Anda di halaman 1dari 43

Dr.

Mubarak

1
MORBIDITAS (MORBIDITY).

Morbiditasdalam arti sempit dimaksudkan


sebagai peristiwa sakit atau kesakitan.

 Secara
umum dapat diartikan sebagai keadaan yang
menyimpang dari keadaan sehat yang normal.

Morbidity : The frequency of disease and


illness in a population.
Dalam arti luas, morbiditas mempunyai pengertian
lebih kompleks, tidak saja terbatas pada statistik atau
ukuran-ukuran tentang peristiwa tersebut, tetapi juga
faktor yang mempengaruhinya (determinants
factors), seperti faktor sosial, ekonomi dan budaya.
Sis Okt 2009 2
Mortalitas
Mortalitas atau kematian (mati)
merupakan keadaan menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yg bisa terjadi setiap saat
setelah dilahirkan hidup. Mati hanya bisa
terjadi jika di didahului dengan kelahiran
hidup.
ANGKA KEMATIAN
 Kematian (mortalitas) adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen.
 Angka kematian adalah pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu
yang disebabkan oleh faktor kematian, yaitu dapat berupa penyakit atau
kecelakaan.

Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate = CDR) merupakan angka rata-
rata kematian per seribu penduduk dalam satu tahun.
Tingkat kematian menurut umur (Age Spesific Death Rate = ASDR)
menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu per seribu
penduduk dalam kelompok umur yang sama.
Tingkat kematian menurut penyebab (Cause Spesific Death Rate = CSDR)
merupakan banyaknya kematian menurut sebab tertentu (misalnya sakit atau
kecelakaan) per seribu penduduk pada satu periode tertentu.
UKURAN MORBIDITAS DAN
MORTALITAS

Sutji-fertilitas 5
UKURAN MORBIDITAS
Insidensi

Jumlah Kasus baru


periode waktu ttt
I= Jumlah Populasi at risk
Xk
periode waktu ttt
UKURAN MORBIDITAS
Insidensi Kumulatif

Jumlah orang tkna pyk


pd jk wkt ttt
CI = Jumlah semua orang dlm Xk
risiko terkena penyakit
pd jk wk ttt
UKURAN MORBIDITAS
Attack Rate

Jumlah penderita yang


ditemukan
AR = Xk
Jumlah populasi at risk
saat wabah
UKURAN MORBIDITAS
Prevalensi

Jml penderita lama dan


baru periode wkt ttt
Period prevalence rate = Xk
Jumlah populasi at risk
periode ybs
UKURAN MORBIDITAS

Jml penderita lama dan


baru pd satu titik wkt
Point prevalence rate = Xk
Jumlah populasi at risk
periode ybs
UKURAN MORBIDITAS
Hubungan Insiden dan Prevalen

P=IXd

Rumus diatas berlaku jika:


1.Nilai I dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan
2.Lama berlangsungnya penyakit bersfat stabil
UKURAN MORTALITAS
Cruth Death Rate

Jumlah kematian total


pada th X
CDR = Xk
Jumlah penduduk
pertengahan tahun X
UKURAN MORTALITAS
Infant Mortality Rate

Jumlah kematian anak


usia < 1th
IMR = Xk
Jumlah kelahiran hidup
di th yang sama
UKURAN MORTALITAS
Maternal Mortality Rate

Jml kematian ibu


hamil/mlhirkan ssmpai 42 hari
IMR = Xk
Jumlah kelahiran hidup
di th yang sama
UKURAN MORTALITAS
Age Specific Death Rate

Jml kematian menurut


kelompok umur ttt
ASDR = Xk
Jumlah penduduk
kelompok usia ttt
UKURAN MORTALITAS
Cause Specific Death Rate

Jml kematian karena penyebab


tertentu
CSDR = Xk
Total kematian pada
waktu yang sama
UKURAN MORTALITAS
Case Fatality Rate

Jumlah kematian akibat


penyakit X
CFR= Xk
Jumlah kasus terdiagnosa
pyk X pd wkt yg sama
Standardisasi Langsung
 Standardisasi langsung memberikan hasil yang lebih
akurat ketika jumlah dari angka kasus kecil pada setiap
kelompuk umur/jenis kelamin pada populasi studi.
 Metode langsung bisa digunakan untuk menghitung
angka rata-rata  yang terstandadrisasi, seperti rata-rata
tekanan darah yang disesuaikan dengan umur dan jenis
kelamin pada kelompok pekerjaan yang berbeda.
 Pada standardisasi langsung, angka rata-rata spesifik
umur/jenis kelamin per kelompok di populasi didalam
study diaplikasikan ke populasi standar.

