Anda di halaman 1dari 25

Humaniora adalah cerita, ide dan kata-kata yang

membantu kita merasakan kehidupan dan dunia kita.


Humaniora mengenalkan kita pada orang-orang yang
tidak pernah kita temui, tempat yang tidak pernah
kita kunjungi, dan ide yang tidak pernah terlintas
dalam benak kita.
Dengan memperlihatkan bagaimana orang-orang lain
hidup dan berpikir tentang kehidupan, humaniora
membantu kita menentukan apa yang penting dalam
kehidupan kita dan apa yang dapat kita lakukan
untuk membuatnya lebih baik.
DEFINISI
Secara umum, definisi humaniora adalah disiplin akademik
yang mempelajari kondisi manusia, menggunakan metode
yang terutama analitik, kritikal, atau spekulatif, sebagaimana
dicirikan dari sebagian besar pendekatan empiris alami dan
ilmu sosial. (
Contoh dari disiplin humaniora adalah bahasa kuno dan
moderen, literatur, hukum, sejarah, filosofi, agama, dan seni
visual dan drama (termasuk musik). Subyek-subyek tambahan
yang terkadang masuk dalam humaniora adalah teknologi,
antropologi, studi area, studi komunikasi, studi kultural, dan
linguistik, meskipun cabang tersebut selalu dianggap sebagai
ilmu sosial. (3)
Humaniora dapat berarti :
Studi tentang bahasa-bahasa dan sastra klasik Yunani dan Romawi
Cabang pengetahuan yang mempelajari manusia dan budayanya, seperti
filsafat, sastra, dan seni; tidak termasuk di dalamnya ilmu (science) seperti
biologi dan ilmu politik. Agama/kepercayaan kepada Tuhan, juga
kemudian, sejak William Caxton (1422-1491) tidak dimasukkan dalam
kajian humaniora (Morris, 1981; Encycl Brit 1973)
Dalam arti yang paling umum, humaniora adalah kualitas, perasaan dan
kecenderungan, bukan saja deskriptif tetapi juga normatif. Dalam kaitan
ini humaniora mempunyai konotasi perasaan dan perilaku manusia
sebagai gentleman, orang yang berbudi luhur dan sifat-sifat luhur yang
melekat dengannya. Humaniora juga mempunyai konotasi budaya
intelektual. Humaniora dimaksudkan juga studi, pelatihan, proses yang
menghasilkan kualifikasi tersebut. Istilah inhumanitas diartikan sebagai
not civilized, tidak berbudaya, atau bar-bar.
Sejarah singkat Humaniora(1)
Humaniora berasal dari program pendidikan Cicero
yaitu Humanitas yang bertujuan menjadikan orator
yang andal (Woodhouse 2002:1)
humanitas berarti kualitas, perasaan, dan
peningkatan martabat kemanusiaan dan lebih
berfungsi normatif dari pada deskriptif.
Gellius mengidentikkan humanitas dengan Paideia
(bahasa yunani yaitu pendidikan yang bertujuan
mempersiapkan orang menjadi manusia dan warga
negara bebas)
Sejarah singkat Humaniora(2)
Pada zaman modern pengertian humanitas
berkembang ke-2 makna khusus :
Pertama mengacu kepada perasaan kemanusiaan
& tingkah laku
Kedua tujuan pendidikan liberal (pengembangan
intelektual & keterampilan)
Karakteristik Humaniora(1)
Humaniora merupakan studi yang
memusatkan perhatiannya pada keunikan.
Humaniora berusaha mencari makna dan
nilai, sehingga bersifat normatif.
Humanities sebagai kelompok ilmu
pengetahuan mencakup bahasa, linguistik,
kesusastraan, sejarah, kritisisme, teori &
praktek seni, & semua aspek ilmu-2 sosial
yang memiliki isi & metode humanistik.
Karakteristik Humaniora

Humaniora menjadikan manusia (humanus)


lebih manusia (humanior) terdiri dari 3 bidang
(trivium) : gramatika, logika, & retorika. (J.Drost
2002 : 2)

