya pengaruh positivistik
dalam dunia akademik, sehingga ukuran ilmiah selalu diperlakukan seragam
yakni eksak, terukur, dan bermanfaat. Penomorduaan terhadap ilmu humaniora
dalam berbagai aktivitas ilmiah bahkan dalam bentuk pengakuan atau opini
masyarakat (IPA Vs IPS). Gagap teknologi (Gatek) HUMANIORA dipandang
lebih memalukan dari pada gagap budaya (Gaya) & Gagap Kemanusiaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian humaniora?
2. Bagaimana peran humaniora sebagai ilmu, alat/teknologi, dan nilai?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
BAB II
2
PEMBAHASAN
Konsep Humaniora
1. Pengertian Humaniora
3
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran
manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak
didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan,
tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,
memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari
proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi
falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
c. Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang
politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai
perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi
dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat
menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi
penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan
politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.
d. Sejarah
Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting
masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-
kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.
Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut
sejarawan.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari
ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke
dalam ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.
Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan
kemanusiaan pada masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi,
historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.
4
bidang humaniora rasionalitas tidak hanya dipahami sebagai pemikiran tentang
suatu objek atas dasar dalil-dalil akal, tetapi juga hal-hal yang bersifat imajinatif
2. Logika
3. Retorika
1. Geometri
2. Aritmatika
3. Musik (teori akustik)
4. Astronomi
5
Clauser (1990) berpendapat bahwa mempelajari humaniora sastra, filsafat,
sejarah dapat meningkatkan kualitas pikir (qualities of mind) yang diperlukan
dalam ilmu kedokteran. Kualitas pikir tidak lagi terfokus pada hal-hal hafalan,
materi baku, konsep mati, tetapi ditingkatkan dalam hal kemampuan kritik,
perspektif yang lentur, tidak terpaku pada dogma, dan penggalian nilai-nilai yang
berlaku didalam ilmu kedokteran.
Ilmu kedokteran, selain ilmu-ilmu dasar, adalah juga profesi. Pengembangan
profesi cenderung mengkotak-kotakkan pada bidang spesialisasi.
Aplikasi humaniora di dalam ilmu kedokteran :
a. Praktek kedokteran
b. Pelayanan kesehatan
c. Pendidikan kedokteran
d. Penelitian
Dasar Pengaplikasian :
a. Pemisahan antara jasad dan jiwa
b. Pemisahan antara pencegahan dan pengobatan
c. Penghambaan diri terhadap teknologi modern
d. Berlebihan dalam mengejar spesialisasi
e. Perbedaan dalam tingkat pelayanan kesehatan
b. Humaniora medis
Humaniora medis merupakan bidang interdisipliner medis dimana termasuk
humaniora (literatur, filosofi, etika, sejarah dan bahasa), ilmu sosial (antropologi,
studi budaya, psikologi, sosiologi), dan seni (literatur, teater, film dan seni visual)
dan aplikasinya terhadap edukasi dan praktek medis.
Humaniora dan seni memberikan pengertian yang dalam tentang kondisi
manusia, penderitaan, kemanusiaan dan tanggung jawab kita satu sama lain, dan
menawarkan perspektif sejarah dalam praktek medis.
6
Teknologi informasi terkait dengan kemajuan di bidang pertelevisian, internet,
handphone yang memudahkan penyampaian dan penerimaan informasi dalam
akselerasi yang luar biasa.
2. Bio-teknologi
Bioteknologi terkait dengan pemanfaatan di bidang peternakan, pertanian,
kedokteran dan teknologi kloning yang memanipulasi gen.
3. Teknologi Nano.
Teknologi Nano ialah memanipulasi struktur molekul dengan memanipulasi atom-
atom menjadi molekul-molekul.
7
benar bermanfaat bagi manusia. Agama (Islam) membuka pintu kajian-kajian
terhadap rancangan, hasil, dan pemanfaatan dari pengembangan iptek. Pintu
tersebut adalah ijtihad.
BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
1. Secara umum, definisi humaniora adalah disiplin akademik yang
mempelajari kondisi manusia, menggunakan metode yang terutama
analitik, kritikal, atau spekulatif, sebagaimana dicirikan dari sebagian
besar pendekatan empiris alami dan ilmu sosial.
2. Humaniora terdiri atas unsur-unsur seni, etika, kearifan, nilai-nilai
kejujuran, kebenaran, kelembutan, memanusiakan manusia,
menyingkirkan beban dari dan berbuat baik bagi manusia. Tanpa nilai-nilai
tersebut, manusia atau perilakunya dapat dikategorikan tidak human, tidak
manusiawi, tidak berbudaya atau barbar.
3. Pengembangan ilmu dan teknologi adalah amanat kemanusiaan, untuk
kesejahteraan manusia. Oleh karena itu perlu dipandu oleh nilai-nilai
humaniora, agar terjamin kemanfaatannya untuk manusia.
4. Agama seharusnya merupakan nilai yang paling azasi dari seluruh
nilai-nilai humaniora. Nilai-nilai agama diharapkan dapat
dikembangkan oleh agamawan/ruhaniawan untuk memandu
pengembangan ilmu/teknologi dan penerapannya.
5. Ilmu kedokteran adalah ilmu yang sarat dengan nilai-nilai, namun hal ini
sering dilupakan. Oleh karena itu humaniora perlu diberikan untuk
membuat profesi medik lebih sensitif terhadap adanya nilai-nilai
tersebut dan pengetrapannya dalam praktek.
6. Humaniora diharapkan dapat meningkatkan kualitas berfikir, yang
ditengarai sebagai sifat kritis, lentur dalam perspektif, tidak terpaku pada
dogma, tanggap terhadap nilai-nilai, dan sifat empati.
B. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi
pedoman penulis dan pembaca khususnya dalam humaniora dan yang
paling penting adalah etika, retorika, estetika, dan logika
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Sumaryono, Hermeneutik. 1993. Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta.
11