Anda di halaman 1dari 17

Kategori Keluarga dan Stake

Holder di Komunitas

Fina Sancaya Rini,S.ST,M.Kes


Pengertian Stakeholder
Stakeholder merupakan salah satu pihak dalam
masyarakat, baik individu, komunitas atau kelompok
masyarakat, yang memiliki hubungan dan kepentingan
dalam suatu organisasi atau perusahaan dan
isu/masalah yang diangkat.
Menurut David Viney dalam Yuniningsih (2019: 98)
stakeholders adalah setiap orang yang terpengaruh
oleh keputusan dan tertarik pada hasil dari keputusan
tersebut, termasuk individu-individu, atau kelompok-
kelompok atau keduanya baik didalam maupun diluar
organisasi. Stakeholders mutlak diperlukan dalam
organiasi publik guna memperlancar semua kegiatan.
Maryono et al. dalam Latupapua (2015: 25)
menjelaskan klasifikasi stakeholders dapat
dikelompokkan menjadi:
Stakeholders primer merupakan stakeholder yang
secara langsung terkena dampak, baik positif maupun
negatif dari suatu rencana serta mempunyai
kepentingan langsung terhadap kegiatan tersebut.
Stakeholders kunci merupakan stakeholder yang
secara legalitas memiliki kewenangan, pengaruh dan
kepentingan yang tinggi dalam pengambilan
keputusan pada pembuatan kebijakan.
Stakeholders Sekunder adalah stakeholder yang tidak
mempunyai kepentingan langsung terhadap kegiatan
tetapi memiliki kepedulian besar terhadap proses
pengembangan. Stakeholders pendukung dapat
dijadikan fasilitator dalam proses pengembangan dan
cukup berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
Contoh Stakeholder
1. Stakeholder Utama (Primer)
Masyarakat dan Tokoh Masyarakat – Ialah mereka yang akan terkena
dampak dan mendapat manfaat dari suatu kebijakan, proyek, dan
program. Sedangkan tokoh masyarakat adalah anggota masyarakat
yang dianggap dapat menjadi aspirasi masyarakat.
Contoh : tenaga kesehatan, IBI, PKK
2. Stakeholder Pendukung (Sekunder)
Lembaga pemerintah dalam wilayah tertentu namun tidak punya
tanggungjawab langsung
Lembaga pemerintah yang berhubungan dengan permasalahan, namun tidak
punya wewenang langsung dalam mengambil keputusan
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat yang bergerak di bidang yang
berhubungan dengan dampak, rencana, atau manfaat yang akan muncul
Perguruan Tinggi, yaitu kelompok akademis yang berpengaruh dalam proses
pengambilan keputusan pemerintah
Pengusaha atau Badan Usaha yang berhubungan dengan permasalahan
Contoh : Kecamatan, Kelurahan, Keluarga, RT, RW, Dunia Usaha, dan Institusi
Pendidikan.
3. Stakeholder Kunci
Pemerintah Kabupaten
DPR Kabupaten
Dinas yang membawahi langsung proyek
yang bersangkutan
Contoh : dinas kesehatan kabupaten/kota
STAKEHOLDER DALAM KESEHATAN

