0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
246 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang stakeholder dan keluarga dalam komunitas kesehatan. Stakeholder dibagi menjadi aktif yang mempunyai peran resmi seperti dinas kesehatan, dan pasif seperti masyarakat. Keluarga memiliki fungsi biologis, pemeliharaan, ekonomi, keagamaan, dan sosial dalam masyarakat dan komunitas.
Dokumen tersebut membahas tentang stakeholder dan keluarga dalam komunitas kesehatan. Stakeholder dibagi menjadi aktif yang mempunyai peran resmi seperti dinas kesehatan, dan pasif seperti masyarakat. Keluarga memiliki fungsi biologis, pemeliharaan, ekonomi, keagamaan, dan sosial dalam masyarakat dan komunitas.
Dokumen tersebut membahas tentang stakeholder dan keluarga dalam komunitas kesehatan. Stakeholder dibagi menjadi aktif yang mempunyai peran resmi seperti dinas kesehatan, dan pasif seperti masyarakat. Keluarga memiliki fungsi biologis, pemeliharaan, ekonomi, keagamaan, dan sosial dalam masyarakat dan komunitas.
Pengertian Stakeholder Stakeholder merupakan salah satu pihak dalam masyarakat, baik individu, komunitas atau kelompok masyarakat, yang memiliki hubungan dan kepentingan dalam suatu organisasi atau perusahaan dan isu/masalah yang diangkat. Menurut David Viney dalam Yuniningsih (2019: 98) stakeholders adalah setiap orang yang terpengaruh oleh keputusan dan tertarik pada hasil dari keputusan tersebut, termasuk individu-individu, atau kelompok- kelompok atau keduanya baik didalam maupun diluar organisasi. Stakeholders mutlak diperlukan dalam organiasi publik guna memperlancar semua kegiatan. Maryono et al. dalam Latupapua (2015: 25) menjelaskan klasifikasi stakeholders dapat dikelompokkan menjadi: Stakeholders primer merupakan stakeholder yang secara langsung terkena dampak, baik positif maupun negatif dari suatu rencana serta mempunyai kepentingan langsung terhadap kegiatan tersebut. Stakeholders kunci merupakan stakeholder yang secara legalitas memiliki kewenangan, pengaruh dan kepentingan yang tinggi dalam pengambilan keputusan pada pembuatan kebijakan. Stakeholders Sekunder adalah stakeholder yang tidak mempunyai kepentingan langsung terhadap kegiatan tetapi memiliki kepedulian besar terhadap proses pengembangan. Stakeholders pendukung dapat dijadikan fasilitator dalam proses pengembangan dan cukup berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Contoh Stakeholder 1. Stakeholder Utama (Primer) Masyarakat dan Tokoh Masyarakat – Ialah mereka yang akan terkena dampak dan mendapat manfaat dari suatu kebijakan, proyek, dan program. Sedangkan tokoh masyarakat adalah anggota masyarakat yang dianggap dapat menjadi aspirasi masyarakat. Contoh : tenaga kesehatan, IBI, PKK 2. Stakeholder Pendukung (Sekunder) Lembaga pemerintah dalam wilayah tertentu namun tidak punya tanggungjawab langsung Lembaga pemerintah yang berhubungan dengan permasalahan, namun tidak punya wewenang langsung dalam mengambil keputusan Lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan dampak, rencana, atau manfaat yang akan muncul Perguruan Tinggi, yaitu kelompok akademis yang berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan pemerintah Pengusaha atau Badan Usaha yang berhubungan dengan permasalahan Contoh : Kecamatan, Kelurahan, Keluarga, RT, RW, Dunia Usaha, dan Institusi Pendidikan. 3. Stakeholder Kunci Pemerintah Kabupaten DPR Kabupaten Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan Contoh : dinas kesehatan kabupaten/kota STAKEHOLDER DALAM KESEHATAN
Stakeholder adalah orang-orang dan atau badan yang
berkepentingan atau terlibat dalam pelaksanaan program pembangunan kesehatan. Stakeholders dalam sistem kesehatan dibagi menjadi 2 yaitu : a. Stakeholders aktif, yang bisa menjadi stakeholder kunci. Stakeholders ini pada umumnya yang mempunyai kewenangan resmi spt Depkes, Dinkes dll b. Stakeholders pasif, yang bisa disebut stakeholder pendukung. Biasanya kelompok ini sebagai kelompok target dari implementasi sistem kesehatan. Contoh kelompok ini masyarakat publik dan swasta. Pada umumnya tidak memiliki kewenangan resmi. Stakeholder ini bisa saja mendekati stakeholders aktif jika memiliki importance dan influence (pengaruh) untuk mendapatkan legitimate (pengakuan) dari stakeholders yang ada. CONTOH STEAKHOLDER DALAM PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN Stakeholders aktif Dinas Kesehatan Peranan : > pemeliharaan lingkungan