Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI

Oleh:
I Kadek Rehan Juliana Putra (13)
Ni Putu Gracya Nathalee Trista Gunawan (25)
Ni Putu Novi Mahadewi (26)
Pande Putu Sanmanta Purwantara (28)

SMP NEGERI 2 KUTA UTARA


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat,
hidayah, serta karunia-Nya yang senantiasa mengalir dalam setiap langkah kami dan
memberikan kami kemudahan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah Bioteknologi
ini. Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan oleh guru pembimbing mata pelajaran
“IPA”.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menggali lebih dalam materi mengenai
“BIOTEKNOLOGI” serta guna menambah wawasan mengenai materi bioteknologi. Kami
berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca yang mempelajarinya.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang agar
makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata pengantar kami ucapkan terima kasih.

Mangupura, Maret 2024

Penulis

1.
DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................................... i

Kata pengantar.................................................................................................................. ii

Daftar isi............................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................................... 2
BAB 11 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian bioteknologi........................................................................................


2.2 Bagian-bagian Bioteknologi.................................................................................
2.3 Penerapan Bioteknologi........................................................................................
2.4 Dampak Bioteknologi...........................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan terhadap
ilmu pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan juga akan
berdampak pesat pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang saat ini adalah bioteknologi. Tempe, roti, keju, dan yogurt merupakan
beberapa produk hasil bioteknologi. Bioteknologi menggunakan makhluk hidup, pada
umumnya berupa mikroorganisme (bakteri dan jamur), untuk menghasilkan produk
yang bermanfaat bagi manusia. Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang sangat baru,
bioteknologi sebenarnya sudah digunakan dalam berbagai proses pada zaman dahulu.
Bioteknologi sudah dikenal peradaban manusia sejak ribuan tahun lalu, catatan
sejarah menunjukkan jika bangsa Babilonia, Mesir dan Romawi sudah menerapkan
praktik ini secara konvensional atau tradisional. Saat itu bentuknya pengembangbiakan
ternak yang metode selektif artifisial yang dilakukan di tahun 8000 SM. Bahkan Orang
mesir kuno telah mengenal pemanfaatan mikroorgansime untuk membuat bir, anggur,
vinegar, keju, tuak, yoghurt dan sebagainya. Bangsa Tionghoa juga sudah
memperkenalkan produk hasil bioteknologi mereka yang berupa fermentasi susu,
seperti yogurt dan keju sejak tahun 4000 SM. Bioteknologi telah mengalami
perkembangan sesuai jamannya untuk memproduksi; alkohol, penisilin, dan akhirnya
antibodi monoklonal.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu
revolusi teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis
dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber
daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Secara
tidak langsung bioteknologi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia juga. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang
bervariasi ini belum dapat menjamin peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena
masih banyak masyarakat yang tingkat perekonomiannya rendah sehingga penggunaan
bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Bioteknologi telah mengalami perkembangan sangat pesat. Di beberapa negara
maju, Bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan secara intensif
dengan harapan dapat memberi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi manusia pada saat ini maupun yang akan datang yang menyangkut kebutuhan
pangan, obat-obatan, penelitian, yang pada gilirannya semuanya bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia. Kemajuan bioteknologi saat ini
ditandai dengan ditemukannya berbagai teknologi seperti rekayasa genetika, kultur
jaringan, DNA rekombinan, seleksi sel punca, kloning, dan lain-lain. Penerapan
bioteknologi di era ini juga dapat ditemukan dalam perlindungan lingkungan dari
pencemaran. Misalnya pada penguraian minyak oleh bakteri yang tumpah ke laut dan
pada proses penguraian.
Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Istilah bioteknologi modern pun muncul sebagai respons
dari cepatnya perkembangan bioteknologi. Berbagai usaha telah dilakukan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak hanya terjadi pada bidang pertanian
dalam memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga dalam bidang-bidang lainnya.

