Anda di halaman 1dari 19

BIOTEKNOLOGI DAN BIOETIK

MK KAPITA SELEKTA IPA

Dosen Pengampu:
Dr. I Gede Astawan, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
14. Nyoman Edy Wirawan (2111031318)
18. I Gede Pebriana (2111031356)
22. Nyoman Wiparwa Uma Suputra (2111031421)
26. Putu Eka Arya Saputra (2111031458)
30. Komang Agus Lanang Sugawa (2111031514)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
secara tepat waktu. Adapun judul dari makalah ini adalah “Bioteknologi dan Biotik”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta IPA SD. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi kami sebagai penulis dan
bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharapkan
adanya kritik serta saran yang membangun dari pembaca, agar pada penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Singaraja, 20 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
2.1 Konsep Bioteknologi ......................................................................................... 3
2.2 Sejarah Bioteknologi .......................................................................................... 3
2.3 Bioteknologi Konvensional ............................................................................... 4
2.4 Peranan Bioteknologi Bagi Perkembangan Sains dan Teknologi, serta Pada
Perubahan Lingkungan dan Masyarakat ....................................................................... 7
2.5 Hakikat Biotik .................................................................................................. 10
2.6 Peranan Biotik dalam Perkembangan Bioteknologi Modern .......................... 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 15
3.2 Saran ................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang penggunaan
teknik atau cara pemanfaatan mahkluk hidup serta komponenkomponennya dalam hal
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Bioteknologi dikenal sebagai ilmu yang
bersifat multidispliner dan aplikatif sehingga membutuhkan penguasaan konsep-
konsep dasar yang cukup, dan perkembangannya sangat pesat karena manfaat
Bioteknologi bersentuhan langsung dengan peningkatan taraf hidup manusia
(Purwaningsih, 2009). Salah satu perkembangannya yaitu dengan penemuan PCR
(Polymerase Chain Reaction) sebagai teknik atau alat perbanyakan segmen DNA
yang menghasilkan ratusan bahkan jutaan kali segmen DNA yang dapat diperbanyak
bahkan dimodifikasi sesuai yang diinginkan. Pengetahuan mengenai penggunaan
PCR serta penerapannya menjadi kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa dalam
mempelajari materi Isolasi, Amplifikasi dan Visualisasi DNA pada mata kuliah
Bioteknologi. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir,
roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan
reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan
antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah vang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna.
Perubahan signifikan teriadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur.
Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada
jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan
menggunakan teknologi rekavasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA,
dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat
gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama
maupun tekanan lingkungan. Penerapan Bioteknologi memanfaatkan organisme
hidup, sel, serta bagian-bagian sel untuk menghasilkan produk seperti obat-obatan,
bahan bakar alternatif, bahan pangan, dan produk-produk lainnya. Bioteknologi
modern mencakup berbagai teknik dan metode yang digunakan dalam manipulasi
genetik, reproduksi tanaman, produksi protein, dan rekayasa genetika. Di samping itu,
bioteknologi juga memainkan peran penting dalam industri farmasi, pertanian, energi,
dan lingkungan.
Biotek adalah singkatan dari bioteknologi yang sering digunakan untuk
menggambarkan teknologi yang berkaitan dengan penggunaan organisme hidup atau
bagian-bagian dari organisme hidup dalam aplikasi teknologi. Ini termasuk
pengembangan obat-obatan baru, manipulasi genetik untuk meningkatkan hasil
pertanian, produksi enzim, dan banyak lagi. Kemajuan di bidang bioteknologi tak

1
lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya.
Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan
mendapat kecaman dari bermacam-macan golongln.Oleh karena itu, dalam makalah
ini yang berjudul "Bioteknologi dan Biotik" akan membahas lebih lanjut bagaimana
peranan bioteknologi dalam kehidupan schari-hari beserta akibat yang ditimbulkan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Apa pengertian dari bioteknologi?
1.2.2 Bagaimana sejarah dari bioteknologi?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis bioteknologi konvensional?
1.2.4 Bagaimana peranan bioteknologi bagi perkembangan sains dan teknologi, serta
pada perubahan lingkungan dan masyarakat?
1.2.5 Apa hakikat dari biotik?
1.2.6 Bagaimana peranan biotik dalam perkembangan bioteknologi modern?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan dari makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari biotik.
1.3.2 Untuk mengetahui sejarah dari bioteknologi.
1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis bioteknologi konvensional.
1.3.4 Untuk mengetahui peranan bioteknologi bagi perkembangan sains dan teknologi,
serta pada perubahan lingkungan dan masyarakat.
1.3.5 Untuk mengetahui hakikat dari biotik.
1.3.6 Untuk mengetahui peranan biotik dalam perkembangan bioteknologi modern.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1.4.1 Bagi penulis
1.4.2 Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bioteknologi dan biotik sehingga
kedepannya anak-anak dan cucu mereka juga bisa melestarikannya di masa depan.
1.4.3 Sebagai tambahan pengalaman serta masukan sehingga dapat menjadi bakat dan
pedoman untuk terjun kedalam dunia bioteknologi di seluruh dunia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol, antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia (Wikipedia.com). Menurut Campbell
(2002) bioteknologi pada intinya dinyatakan sebagai teknik manipulasi organisme
atau komponen organisme untuk melakukan tugas-tugas praktis dan menghasilkan
produk yang memberi manfaat Banyak ahli yang menyatakan bahwa bioteknologi
dapat meningkatkan kualitas hidup manusia di abad 21, karena bioteknologi memiliki
keunggulan dalam kemampuannya mengubah suatu sifat organisme menjadi sifat
yang baru dan lebih unggul serta disesuaikan dengan yang dikehendaki, sehingga
disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Bioteknologi dinyatakan sebagai interdisipliner yang melibatkan berbagai disiplin
ilmu antara lain seperti; biologi kimia, biokimia, biologi molekuler, genetika,
imunologi, dan mikrobiologi (Purwaningsih, 2009). Ruang lingkup bioteknologi
adalah sangat luas. Beberapa ilmuwan membagi ruang lingkup biologi menjadi
bioteknologi merah dan bioteknologi hijau. Teknologi merah yaitu cabang ilmu
bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis, cakupannya
meliputi tahap preventif diagnosis dan pengobatan sedangkan bioteknologi hijau
berkaitan dengan aplikasi bioteknologi di bidang pertanian pangan dan peternakan.
Selanjutnya ada beberapa ilmuwan menggolongkan bioteknologi menjadi
bioteknologi putih dan biru.
Pada dasarnya bioteknologi adalah kegiatan yang melibatkan teknologi dan
organisme hidup seni rupa sehingga akan meningkatkan efisiensi produksi tujuan
utama dari bioteknologi adalah untuk meningkatkan hasil produk dari
mikroorganisme Hidup baik dengan menggunakan bio engineering atau teknologi
bioproses atau dengan modifikasi genetik suatu organisme misalnya produksi roti dari
tepung terigu dengan memanfaatkan ragi sehingga organisme pelaku fermentasi.
2.2 Sejarah Bioteknologi
Bioteknologi telah dimulai sejak manusia mulai meningkatkan kualitas hidupnya
dengan memanfaatkan agen-agen biologi. Sejarah bioteknologi sebelum era teknologi
maju diawali dengan ditemukannya proses fermentasi bir dan pembuatan keju oleh
masyarakat Mesir dan Sumeria pada sekitar tahun 2000 SM, kemudian berkembang
pada tahun 500 SM ditemukannya jamur penghasil antibiotik pada kedelai untuk
menangani infeksi. Masyarakat mesir kuno telah mengenal pemanfaatan
mikroorganisme untuk pembuatan bir, anggur, cuka, yogurt, dan lain-lain. Bahkan
bangsa yunani kuno telah melakukan proses bioteknologi dengan melakukan
pemuliaan pada tanaman-tanaman dengan kualitas baik serta melakukan ternak