agar tidak terjadi sarang nyamuk > mendistribusikan kelambu anti nyamuk dengan mekanisme : Mapping (Pemetaan keluarga-keluarga),Planning (Merencanakan waktu dan tempat pembagian kelambu),Education (Penjelasan tentang pemakaian kelambu dan manfaatnya),Distribution (Memberikan kelambu kepada Kepala Keluarga atau wakilnya, sebanyak 2 buah kelambu per KK),Monitoring (Melakukan pengecekan apakah kelambu tersebut benar dipakai pada waktu tidur),Recording dan Reporting (Mencatat nama Kepala Keluarga, alamat, jumlah kelambu yang dibagi, dll) serta melaporkannya secara bulanan kepada Departemen Kesehatan,Mendistribusikan kelambu berinsektisida secara massal maupun integrasi dengan program/sektor lain di lokasi > Advokasi lintas sektor penanggulangan malaria di tingkat PEMDA. > Panitia lokakarya penanggulangan malaria. > Melakukan survei jentik dan kontainer. > Surveilans Dinas Pendidikan Peranan : > pemberian informasi tentang malaria ke sekolah melalui edukasi > peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam perawatan dan pengobatan malaria > Pelatihan Dokter Kecil. > Menginformasikan masalah kesehatan yang terjadi. > Pelatihan malaria bagi para guru Penjaskes / UKS. > Penyusunan muatan lokal malaria di Sekolah Dasar > Lomba Sekolah Sehat Departemen Kesehatan Peran Departemen Kesehatan yaitu membuat kebijakkan mengenai pengendalian malaria, antara lain : > Diagnosa Malaria harus terkonfirmasi atau Rapid Diagnostic Test. > Pengobatan Menggunakan Combination Therapy/ ACT > Pencegahan penularan malaria dengan kelambu ( Long Lasting Insekticidal Net ) > Kerjasama lintas sektor dalam forum gebrak malaria dan lintas program > Memperkuat Desa Siaga dengan pembentukan Pos Malaria Desa (Posmaldes ) Puskesmas > Peran memberikan penyuluhan langsung terhadap masyarakat yang bekerja sama dengan kader masyarakat. Perangkat Desa dan Kader Kesehatan > Peran Mengerahkan masyarakat untuk berperan aktif dalam melaksanakan program yang dibuat oleh Dinas Kesehatan setempat. Stakeholders pasif Masyarakat : Peranan : > membantu dinas kesehatan dalam pemberantasan malaria melalui kegiatan pemeliharaan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk. > Membantu petugas kesehatan dalam hal pelaporan kasus malaria ke pihak yang berwenang. > Mengikuti program pemerintah dalam penyuluhan malaria 2. PD3I ((Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) Stakeholders aktif Dinas Kesehatan Peranan pemerintah (dinas kesehatan) > sebagai stakeholder aktif mempunyai kewajiban dan bertanggungjawab dalam menyediakan tenaga imunisasi yang handal dan cukup dalam melakukan imunisasi, > penyediaan alat yang cukup dan sesuai dengan standar teknis, > penyediaan dana yang mencukupi untuk pengadaan sarana program imunisasi, > biaya operasional, dan pemeliharaannya, > serta yang lebih penting adalah ketersediaan vaksin Puskesmas Peran : > Pembinaan kader-kader posyandu yang nantinya akan melaksanakan imunisasi. > Pendistribusian material untuk program imunisasi ( vaksin, alat suntik, dan lain-lain). > Pengawasan dan pelaksanaan kegiatan imunisasi. > Konseling atau konsultasi terkait masalah imunisasi dan kondisi siswa peserta imunisasi. > Mendorong, mengajak, meyakinkan, dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengikuti imunisasi. 2.1.c Dinas Pendidikan > Membuat program pemberian imunisasi pada sekolah dasar. Stakeholder pasif Masyarakat Peran : > mendukung program imunisasi pemerintah dengan cara melakukan imunisasi baik di Posyandu, Puskesmas, Bidan maupun dokter anak. PENGERTIAN KELUARGA Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA • Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya. • Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam. • Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari. • Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan nilai- nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak. • Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya. Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut; 1. Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya. 2. Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu. 3. Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya. 4. Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing- masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya. 5. Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya. TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT