Anda di halaman 1dari 21

(MAKALAH)

PENGEMBANGAN PRODUK BIOTEKNOLOGI:


MERENCANAKAN, MELAKSANAKAN, DAN MELAPORKAN
PEMBUATAN PRODUK BIOTEKNOLOGI
Makalah ini disususn guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bioteknologi
Dosen Pengampu: Hifni Septina Carolina, M. Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
1. Khul Watunnisa (1901082006)
2. Validita Kalantri (1901081036)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METRO
2022
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Penulis menghaturkan rasa syukur atas segala rahmat, taufik, serta
hidayah Nya, sehingga penulis makalah ini dengan judul “Pengembangan Produk
Bioteknologi: Merencanakan, Melaksanakan, Dan Melaporkan Pembuatan Produk
Bioteknologi” bisa penulis selesaikan dengan lancar.
Dan juga penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Baik dalam segi bahasa, penyusunan kalimat
maupun isi makalah ini. Oleh karena itu, harapan penulis semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
bisa lebih baik lagi.

Metro, Mei 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pengertian Produk Bioteknologi..................................................................3
B. Pengembangan Produk Bioteknologi dalam Berbagai Bidang....................5
C. Merencanakan, Melaksanakan, dan Melaporkan Pembuatan Produk
Bioteknologi.......................................................................................................9
BAB III PENUTUP..........................................................................................18
Kesimpulan.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awalnya, bioteknologi diartikan sebagai teknologi yang
menggunakan sel hidup, yakni mikroorganisme , untuk menghasilkan
suatu produk. Bioteknologi tradisional ini sudah ada sejak lama seperti
pada pembuatan keju, minuman anggur, tempe, dan tape. Sedangkan
bioteknologi modern (bioteknologi molekular) merupakan teknologi yang
memanfaatkan agen hayati atau komponen-komponennya yang telah
mengalami rekayasa genetik melalui teknologi DNA rekombinan untuk
menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia
dan lingkungan.
Saat ini Bioteknologi telah menjadi salah satu simbol
perkembangan mutakhir dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang
penerimaannya telah mendunia. Banyak negara-negara di dunia yang
menaruh banyak harapan pada bioteknologi. Tumbuhnya berbagai
perusahaan kecil sampai raksasa yang berasaskan bioteknologi dan
pembentukan komite-komite bioteknologi di pemerintahan menandakan
perkembangan pesatnya. Selain itu, di berbagai Universitas mulai
diperkenalkan mata kuliah bioteknologi.
Pemerintah dari negara-negara maju maupun yang sedang
berkembang telah mengalokasikan sejumlah dana untuk mempercepat
perkembangan bioteknologi di negaranya, meskipun ada perbedaan dalam
hal jumlah dana dan efisiensi pemakaiannya. Pada umumnya mereka
mengharapkan agar kesejahteraan masyarakat dapat dipercepat dan
ditingkatkan dengan bantuan bioteknologi. Banyak aspek bioteknologi
yang telah membuahkan hasil berupa produk yang mempunyai nilai
komersial tinggi.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian produk bioteknologi?

1
2. Bagaimana pengembangan Produk Bioteknologi dalam Berbagai
Bidang ?
3. Bagaimana cara merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan
pembuatan produk bioteknologi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian produk bioteknologi
2. Untuk mengetahui pengembangan produk bioteknologi dalam
berbagai bidang
3. Untuk mengetahui bagaimana cara merencanakan, melaksanakan,
dan melaporkan pembuatan produk bioteknologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Produk Bioteknologi


Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky,
seorang insinyur hongaria, pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan
produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai
sumber pakannya. Sampai tahun 1970-an bioteknologi selalu berasosiasi
dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering) dan pada umumnya
kuliah-kuliah yang berhubungan dengan bioteknologi juga diberikan oleh
Jurusan Rekayasa Kimia atau Rekayasa Biokimia.1
Selama sekitar 45 tahun sejak Karl Ereky memperkenalkan istilah
bioteknologi, istilah ini telah dipakai dengan pengertian berbeda oleh
pakar yang berbeda sehingga menimbulkan kerancuan. Kerancuan ini
berakhir pada 1961 ketika Carl Goren Heden merekomendasikan agar
nama suatu jumal saintifik untuk mempublikasi penelitian dalam bidang
mikrobiologi terapan dan fermentasi diubah dari Journal of
Microbiological and Biochemical Engineering and Technology menjadi
Biotechnology and Bioengineering. Sejak saat itu, bioteknoloogi diartikan
sebagai: "produksi barang dan jasa menggunakan organisme, sistem, atau
proses biologi". Oleh karena itu penelitian bioteknologi sangat bergantung
pada mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa kimia.2
Menurut Nurcahyo, H. (2011), Beragam batasan dan pengertian
dikemukakan oleh berbagai lembaga untuk menjelaskan tentang
Bioteknologi. Beberapa diantaranya akan diulas singkat sebagai berikut:
1. Bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu
pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan
suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa.
1
Antonius Suwanto, “Bioteknologi Molekuler: Mengoptimalkan Manfaat Keanekaan Hayati
Melalui Teknologi DNA Rekombinan.,” Hayati vol 5 no. 1 (1998): 25–28.
2
Suwanto.

3
2. Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan
bahan dengan bantuan agen biologis untuk menghasilkan bahan
dan jasa.
3. Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau
bagian organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk
dan meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau
mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus.
4. Secara lebih sederhana bioteknologi merupakan eksploitasi
komersial organisme hidup atau komponennya seperti enzim.
5. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk
hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang
atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European Federation of
Biotechnology mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari
ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan
meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme
hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan
jasa.
6. Atau secara tegas dinyatakan, Bioteknologi merupakan
penggunaan terpadu biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu
keteknikan dengan bantuan mikroba, bagian-bagian mikroba atau
sel dan jaringan organisme yang lebih tinggi dalam penerapannya
secara teknologis dan industri3
Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi
tidak lain adalah suatu proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti;
beras, anggur, susu, dsb.
2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses
penguraian atau penyusunan oleh agen hayati.

3
Heru Nurcahyo, Diktat Bioteknologi (Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta., 2011).

4
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti;
alkohol, enzim, antibiotika, hormon, pengolahan limbah.
Apapun batasan yang diberikan oleh para ahli yang pasti dalam
proses bioteknologi terkandung tiga hal pokok :
a) Agen biologis (mikroba, enzim, sel tanaman, sel hewan)
b) Pendayagunaan secara teknologis dan industrial
c) Produk dan jasa yang diperoleh.
B. Pengembangan Produk Bioteknologi dalam Berbagai Bidang
1. Bidang Kesehatan
Bioteknologi kesehatan merupakan bidang yang menonjol
perkembangannya karena mempunyai nilai komersial tinggi.
Lingkup bioteknologi kesehatan meliputi penggunaan sel hidup,
yakni mikroorganisme, kultur jaringan, atau enzim untuk
menghasilkan suatu obat, pengobatan, atau alat diagnostik.
Senyawa obat, seperti hormon, dahulu diekstraksi dari
jaringan biologis hewan, tetapi senyawa seperti itu sekarang
diproduksi dengan bantuan rekayasa genetik. Sebagian obat itu
berupa protein seperti insulin, antibodi, dan enzim. Banyak protein
farmasetik sekarang diproduksi dengan teknologi DNA
rekombinan.
Penelitian biomedik terus berkembang pada aras molecular
baik pada keadaan sehat maupun sakit sehingga diketahui bahwa
biomolekul, misalnya interferon, yang biasa terdapat dalam
tubuhdapat digunakan untuk pengobatan. Kendala utama dalam
aplikasinya disebabkan oleh jumlahnya yang sangat rendah dalam
alam. Kemajuan teknologi DNA rekombinan dan teknologi
monoclonal antibody dapat mengatasi masalah ini dan dunia
kesehatan mulai dengan era baru.4
2. Bidang Pertanian

4
Sudjadi, Bioteknologi Kesehatan. (Yogyakarta: Kanisius, 2008).

5
Peningkatan produktivitas dan nilai gizi tanaman yang
dihasilkan oleh perkembangan terbaru dalam pemuliaan dengan
bantuan penanda molekuler dan rekayasa genetika, memiliki efek
positif seperti dapat mengurangi krisis pangan dan memerangi
perubahan iklim. Mengingat dampak besar dari perubahan iklim
terhadap produksi pertanian, sejumlah negara telah
mengembangkan program riset berbasis bioteknologi multidisiplin
beberapa tahun belakangan. Program kegiatan mencakup
pemuliaan dan seleksi varietas tanaman baru untuk mengatasi
perubahan iklim, identifikasi dan manajemen terpadu hama dan
penyakit utama, dan pemanfaatan agen mikroba untuk pupuk
hayati manufaktur dan biopestisida.
Langkah-langkah lain juga telah diambil untuk memastikan
pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor pertanian.Tanaman
rekayasa genetika seperti jagung, kacang kedelai dan kapas yang
tahan cekaman hama atau efek sampingnya, telah dikembangkan
dengan menggunakan bioteknologi dan berkembang di banyak
negara maju dan negara berkembang. Tanaman GM memerlukan
penggunaan bahan kimia lebih sedikit namun memiliki hasil yang
lebih baik. Dengan demikian, bioteknologi sangat diharapkan dapat
membantu mengatasi masalah ketersediaan pangan.5
3. Bidang Industri
Menurut Kusnadi (2014), sampai saat ini, sudah ribuan
produk komersial dihasilkan melalui manipulasi mikroorganisme.
Produk komersial tersebut dapat dipisahkan menjadi beberapa
kelompok, yaitu:
a) Sel mikroorganisme itu sendiri, yang digunakan sebagai
bahan makanan tambahan atau untuk bahan imunisasi
untuk mencegah penyakit;

5
Marcia Bunga Pabendon, Peran Penelitian Bioteknologi Menunjang Pertanian
Bioindustri. (Seminar Nasional Serealia. Balai Penelitian Tanaman Serealia., 2013).

6
b) Molekul besar, misalnya enzim, yang disintesis oleh
mikroorganisme;
c) Produk metabolit primer yang dibentuk oleh
mikroorganisme yang penting untuk pertumbuhan sel,
misalnya vitamin;
d) Produk metabolit sekunder, misalnya antibiotika, yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan sel mikroorganisme.
Berbagai proses industri digunakan untuk menghasilkan
produk mikrobiologi tersebut dan dipisahkan menjadi beberapa
kategori, berdasarkan kecenderungan penggunaan produk akhir,
yaitu:
a) Produksi bahan kimia farmasi. Produk yang paling terkenal
dari kelompok ini adalah antibiotika dan obat-obat steroid.
Produk farmasi lain yang sering digunakan adalah insulin
dan interferon, yang sekarang dihasilkan melalui bakteri
rekayasa genetika, juga sejumlah produk baru dari hasil
rekayasa genetika.
b) Produksi bahan kimia bernilai komersial. Produk dalam
kelompok ini termasuk pelarut dan enzim, juga berbagai
senyawa yang digunakan untuk bahan pemula (‘starting’)
untuk industri sintesis senyawa lain.
c) Produksi makanan tambahan. Produksi massa ragi, bakteri
dan alga, dari media yang murah mengandung garam
nitrogen anorganik dan yang lainnya, cepat saji, dan
menyediakan sumber protein dan senyawa lain yang sering
digunakan sebagai makanan tambahan untuk manusia dan
hewan.
d) Produksi minuman alkohol. Pembuatan “beer” dan “wine”,
dan produksi minuman alkohol lain yang merupakan proses
bioteknologi berskala-besar paling tua.

7
e) Produksi vaksin. Sel mikroorganisme maupun bagiannya,
atau produknya dihasilkan dalam jumlah besar dan
digunakan untuk produksi vaksin.
f) Produksi mikroorganisme untuk digunakan sebagai
insektisida (biosida). Pengendalian hama tanaman dengan
menggunakan mikroorganisme yang berperan sebagai
insektisida. Khususnya untuk spesies tertentu, misalnya
Bacillus (B. larvae, B. popilliae dan B. thurungiensis).
Spesies tersebut menghasilkan protein kristalin yang
mematikan larva lepidoptera (ngengat, kupu-kupu, kutu-
loncat), misalnya ulat kubis, ngengat gipsy dan sarang ulat.
g) Penggunaannya dalam industri perminyakan dan
pertambangan.Sejumlah prosedur mikrobiologi digunakan
untuk meningkatkan perolehan kembali logam dari bijih
berkadar-rendah dan untuk perbaikan perolehan minyak
dari sumur-sumur bor.6
4. Bidang Lingkungan
Dengan perkembangan bioteknologi, kini pencemaran
lingkungan dapat semakin dikurangi dengan berbagai teknik
pengolahan limbah, misalnya penguraian minyak, air limbah
dan plastik. Pengolahan limbah secara bioteknologi melibatkan
bakteri aerob dan anaerob.
Pencemaran air oleh minyak sangat sering terjadi di laut,
sungai dan perairan lainnya. Minyak sangat resisten terhadap
degradasi oleh mikroba. Kini dengan bioteknologi telah
ditemukan cara untuk menguraikan minyak, yaitu dengan
menggunakan jamur Cladosporium resinae. Jamur
Cladosporium resinae dapat mendegradasi plastik dan parafin
efektif. Mikroba lain adalah Pseudomonas, hasil rekayasa

6
Kusnadi, Buku Teks Mikrobiologi. (http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/, 2014).

8
genetika oleh Dr. Chakrabarty, yang dapat memecah ikatan
hidrokarbon minyak.
Plastik adalah materi yang sangat sulit diuraikan secara
alamiah. Sampah plastic umumnya dibakar, padahal
pembakaran plastic menimbulkan polutan yang berbahaya bagi
paru-paru. Saai ini telah dikembangkan produk plastik dari
politen dan polyester poliuretan yang bermassa molekul
rendah. Plastik dari bahan tersebut dapat didegradasi oleh
mikroba jamur Cladosporium resinae. Telah ada penemuan
yang berhasil menemukan bentuk baru plastic yang
biodegradable untuk industry pengemasan. Produksi plastik ini
didasarkan polihidroksibutirat yang dihasilkan beberapa
mikroba. Plastik ini tidak hanya dapat terurai, tetapi juga dapat
dibuat oleh mikroba Alxaligenes eutrophus.7
C. Merencanakan, Melaksanakan, dan Melaporkan Pembuatan Produk
Bioteknologi
1. Merencanakan pembuatan produk bioteknologi
Perencanaan secara umum merupakan suatu upaya dalam
menentukan berbagai hal yang hendak dicapai atau tujuan di masa
depan dan juga untuk menentukan beragam tahapan yang memang
dibutuhkan demi mencapai tujuan. Dengan adanya Pusat Penelitian
Bioteknologi sebagai salah satu bentuk perencanaan pembuatan
produk bioteknologi, maka potensi- potensi dari sumber daya alam
yang belum terjamah dapat terungkap, dan sumber daya alam yang
sudah ada dapat lebih dikembangkan dan kualitas produk yang
dihasilkan dapat meningkat. Adapun perencanaan produk
dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Mengantisipasi dan juga beradaptasi dengan berbagai
perubahan yang mungkin terjadi.

7
D. A. Pratiwi dkk., Biologi SMA Jilid III. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006).

9
b. Memberikan arahan kepada para administrator ataupun non
administrator agar bisa melakukan tugasnya sesuai dengan
rencana yang sudah dibuat.
c. Menghindari atau meminimalisir berbagai potensi terkait
adanya tumpang tindih dan pemborosan.
d. Menetapkan suatu standar tertentu yang nantinya harus bisa
digunakan dalam bekerja, sehingga akan memudahkan
proses pengawasan ataupun pemantauan.
Bioteknologi sendiri memiliki dua jenis yaitu bioteknologi
konvensional dan modern. Bioteknologi konvensional adalah suatu
bioteknologi yang memanfaatkan jasa mikroba untuk dapat
menghasilkan produk yang baru melalui proses fermentasi.
Sedangkan bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang
memanfaatkan suatu organisme atau mikroba untuk mengahasikan
produk senyawa kimia atay produk lainya yang memanfaatkan
aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
Dengan kata lain bioteknologi merupakan merupakan
cabang ilmu yang menekuni pemanfaatan makhluk hidup (kuman,
fungi, virus, serta lain- lain) ataupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses penciptaan buat menciptakan benda
serta jasa. Secara keseluruhan Bioteknologi contohnya dalam
bidang pertanian bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan.
Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian dapat membantu
dalam percepatan produksi benih, perbaikan sifatsifat tanaman,
hingga menghasilkan jenis tanaman baru. Semua itu bisa
dihasilkan dengan cara rekayasa genetika dan Kultur Jaringan dan
Micropropagasi. Rekayasa genetika adalah suatu usaha
memanipulasi suatu gen organisme untuk tujuan tertentu, dengan
cara menghila ngkan atau menambahkan suatu gen sehingga
menghasilkan organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan.8
8
Elvinasari dkk., “PERENCANAAN PUSAT PENELITIAN BIOTEKNOLOGI PADA
BIDANG PERTANIAN DI KUTAI BARAT,” Jurnal Totem: Architecture, Environment, Region

10
2. Melaksanakan pembuatan produk bioteknologi
Untuk mendalami bioteknologi dan juga sebelum
melaksakan pembuatan produk bioteknologi, perlu mengetahui
terlebih dahulu bagaimana prinsip-prinsip dalam bioteknologi.
Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Fermentasi, merupakan proses metabolisme. fermentasi
adalah teknologi untuk mengubah bahan mentah menjadi
produk yang mempunyai nilai lebih. Misalnya ambil contoh
bahan mentahnya susu, supaya memiliki nilai lebih, maka
susu itu diolah hingga menjadi yoghurt. Dengan bantuan
mikroba. Karena fermentasi ini termasuk dalam golongan
bioteknologi konvensional, maka proses pembuatannya
juga simpel. Mikroba yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan yoghurt adalah bakteri LAB (Lactic acid
bacteria) yang mengubah gula menjadi asam laktat,
sehingga rasanya menjadi asam.
b. Seleksi dan Persilangan, Prinsip “selective breeding” ini
adalah prinsip yang pertama kali muncul. Prinsip ini
digunakan untuk mendapatkan bibit unggul, baik pada
hewan ternak maupun tumbuhan. Misalnya tumbuhan
jagung A dalam satu pohon memiliki buah yang banyak,
tapi buahnya kecil-kecil. Sedangkan, tumbuhan jagung B
buahnya besar-besar, tapi dalam satu pohon hanya ada dua
atau tiga buah. Maka tumbuhan A dan B disilangkan,
hingga diperoleh bibit unggul dengan buah yang besar dan
banyak, serta rasanya manis.
c. Analisis Genetik, bidang ilmu yang ada di dalam analisis
genetik adalah genetika dan biologi molekuler. Fungsinya
untuk mengidentifikasi genetik yang diturunkan, dengan
demikian dapat diketahui apakah ada kelainan atau tidak

and Local Wisdom 3.1 (2022): 46–58.

11
pada genetik tersebut. Analisis genetik modern ini dimulai
sekitar pertengahan tahun 1800-an, di mana Mendel ini
meneliti tanaman kacang ercis. Analisis genetik dalam
bioteknologi itu mencakup PCR, sekuensing DNA, dan
sitogenetik.
d. Kultur Jaringan, digunakan untuk memperbanyak jumlah
tanaman yang sifatnya sama dengan induknya, diperoleh
dengan waktu singkat, dan tidak membutuhkan lahan yang
luas. Fungsinya untuk memperoleh bibit unggul. Kultur
jaringan ini memanfaatkan sifat totipotensi, Sobat Zenius.
Jadi, jaringan pada tumbuhan yang akan diambil untuk
kultur ini adalah jaringan muda yang masih aktif
membelah. Jaringan muda yang aktif membelah adalah
jaringan meristem, yaitu apikal dan lateral. Jaringan
tersebut lalu disimpan dalam suhu rendah dan bisa
digunakan sewaktu-waktu, lalu ditanam. Contoh dari
tanaman yang bisa dijadikan objek kultur jaringan adalah
anggrek, wortel, pisang, dan mangga.
e. Rekombinasi DNA, merupakan kloning DNA. Kloning
DNA yaitu teknologi untuk memperbanyak DNA atau
membuat salinan DNA. Artinya, rekombinasi DNA tersebut
meletakkan DNA suatu organisme ke dalam DNA bakteri
untuk diperbanyak.
f. Analisis DNA, prinsip yang satu ini bermanfaat dalam
bidang forensik, yang di mana dapat menentukan
karakteristik DNA seseorang.

Bioteknologi sebenarnya bukanlah suatu isu baharu dalam


sejarah peradaban manusia. Bidang bioteknologi telah mula
berkembang sejak dahulu lagi, iaitu semenjak bertapaknya kerajaan
Babylon dan Mesir. Masyarakat ketika itu telah menghasilkan

12
minuman dan makanan dengan menggunakan pengetahuan untuk
menghasilkan roti, arak, dan yis. Pengetahuan bioteknologi ketika
itu telah bertambah dan mampu melanjutkan jangka hayat makanan
dan minuman serta memberi nilai tambah kepada makanan
tersebut.9
Industri produk bioteknologi di Indonesia merupakan
bidang dengan potensi yang sangat besar. Untuk produk pangan
sekarang yang memanfaatkan jasa mikroorganisme yang dalam
proses produksinya mengikuti kaidah Cara produksi Pangan yang
Baik. Hal ini sangat dianjurkan karena produk sampai ke
konsumen harus dijamin dalam kondisi baik utuh tidak cacat dan
dijamin keamanannya. Oleh karena itu, teknologi kemasan
berkembang sangat pesat untuk menjadikan produk pangan
berbasis jasa mikroorganisme aman untuk dikonsumsi, bahkan
terjamin juga kandungan subtansi zat gizi yang tertera dalam
materi kemasannya.10
Proses bioteknologis yang mempunyai peranan yang sangat
penting adalah pembuatan gula yang berbahan baku dari
Polisakarida atau disingkat (PS). Polisakarida dikonversi secara
enzimatis menjadi sirup glukosa dan sirup fruktosa. Oleh karena itu
sebagai contoh proses bioteknologi industri pembuatan gula dari
tepung ini dapat dipakai sebagai contoh yang memadai. Terutama
di USA dimana jagung ditanam disebagian besar wilayahnya
disamping gandum.
Dengan demikian metoda bioteknologis ini berkembang
sejak 1967. Proses ini terdiri dari dua tahap yaitu:
a. Likuifikasi (Larutan kanji yang sudah dilarutkan secara
homogen kemudian dipanaskan sampai suhu tertentu

9
Mus Chairil Samani dkk., “Isu Bioteknologi dalam Akhbar Arus Perdana: Biotechnology
issues in mainstream newspapers,” Jurnal Pengajian Media Malaysia 12.2 (2010): 23.
10
Lula Nadia dan Dewi Sartika, Nadia, Lula, and Dewi Sartika. “Definisi, Prinsip Dasar,
dan Perkembangan Bioteknologi Pangan.” (Pustaka, t.t.), 143.