3
hewan-hewan yang potensial untuk dimanfaatkan oleh manusia. Perkembangan
bioteknologi kemudian semakin berkembang sejak ditemukannya mikroskop oleh
ilmuwan Belanda, Zacharias Jansshen, pada abad 16 dan ditemukannya sel oleh
Robert Hooke dan bakteri oleh Antonii van Leeuwenhoek pada abad 17.
Orang-orang telah menggunakan teknik bioteknologi ribuan tahun lalu, tetapi
mereka tidak menamai pekerjaan mereka sebagai bidang bioteknologi. Nama
bioteknologi diberikan oleh insinyur Hungaria Karoly Ereky pada tahun 1919 untuk
menggambarkan teknologi yang didasarkan pada pengubahan bahan mentah menjadi
produk yang lebih berguna. Bioteknologi telah digunakan untuk menghasilkan produk
yang diinginkan dengan menggunakan mikroorganisme, seperti roti, keju bir, dan
lain-lain. Di bidang medis, penerapan cabang ilmu ini pada masa lalu dibuktikan
dengan ditemukannya vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah
yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan
terjadi setelah penemuan oleh Louis Pasteur. Penemuan Pasteur yang paling terkenal
hingga kini adalah Pasteurisasi. Hasil temuannya sangat berpengaruh terhadap
produksi makanan dan minuman saat ini. Pasteurisasi itu adalah proses pemanasan
makanan dengan tujuan membunuh mikroorganisme merugikan untuk memperlambat
pertumbuhan mikroba pada makanan. Sederhananya proses Pasteurisasi ini berfungsi
untuk membunuh bakteri yang terkandung dalam makanan. Ia menemukan hal ini
pada tahun 1862.
Louis Pasteur pertama kali tergerak untuk melakukan penemuan ini karena ia
banyak melihat banyak masalah yang terjadi pada perkebunan anggur di negaranya
yang banyak diserang bakteri. Ia pun melakukan penelitian ini untuk menyelamatkan
mata penceharian orang Perancis di masa lalu yaitu berkebun anggur. Ia berusaha
"mengawetkan" anggur dengan tidak menghilangkan aroma anggur. Jadi, untuk
membunuh sebagian besar mikroba dalam anggur ia hanya mendidihkan anggur
secukupnya. Lalu pendinginan membuat sisa mikroba tidak bisa berkembang biak.
Lebih hebatnya lagi, Louis Pasteur tidak mengambil keuntungan besar dari hasil
penemuannya ini. Ia membiarkan semua orang memakai hasil penemuannya agar
makanan dapat diawetkan. Dan hingga kini, proses Pasteurisasi hasil temuannya
masih dipakai banyak orang dan perusahaan makanan, terutama susu dan makanan
kaleng.
2.3 Bioteknologi Konvensional
Pada umum nya bioteknologi dibagi menjadi 2 jenis yaitu Bioteknologi
Konvensional dan Bioteknologi Modern berikut ini adalah bahasan mengenai
bioteknologi konvensional dan Bioteknologi Modern.
A. Bioteknologi konvensional
a. Pengertian Bioteknologi konvensional Bioteknologi konvensional adalah
bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara
langsung, dan umumnya secara utuh untuk menghasilkan atau memodifikasi
produk dengan cara, prinsip, dan teknologi tertentu.
b. Karakteristik atau ciri-ciri bioteknologi konvensional
- Memanfaatkan mikroorganisme secara langsung dan utuh.