1.2 Rumusan Makalah


Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang dapat diambil
sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Jelaskan jenis-jenis bioteknologi!
3. Bagaimanakah penerapan bioteknologi dalam kehidupan ?
4. Apakah dampak dari penerapan bioteknologi?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami pengertian bioteknologi
2. Mengetahui macam-macam bioteknologi
3. Memahami penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari
4. Memahami dan mengetahui apa saja dampak dari bioteknologi dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi


Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur
Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan
menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970,
bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering). Dari
paduan dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi'yang berarti cara untuk
memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European Federation of
Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan
alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian
dari organisme hidup, dan/atauanalog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa. Saat ini
perkembangan bioteknologi tidak hanya berbasis pada biologi tetapi juga pada ilmu-ilmu murni
dan terapan lainnya seperti biokimia, ilmu komputer, biologi molekuler, mikrobiologi, ilmu
genetika, kimia, matematika, dan lain-lain
Secara umum Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Aspek dari bioteknologi
yang menangani proses-proses yang melibatkan mikroorganisme disebut bioteknologi mikroba.

Adapun beberapa pengertian bioteknologi menurut para ahli:

A. Sylvia A. Mender Menurut Mender, bioteknologi merupakan istilah yang digunakan


untukmenunjukkan penggunaan sistem biologi yang bertujuan menghasilkan suatu produkyang
sesuai denagn keinginan manusia. Sejak awal peradaban, terutama era Mendel,manusia banyak
melakukan persilangan, baik persilangan antar tumbuhan maupun persilangan antar hewan
untuk menghasilkan sifat unggul yang diinginkan.

b. Ricky LewisRicky Lewis menyebut bioteknologi dengan istilah rekayasa genetika


( genethicengineering ). Penggunaan istilah rekayasa genetika ini didasarkan atas
manipulasideoxyribbo-nucleic-acid (DNA) suatu makhluk hidup. Di dalam
bioteknologidilakukan rekayasa organisme atau komponen organisme untuk menghasilkan
barangdan jasa yang penting dan menguntungkan bagi kehidupan manusia.
c. Menurut OTA-US (1982), Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme
hidup atau bagian organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau mengembangkan mikroorganisme
untuk penggunaan khusus.

2.2 Macam-macam Bioteknologi

Bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua, yakni bioteknologi konvensional dan


bioteknologi modern. Berikut ini akan dijelaskan beberapa perbedaan antara
bioteknologikonvensional dan bioteknologi modern

1) Bioteknologi konvensional

Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau metode pembuatan produk


tradisional yang telah dikenal dan digunakan sejak lama dalam pertanian, peternakan, dan
produksi makanan. bioteknologi yang menggunakan bakteri, proses biokimia, serta proses
genetik alami berupa mutasi atau rekombinasi gen. Bioteknologi konversial memanfaatkan
mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetic alami untuk memproduksi alkohol, asam
asetat, gula, atau bahan makanan, Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan.

Prinsip utama dari karakteristik bioteknologi konvensional, yakni fermentasi.


Fermentasi adalah proses yang menghasilkan energi untuk memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana, dalam keadaan minim atau tanpa oksigen.Melalui proses
fermentasi ini, kemudian diperoleh produk akhir bioteknologi konvensional, yakni berupa
produk utama atau produk sampingannya.

Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan
makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Misalnya membuat
lakban dengan cara menaburkan ragi pada permukaan akar singkong dan diamkan selama 3
hari, Proses ini memerlukan bantuan mikroorganisme berupa jamur Saccharomyces cerevisiae,
jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Contoh penerapan bioteknologi
konvensional yang lainnya yaitu Pemuliaan tanaman dan hewan dengan metode seleksi alami
atau buatan, penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah, contoh
bioteknologi konvensional: pembuatan tempe, tape, roti, keju, yoghurt, kecap.

Kelebihan Bioteknologi Konvensional :


a. Biaya produksi murah.
b. Teknologi menggunakan peralatan sederhana.
c. Pengaruh jangka panjang sudah diketahui.

Kelemahan Bioteknologi Konvensional :

a. Perbaikan genetic tidak teraratur


b. Memerlukan waktu relative lama.
c. Belum ada pengkajian prinsif-prinsif ilmiah.
d. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
e. Tidak mengatasi keitdaksesuaian genetic.
f. Hanya diproduksi dalam skala kecil.
g. Prosesnya relative belum steril sehingga kualitas hasilnya belum terjamin.

2) Bioteknologi modern

Bioteknologi modern yakni bioteknologi yang menggunakan bahan, peralatan, serta


teknologi canggih dalam prosesnya. Bioteknologi modern menggunakan teknologi terbaru
seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, dan DNA rekombinan untuk menghasilkan produk-
produk biologis yang baru dan dimodifikasi secara genetik. Rekayasa genetika dikenal juga
dengan istilah Teknik DNA rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu
organisme dalam DNA organisme lain.

Ciri utama dari bioteknologi modern adalah menggunakan teknik dan alat modern serta
hanya menggunakan bagian (enzim ataupun DNA) dari mikroorganisme. Produk-produk
bioteknologi modern meliputi tanaman transgenik yang tahan terhadap hama atau herbisida,
hewan transgenik dengan sifat-sifat yang dimodifikasi, obat-obatan rekombinan, dan enzim
terapeutik. Bioteknologi modern memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas pertanian,
menyediakan solusi terhadap masalah kesehatan, dan mempercepat pengembangan obat-
obatan. Namun, kontroversi juga muncul terkait dengan etika manipulasi genetik dan dampak
lingkungan jangka panjang. Contoh bioteknologi modern:

1. Profil DNA
2. Kloning DNA.
3. Analisis genom.
4. Transgenesis.
5. Xenotransplantasi.
6. Sel punca dan rekayasa jaringan.
7. Bayi tabung
8. Antibiotik, dsb

Kelebihan Bioteknologi Modern :


a. Hasil dapat diperhitungkan.
b. Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetic.
c. Perbaikan sifat genetic dapat dilakukan secara terarah.
d. Dapat menghasilkan organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat alaminya.

Kelemahan Bioteknologi Modern :

a. Biaya produksi relatif lebih mahal.


b. Memerlukan teknologi canggih.
c. Pengaruh jangka panjang belum diketahui.

2.3 Penerapan Bioteknologi

Bioteknologi telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk:

1. Pertanian
Bioteknologi pertanian berfokus pada esistensi terhadap hama dan penyakit,
pengembangan tanaman hasil rekayasa genetika untuk meningkatkan hasil panen, serta
ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Contohnya adalah
pengembangan varietas tanaman transgenik yang tahan terhadap herbisida atau patogen
tertentu.
Penerapan Bioteknologi dibidang Pertanian contohnya : Penanaman secara
Hidroponik (berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang
berarti bekerja) Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam
praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang
digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode
kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media
pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-
lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.
Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam
hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrien
sebagai sumber makanan bagitanaman. Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan
hidroponik, antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat, risiko kerusakan
tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ad, tidak perlu lahan yang terlalu
luas, pertumbuhan tanaman lebihcepat; bebas dari hama, hasilnya berkualitas dan
berkuantitas tinggi, hemat biaya perawatan.
Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian dapat membantu dalam
percepatan produksi benih, perbaikan sifat-sifat tanaman, hingga menghasilkan jenis
tanaman baru. Semua itu bisa dihasilkan dengan cara rekayasa genetika dan kultur
jaringan. Rekayasa genetika adalah suatu usaha memanipulasi suatu gen organisme
untuk tujuan tertentu, dengan cara menghilangkan atau menambahkan suatu gen
sehingga menghasilkan organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan. Organisme yang
telah direkayasa genetikanya sering disebut dengan Genetic Modified Organism
(GMO). Contoh bioteknologi dalam bidang pertanian yang berupa tanaman GMO yang
ada di sekitar kita diantaranya adalah:
1. Jagung manis, Jagung manis yang kita konsumsi saat ini merupakan
jagung hasil rekayasa genetika. Pada jagung manis gula yang terkandung
direkayasa untuk tidak diubah menjadi pati sehingga tetap manis dan berair.
2. Pepaya California, pepaya ini juga merupakan hasil rekayasa genetika
oleh seorang profesor dari IPB, yang memiliki kelebihan rasa lebih manis dan
cepat berbuah.
3. Golden rice, pada tanaman padi ini disisipkan gen penghasil
betakaroten dari tanaman wortel, sehingga padi ini memiliki kelebihan selain
mengandung karbohidrat juga memiliki kandungan vitamin A. 4. Kapas yang
resisten terhadap Bt toksin, pada tanaman kapas ini telah disisipkan gen Bt
toksin sehingga aman dari hama. 5. Kedelai impor yang menjadi bahan baku
dari tempe dan tahu, kedelai ini telah disisipkan dengan gen EPSPS sehingga
kedelai impor ini tahan terhadap herbisida berbahan glifosfat. Selain itu
kelebihan lainnya adalah harganya lebih murah karena selalu tersedia di
pasaran.
Selain rekayasa genetika, kultur jaringan juga memiliki peran dalam bidang
bioteknologi pertanian. Kultur jaringan digunakan untuk memperbanyak
tanaman hasil rekayasa genetika dan juga untuk menyediakan benih unggul
yang selalu tersedia sepanjang waktu yang tidak dapat dipenuhi dengan
perbanyakan tanaman secara konvensional. Selain itu kultur jaringan juga
digunakan untuk menghasilkan benih tanaman dalam waktu relatif cepat dan
dalam jumlah banyak yang tidak tergantung kondisi musim atau cuaca.
Bioteknologi juga berkontribusi pada pengembangan praktik pertanian yang
berkelanjutan yang mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk sehingga
mengurangi kerusakan lingkungan. Selain itu, bioteknologi telah
memungkinkan pengembangan jenis ternak dan unggas yang tahan terhadap
penyakit dan memiliki produksi daging dan susu yang lebih baik. Manfaat dari
penggunaan bioteknologi dalam bidang pertanian antara lain:
 Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar
unggul seperti tanaman padi tahan wereng, kapas tahan hama sehingga
dapat meningkatkan hasil panen
 Pengolahan makanan; tempe, tape, oncom, kecap.
 Pengolahan minuman; anggur, bir, yoghurt, tuak, brem, dsb.
 Potensi hasil panen yang lebih tinggi
 Kualitas makanan dan gizi yang lebih baik

2. Kesehatan
Bioteknologi kesehatan merupakan pemanfaatan teknologi untuk merekayasa
makhluk hidup yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan manusia. Contoh produk
bioteknologi modern di bidang kesehatan antara lain vaksin influenza, hepatitis A dan
B, dystonia serviks, kolera, COVID-19, antibiotik, insulin sintetis, dan antibodi
monoklonal. Bioteknologi modern memungkinkan manusia untuk mengembangkan
berbagai macam vaksin penyakit baik yang menyerang manusia maupun hewan. Selain
itu, bioteknologi juga digunakan untuk memerangi penyakit jantung, menemukan obat-
obatan baru, melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat, serta penyempurnaan teknik
perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit. Teknik-teknik bioteknologi
modern yang digunakan dalam pembuatan produk bioteknologi kesehatan seperti
rekayasa genetika dengan melibatkan perubahan sifat materi genetik organisme hidup
dan memasukkannya ke dalam organisme lain, rekayasa biokimia dengan melibatkan
modifikasi sifat-sifat biokimia organisme untuk menghasilkan produk yang berguna,
xenotransplantasi dengan mentransfer organ, jaringan, atau sel dari satu spesies ke
spesies lain