Sutji-fertilitas 18
Standardisasi Langsung

Sutji-fertilitas 19
Standardisasi Tidak Langsung
 Standardisasi tidak langsung atau indirect
standardisation diikur dengan membandingkan jumlah
kematian atau kesakitan yang diamati (observed number of
deaths) dan jumlah kematian atau kesakitan yang diharapkan,
yang dikenal juga dengan istilah ‘standardized mortality ratio
(SMR)’.
 SMR digunakan ketika angka umur rata-rata  (the age-
specific rates) untuk populasi yang dipelajari tidak diketahui
tetapi total kasus pada populasi studi diketahui.
 SMR juga digunakan ketika perhitungan rata-rata untuk
populasi kecil dimana kita tidak bisa menghasilkan angka
umur rata-rata yang stabil.

Sutji-fertilitas 20
Standardisasi Tidak Langsung

Sutji-fertilitas 21
Tabel Kematian
(Life Tabel)
Salah satu alat analisis dalam mortalitas
Keuntungan tabel kematian tidak memerlukan
penggunaan penduduk standar untuk
membandingkan tingkat mortalitas
Life tabel: tabel hipotetis dari sekumpulan orang
yang dilahirkan pada waktu yang sama (kohort)
yang karena proses kematian, jumlahnya
semakin lama semakin berkurang dan akhirnya
habis.

22
Kegunaan Life Tabel
Untuk membandingkan tingkat mortalitas
Untuk mengukur kemajuan yang
diperoleh dari upaya pemeliharaan
kesmas kesehatan khususnya anak-anak
yang tercermin dari angka harapan hidup.
Dasar untuk perhitungan bidang asuransi
jiwa bagi penentuan premi

23
Bentuk Life table
Tabel kematian lengkap (complete life table):
tabel kematian yg dibuat lengkap, terperinci
menurut umur satu tahunan

Tabel kematian singkat (abridged life table):


tabel kematian yang meliputi seluruh umur
tetapi tidak terperinci tahunan, tapi menurut
kelas interval (5 tahunan, 10 tahunan).

24
Tabel kematian singkat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
x nqx lx nLx TX ex
0–4

5–9

10 – 14

15 - 19

25
Tabel kematian lengkap
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
x nqx lx nLx TX ex
0

26
Anatomi Life Table
 Kolom 1 (x): Umur tepat (x) tahun
Simbol x menunjukan bahwa anggota kohor yang dimaksud
telah menjalani hidup selama x tahun atau pada saat tersebut
berada pada ulang tahun yang ke-x.

 Kolom 2 (nqx): Probabilitas kematian antara umur tepat x


dan x+n (Probability of dying between age x and x+n).
 Contoh: 5q10

Probabilitas kematian antara umur tepat 10 tahun dan 15 tahun


Nilai nqx terletak sejajar dengan nilai x = 10

27
 Nilai q = 0,05558
5 40
Artinya:
◦ sekitar 6% dari mereka telah mencapai ulang tahun ke-40 meninggal
sebelum mencapai tepat 45 tahun;
atau
◦ Probabilitas mereka yang berusia tepat 40 meninggal sebelum mencapai
tepat usia 45 tahun sebesar 0,06.

 Nilai q = 0,18848 1q0  digunakan perkiraan AKB


1 0
Artinya:
◦ sekitar 19% dari sejumlah kelahiran hidup meninggal sebelum bayi
tersebut mencapai tepat satu tahun. Atau
◦ Probabilitas mereka yang berusia tepat 0 tahun meninggal sebelum usia
tepat 1 tahun adalah sebesar 0,19.

 Nilai q =1
w 75
Artinya:
◦ Probabilitas orang akan meninggal setelah mencapai usia 75 tahun
adalah 1. Simbol w  untuk interval tak terhingga
28
Kolom 3 (lx ) = Jumlah orang yg berhasil mencapai
umur tepat x tahun.

 lo = jumlah orang pada saat tepat lahir


 l1 = jumlah orang yg berhasil mencapai ultah yang ke-1
 l5 = jumlah orang yg berhasil mencapai ultah yang ke-5
 lo ditentukan secara sembarang, untuk kemudahan biasanya
100.000
 lo disebut radiks tabel kematian, yaitu jumlah orang yang
akan diikuti sejak kelahirannya hingga semua meninggal.

29
 Kolom 4 (ndx): Jumlah kematian antara umur tepat x dan
x+n (Number of death between age x and x+n).

 Nilai 5d5 =1.229


Artinya jumlah kematian antara umur tepat 5 tahun hingga usia 10 tahun
adalah sebanyak 1.229 orang.