4
- Memanfaatkan cara atau prinsip yang alami umumnya menggunakan
prinsip fermentasi.
- Menggunakan alat dan bahan yang sederhana.
- Tidak memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya.
- Skala produksi kecil dan biaya yang digunakan relatif lebih murah.
c. Kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional
a) Kelebihan Bioteknologi Konvensional
 Bioteknologi konvensional dapat membuat makanan dan
minuman menjadi tahan lama
 Dengan menggunakan teknik bioteknologi konvensional maka
akan cenderung menghemat biaya
 Dapat meningkatkan nilai gizi dari produk makanan dan
minuman
 Dapat menciptakan sumber makanan baru
b) Kelemahan Bioteknologi Konvensional
 Bioteknologi konvensional dapat menurunkan plasma nutfah
 Bioteknologi konvensional juga bisa menimnulkan bahan
makanan yang dapat menciptakan alergi
 Bioteknologi konvensional bisa menganggu keseimbangan
ekosistem
d. Contoh bioteknologi kovensional
- Keju
Makanan yang satu ini berasal dari bahan dasar susu murni dengan
cara pembuatan memisahkan zat-zat padat dalam susu dengan proses susu
dikentalkan. Proses ini dibantu dengan bakteri asam laktat (dari genus:
Streptococcus dan Lactobacillus) yang memfermentasikan laktosa
menjadi zat asam laktat. Terkadang pembuatan keju juga menggunakan
jamur Penicillium requefort dan Penicillium camembert.
- Roti
Komposisi roti adalah dari bahan dasar utama tepung terigu
dengan tambahan air dan di fermentasi-kan dengan ragi atau bakteri
khamir dari jenis Saccharomyces cerevisiae. Tapi tidak semua roti
menggunakan ragi.
- Yoghurt
Pembuatan Yoghurt menggunakan bahan dasar yang sama dengan
pembuatan keju yaitu susu. Namun dalam pembuatan Yoghurt ini bedanya
menggunakan susu segar dengan memberi bakteri asam laktat dari jenis
Streptococcus thermophylus dan Lactobacillus bulgaricus.
B. Bioteknologi Modern
a. Pegertian bioteknologi modern
Bioteknologi modern adalah aplikasi bioteknologi yang melibatkan
rekayasa genetika ataupun teknologi yang lebih canggih untuk menghasilkan
produk yang diinginkan. produk yang dihasilkan pada bioteknologi modern

5
ini dapat berasal dari keseluruhan tubuh organisme, atau hanya bagian-bagian
tertentunya aja, seperti sel, jaringan, atau organ.
b. Karakteristik Bioteknologi Modern
Pada umumnya, ciri khas bioteknologi modern akan berhubungan dengan
manipulasi atau rekayasa materi genetik. Rekayasa genetika adalah proses
modifikasi atau manipulasi sekuens materi genetik suatu organisme. Dalam
bioteknologi modern, modifikasi ini tidak hanya dilakukan pada lingkungan
maupun media tumbuh mikroorganisme saja, tetapi juga modifikasi atau
rekayasa pada susunan gen dalam kromosom. Materi genetik yang akan
direkayasa adalah DNA, yang dapat berasal dari plasmid atau kromosom sel
bakteri, sel khamir; maupun genom virus.
Selain itu Modern Bioteknologi juga memiliki ciri – ciri khusus antara lain
sebagai berikut.
- Menggunakan agen biologi mulai dari mikroorganisme, hewan, hingga
tumbuhan.
- Mendayagunakan teknologi dalam sebuah industri.
- Menghasilkan produk yang berupa hasil ekstraksi maupun pemurnian.
- Melibatkan produk turunan atau jasa yang berperan dalam proses
penggunaan agen biologi itu sendiri tak hanya berbentuk fisik, contohnya
hasil metabolit sekunder atau enzim. Pemanfaatan agen biologi
menggunakan sebuah cara atau metode khusus.
c. Manfaat Bioteknologi Modern
Bioteknologi memiliki peran dalam berbagai macam aspek kehidupan
manusia. Berikut beberapa manfaat bioteknologi modern.
- Pemanfaat bioteknologi dalam pembuatan makanan atau minuman.
- Pemanfaatan bioteknologi dalam pembuatan protein sel tunggal.
- Pemanfaatan bioteknologi dalam pembuatan zat organik.
- Pemanfaatan bioteknologi dalam memproduksi hormon, vaksin, hingga
obat.
- Pemanfaatan bioteknologi dalam memisahkan logam dengan biji.
- Pemanfaatan bioteknologi dalam menghasilkan energi.
- Pemanfaatan bioteknologi dalam menguraikan limbah.
d. Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Modern Berikut kelibahan dan
kekurangan bioteknologi modern:
a. Kelebihan Bioteknologi Modern
- Perbaikan sifat genetik dilakukan secara terarah
- Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik
- Bisa menghasilkan organisme dengan sifat baru yang tidak ada pada sifat
alaminya
- Dapat meningkatkan kualitas produk
b. Kekurangan Bioteknologi Modern
- Biaya produksi relatif lebih mahal
- Memerlukan teknologi canggih
- Harus memperhatikan pengaruh jangka panjang yang mungkin
ditimbulkan