Stakeholder adalah orang-orang dan atau badan yang


berkepentingan atau terlibat dalam pelaksanaan program
pembangunan kesehatan.
Stakeholders dalam sistem kesehatan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Stakeholders aktif, yang bisa menjadi stakeholder kunci.
Stakeholders ini pada umumnya yang mempunyai kewenangan
resmi spt Depkes, Dinkes dll
b. Stakeholders pasif, yang bisa disebut stakeholder pendukung.
Biasanya kelompok ini sebagai kelompok target dari implementasi
sistem kesehatan. Contoh kelompok ini masyarakat publik dan
swasta. Pada umumnya tidak memiliki kewenangan resmi.
Stakeholder ini bisa saja mendekati stakeholders aktif jika memiliki
importance dan influence (pengaruh) untuk mendapatkan legitimate
(pengakuan) dari stakeholders yang ada.
CONTOH STEAKHOLDER DALAM PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN
Stakeholders aktif
Dinas Kesehatan
Peranan :
> pemeliharaan lingkungan agar tidak terjadi sarang nyamuk
> mendistribusikan kelambu anti nyamuk dengan mekanisme : Mapping (Pemetaan keluarga-keluarga),Planning
(Merencanakan waktu dan tempat pembagian kelambu),Education (Penjelasan tentang pemakaian kelambu dan
manfaatnya),Distribution (Memberikan kelambu kepada Kepala Keluarga atau wakilnya, sebanyak 2 buah
kelambu per KK),Monitoring (Melakukan pengecekan apakah kelambu tersebut benar dipakai pada waktu
tidur),Recording dan Reporting (Mencatat nama Kepala Keluarga, alamat, jumlah kelambu yang dibagi, dll) serta
melaporkannya secara bulanan kepada Departemen Kesehatan,Mendistribusikan kelambu berinsektisida secara
massal maupun integrasi dengan program/sektor lain di lokasi
> Advokasi lintas sektor penanggulangan malaria di tingkat PEMDA.
> Panitia lokakarya penanggulangan malaria.
> Melakukan survei jentik dan kontainer.
> Surveilans
Dinas Pendidikan
Peranan :
> pemberian informasi tentang malaria ke sekolah melalui edukasi
> peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam perawatan dan pengobatan malaria
> Pelatihan Dokter Kecil.
> Menginformasikan masalah kesehatan yang terjadi.
> Pelatihan malaria bagi para guru Penjaskes / UKS.
> Penyusunan muatan lokal malaria di Sekolah Dasar
> Lomba Sekolah Sehat
Departemen Kesehatan
Peran Departemen Kesehatan yaitu membuat kebijakkan mengenai
pengendalian malaria, antara lain :
> Diagnosa Malaria harus terkonfirmasi atau Rapid Diagnostic Test.
> Pengobatan Menggunakan Combination Therapy/ ACT
> Pencegahan penularan malaria dengan kelambu ( Long Lasting
Insekticidal Net )
> Kerjasama lintas sektor dalam forum gebrak malaria dan lintas program
> Memperkuat Desa Siaga dengan pembentukan Pos Malaria Desa
(Posmaldes )
Puskesmas
> Peran memberikan penyuluhan langsung terhadap masyarakat yang
bekerja sama dengan kader masyarakat.
Perangkat Desa dan Kader Kesehatan
> Peran Mengerahkan masyarakat untuk berperan aktif dalam
melaksanakan program yang dibuat oleh Dinas Kesehatan setempat.
Stakeholders pasif
Masyarakat :
Peranan :
> membantu dinas kesehatan dalam pemberantasan malaria melalui kegiatan pemeliharaan lingkungan dan pemberantasan
sarang nyamuk.
> Membantu petugas kesehatan dalam hal pelaporan kasus malaria ke pihak yang berwenang.
> Mengikuti program pemerintah dalam penyuluhan malaria
2. PD3I ((Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi)
Stakeholders aktif
Dinas Kesehatan
Peranan pemerintah (dinas kesehatan)
> sebagai stakeholder aktif mempunyai kewajiban dan bertanggungjawab dalam menyediakan tenaga imunisasi yang handal dan
cukup dalam melakukan imunisasi,
> penyediaan alat yang cukup dan sesuai dengan standar teknis,
> penyediaan dana yang mencukupi untuk pengadaan sarana program imunisasi,
> biaya operasional, dan pemeliharaannya,
> serta yang lebih penting adalah ketersediaan vaksin
Puskesmas
Peran :
> Pembinaan kader-kader posyandu yang nantinya akan melaksanakan imunisasi.
> Pendistribusian material untuk program imunisasi ( vaksin, alat suntik, dan lain-lain).
> Pengawasan dan pelaksanaan kegiatan imunisasi.
> Konseling atau konsultasi terkait masalah imunisasi dan kondisi siswa peserta imunisasi.
> Mendorong, mengajak, meyakinkan, dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengikuti imunisasi.
2.1.c Dinas Pendidikan
> Membuat program pemberian imunisasi pada sekolah dasar.
Stakeholder pasif
Masyarakat
Peran :
> mendukung program imunisasi pemerintah dengan cara melakukan imunisasi baik di Posyandu, Puskesmas, Bidan maupun dokter
anak.
PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga berasal bahasa
Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang
berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas,
Keluarga adalah lingkungan yang terdapat
beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah.
MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA
• Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan
tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.
• Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk
melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari
gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah
sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan
ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan
keamanan dari segala bahaya yang mengancam.
• Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh
kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang
kepala keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya setiap hari.
• Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi
Keluarga sebagai media untuk
mengenalkan/menanamkan nilai-
nilai atau unsur keagamaan kepada
anggotanya. Misalnya dengan
menanamkan keyakinan umat
manusia akan adanya Tuhan serta
jalan hidup di dunia ini maupun di
akhirat kelak.
• Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga
sebagai pemersiap masa depan
anaknya jika kelak suatu saat nanti
terjun ke dalam dunia masyarakat
dan lingkungannya.
Sedangkan dalam Buku Sosial
Dasar karangan Drs. Soewaryo
Wangsanegara, beliau berpendapat
fungsi – fungsi dari sebuah
Keluarga meliputi hal – hal seperti
berikut;
1. Pembentukan Kepribadian, yaitu
fungsi keluarga sebagai peletak
dasar kepribadian anak – anaknya
dengan tujuan untuk memproduksi
atau melestarikan kepribadian
mereka pada anak dan cucunya.
2. Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan
fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini
berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian
– kepribadian yang pada dasarnya berakar dari
etika, estetika, moral dan kebudayaan yang
berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur
dalam masyarakat tertentu.
3. Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah
peran penting Keluarga sebagai transmisi
kebudayaan kepada keturunannya.
4. Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya
tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem
kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat
mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-
masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya.
5. Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai
lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka
memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut
dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan
mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun
dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya
dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya.
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai