Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN
“PENGENALAN ALAT BIOTEKNOLOGI MOLEKULER”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pemuliaan Tanaman

Disusun oleh :
Anisa Fitriani 4442180050
Dinda Deviyanti 4442180051
Yuni Lestari 4442180054
Najla Kamila A. 4442180057
Anisa Tiara W. 4442180058
Dian Pemata S. 4442180112
Kelas : VB
Kelompok : 1 (Satu)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan laporan tentang
“Pengenalan Alat Bioteknologi Molekuler”.
Adapun penulisan laporan ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa
tugas mata kuliah Pemuliaan tanaman. Pada laporan ini akan dibahas mengenai
Didalam pengerjaan laporan ini telah melibatkan banyak pihak yang telah
membantu dalam banyak hal. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.

Jakarta, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................ .................. ............. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 2
2.1 Bioteknologi ........................................................................................ 2
2.2 Mikroskop .......................................................................................... 4
2.3 Jenis – jenis Mikroskop ...................................................................... 5
2.4 Mikroskop Monokuler ........................................................................ 6
BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................. 7
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................... 7
3.3 Cara Kerja .......................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 8
4.1 Hasil ................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 8
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 11
5.1 Simpulan ............................................................................................. 11
5.2 Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat Molekuler .................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemuliaan tanaman merupakan suatu metode eksploitasi potensi
genetik tanaman untuk mendapatkan kultivar atau varietas unggul baru yang
berdaya hasil dan berkualitas tinggi pada kondisi lingkungan tertentu
(Guzhov 1989). Sejak diterapkannya revolusi hijau, pemulia tanaman
semakin gencar menciptakan keragaman genetik. Hingga saat ini, pemulia
telah berhasil memperbaiki tanaman baik dari sifat kualitatif yang
mempengaruhi tampilan serta daya tahannya maupun dari sifat kuantitatif
yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium yang
memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur
mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop
yang tersedia memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa
kali hingga ribuan kali. Mikroskop memiliki prinsip kerja yakni dengan
memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif.
Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan
diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan
bayangan yang tegak, nyata dan di perbesar oleh mata pengamat (Andriani,
2016).
Penting bagi mahasiswa agroekoteknologi yang nantinya akan
mempelajari bioteknologi molekuler untuk mengetahui dan memahami
bentuk-bentuk dan fungsi dari tiap-tiap alat yang akan digunakan, salah
satunya adalah mikroskop monokuler. Oleh karena itu untuk mengetahui
alat dan bahan laboratorium maka dilakukanlah praktikum ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah Mahasiswa mampu
mengidentifikasi tentang organ perkembangbiakan gulma serta alat bantu
penyebarannya.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bioteknologi
Bioteknologi adalah bidang penerapan biosains dan teknologi yang
menyangkut penerapan praktis organisme hidup atau komponen
subsellulernya pada industri jasa dan manufaktur serta pengelolaan
lingkungan. Atau dapat pula di definisikan sebagai teknologi yang
menggunakan sistem hayati (prosesproses biologi) untuk mendapatkan
barang dan jasa yang berguna bagi kesejahteraan manusia. Bioteknologi
memanfaatkan: bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau sel hewan
yang dibiakkan sebagai konstituen berbagai proses industri. Pada umumnya
bioteknologi dibedakan menjadi bioteknologi tradisional dan modern.
Bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikrobia
(organisme) untuk memodifikasi bahan dan dan lingkungan untuk
memperoleh produk optimal. Misalnya pembuatan tempe, tape, roti,
pengomposan sampah. Sedangkan bioteknologi modern dilakukan melalui
pemanfaatan ketrampilan manusia dalam melakukan manipulasi makhluk
hidup agar dapat digunakan untuk menghasilkan produk sesuai yang
diinginkan manusia. Misalnya melalui teknik rekayasa genetik. Rekayasa
genetik merupakan teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi
gen baru yang diinginkan atau kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan
sebagai manipulasi organisme (Sutarno, 2016).
Bioteknologi modern berkembang pesat setelah genetika molekuler
berkembang dengan baik. Dimulai dengan pemahaman tentang struktur
DNA pada tahun 1960an dan hingga berkembangnya berbagai teknik
molekuler telah menjadikan pemahaman tentang gen menjadi semakin baik.
Gen atau yang sering dikenal dengan istilah DNA, merupakan materi
genetik yang bertanggung jawab terhadap semua sifat yang dimiliki oleh
makhluk hidup (Sutarno, 2014).
Prinsip-prisip bioteknologi telah digunakan untuk membuat dan
memodifikasi tanaman, hewan, dan produk makanan. Bioteknologi yang