6
e. Contoh Bioteknologi modern
a. Bayi Tabung
Bayi tabung adalah penerapan bioteknologi modern yang
menunjang banyak pasangan suami istri bersama dengan kasus kesuburan.
Pasangan yang tidak mampu beroleh keturunan dikarenakan adanya aspek
pembatas fisik mampu menerapkan tehnik ini sebagai solusi terbaik.
Teknik pembuahan yang dirintis oleh R.G Edwards dan P.C Steptoe
terhadap th. 1977 ini ditunaikan bersama dengan pengendalian ovulasi
wanita secara hormonal, pengambilan sel telur, dan pembuahan oleh
sperma dalam suatu tempat cair. Pembuahan yang berlangsung dalam
tehnik bayi tabung ditunaikan di luar tubuh wanita.
b. Kloning
Kloning adalah tehnik bioteknologi modern yang ditunaikan untuk
menghasilkan individu baru yang persis secara genetik. Melalui kloning,
kita mampu menghasilkan salinan berkas berasal dari DNA, gen, sel,
jaringan, atau organisme tertentu. Contoh penerapan tehnik ini seandainya
mampu kita temukan terhadap kloning domba dolly. Domba dolly
dihasilkan berasal dari transfer inti sel autosom (diploid) ke dalam ovum
(haploid) yang telah diambil alih inti telurnya.
2.4 Peranan Bioteknologi Bagi Perkembangan Sains dan Teknologi, serta Pada
Perubahan Lingkungan dan Masyarakat
Sejak awal masyarakat hanya terpaku pada masalah-masalah tersebut. Padahal
apa yang mereka telah lakukan sejak dulu itu sudah merupakan pemecahannya. Hanya
saja masyarakat tidak yakin sehingga apa yang dilakukannya itu tidak dilakukan
secara maksimal. Kegiatan itu adalah bioteknologi. Dimana Bioteknologi merupakan
penerapan prinsip ilmiah dan kegiatan pengolahan yang melibatkan penggunaan
mikroba dan senyawa yang dihasilkan mikroba tersebut, atau melibatkan sel yang
diperoleh dari tanaman dan hewan tanpa menyertakan aktivitas yang melibatkan
keseluruhan tanaman atau hewan tersebut, untuk menyediakan barang dan jasa bagi
kesejahteraan manusia (Brown et al. 1987). Definisi Bioteknologi tersebut begitu
ilmiah, namun bukan berarti Bioteknologi merupakan sesuatu hal yang baru,
walaupun telah mendapat perhatian yang jauh lebih besar selama beberapa tahun
terakhir ini. Semenjak manusia adapun kegiatan bioteknologi sudah muncul meskipun
masih sederhana karena pada saat manusia ada maka mikroorganisme juga sudah
muncul.
Bioteknologi ternyata sudah sejak lama berperan dalam pembangunan terutama
dalam mengatasi multikrisis di Indonesia. Jika kita kilas balik dari sejarah-sejarah di
masa lampau, Bioteknologi telah banyak menghasilkan sejumlah kemajuan,
meskipun dilakukan dengan cara yang masih sederhana namun sudah dapat
menghasilkan berbagai output atau produk yang bernilai guna tinggi terutama untuk
kesejahteraan mereka sendiri. Sebut saja, munculnya industri antibiotika yang
menggunakan basis mikroba telah menyelamatkan jutaan kehidupan. Dan memang
benar, manusia telah melakukan penggunaan mikroorganisme atau senyawa dari
mikroba tersebut selama ribuan tahun, dari minuman yang beralkohol, anggur

7
mungkin merupakan produk bioteknologi tertua kemudian disusul oleh bir dan roti.
Produk penting lain yang berasal dari bioteknologi tradisional adalah berupa khamir
roti, keju, yoghurt, susu masam, kecap, dan sebagainya (Suharto 1995) Indonesia
sebagai negara berkembang turut memanfaatkan dan mengembangkan bioteknologi.
Beberapa peranan Bioteknologi dalam pembangunan Negara Indonesia diantaranya,
sumbangan bioteknologi kepada pabrik pangan untuk menyediakan cara yang lebih
sempurna dan lebih canggih dalam pemanfaatan mikroorganisme, dengan
menerapkan teknologi DNA rekombinan dan mengembangkan lebih lanjut teknologi
fermentasi. Namun semuanya itu belum dilaksanakan secara optimal dan hanya
segelintir orang serta perusahaan yang menerapkannya. Hal ini diduga disebabkan
oleh adanya keterbatasan informasi tentang cara dan manfaat Bioteknologi.
1. Bioteknologi untuk Meningkatkan Fungsi Tanaman, dalam Krisis Pertanian
Pertanian adalah mata pencaharian sebagian besar penduduk di Indonesia.
Sejak ribuan tahun yang lalu, untuk memenuhi kebutuhan akan pangan, sandang,
obatobatan, perumahan, dan kebutuhankebutuhan lainnya, manusia telah bekerja
di lapangan pertanian. Upaya peningkatan hasil pertanian tidak pernah berhenti
sepanjang masa. Untuk masalah pertanian, sebenarnya produktivitas tanaman
yang tinggi sangat dibutuhkan oleh negara berkembang yang berpenduduk banyak
dengan tingkat pertambahan penduduknya yang tinggi, dalam memenuhi
kebutuhan pangan (Herman 2003).
Keberadaan Bioteknologi mempunyai potensi yang besar dalam perannya
meningkatkan produksi tanaman budidaya, peternakan, dan pengolahan secara
biologi. Bioteknologi menyediakan bagi para pakar pendekatan-pendekatan baru
untuk mengembangkan varietas-varietas barutanaman dengan produksi yang
lebih tinggi dan lebih bergizi, lebih tahan terhadap penyakit dan keadaan yang
merugikan, atau mengurangi kebutuhan pupuk dan bahanbahan agrokimia lain
yang mahal. Di bidang peternakan potensinya yang paling besar terletak pada
bidang produksi senyawa yang dapat mempercepat pertumbuhan hewan ternak
dan penyediaan vaksin untuk mengendalikan penyakit pada hewan ternak dan
unggas, seperti yang hangat terjadi akhir-akhir ini penyakit mulut dan kuku,
antraks, flu burung dan sebagainya baik yang sedang diproduksi atau yang akan
diproduksi vaksinnya. Pengolahan secara biologi yang menggunakan
mikroorganisme hidup atau senyawa yang dihasilkannya untuk menciptakan
produk yang bermanfaat, memberi kemungkinan untuk pembuatan produk dan
bahan pangan baru, pengolahan dan pemanfaatan limbah, serta penggunaan
sumber terbaru untuk bahan bakar. Bioteknologi juga dapat meningkatkan
kehutanan dan hasil hutan, tanaman serat, dan bahan pakan ternak
2. Bioteknologi dalam Mengatasi Kelangkaan BBM
Fenomena krisis energi saat ini marak diperbincangkan di masyarakat.
Bagaimana tidak, jika semua sumber energi yang menjadi bahan utama seluruh
aktivitas produksi itu sudah mengalami kelangkaan, apakah bisa manusia modern
yang sudah terlanjur dimanjakan dengan adanya kemudahan ini dapat bertahan
hidup? Hal ini patut kita renungkan, mengingat besarnya peranan sumber energy
dalam kehidupan manusia. Bahan bakar minyak (BBM) merupakan sumberdaya
alam yang tidak dapat diperbaharui lagi. Dewasa ini saja, hampir sebagian