Dari trivium berkembang menjadi quadrivium


: geometri, aritmatika, musik & astronomi
Karakteristik Humaniora(1)
Lima ciri ilmu humaniora (Ignas Kleden, 1987:72)
Jalan untuk mendekati kenyataan melalui
pemahaman arti
Ujian terhadap salah benarnya pemahaman tersebut
dilakukan melalui interpretasi
Pemahaman selalu dimulai dari pra-pengertian
Komunikasi akan semakin intensif apabila akan
diaplikasikan kepada diri sendiri
Karakteristik Humaniora(2)
Ilmu Humaniora akan menghasilkan
interpretasi-interpretasi yang memungkinkan
adanya suatu orientasi bagi tindakan manusia
dalam kehidupan bersama
Mahasiswa harus memiliki kematangan baik
intelektual maupun emosional (J.Drost)
Relevansi Humaniora Dengan
Perkembangan Iptek(1)
Awal abad ke-21 ini dunia dikuasai 4 bidang teknologi
yaitu : Informasi(1), Bio-teknologi(2), Nano(3) dan
Terraformasi(4). (M.T. Zen pakar teknologi Indonesia)
(1)Terkait dengan kemajuan dibidang pertelevisian,
internet, handphone, yang memudahkan penyampaian
dan penerimaan informasi dlm akselerasi yang luar
biasa.
(2)Terkait dengan pemanfaatan di bidang peternakan,
pertanaian, kedokteran, teknologi kloning yang
memanipulasi Gen
Relevansi Humaniora Dengan
Perkembangan Iptek2
(3)Ilmuwanmampu mengatur kedudukan
atom-atom yang membentuk molekul-molekul
(4)Penjajagan manusia untuk membuat
struktur kehidupan baru diruang angkasa
(planet Mars)
Relevansi Humaniora Dengan
Perkembangan Iptek3
Peran Bahasa sangat penting
Nilai-nilai kemanusiaan sangat penting
Apakah manusia akan sampai ke titik
kehidupan buatan ?
Apakah Bumi akan menjadi wilayah yang
usang ?
Sebab-2 Hasil Perkembangan Ilmu
Humaniora Tidak Optimal
Masih kuatnya pengaruh positivistik dalam dunia akademik,
sehingga ukuran ilmiah selalu diperlakukan seragam yakni
eksak, terukur, dan bermanfaat.
Penomorduaan terhadap ilmu humaniora dalam berbagai
aktivitas ilmiah bahkan dalam bentuk pengakuan atau opini
masyarakat (IPA Vs IPS)
Gagap teknologi (Gatek) dipandang lebih memalukan dari
pada gagap budaya (Gaya) & Gagap Kemanusiaan
Rendah diri yang menghinggapi kalangan ilmuwan di
bidang humaniora
Kelemahan Pengembangan Ilmu
Humaniora di Indonesia
SDM yang menggeluti Ilmu Humaniora kurang serius
dan hanya dijadikan aktivitas sambilan
Rendahnya dukungan pemerintah terhadap riset
ilmu humaniora dibandingkan ilmu eksak
Lemahnya aspek metodologi yang dikuasai para
empu ilmu humaniora sehingga kurang kena sasaran
Ilmu humaniora kurang dilibatkan sebagai mitra
dialog/mitra riset iptek
HUMANIORA DAN ILMU
KEDOKTERAN
Lebih khusus dalam kaitan dengan
pengembangan ilmu dan teknologi, ialah Iptek
Kedokteran.
Kedokteran adalah ilmu yang paling
manusiawi, seni yang paling indah, dan
humaniora yang paling ilmiah (Pellegrino,
1970)
Clauser (1990) berpendapat bahwa mempelajari humaniora sastra,
filsafat, sejarah dapat meningkatkan kualitas pikir (qualities of mind)
yang diperlukan dalam ilmu kedokteran.
Kualitas pikir tidak lagi terfokus pada hal-hal hafalan, materi baku, konsep
mati, tetapi ditingkatkan dalam hal kemampuan kritik, perspektif yang
lentur, tidak terpaku pada dogma, dan penggalian nilai-nilai yang berlaku
didalam ilmu kedokteran.
Menurunnya studi kedokteran cenderung memfokuskan mindset pada
ujian, diskusi yang monoton tentang pasien, hasil laboratorium, insiden,
banyak pasien, dan lain-lain. Humaniora membebaskan kita dari terkunci
dalam satu mindset. Kita perlu kelenturan dalam mengubah perspektif,
dan mengubah interpretasi bila diperlukan.
Dengan sastra, seseorang (mahasiswa kedokteran) dapat mengembangkan
empati dan toleransi, mencoba menempatkan diri dalam gaya hidup,
imaginasi, keyakinan yang berbeda. (1)
HUMANIORA MEDIS
Humaniora medis merupakan bidang interdisipliner medis
dimana termasuk humaniora (literatur, filosofi, etika, sejarah
dan bahasa), ilmu sosial (antropologi, studi budaya, psikologi,
sosiologi), dan seni (literatur, teater, film dan seni visual) dan
aplikasinya terhadap edukasi dan praktek medis.
Humaniora dan seni memberikan pengertian yang dalam
tentang kondisi manusia, penderitaan, kemanusiaan dan
tanggung jawab kita satu sama lain, dan menawarkan
perspektif sejarah dalam praktek medis.
Perhatian terhadap literatur dan seni membantu dalam
membangun dan memelihara kemampuan observasi, analisis,
empati dan refleksi-diri kemampuan yang penting bagi
pengobatan medis manusia.
Ilmu sosial membantu kita memahami bagaimana biologi dan
medis menempatkan diri dalam konteks sosial dan budaya
dan juga bagaimana budaya berinteraksi dengan pengalaman
individual akan kesakitan dan cara ilmu medis dipraktekkan.
HUMANIORA DAN ETIKA
Bila humaniora memusatkan perhatian kepada manusia, etika
sebagai ilmu merupakan bagian dari filsafat yang mempelajari
nilai baik-buruk, benar-salah, pantas-tidak pantas dalam
kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan manusia dan
lingkungannya (Hariadi, 2005).
Tampak ada bidang tumpang tindih antara humaniora dan
etika.
Humanisme atau humanitarianisme dapat berarti juga etika,
yakni faham, ajaran, bahwa satu-satunya kewajiban moral
manusia adalah bekerja untuk kebaikan, perbaikan dan
kesejahteraan manusia (Moris (ed), 1981).
HUMANIORA DAN AGAMA
Semula humaniora mencakup didalamnya juga
agama/kepercayaan, tetapi kemudian, sejak William Caxton
(1422-1491) (Encycl Britt, 1973)
agama dipisahkan dari humaniora mempercayai adanya
kekuatan supranatural merupakan naluri manusia.
Nilai-nilai agama diturunkan kepada manusia melalui wahyu,
yang dibawakan oleh utusanNya.
Nilai-nilai religius seharusnya merupakan nilai-nilai yang
paling dasar dari segala tata nilai dan karena itu ada titik temu
dengan nilia-nilai budaya yang dikembangkan manusia
(Muljohardjono,2004). (1)
Penguasaan ilmu dan pengembangan teknologi adalah upaya pemenuhan
kebutuhan manusia.
Untuk menjaga tercapainya tujuan tersebut, perlu hal tersebut dijaga,
dikoridori oleh nilai-nilai budaya, dan nilai-nilai agama.
Para agamawan/ruhaniawan tidak seharusnya terpaku pada kaidah-kaidah
klasik dan baku, dalam mengantar, mengawal, perkembangan ilmu dan
teknologi agar benar-benar bermanfaat bagi manusia.
Agama (Islam) membuka pintu kajian-kajian terhadap rancangan, hasil,
dan pemanfaatan dari pengembangan iptek. Pintu tersebut adalah ijtihad.
Dengan persyaratan-persyaratan tertentu agamawan/ruhaniawan dapat
mengkaji masalah-masalah kemajuan iptek, dan menghasilkan fatwa-
fatwa kontemporer yang menjadi dasar yang dapat
dipertanggungjawabkan bagi pemanfaatan hasil pengembangan serta
rancangan pengembangan selanjutnya.
HUMANIORA DAN
PENGEMBANGAN ILMU DAN
TEKNOLOGI
Penguasaan dan pengembangan ilmu dan teknologi adalah
amanat kemanusiaan, oleh karena itu harus memberi manfaat
bagi kesejahteraan manusia.
Humaniora membawa nilai-nilai budaya manusia. Nilai-nilai
tersebut adalah universal.
Tanpa humaniora pengembangan ilmu dan teknologi tidak lagi
bermanfaat bagi manusia. Pengembangan/ perkembangan
yang banyak disusupi nilai-nilai bisnis menimbulkan
hedonisme yang bermula di masyarakat bisnis, yang berlanjut
pada umunya.
KESIMPULAN
Secara umum, definisi humaniora adalah disiplin akademik
yang mempelajari kondisi manusia, menggunakan metode
yang terutama analitik, kritikal, atau spekulatif, sebagaimana
dicirikan dari sebagian besar pendekatan empiris alami dan
ilmu sosial.
Humaniora terdiri atas unsur-unsur seni, etika, kearifan, nilai-
nilai kejujuran, kebenaran, kelembutan, memanusiakan
manusia, menyingkirkan beban dari dan berbuat baik bagi
manusia. Tanpa nilai-nilai tersebut, manusia atau perilakunya
dapat dikategorikan tidak human, tidak manusiawi, tidak
berbudaya atau barbar.
Pengembangan ilmu dan teknologi adalah amanat
kemanusiaan, untuk kesejahteraan manusia. Oleh karena itu
perlu dipandu oleh nilai-nilai humaniora, agar terjamin
kemanfaatannya untuk manusia.
Agama seharusnya merupakan nilai yang paling azasi dari
seluruh nilai-nilai humaniora. Nilai-nilai agama diharapkan
dapat dikembangkan oleh agamawan/ruhaniawan untuk
memandu pengembangan ilmu/teknologi dan penerapannya.
Ilmu kedokteran adalah ilmu yang sarat dengan nilai-nilai,
namun hal ini sering dilupakan. Oleh karena itu humaniora
perlu diberikan untuk membuat profesi medik lebih sensitif
terhadap adanya nilai-nilai tersebut dan pengetrapannya
dalam praktek.
Humaniora diharapkan dapat meningkatkan kualitas berfikir,
yang ditengarai sebagai sifat kritis, lentur dalam perspektif,
tidak terpaku pada dogma, tanggap terhadap nilai-nilai, dan
sifat empati.

Anda mungkin juga menyukai