2
menggunakan teknologi yang masih sederhana ini disebut bioteknologi
konvensional atau tradisional. Penerapan bioteknologi konvensional ini
sering diterapkan dalam pembuatan produk-produk makanan. Seiring
dengan perkembangan dan penemuan dibidang molekuler maka teknologi
yang digunakan dalam bioteknologi pada saat ini semakin canggih.
Bioteknologi yang menggunakan teknologi canggih ini disebut bioteknologi
modern (Peter, 1997 : 25).
Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang
kehidupan organisma, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi,
distribusi dan taksonomi. Dewasa ini perkembangan biologi sangat pesat
dan saling berkaitan dengan ilmu pengetahuan lain seperti kimia, fisika dan
matematika. Perkembangan biologi menghasilkan percabangan ilmu baru
seperti biokimia dan biologi molekul yang menjadi motor laju
perkembangan biologi. Biologi molekul merupakan cabang biologi yang
membahas tentang aktifitas biologi yang berbasis pada tingkatan molekul.
Biologi molekul berhubungan sangat erat dengan biokimia, genetika, fisika
dan matematika. Biologi molekul memfokuskan dalam interaksi sel
termasuk interaksi antara molekul DNA, RNA dan protein serta regulasi
interaksinya. Adanya penemuan struktur dan fungsi materi genetik
DNA yang mengatur proses biokimiawi sel dan pesatnya perkembangan
penelitian teknik biologi melekul, telah menghasilkan teknologi baru dalam
bentuk multidisiplin bioteknologi. Bioteknologi tidak saja diartikan sebagai
suatu teknik eksploitasi potensi biomikiawi organisma, tetapi merupakan
suatu tehnik memilih dan mengembangkan sifat genetis unggul
suatu organisma. Pengembangan bioteknologi ini baik dalam bidang biologi
kedokteran, hewan, mikroba maupun tanaman telah dirasakan manfaatnya
bagi kehidupan manusia. Bahkan terintegrasi dengan bidang dasar fisika dan
matematika, mampu mengembangkan bidang kajian bioteknologi molekul
yang dapat digunakan untuk mempelajari proses biologi secara tepat dan
menghasilkan produk baru yang lebih bermanfaat. Aplikasi bioteknologi
molekul ini berhasil mengembangkan obat-obatan, vaksin, terapi, diagnosa

3
penyakit serta aplikasi bidang pertanian dalam konsep molecular
farming dan bidang industri (Sugiharto, 2015).

2.2 Mikroskop
Mikroskop alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda
yang berukuran kecil atau struktur dari material. Model mikroskop yang
bermacam-macam menjadikan cara penggunaan yang berbeda sehingga
perlu adanya ulasan tentang alat ini (Respati,2008).
Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar
daripada wujud sebenarnya. Hal ini disebut pembesaran. Mikroskop juga
dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak nampak oleh
mata telanjang. Hal ini disebut penguraian (Goldster, 2004).
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia
berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel
menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan
peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an (Campbell dkk, 2008).
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal
dari kata micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran
sangat kecil. Mikroskop zaman dulu sangat sedarhana karena hanya
memiliki satu lensa, berbeda dengan mikroskop yang banyak digunakan
sekarang yang tergolong mikroskop majemuk yang terdiri atas dua lensa
atau lebih (Widyatmoko,2008).
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap
mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati
jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur
reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat
mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan
Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan
mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut
dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (Kusnadi, 2003).

4
Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik penggunaan
mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja) atau
daya urai. Perbesaran (magnification) adalah perbandingan ukuran citra
objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra;
yaitu jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa
dibedakan sebagai dua titik. Parameter terpenting ketiga adalah kontras yang
mempertajam perbedaan dalam bagian-bagian dari sampel (Campbell dkk,
2008).

2.3 Jenis- jenis Mikroskop


Berdasarkan atas sumber cahayanya, mikroskop terbagi atas mikroskop
cahaya/optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik/cahaya merupakan
mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau
lampu sebagai sumber penyinaran. Dalam mikroskop cahaya, (light
microscope, LM ), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan
kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan)
cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika
diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar
video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali
dari ukuran asli spesimen. Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu, mikroskop
biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda tipis transparan. Mikroskop biologi ini umumnya
memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran
sebagai berikut:
1. Objektif 4x dengan okuler 10x , pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x , pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x , pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x , pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000 disebut
mikroskop emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan
cara memakainya dengan khusus pula. Mikroskop stereo digunakan untuk
pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak.