8
wilayah Indonesia mengalami kelangkaan BBM dan minyak tanah sehingga
harganya turun naik. Padahal kedua energi tersebut sangat vital bagi kehidupan
manusia modern. Sedangkan hal itu tidak pernah diimbangi oleh jumlah
kendaraan yang beroperasi setiap hari. Belum lagi susahnya masyarakat
mendapatkan minyak tanah yang merupakan sumber energi untuk memasak.
Masyarakat rela antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan satu jirigen
minyak tanah demi memenuhi kebutuhan dapur mereka. Jika bicara alternatif
pengganti BBM, solusinya bisa dari proses Bioteknologi, dan disinilah
Bioteknologi akan berperan. Salah satu aplikasi dari Bioteknologi ialah bioenergi.
Terdapat dua bentuk bioenergi, yaitu ada yang tradisional dan ada yang modern.
Bioenergi yang sifatnya tradisional berupa kayu bakar yang masih sering kita
temui sedangkan untuk yang lebih modern diantaranya bioetanol, biogas, dan
biodiesel. Semuanya ini diharapkan dapat menghasilkan suatu energi alternatif
yang bersifat ramah lingkungan, dapat diperbaharui, serta mampu mengeliminasi
emisi gas buang dan efek rumah kaca . Indonesia memiliki banyak sumber daya
alam hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi dan juga
didukung oleh ketersediaan lahan yang mencukupi untuk membudidayakan
tanaman penghasil bioenergi. Maka sudah saatnya Indonesia mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan mengembangkan sumber
energi alternatif terbarukan. Pengembangan bioenergi sebagai sumber energi
alternatif di Indonesia dinilai sangat prospektif untuk dikembangkan.
3. Bioteknologi, Bagi Dunia Kesehatan
Infeksi yang menyebar ke seluruh dunia bagaikan bom yang sedang
meledak. Ketika kerusakan sosial dan lingkungan membuat sistem sanitasi yang
memburuk, ketika kesenjangan ekonomi membuat satu ‘pihak’ mengalami asupan
gizi yang kurang dan satu ‘pihak’ mengalami asupan gizi yang berlebihan serta
ketika pendidikan yang mahal mendidik masyarakat menjadi kurang sadar akan
pola hidupnya yang sehat. Semua ini memberikan pengaruh negatif terhadap
kesehatan manusia, kurangnya kekebalan seseorang ketika bersentuhan dengan
pembawa penyakit dan bahkan tidak menutup kemungkinan munculnya
penyakitpenyakit baru yang sering terjadi ini mungkin diakibatkan oleh beberapa
penyebab tadi. Infeksi yang telah lama pergi dari suatu populasi dapat segera
menyebar kembali. Hal inilah penting adanya suatu zat yang dapat membantu
menguatkan sistem kekebalan untuk menghancurkan penyakit tertentu yang
disebabkan agen atau patogen, sebelum patogen tersebut membuat penggandaan
yang dapat menimbulkan gejala suatu penyakit.
Seiring dengan waktu berjalan dan semakin pelik permasalahan ternyata
teknologi pun semakin berkembang dan akan terus berkembang dalam
memuaskan dan membuat kenyamanan bagi manusia. Hal ini senada dengan
semakin banyaknya penyakitpenyakit asing yang sulit terdeteksi penyebabnya
namun diimbangi dengan kecepatan kemajuan ilmu di bidang Bioteknologi.
Revolusi di bidang Bioteknologi memang sudah maju selangkah lagi. Banyak
peran Bioteknologi pada umumnya dan pengembangan baru teknik rekayasa
genetik yang diterapkan di bidang kesehatan dan produksi obat-obatan untuk
kesehatan masyarakat. Aplikasi Bioteknologi di bidang medis mengalami