13
dengan penambahan enzim α-amylase terurailah larutan
pati yang rantainya panjang menjadi sebagian besar
senyawa dekstrin dan sebagian kecil glukosa maupun
maltosa, pada saat ini viskositas larutan sangat encer
dengan kerja enzim tersebut.
b. Sakarifikasi artinya adalah penguraian dekstrin menjadi
glukosa dengan aksi dari enzim Glukoamilase. Di USA
sirup glukosa ini digunakan dalam pembuatan es krim atau
minuman soft drink. Namun untuk meningkatkan tingkat
kemanisannya maka sirup glukosa dikonversi dengan
penambahan enzim glukosa isomerase menjadi fruktosa
yang tingkat kemanisannya sangat tinggi. Dengan demikian
akan diperoleh campuran 52% fruktosa dan 48% adalah
glukosa. Produk ini kemudian dapat digunakan untuk
proses industri pangan, dan dikenal dengan nama HFCS
(High Fructose Corn Syrup) atau isosirup.11
Enzim tersebut berasal dari mikroorganisme, mereka
bersifat extracellular enzyme, artinya dalam medium enzim ini
dikeluarkan dari sel-sel bakteri dan berdifusi dalam medium
sehingga mudah diisolasi dari mediumnya. Akan tetapi
glukosaisomerase adalah enzim intraseluler sehingga agak mahal
harganya karena proses produksinya juga rumit. Untuk isolasinya
memerlukan material penangkap yang disebut dengan mikroba
terimmobilisasi. Keuntungan dari imobilisasi ini adalah enzim ini
dapat dipakai berkali-kali.
Setiap tanaman transgenik yang akan dilepas ke lingkungan
pasti ada peluang dan resikonya terhadap kehidupan didunia ini.
Antara lain beberapa peluangnya sebagai berikut:

11
Nadia dan Sartika, 147.

14
a. Efisiensi dalam pembibitan (menghemat waktu dan area
penanaman, membuka jalan baru via pemindahan sifat-
sifat gen yang menguntungkan)
b. Penanaman yang memperbaiki lingkungan (pelindung
tanaman dapat didegradasi, menghemat pelindung
tanaman secara kimiawi)
c. Memperbaiki kualitas bahan pangan (substansi zat gizi
baru misalnya vitamin dan asam amino esensial).
Adapun resiko yang ditimbulkannya sebagai berikut:
a. Pengaruh dari produk-produk gen baru (dapat
menimbulkan pelepasan senyawa protein yang baru ke
lingkungan, pengaruh toksin dari protein baru tersebut
di lingkungan)
b. Pengaruh pleitropy (integrasi gen-gen asing dapat
mempengaruhi profil ekspresi gen sehingga jalur
metabolismenya berubah)
c. Gen-gen resisten terhadap antibiotik (Pengaruh
antibiotik yang sangat berarti untuk terapi).12
3. Melaporkan pembuatan produk bioteknologi
Bioteknologi moden mempunyai pengaruh yang cukup kuat
ke atas aspek perubatan dan pertanian pada masa ini. Banyak
penemuan baru telah dihasilkan oleh para saintis dalam usaha
mereka untuk meningkatkan kualiti kehidupan manusia. Sebagai
contoh, penghasilan buah tomato yang mempunyai gen pengawal
buah masak. Pokok tomato ini menghasilkan buah yang lambat
lembik dan segar. Penemuan ini sudah semestinya menguntungkan
para petani, pembekal, dan pembeli kerana bekalan buah masih
segar semasa di pasaran. Sehubungan dengan itu, saintis juga telah
menemukan tumbuhan transgenik yang dapat memberi manfaat
kepada golongan petani dan juga penternak selain meningkatkan