5
Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam
atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga
diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata.
Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif
1 atau 2 dengan okuler 10 atau 15 (Campbell dkk, 2008).
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi
(trasmission electron microscope,TEM) dan mikroskop elektron payar
(scanning electron microscope, SEM). Mikroskop elektron payar (scanning
electron microscope, SEM) khususnya berguna untuk penelitian terperinci
mengenai permukaan specimen. Berkas electron memindai permukaan
sampel, yang biasanya dilapisi selapis tipis emas. Mikroskop elektron
transmisi(trasmission electron microscope, TEM) digunakan untuk
mempelajari ultrastruktur internal sel. TEM mengarahkan berkas electron
melalui irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop
cahaya meneruskan cahaya melalui objek (slide) (Campbell dkk, 2008).

2.4 Mikroskop Monokuler


Mikroskop Monokuler adalah mikroskop cahaya yang hanya dilengkapi
dengan satu jenis lensa okuler. Adapun fungsi dari mikroskop monokuler
adalah untuk mengamati secara lebih terperinci struktur di dalam sel.
Adapun sumber cahaya yang digunakan adalah lampu. Dan penggunaan
mikroskop monokuler terbilang sangat mudah dibandingkan mikroskop
binokuler (Louk dkk, 2017).

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat Bioteknologi
Molukuler” ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Desember 2020 pada
pukul 09.10 s/d 10.50 WIB. Bertempat di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Serang Banten.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu, laptop,
alat tulis, dan jurnal mengenai alat mikroskop monocular.
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini, sebagai berikut:
1. Didiskusikan alat yang ingin diamati.
2. Dicari jurnal acuan untuk referensi pengamatan alat bioteknologi
molekuler yang telah didiskusikan.
3. Dianalisis jurnal tersebut dengan seksama mengenai fungsi dan prinsip
kerja alat.
4. Dibuat dalam bentuk laporan hasil diskusi kelompok.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Alat Molekuler
No. Alat Ciri Fungsi
1. Hanya Untuk mengamati
mempunyai satu mikroorganisme
lensa okuler. atau benda kecil
seperti sel.

Mikroskop Monokuler

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan tentang bioteknologi
molekuler dan juga alat-alat yang biasa digunakan dalam kegiatan
bioteknologi. Arti dari bioteknologi yaitu cabang ilmu yang mempelajari
tentang pemanfaatan dan penerapan antara sistem biologis dan organisme
dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk. Bioteknologi
digunakan dalam beberapa bidang, seperti bidang kesehatan dan juga bidang
pertanian. Sedangkan molekuler adalah ilmu yang berkaitan dengan molekul.
Molekul adalah bagian terkecil dari senyawa yang masih bisa dilihat sifat-
sifat nya. Sehingga bioteknologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari
tentang pemanfaatan dan penerapan bagian terkecil senyawa dari suatu
organisme, seperti DNA, RNA, sintesis protein serta molekul. Bioteknologi
molekuler biasanya dilakukan dalam kultur jaringan ataupun rekaya genetika.
Menurut Sutarno (2016), Bioteknologi adalah bidang penerapan
biosains dan teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme hidup
atau komponen subsellulernya pada industri jasa dan manufaktur serta
pengelolaan lingkungan. Atau dapat pula di definisikan sebagai teknologi