 Pengurangan radix dengan bayi yang mati (1d0) akan memperoleh jumlah
orang yang tetap hidup pada awal periode berikutnya (l1)
 Secara umum dapat dikatakan:

n d x ( n qx )( lx )
lx  n  lx  n d x

30
Contoh penggunaan:
 l1 = 81.152
Artinya dari mereka yang lahir, 81,2% diantaranya dapat mencapai ulang
tahun yang pertama

 l5 = 72.813
Artinya dari mereka yang lahir, 72,8% diantaranya dapat
mencapai ulang tahun yang kelima

 l70 = 28.004
Artinya dari mereka yang lahir dan dapat mencapai ulang
tahun ke-70 hanya sekitar 28%.

31
Kolom 5 (nLx) = Tahun orang hidup yg dijalani antara umur tepat
x dan x + n tahun (Person years lived between exact age x and x +
n)

 Jumlah tahun hidup yang dilalui oleh populasi (orang) pada kelompok
umur tertentu
◦ Misalnya pada periode 5 tahun, antara ultah ke 5 dan 10,
tiap orang hidup 5 tahun
◦ Jika ada 98.000 orang yang berulangtahun, maka mereka
semua menghasilkan 5 x 98.000 = 490.000 tahun antara
ultah mereka yang ke 5 dan 10
 Identik dengan konsep orang-tahun atau PYL
 Berarti semakin rendah rate kematian pada kelompok umur tertentu,

semakin banyak jumlah tahun hidup pada kelompok umur tersebut

32
Jumlah Tahun Hidup
 Karena pada tiap kelompok umur, kecuali kelompok umur
yang pertama dan terakhir, kita mengasumsikan kematian
terjadi pada pertengahan interval, maka jumlah tahun
hidup (nLx) dapat diperkirakan dengan formula:

L = n*(lx + lx+n)/2
n x

 Karena kematian bayi lebih banyak terjadi segera setelah


dilahirkan maka khusus untuk 1L0 dihitung dgn:
1L0 = 0,3 l0 + 0,7l1

33
Jumlah Tahun Hidup
Formula umum tidak dapat digunakan untuk
kelompok umur tertua, misal 75+
◦ Tidak ada yang hidup pada akhir interval ini
◦ Tidak ada data berapa lama tiap orang akan
masih hidup sebelum akhirnya meninggal

Untuk kelompok umur terakhir digunakan


formula:
L75 = l75 (10log l75)

34
Contoh penggunaan:
1L0 = 86.806

Artinya bahwa kohort dengan radiks 100.000 orang


antara saat kelahiran hingga umur tepat 1 tahun
menjalani 86.806 tahun orang hidup (PYL)

4L1 = 307.930
Artinya bahwa kohort dengan radiks 100.000 orang
antara umur tepat 1 tahun hingga 5 tahun menjalani
307.930 PYL

35
Kolom 5 (TX) = Total tahun orang hidup setelah umur x
tahun (Total Person years lived after exact age x)

 Merupakan PYL yg dijalani kohor sejak umur tepat x sampai


semua anggota meninggal
 Contoh:
◦ T0 = 1L0 + 5L1 + 5L5 + ………….+ wL75
◦ T1 = 5L1 + 5L5 + 5L10 + ………….+ wL75
◦ T65 = 5L65 + 5L70 + wL75

 Sehingga TX dirumuskan: TX = ΣnLx

36
Contoh penggunaan:
 T = 4.242.152
0
 Artinya menunjukan bahwa kohort dengan radiks 100.000
orang dari saat lahir sampai semua anggota kohor meninggal,
menjalani 4.242.152 PYL

T = 3.847.416
5
Artinya menunjukan bahwa kohort dengan radiks 100.000
orang dari saat ultahnya yg kelima sampai semua anggota
kohort meninggal menjalani 3.847.416 PYL

37
Kolom 7 (ex) = Angka harapan hidup pada saat tepat x
(Expectation of life age x)

 ex rata-rata tahun hidup yang dijalani oleh anggota kohort


setelah ia mencapai ulang tahun yang ke-x.

 Rumus: ex = TX/lx

 Contoh:

e0 = T0/lo
e1 = T1/l1
e5 = T5/l5

38
Contoh:
e0 = 42,4 tahun
Bahwa secara rata-rata seorang pada saat lahir akan
dapat diharapkan hidup selama 42,4 tahun

e5 = 52,8 tahun


Bahwa secara rata-rata seorang yg telah mencapai
ultahnya yg ke-5 secara rata-rata akan hidup selama
52,8 tahun

39
Perkembangan Angka Kematian
Anak dan Ibu di Indonesia
 AKI merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu.
 AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan,
persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena
sebab-sebab lain di setiap 100.000 kelahiran hidup.
 AKB menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun
dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau
dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal
sebelum mencapai usia satu tahun yang dinyatakan dengan
per 1000 kelahiran hidup.

Sutji-fertilitas 40
Sutji-fertilitas 41
Sutji-fertilitas 42

Anda mungkin juga menyukai