12
Nadia dan Sartika, 148.

15
kualiti hidup manusia sejagat. Dalam aspek perubatan misalnya,
bioteknologi moden membolehkan para doktor mendiagnosis
penyakit dengan lebih baik kerana kaedah terapi gen mula
digunakan bagi menggantikan gen yang tidak sempurna. Selain itu,
bagi pesakit barah misalnya, mereka akan diberikan rawatan yang
bertindak terus ke atas sel barah tanpa membunuh sel yang sihat
berbanding kaedah kemoterapi yang membunuh sel.
Media memainkan peranan penting dalam melaporkan
berita berkaitan isu bioteknologi sejak berita mengenainya mula
mendapat perhatian masyarakat Barat. Pada peringkat awal
permulaan bioteknologi di Barat, media lebih cenderung
melaporkan isu-isu yang berkait rapat dengan teknologi dan
saintifik, namun ia berubah kepada laporan berbentuk negatif
sehingga timbulnya perdebatan isu dalam kalangan masyarakat
yang mempunyai kesedaran dan kebimbangan mereka terhadap
teknologi yang digunakan serta produk yang dihasilkan dalam
proses bioteknologi.13

1.

Samani dkk., “Isu Bioteknologi dalam Akhbar Arus Perdana: Biotechnology issues in
13

mainstream newspapers,” 24–25.

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bioteknologi merupakan produksi
barang dan jasa menggunakan organisme, sistem, atau proses biologi.
Bioteknologi terus berkembang dan mendapat perhatian besar di seluruh dunia.
Berbagai produk dan jasa dapat diperoleh dengan tujuan demi kemaslahatan
masyarakat. Perlu diingat bahwa perkembangan bioteknologi diikuti oleh berbagai
dampak negatif, di samping banyaknya dampak positif yang ditimbulkannya.
Dampak-dampak negatif ini sedapat mungkin harus dikurangi dan dilakukan
penanganannya oleh berbagai pihak.
Proses pengembangan produk bioteknologi setiap bidang perlu adanya
perencanaan tersendiri. Begitu juga dengan melaksanakan dan melaporkan
terdapat perlakuan tersendiri untuk setiap bidangnya supaya produk bioteknologi
dapat dihasilkan dengan baik dan efektif.

17
DAFTAR PUSTAKA

Elvinasari, Cici Artanti, Wardhana Wardhana, dan Ahmad Riza.


“PERENCANAAN PUSAT PENELITIAN BIOTEKNOLOGI PADA
BIDANG PERTANIAN DI KUTAI BARAT.” Jurnal Totem:
Architecture, Environment, Region and Local Wisdom 3.1 (2022): 46–58.
Kusnadi. Buku Teks Mikrobiologi. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/, 2014.
Nadia, Lula, dan Dewi Sartika. Nadia, Lula, and Dewi Sartika. “Definisi, Prinsip
Dasar, dan Perkembangan Bioteknologi Pangan.” Pustaka, t.t.
Nurcahyo, Heru. Diktat Bioteknologi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta., 2011.
Pabendon, Marcia Bunga. Peran Penelitian Bioteknologi Menunjang Pertanian
Bioindustri. Seminar Nasional Serealia. Balai Penelitian Tanaman
Serealia., 2013.
Pratiwi, D. A., Maryati Sri, Srikini, Suharno, dan S. Bambang. Biologi SMA Jilid
III. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.
Samani, Mus Chairil, Latifah Amin, Jamilah Maliki, dan Nurul Ilyana Rezali. “Isu
Bioteknologi dalam Akhbar Arus Perdana: Biotechnology issues in
mainstream newspapers.” Jurnal Pengajian Media Malaysia 12.2 (2010):
23–36.
Sudjadi. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Suwanto, Antonius. “Bioteknologi Molekuler: Mengoptimalkan Manfaat
Keanekaan Hayati Melalui Teknologi DNA Rekombinan.” Hayati vol 5
no. 1 (1998): 25–28.

18

Anda mungkin juga menyukai