8
yang menggunakan sistem hayati (prosesproses biologi) untuk mendapatkan
barang dan jasa yang berguna bagi kesejahteraan manusia. Bioteknologi
memanfaatkan: bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau sel hewan
yang dibiakkan sebagai konstituen berbagai proses industri. Pada umumnya
bioteknologi dibedakan menjadi bioteknologi tradisional dan modern.
Bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikrobia
(organisme) untuk memodifikasi bahan dan dan lingkungan untuk
memperoleh produk optimal. Misalnya pembuatan tempe, tape, roti,
pengomposan sampah. Sedangkan bioteknologi modern dilakukan melalui
pemanfaatan ketrampilan manusia dalam melakukan manipulasi makhluk
hidup agar dapat digunakan untuk menghasilkan produk sesuai yang
diinginkan manusia. Misalnya melalui teknik rekayasa genetik. Rekayasa
genetik merupakan teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi
gen baru yang diinginkan atau kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan
sebagai manipulasi organisme.
Alat-alat yang digunakan dalam bioteknologi molekuler ada banyak dan
memiliki ciri serta fungsi yang berbeda. Contoh alat-alat bioteknologi
molekuler yaitu chlorophyll meter, TPS-2 Portable Photosynthesis System,
Portable leaf area meter, Refraktometer, spektrofotometer, PCR, cawan
petri, mikroskop dan masih banyak lagi. Pengenalan alat sangat penting
dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan penggunaan pada saat
pengamatan.
Pada praktikum kali ini, kelompok kami mengamati salah satu alat
bioteknologi molekuler yaitu mikroskop monokuler. Mikroskop merupakan
alat yang digunakan untuk melihat benda yang ukurannya kecil atau
mikroorganisme. Hal ini sesuai dengan Respati (2008), yang menyatakan
bahwa Mikroskop alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda
yang berukuran kecil atau struktur dari material. Model mikroskop yang
bermacam-macam menjadikan cara penggunaan yang berbeda sehingga
perlu adanya ulasan tentang alat ini.
Sampai saat ini, ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop monokuler
dan mikroskop binokuler. Bagian-bagian dari kedua mikroskop tersebut

9
hampir sama dan juga memiliki fungsi yang sama. Tetapi ada perbedaan
yang mencolok dari kedua jenis mikroskop tersebut yaitu jumlah lensa
okulernya. Pada mikroskop monokuler hanya terdapat satu lensa okuler,
sedangkan pada mikroskop binokuler terdapat dua lensa okuler. Hal ini
diperkuat oleh Louk dkk (2017), yang menjelaskan bahwa Mikroskop
Monokuler adalah mikroskop cahaya yang hanya dilengkapi dengan satu
jenis lensa okuler. Adapun fungsi dari mikroskop monokuler adalah untuk
mengamati secara lebih terperinci struktur di dalam sel. Adapun sumber
cahaya yang digunakan adalah lampu. Dan penggunaan mikroskop
monokuler terbilang sangat mudah dibandingkan mikroskop binokuler.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkna praktikum yang telat dilakukan dapat diketahui
bioteknologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan
dan penerapan bagian terkecil senyawa dari suatu organisme, seperti DNA,
RNA, sintesis protein serta molekul. Bioteknologi molekuler biasanya
dilakukan dalam kultur jaringan ataupun rekaya genetika. Alat-alat yang
digunakan dalam bioteknologi molekuler ada banyak dan memiliki ciri serta
fungsi yang berbeda, maka dari itu perlu dilakukannya pengenalan alat agar
tidak terjadi kesalahan penggunaan alat bioteknologi molekuler. Salah satu
alat bioteknologi molekuler yaitu mikroskop monokuler. Mikroskop
monokuler adalah mikroskop yang hanya memiliki satu lensa okuler yang
berfungsi untuk mengamati mikroorganisme atau benda yang kecil seperti
sel.

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum praktikan melakukan praktikum secara mandiri
dilakukan pertemuan yang berisi penjelasan materi yang akan di pratikan
dari asisten laboratorium kepada para praktikan, agar semua praktikan
mengerti dan memahami.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-alat Laboratorium Mikrobiologi untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Kebersihan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi Vol 1(1): 1-7
Goldster, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi II. Jakarta: PT.
Ikrar Mandiri Abadi
Guzhov, Y. 1989. Genetics and plant breeding for agriculture. Moscow : Mir
Publisher.
Kusnadi. 2003. Mikrobiologi. Bandung : Yudhistira
Louk, Andreas Ch. , G. B. Suparta, Hadi I. Sutaji. 2017. Pemutakhiran Mikroskop
Cahaya Monokuler Menjadi Mikroskop digital untuk Pembelajaran Siswa
SMA/Sederajat. Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya. Vol. 2(2):101-104
NA, Campbell. dkk. 2010. Biologi. Jakarta: Erlangga
Respati , S. M. B. 2008. Macam-macam Mikroskop dan Cara Penggunaan.
Momentum. Vol. 4(2): 42 – 44.
Sugiharto, Bambang. 2015. Dari Biologi Ke Bioteknologi Molekul: Pengetahuan,
pembelajaran dan pengembangan teknologinya. Seminar Nasional XII
Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015. Vol. 12(1):3-8
Sutarno. 2016. Rekayasa Genetik dan Perkembangan Bioteknologi di Bidang
Peternakan. Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742),
Vol 13(1) 2016: 23-27.
Widyatmoko, Arif. 2008. Laboratorium Biologi. Jakarta: PT Bengawan Ilmu.

12

Anda mungkin juga menyukai