9
kemajuan yang mengagumkan dan berkembang dengan kecepatan yang
mengagumkan pula. Berbagai aspek Bioteknologi telah dijadikan landasan untuk
memerangi penyakit, terutama dalam usaha menemukan jenisjenis mikroba baru
yang ada di alam atau diciptakan melalui rekayasa genetik, yang dapat digunakan
untuk memproduksi berbagai obat, hormon, enzim, dan pembuatan vaksin.
Beberapa tahun yang lalu, banyak teknik yang dilakukan sekarang ini hanya
merupakan angan-angan ilmiah, dan banyak lagi yang akan menjadi kenyataan
hanya dalam waktu beberapa tahun mendatang. Sekarang telah diketahui bahwa
banyak penyakit umum yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan cendawan, serta
penyakit yang dapat menular dari seorang ke orang lain dengan cara langsung
maupun tidak langsung.
Dengan datangnya Bioteknologi, hubungan manusia dengan mikroba
memasuki fase baru, beberapa mikroba telah dimanfaatkan secara positif dalam
dunia pengobatan, terutama dalam produksi antibiotika. Jadi, banyak
permasalahanpermasalahan yang sebenarnya telah terjadi sebelum lahirnya
Bioteknologi secara pasti. Dengan teknologi ini rasanya tidak berlebihan jika ada
harapan pengobatan yang lebih efektif akan bisa diwujudkan. Sepertihalnya
vaksin, berkat vaksin penyakit cacar kini telah menjadi sejarah. Vaksin-vaksin
yang telah ditemukan dan sedang dilakukan saat ini berguna untuk melindungi
manusia terhadap penyakitpenyakit yang disebabkan oleh virus seperti polio,
hepatitis, influenza, dan sebagainya (Roberts et al. 1995). Kelak, orang tua tak
perlu lagi repot membujuk anak untuk diimunisasi. Mereka juga tak harus antri
dan membayar mahal dokter. Vaksinasi bisa dilakukan semudah kita memberi
makanan kegemaran anak. Dalam mendeteksi kehadiran organisme asing dalam
suatu vaksin, sistem kekebalan bersikap seolaholah tubuh berada dalam serangan
lawan yang sangat potensial. Hal itu menyebabkan virus menekan dan
menghancurkan penyusup yang ditargetkan pada antigen tertentu (protein yang
dikenal sebagai makhluk asing). Beberapa vaksin menyediakan penjagaan seumur
hidup, seperti kolera dan tetanus, sementara yang lain harus secara periodik
dimasukkan ke dalam tubuh.
2.5 Hakikat Biotik
Perkembangan ilmu biologi telah banyak menyumbang dalam kehidupan manusia
dalam berbagai bidang. Biologi memiliki peran yang penting dalam berbagai aspek
kehidupan seperti bidang kedokteran, pertanian, peternakan, budi daya ikan, budi
daya pangan, dan lain sebagainya. Manfaat biologi dalam Bidang kedokteran,
contohnya teknik bayi tabung, keluarga berencana, pencangkokan organ tubuh, bedah
plastik, dan terapi gen. Pada bidang peternakan, contohnya inseminasi buatan, kloning
untuk hewan, ayam petelur tanpa dibuahi pejantan, dan hewan ternak yang bermutu
unggul dalam memproduksi susu, daging, dan telur berkualitas tinggi. Pada bidang
pengelolaan lingkungan hidup, contohnya pengolahan limbah dengan menggunakan
mikroorganisme, menguraikan tumpahan minyak di laut dan plastik dengan bakteri
dan lain sebagainya.
Penerapan ilmu sains khususnya biologi tentu tidak hanya memiliki manfaat saja
tetapi juga menimbulkan masalah bagi kehidupan manusia pada berbagai aspek.

10
Misalnya, pada teknik bayi tabung dalam bidang kedokteran, selain memberikan
manfaat yang sangat besar juga memberikan masalah pada aspek sosial dan fisiologis.
Proses bayi tabung yang dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah fertilisasi-in-
vitro yang berarti pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam tabung petri dan
inseminasi buatan pada manusia sebagai suatu teknologi reproduksi berupa teknik
menempatkan sperma di dalam vagina wanita. Program pelayanan ini awalnya
bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang tidak mungkin memiliki
keturunan secara alamiah disebabkan kerusakan pada tuba faloppi yang permanen.
Akan tetapi seiring perkembangannya, mulai timbul persoalan dimana semula
program ini dapat diterima oleh semua pihak karena tujuannya yang baik menjadi
pertentangan khususnya bagi kasus bayi tabung yang berasal dari sperma pendonor
yang bukan berasal dari sperma suami yang sah secara hukum dan agama.
Permasalahan yang timbul diantaranya status keperdataan dari bayi yang dilahirkan
melalui proses inseminasi buatan, hubungan perdata bayi tersebut dengan surogate
mothernya dan orang tua biologisnya serta permasalahan hak warisan.
Keberhasilan dalam eksperimen transgenik tersebut telah membuat sebagian
pakar menjadi arogan bahkan berkata we play God yang maksudnya kita bermain
(sebagai) Tuhan. Keberhasilan eksperimen di atas, juga telah memberi keberanian
berlebih kepada para pakar bioteknologi untuk melakukan eksperimen transgenik
yang lebih ambisius lagi dan rencana-rencana eksperimen pada penyempurnaan gen
manusia, atau memindahkan gen manusia ke makhluk lain.
Jika penelitian bioteknologi modern telah berani bereksperimen dengan gen
manusia tanpa tujuan yang dapat diterima moral dan agama, maka dinilai perlu
diterapkannya rambu-rambu aturan main bagi riset di bidang biologi modern ini.
Rambu-rambu atau pun aturan dalam mengontrol berbagai perkembangan riset
biologi modern dan mencegah kerusakan tatanan kemanusiaan. Aturan dan rambu-
rambu tersebut lebih lanjut dikenal dengan istilah bioetik. Menurut Aksoy bioetik
ialah ilmu pengetahuan yang menawarkan pemecahan masalah bagi konflik moral
yang timbul dalam tindakan, praktek kedokteran dan ilmu hayati (Muchtadi, 2007).
Bioetika sendiri berasal dari kata “Bios” yang berarti hidup atau segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan, dan kata “ethicos” yang berhubungan dengan etika
moral. Munculnya konsep ini pada awalnya dilatarbelakangi oleh adanya masalah-
masalah yang timbul dari kecerobohan manusia seperti polusi lingkungan yang
berkembang pesat, sehingga menyebabkan lingkungan bumi beserta sistem
ekologinya berada dalam bahaya. Pada saat itu bioetika merupakan ilmu untuk
mempertahankan hidup dalam mengatasi kepunahan lingkungan dan mengatasi
kepunahan manusia. Dalam perkembangannya bioetika cenderung mengarah pada
penanganan isu-isu tentang nilai-nilai dan etika yang timbul karena perkembangan
ilmu dan teknologi yang cepat.
Bioetik merupakan istilah yang relatif baru dan terbentuk dari dua kata Yunani
(bios = hidup dan “ethos” = adat istiadat atau moral), yang secara harfiah berarti etika
hidup (Wikipedia.com). Bioetika dapat digambarkan sebagai ilmu pengetahuan untuk
mempertahankan hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologi untuk
memperbaiki kualitas hidup. Dalam arti yang lebih luas, bioetik adalah penerapan