3. Lingkungan

Di bidang industri dan lingkungan, bioteknologi digunakan untuk menciptakan


produk yang ramah lingkungan, hemat energi, dan menghasilkan sedikit limbah.
Contoh aplikasinya adalah penggunaan enzim sebagai deterjen, pengembangan kulit
vegan dari miselia jamur, dan produksi enzim serta bahan farmasetika. Bioteknologi
lingkungan membantu dalam pengolahan limbah, serta Menggunakan mikroorganisme
dalam proses bioremediasi untuk membersihkan polusi tanah dan air, serta dalam
pengolahan limbah organik menjadi bahan bakar alternatif seperti biogas.
Beberapa bentuk usaha pemuliaan lingkungan dari implementasi ilmu bioteknologi
antara lain:
a. Bioremediasi
Pemanfaatan bakteri untuk mendegradasi atau menguraikan polutan yang
mencemari lingkungan disebut bioremediasi. Bioremediasi adalah cabang
dari ilmu bioteknologi yang memanfaatkan organisme hidup, seperti
mikroba dan bakteri, dalam proses menghilangkan kontaminan, polutan, dan
racun yang mencemari tanah, air, dan aspek lingkungan lainnya. Dalam
proses bioremediasi, makhluk hidup yang sering digunakan ialah
mikroorganisme yang mana mikroorganisme tersebut ketika diaplikasikan
akan menghasilkan metabolit sekunder dari hasil interaksi dengan polutan
yang ada di lingkungan yang kemudian membuatnya menjadi tidak
berbahaya. Ada juga istilah phytomining yang merupakan salah satu metode
dalam bioteknologi lingkungan yang memanfaatkan tumbuhan untuk
mengambil mineral tertentu, seperti kobalt, nikel, dan besi dari perut bumi
tanpa perlu membuat lubang besar menganga di tanah.
b. Biofertilizer dan Biodekomposer
Biofertilizer adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup seperti
Bacillus, Pseudomonas, Rhizobium, Azospirillum, Azotobacter, Mikoriza,
dan Trichoderma yang memiliki kemampuan dalam menyediakan unsur hara
yang dapat meningkatkan kesuburan tanah serta meningkatkan kualitas hasil
produksi tanaman. Sedangkan biodekomposer adalah mikroorganisme yang
berperan dalam mempercepat proses dekomposisi atau penghancuran bahan-
bahan organik dari sisa tanaman menjadi kompos yang kemudian menjadi
supplier unsur hara bagi tanaman. Contohnya adalah bakteri, cacing, dan
jamur.

c. Fitoremediasi
Fitoremediasi adalah teknologi hijau yang memanfaatkan tumbuhan untuk
membersihkan atau meremediasi lingkungan yang terkontaminasi, seperti
tanah, air, atau udara melalui penggunaan tanaman yang mengurangi
masalah lingkungan tanpa perlu menggali bahan kontaminan dan
membuangnya di tempat lain. Teknologi ini merupakan bagian dari bio-
remediasi, yang mengintegrasikan penggunaan mikroorganisme dan
tanaman untuk menangani pencemaran lingkungan.

4. Pangan
Dalam bidang ini masih menggunakan prinsip bioteknologi konversial melalui
fermentasi. Bioteknologi pangan memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan
produk makanan, contohnya: tapai, yogurt, keju, kecap. Modifikasi genetik pada
tanaman dan hewan untuk meningkatkan hasil pertanian, nilai gizi, dan ketahanan
terhadap hama dan penyakit. Contoh penerapan adalah pengembangan tanaman
transgenik yang menghasilkan hasil yang lebih besar atau kandungan nutrisi yang lebih
tinggi.
Manfaat Bioteknologi dalam Bidang Pangan Peran bioteknologi, khusunya
pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan, telah cukup luas dikenal masyarakat.
Dengan mudah, kita dapat menemukan makanan dan minuman hasil fermentasi
mikroba. Adapun manfaat bioteknologi dalam bidang pangan adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe,
roti dan nata de coco.
2. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol.
Contohnya: tapai, bir dan wine.
3. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi Asam.
Contohnya: yoghurt, keju, sauerkraut dan pikel (acar).
4. Menghasilkan produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap, terasi,
dan cuka

