OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yana Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Bioteknolgi Kelautan”.
Makalah ini di persiapkan dan di susun untuk memenuhi tugas
kuliah
serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, di dalam makalah ini
kami menyadari bahwa penulisanya masih sangat sederhana dan jauh
dari
kesempurnaan.
Namun, besar harapan kami semoga makalah yang disusun ini bisa
bermanfaat. Kami selaku penulis makalah ini dapat terselesaikan atas
usaha keras kami dalam diskusi untuk mengisi kekuranganya. Dalam
pembuatan makalah ini kami sangat menyadari bahwa baik dalam
penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu
saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk
penunjang dalam pembuatan makalah kami berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Bioteknologi Kelautan......................................................................................3
B. Komponen Bioteknologi Kelautan..................................................................4
C. Potensi Industri Bioteknologi Kelautan Indonesia........................................5
D. Pemanfaatan dan Pengolahan Bioteknologi Kelautan................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan.....................................................................................................18
B. Saran...............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumberdaya kelautan yang sangat besar dan beragam hingga kini belum
adalah teknik penggunaan biota laut atau bagian dari biota laut (seperti sel
rakyat. Dengan bioteknologi kelautan, ikan dan biota laut lainnya tidak hanya
baku untuk industri farmasi, functional foods, kosmetik, cat, film, bioenergy,
jauh lebih kecil, seperti Malaysia, Thailand, China, Korea Selatan, dan
Australia. Hal ini karena masih banyak permasalahan dan tantangan yang
1
sekitar 5–10 tahun dan biaya relatif mahal untuk menghasilkan produk
dan pelaku usaha lebih senang membeli produk teknologi impor dari pada
seluruh umat. Bioteknologi kelautan dapat menjadi cikal bakal yang memiliki
agar bangsa kita tak lagi acuh dalam memandang laut sebagai sumber
B. Rumusan Masalah
kelautan?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bioteknologi Kelautan
dari biota laut (seperti sel atau enzim) untuk membuat atau memodifikasi
produk, memperbaiki kualitas genetik atau fenotip tumbuhan dan hewan, dan
(Dahuri, 2015) :
alami (natural products) dari biota laut sebagai bahan dasar (raw materials)
untuk industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, cat, perekat, film,
hewan untuk menghasilkan jenis tumbuhan atau hewan baru yang memiliki
3
B. Komponen Bioteknologi Kelautan
1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras,
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol,
1. Input
2. Proses
lain.
4
3. Out put
Berupa barang atau jasa yang dihasilkan melaui teknik pemanfaatan biota
tiga perempat wilayahnya berupa laut (5,8 juta km2), ditaburi lebih dari 17.500
pulau, dan dikelilingi oleh 81.000 km garis pantai (terpanjang kedua setelah
biologis, yang kesemuanya menjadi titik awal dan dasar (bahan baku utama)
Ekosistem pesisir dan lautan Indonesia menjadi habitat bagi lebih dari
4500 spesies ikan, 20% dari total luasan terumbu karang dunia, dan sekitar
600 spesies karang keras (hard corals) atau 75% dari jumlah total spesies
karang keras dunia terdapat di laut Indonesia. Fakta inilah yang meligitimasi
Indonesia sebagai pusat ‘segi tiga karang dunia’(the world’s coral triangle)
(Widhiyanto, 2021).
Lebih dari itu, wilayah pesisir Nusantara ini juga ditumbuhi oleh hutan
mangrove, padang lamun, dan hamparan rumput laut yang terluas dan
mulai dari paus biru sampai dolpin Irawady dapat ditemukan di perairan
lautIndonesia. Dan, 6 spesies dari 7 spesies penyu laut yang ada di dunia
5
bangsa nomor satu dalam hal kemajuan dan manfaat dari bioteknologi
sebagai obat anti kanker, anti bakteri, anti asma, anti fouling. Senyawa
bioaktif lainnya dari sponges yang juga digunakan untuk industri farmasi
senyawa yang memiliki nilai jual tertinggi daripada senyawa bioaktif dari
6
b. Algae
lengkap vitamin dan mineral. Kandungan kalsiumnya tiga kali lebih tinggi
dibanding susu hewani, dan zat besinya tiga kali lebih besar dibanding
Gambar 3. Spirulina
makanan dan minuman, dan juga untuk farmasi serta kosmetik. Agar-
7
Gambar 4. Produk rumput laut
Keunggulan algae laut jenis ini selain waktu tanamnya sangat singkat
8
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, dan panen
yang terus-menerusan.