11
etika dalam ilmu-ilmu biologi, obat, pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang
terkait.
Sebagai sebuah etika rasional, bioetika bertitik tolak dari analisis tentang data-
data ilmiah, biologi, dan medis. Terkadang, istilah bioetik juga digunakan untuk
mengganti istilah etika medis, yang mencakup masalah etis tentang ilmu- ilmu
biologis seperti penyelidikan tentang hewan, serta usaha-usaha manipulasi spesies-
spesies bentukan genetik non manusiawi.
Bidang cakupan bioetika telah mencapai berbagai penelitian pada manusia, mulai
dari perdebatan tentang “batas-batas kehidupan”, misalnya aborsi, eutanasia,
pembedahan dengan alokasi sumber daya perawatan kesehatan terbatas (misalnya
donasi organ) benar-benar dapat menolak perawatan medis untuk alasan agama atau
budaya. Ahli bioetika sering berselisih paham di antara mereka sendiri atas batas yang
tepat dari disiplin mereka, serta memperdebatkan apakah evaluasi etis atas fakta-fakta
biologi dan kedokteran yang tersedia harus mempertimbangkan semua pertanyaan
yang melibatkan, atau hanya sebagian dari pertanyaan-pertanyaan ini. Beberapa ahli
bioetika cenderung mempersempit evaluasi etis hanya untuk moralitas perawatan
medis atau inovasi teknologi, dan waktu pengobatan manusia. Yang lainnya akan
memperluas lingkup evaluasi etis untuk memasukkan moralitas semua tindakan yang
mungkin bisa membantu atau membahayakan organisme yang mampu merasa takut.
Definisi bioetika telah diberikan oleh beberapa pihak, baik oleh individu ataupun
lembaga. Oxford University memberikan definisi bioetika sebagai The study of moral
and social implications of techniques resulting from advances in the biological
sciences. Sedangkan filosof Van Rasselar Potter memberikan definisi bioetika sebagai
A new discipline which combines biological knowledge with a knowledge of human
value systems, which would build a bridge between the sciences and the humanities,
help humanity to survive and sustain, and improve the civilized world (Mepham,
2005). Dalam definisi Potter ini, bioetika merupakan suatu disiplin keilmuan yang
baru, yang merupakan kombinasi antara pengetahuan hayati (biologi) dengan
pengetahuan sistem nilai manusia.
Bioetika di Indonesia bertujuan untuk memberikan pedoman umum etika bagi
pengelola dan pengguna sumber daya hayati dalam rangka menjaga keanekaragaman
dan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pengambilan keputusan dalam meneliti,
mengembangkan, dan memanfaatkan sumber daya hayati harus/wajib menghindari
konflik moral dan seluas-luasnya digunakan untuk kepentingan manusia, komunitas
tertentu, dan masyarakat luas, serta lingkungan hidupnya, dilakukan oleh individu,
kelompok profesi, dan institusi publik atau swasta. Pemanfaatan sumber daya hayati
tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap harkat manusia, perlindungan, dan
penghargaan hakhak asasi manusia, serta lingkungan hidup. Penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya hayati harus memberikan keuntungan
maksimal bagi kepentingan manusia dan makhluk hidup lainnya, serta meminimalkan
kerugian yang mungkin terjadi (Muchtadi, 2007).
2.6 Peranan Biotik dalam Perkembangan Bioteknologi Modern
Pemahaman tentang bioetik sudah harus menjadi kewajiban para ilmuan dengan
semakin cepatnya perkembangan teknologi modern terutama yang bergerak dibidang

12
bioteknologi. Bioetik dapat dipandang sebagai suatu etika atau pedoman seorang
ilmuwan atau seorang ahli bioteknologi. Bioetik dapat dideskripsikan sebagai cara
pandang manusia terhadap kehidupan berkaitan dengan moral dalam berinteraksi dan
pertanggungjawabannya dengan mahluk hidup dalam kehidupannya.
1. Peranan bioetik dalam perkembangan rekayasa genetik
Penerapan bioetik sangat penting utamanya dalam teknologi rekayasa
genetika dalam hal ini teknologi transfer gen mt DNA dan editing gen untuk
menciptakan intelegensi buatan. Hal semacam ini sering menimbulkan dilema etik
karena disatu sisi pengembangannya dilakukan untuk kesejahteraan manusia,
namun di sisi lain juga berbenturan dengan hak asasi objek yang dijadikan
penelitian. Menurut Rich (2015) dalam dilema etik seseorang harus dapat memilih
apakah sesuatu itu benar secara etika atau merupakan kebenaran itu sendiri atau
sesuatu yang benar dengan sesuatu yang tepat. Oleh karena itu diperlukan
pemikiran yang kritis dalam menentukan keputusan yang akan diambil.
Contohnya pada penggunaan teknologi transfer gen mtDNA adalah sesuatu yang
benar dilakukan dalam mengatasi penyakit yang disebabkan mutasi mitokondria
namun apakah penggunaan teknologi tersebut telah tepat untuk digunakan masih
menyimpan tanda tanya. Dalam menyikapi dilema etik dan isu-isu moral dan
etika, peran bioetik menjadi sangat penting utamanya dalam teknologi rekayasa
manusia yang berhubungan dengan ‘germ line’. Bioetik akan berperan dalam
membatasi hal-hal yang bisa, hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dalam hal ini
kaitannya dengan menjaga hak asasi individu tersebut sebagai seorang manusia.
Dimana bioetik memegang peranan dalam meregulasi hal-hal terkait isu moral
dan etik sehingga pengembangan teknologi rekayasa genetika ini tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika yang ada dimasyarakat dan
menjaga agar manusia tetap pada koridornya dan tidak melampaui batas.
2. Peranan bioetik dalam pemanfaatan hewan coba (Animal Research) di
Laboratorium
Peneliti dalam melaksanakan penelitian dengan memanfaatkan hewan
coba (animal research) di laboratorium, wajib menghormati dan memperlakukan
hewan coba sesuai dengan aturan prinsip dasar etik pelaksanaan penelitian
menggunakan hewan percobaan baik secara peraturan national maupun
international. Prinsip dasar etik pelaksanaan penelitian menggunakan hewan
percobaan dapat meningkatkan tingkat kemampuan penilaian moral terhadap
hewan coba, juga akan menimbulkan kesadaran moral, yang diharapkan akan
membekali kemampuan reflektifanalitik peneliti. Keunikan prinsip dasar bioetik
terhadap hewan coba dapat dipergunakan untuk menguraikan lebih tajam standar-
standar dan membenarkan aturan-aturan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan
penelitian. Pemanfaatan hewan sebagai objek penelitian dalam ranah ilmiah yang
awalnya dilakukan dengan alasan untuk upaya perkembangan ilmu, kemudian
banyak dilakukan untuk alasan kesejahteraan hidup manusia. Hal ini
menunjukkan bahwa, dalam perkembangannya objektivitas ilmu bidang biologi
dan medis dalam penggunaan hewan coba, tidak dapat menjauhkan diri dari
sistem yang dibuat oleh manusia atau pengaruh faktor nilai disekitar ilmu (value
about science).

13
3. Peranan bioetik dalam pemanfaatan tanaman Trangenik
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan penelitian penelitian di
bidang tanaman akan ditunjukkan dengan berhasilnya pengembangan produk
teknologi dibidang pertanian, khususnya tanaman. Perkembangan ilmu
pengetahuan yang pesat menjadikan kajian biologi mengalami perubahan yang
signifikan, tidak lagi terbatas pada tingkat organisme atau sel, melainkan lebih
dalam lagi ke tingkat molekuler. Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah
direkayasa bentuk maupun kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA
binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuan tertentu. Organisme transgenik
adalah organisme yang mendapatkan pindahan gen dari organisme lain. Gen yang
ditransfer dapat berasal dari jenis (spesies) lain seperti bakteri, virus, hewan, atau
tanaman lain. Secara ontologi tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa
genetika melalui transformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman
yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul
yang lebih baik dari tanaman sebelumnya. Secara epistemologi, proses pembuatan
tanaman transgenik sebelum dilepas ke masyarakat telah melalui hasil penelitian
yang panjang, studi kelayakan dan uji lapangan dengan pengawasan yang ketat,
termasuk melalui analisis dampak lingkungan untuk jangka pendek dan jangka
panjang. Secara aksiologi: berdasarkan pendapat kelompok masyarakat yang pro
dan kontra tanaman transgenik memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan
pangan penduduk, tetapi manfaat tersebut belum teruji, apakah lebih besar
manfaatnya atau kerugiannya.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat di simpulkan Bioteknologi adalah penerapan prinsip-
prinsip teknologi dan rekayasa pada organisme biotik untuk menghasilkan
produk dan layanan. Bioteknologi dinyatakan sebagai interdisipliner yang melibatkan
berbagai disiplin ilmu antara lain seperti; biologi kimia, biokimia, biologi molekuler,
genetika, imunologi, dan mikrobiologi. bioteknologi dibagi menjadi 2 yaitu
bioteknologi konvensional adalah adalah bioteknologi yang memanfaatkan makhluk
hidup atau mikroorganisme secara langsung, dan umumnya secara utuh untuk
menghasilkan atau memodifikasi produk dengan cara, prinsip, dan teknologi tertentu
sedangkan bioteknologi modern Bioteknologi modern adalah aplikasi bioteknologi
yang melibatkan rekayasa genetika ataupun teknologi yang lebih canggih untuk
menghasilkan produk yang diinginkan. Sedangkan biotik adalah salah satu komponen
dari ekosistem yang berupa makhluk hidup yang ada di bumi, singkatnya adalah
benda hidup. Bioetik dapat dipandang sebagai suatu etika atau pedoman seorang
ilmuwan atau seorang ahli bioteknologi. Bioetik dapat dideskripsikan sebagai cara
pandang manusia terhadap kehidupan berkaitan dengan moral dalam berinteraksi dan
pertanggungjawabannya dengan mahluk hidup dalam kehidupannya.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat
bagi banyak orang.

15
DAFTAR PUSTAKA
Agustiana, I G.A T, dan I Nyoman Tika. 2013. Konsep Dasar IPA, Aspek Fisika Dan
Kimia, dilengkapi dengan Model pembelajaran Proyek dan Kearifan Lokal,
Yogyakarta: Ombak.

Lecturio. 2020. (online at) https://www.lecturio.com/magazine/recombinant-dna-and-


gene-amplification [accessed 20 June 2022]

Genecraft Labs. 2020. (online at) https://genecraftlabs.com/id/prinsip-kerja-pcr-serta-


penjelasannya [accessed 20 June 2022]

Admin. 2021. (online at) https://fst.unisayogya.ac.id/biologi-mengenal-bioteknologi-


tradisional-dan-modern [accessed 20 June 2022]

Adrianto, Hebert, Dkk. 2021. Bioteknologi. Widina Media Utama. [accessed 20 June]

Surmaningtyas, Holy, KN. 2020. (online at)


https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/02/193100523/penemuan-yang-
mengubah-dunia–teknologi-pcr-temuan-mullis-untuk-hadapi?page=all
[accessed 20 June 2022]

Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta:
Erlangga.

O’Mathúna, D. P. 2007. Bioethics and biotechnology. Cytotechnology, 53(1-3),


113–119. doi:10.1007/s10616-007-9053-8

16

Anda mungkin juga menyukai