5. Bidang Forensik:

Forensik merupakan aplikasi Teknik-teknik danmetode ilmiah yang digunakan


untuk menginvestigasi suatu kejahatan atau tindak kriminal. Bioteknologi forensik
melibatkan penggunaan teknik-teknik biologi molekuler dan genetika. Ini akan
membantu memahami informasi genetik yang terkandung dalam materi biologis, seperti
darah, rambut, saliva, atau sampel-sampel biologis lainnya. Pemanfaatan bioteknologi
ferensik dihasilkan produk berupa Fingerprint DNA adalah Teknik mengidentifikasi
seseorang berdasarkan pada profil DNA. DNA fingerprinting mrmiliki kesamaan
dengan Teknik investigasi menggunakan sidik jari. Pengecekan sidik jari yang ada di
Tempat Kejadian Perkara (TKP) dapat dilakukan menggunakan analisis DNA untuk
mengonfirmasi identitas seseorang.

6. Bidang peternakan:
bioteknologi peternakan adalah suatu bidang ilmu yang memanfaatkan prinsip-
prinsip biologi molekuler dan teknologi tinggi untuk meningkatkan hasil produksi dan
kesejahteraan hewan. Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan performa genetik,
kesehatan, dan reproduksi hewan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan yang
terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi manusia. Dalam bioteknologi di
bidang peternakan, berbagai teknik rekayasa genetika digunakan untuk memodifikasi
sifat-sifat genetik hewan dengan lebih teliti. Hal tersebut mencakup beberapa hal mulai
dari pemilihan gen, transfer embrio, kloning hewan, dan penggunaan hormon
pertumbuhan hewan. Selain itu, bioteknologi di bidang peternakan juga mencakup
pengembangan vaksin, diagnosa penyakit, dan pemuliaan selektif untuk menghasilkan
keturunan dengan kualitas yang lebih baik.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi peternakan:


1. Teknik inseminasi buatan (kawin suntik) salah satu teknologi reproduksi
yang mampu dan telah berhasil untuk meningkatkan perbaikan mutu genetik
ternak, sehingga dalam waktu pendek dapat menghasilkan anak dengan
kualitas baik dalam jumlah yang besar dengan memanfaatkan pejantan
unggul sebanyak-banyaknya, serta mencegah penularan dan penyebaran
penyakit pada hewan.
2. Transgenik adalah suatu produk bioteknologi melalui teknik rekayasa
genetika.
3. Hormon BST (Bovine somatotropin) ikenal sebagai hormon pertumbuhan
sapi, adalah obat hewan yang disetujui oleh FDA untuk meningkatkan
produksi susu pada sapi perah. Hormon BST disuntikkan pada hewan ternak
seperti sapi. Tujuannya yaitu memicu pertumbuhan dan meningkatkan
produksi susu
4. Pembuatan vaksin untu ternak
5. Pembuatan pakan bergizi tinggi untuk ternak

Adapun manfaat yang didapatkan dari penggunaan bioteknolog dalam bidang


peternakan:

 Meningkatkan produksi peternakan


 Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi
mikroorganisme rumen
 Menciptakan jenis ternak unggul
 Meningkatkan system kekebalan ikan dengan menggunakan vaksin,
imunostimulan, dan bioremediasi.
 Mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida
 Identifikasi dan eliminasi penyakit di dalam makanan ternak

1.2 Dampak Bioteknologi


berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari bioteknologi:

Dampak Positif:
1. Kesehatan
Pengembangan jaringan dan organ buatan dalam upaya mendukung
transplantasi organ, serta penyembuhan luka dan cedera. Pengembangan obat-
obatan baru, terapi gen, dan vaksin yang dapat mengobati penyakit secara lebih
efektif dan efisien. Pengobatan penyakit genetik melalui teknik manipulasi
genetik yang dapat memperbaiki kelainan genetik pada tingkat DNA.