c. Invertebrata laut
Gambar 6. Tridemnum sp
9
d. Vertebrata Laut
tetanus. Ekstrak kuda laut untuk obat penenang atau obat tidur; dan
sebagai obat kuat semacam viagra. Empedu ikan buntal yang dahulu
e. Ecinodermata
saat ini di Indonesia dan negeri ”Jiran” Malaysia yaitu timun laut atau
teripang (gamat). Biota bergenus Holoturia sp. ini selain memiliki rasa
yang lezat, juga memiliki khasiat mujarab untuk obat, karena kandungan
10
Gambar 8. Holoturia sp.
penyebab radang tinggi. Kandungan DHA yang relatif tinggi juga sanggup
Faedah kolagen yang terdapa pada ’timun laut” ini sanggup meningkatkan
11
regenerasi sel-sel mati akibat luka sehingga mempercepat proses
penyembuhan luka
f. Pemanfaaatan limbah
menjadi khitin dan khitosan telah banyak digunakan dalam industri kertas,
luka.
menjadi khitin dan khitosan, dengan harga rata-rata US$ 10/kg (Isma,
2017).
pemanfaatan limbah udang yang menjadi isu nasional pada awal tahun
produk tradisional seperti bakso, tahu, ikan asin, mie, dan lainnya yang
12
Keunggulan khitosan dari bahan pengawet sintetis yang berbahaya
yang dinginkan. Oleh karena itu layak untuk dijadikan alternatif pengganti
seperti limbah minyak, bahan organik dan logam berat. Beberapa jenis
biota perairan seperti algae, moluska dan berbagai organisme renik lainnya
13
memanfaatkan jasa organisme atau mikroorganisme laut dilakukan melalui
yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia dan lebih mudah dilakukan.
Sejak sepuluh tahun terakhir, teknik bioremediasi ini telah lazim digunakan
bangsa yang telah menikmati devisa dari industri bioremediasi dengan nilai
14
Gambar 10. Bioremediasi
Rekayasa genetik dilakukan pada induk (bibit) dan benih ikan dan biota
unggul yang sesuai dengan keinginan kita seperti cepat tumbuh (fast
sebesar 57,7 juta ton/tahun dapat dicapai lebih besar lagi, dibandingkan
15
dengan produksi budidaya perikanan yang ada sekarang yang hanya
sekitar 4,5 juta ton. Diantara produk primadona yang menjadi unggulan
sektor perikanan adalah komoditas udang, kerapu, kakap, nila, patin, lele,
1,2 juta hektar lahan pesisir di Indonesia yang cocok untuk budidaya
bandeng dan komoditas lainnya baru seluas lebih kurang 380 ribu ha
Sedangkan tenaga kerja yang dapat terserap untuk memproduksi satu juta
ton udang/tahun pada 0,5 juta ha lahan tambak yaitu sekitar 3 juta orang.
potensi), dapat diproduksi sekitar 20 juta ton rumput laut kering per tahun.
Bila kita ekspor 10 juta ton/tahun dengan harga sekarang US$ 1/kg, maka
16
pada batu dan pasir pantai. Perlu dicatat, bahwa senyawa surfactants
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dari biota laut (seperti sel atau enzim) untuk membuat atau memodifikasi
produk, memperbaiki kualitas genetik atau fenotip tumbuhan dan hewan, dan
tiga per empat wilayahnya berupa laut (5,8 juta km2). Keanekaragaman hayati
biologis, yang kesemuanya menjadi titik awal dan dasar (bahan baku utama)
Ekosistem pesisir dan lautan Indonesia menjadi habitat bagi lebih dari
4500 spesies ikan, 20% dari total luasan terumbu karang dunia, dan sekitar
600 spesies karang keras (hard corals) atau 75% dari jumlah total spesies
18
Pseudomonas aeruginosa, yang genetiknya telah direkayasa dapat
B. Saran
yang melimpah.
19
DAFTAR PUSTAKA