2. Pertanian yang Berkelanjutan


Teknologi rekayasa genetika memungkinkan pengembangan tanaman
yang lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan ekstrem,
membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi penggunaan
pestisida.
3. Lingkungan
Dampak positif bioteknologi bagi lingkungan hidup termasuk
peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya alam seperti air, lahan, dan
energi. Hal ini dapat dicapai melalui pengembangan tanaman yang lebih tahan
terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, pengurangan penggunaan pestisida
dan herbisida, serta produksi bahan bakar bio yang ramah lingkungan. Selain
itu, bioteknologi juga dapat membantu dalam pemulihan lingkungan melalui
proses bioremediasi, di mana mikroorganisme digunakan untuk membersihkan
polutan dari tanah dan air.
4. Pengolahan Limbah
Bioteknologi dapat digunakan untuk memecahkan limbah organik,
seperti limbah pertanian dan limbah industri, menjadi bahan bakar bio dan
produk bernilai tambah lainnya.

Dampak Negatif:
1. Potensi Risiko Lingkungan
Risiko pencemaran genetik dan ketidakseimbangan ekosistem akibat
penggunaan tanaman transgenik dan mikroorganisme rekayasa. dapat mengganggu
ekosistem alami, penggunaan bahan kimia sintetis yang dapat mencemari
lingkungan, peningkatan resistensi hama terhadap tanaman rekayasa genetik, dan
potensi kehilangan keanekaragaman genetik karena penekanan varietas lokal oleh
tanaman transgenik yang lebih dominan.
2. Ketergantungan pada Teknologi
Risiko ketergantungan pada teknologi bioteknologi, terutama dalam hal
produksi pangan dan obat-obatan, yang dapat mengancam keberlanjutan sistem
agrikultural dan kesehatan global.

3. Potensi Penyalahgunaan
Risiko penyalahgunaan teknologi bioteknologi untuk tujuan yang tidak etis,
seperti pengembangan senjata biologis atau penyalahgunaan informasi genetik
untuk diskriminasi rasial atau genetik.
4. Efek Jangka Panjang
Efek jangka panjang dari pengenalan organisme rekayasa genetik ke lingkungan
alami masih belum sepenuhnya dipahami. Ada kekhawatiran tentang bagaimana
organisme ini dapat berinteraksi dengan organisme lain dan ekosistem secara
keseluruhan dalam jangka waktu yang panjang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang bertujuan
untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel serta menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi memberikan manfaat dalam mengatasi
tantangan global, seperti produksi pangan yang berkelanjutan, pengobatan penyakit dan
pelestarian lingkungan.
Bioteknologi dibagi menjadi 2 yaitu Bioteknologi konvensional yaitu
bioteknologi yang menggunakan prinsip atau metode pembuatan produk tradisional.
Dan bioteknologi modern yakni bioteknologi yang menggunakan bahan, peralatan, serta
teknologi canggih dalam prosesnya. Bioteknologi memiliki dampak, baik dampak
positif maupun negative.

3.2 Saran
Dalam menerapkan bioteknologi, sebagai manusia yang memiliki naluri
seyogianya dapat menerapkan dan menggunakan bioteknologi dengan baik sesuai
dengan norma-norma agar dampak negatif dari penerapan bioteknologi dapat
dinetralisir dan mendapatkan dampak positif yang bermanfaat bagi lingkungan dan diri
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai