Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

“Sejarah dan Perkembangan Bioteknologi”


Dosen Pengampu : Dr. Didimus Tanah Boleng, M. Kes

Disusun Oleh : Kelompok 2

Redno Masthuty Nina Andriana Anisa Novita Sherly Fransiska


1705015040 1705015044 1705015068 1705015072

Suci Indah Sari Magfirah Maulianti Evita Rosiani


1705015073 1805015002 1805015044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020
Kata Pengantar

Pertama tama penulis memanjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya. Penulis diberikan kesehatan dan kesempatan
sehinnga bisa meyelesaikan makalah “Bioteknologi” ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam makalah ini penulis menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar menjadikan makalah ini
lebih baik lagi. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Samarinda, 30 Agustus 2020

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusuan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Pengertian Bioteknologi ............................................................................................. 3
B. Sejarah Perkembangan Bioteknologi ........................................................................... 3
C. Tahap Perkembangan Bioteknologi ............................................................................. 10
D. Macam-macam Perkembangan Bioteknologi .............................................................. 13
E. Perkembangan Bioteknologi di Indonesia ................................................................... 15
F. Manfaat dan Dampak Perkembangan Bioteknologi ..................................................... 18
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 19
A. Kesimpulan................................................................................................................. 19
Daftar Rujukan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bioteknologi sudah dimulai ribuan tahun yang lalu, sebelum tahun 1985 orang-
orang telah menggunakan ragi untuk membuat oti dan anggur melalui proses
fermentasi. Setelah tahun 1985 orang telah melakukan pengembangan industri
fermentasi yaitu pembuatan etanol, butanol, asam cuka, asam laktat, dan asam organik
lainnya serta pengolahan air limbah dengan menggunakan mikroorganisme. Pada
tahun 1985 Roux ahli Biologi berhasil melakukan kultur jaringan sel (cell tissue
culture). Berdasarkan percobaan Roux ini, para ahli mulai memanipulasi sel tumbuhan
secara in vitro (Yuwono, 2019: 5)
Produk-produk bioteknologi tersebut selalu menimbulkan keterkejutan, keheranan
dan akhirnya memunculkan kekaguman kepada kita, karena tidak pernah
membayangkan sebelumnya produk-produk tersebut dapat dibuat oleh manusia. Di
bidang Pertanian, bioteknologi mampu menciptakan jenis tanaman yang mempunyai
sifat unggul (produksi tinggi, tahan hama dan penyakit), lebih sensasional lagi bahwa
tanaman tersebut dapat menghasilkan pupuk sendiri. Di bidang peternakan dan
perikanan, teknologi transgenik merupakan salah satu alternatif upaya peningkatan
produksi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Di bidang kesehatan
dan pengobatan, bioteknologi telah mampu menyelesaikan masalah infertilitas (
Yowono, 2019: 5)
Kiranya sudah tidak dapat terbendung lagi derasnya arus bioteknologi memasuki
milenium ke tiga, yang semakin hari keberadaanya semakin kokoh. Menurut beberapa
informasi, sangat banyak manfaat bioteknologi ini bagi kehidupan manusia dalam
meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan hidupnya, antara lain untuk memerangi
kelaparan, mengatasi kelangkaan sumber daya energi, mengurangi pencemaran
lingkungan dan masih banyak lagi (Yuwono, 2019: 7).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bioteknologi?
2. Bagaimana sejarah perkembangan bioteknologi?
3. Apa saja tahap perkembangan bioteknologi?
4. Apa saja macam-macam perkembangan bioteknologi?
5. Bagaimana perkembangan bioteknologi di Indonesia?
6. Apa saja manfaat dan dampak perkembangan bioteknologi?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi
2. Untuk mengetahui sejarah bioteknologi
3. Unutk mengetahui tahap perkembangan bioteknologi
4. Untuk mengetahui macam-macam dari perkembangan bioteknologi
5. Untuk mengetahui perkembangan bioteknologi di Indonesia
6. Untuk mengetahui manfaat dan dampak perkembangan dari bioteknologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu pengetahuan alam) dan
rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad
hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa. Bioteknologi merupakan penerapan
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan
bahan dengan bantuan agen biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa (Nurcahyo,
2011:7)
Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian organisme
untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan meningkatkan/memperbaiki sifat
tanaman atau hewan atau mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus
(OTA-US, 1982). secara lebih sederhana bioteknologi merupakan eksploitasi
komersial organisme hidup atau komponennya seperti; enzim. Bioteknologi berasal
dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara
untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European
Federation of Biotechnology mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu
pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme
hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa. (Nurcahyo, 2011:7)
B. Sejarah Bioteknologi
Kisah penggunaan sistem biologi untuk pemenuhan kebutuhan manusia meungkin
dimulai pada 6000 sebelum masehi ketika bangsa sumeria dan babilonia
memfrementasi semacam bir. Dimulai dengan freamentasi, penggunaan proses biologi
kemudian mengalami banyak perubahan selama berabad-abad. Tapi revolusi terbesar
saat ini dimulai pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika produk interaksi antara ilmu
pengetahuan dan teknologi muncul lebih luas. Hubungan ini mendapat nama
bioteknologi. Fermentasi, produksi antibiotik, roti dan bir termasuk dalam

3
bioteknologi tradisional sedangkan teknik yang berhubungan dengan kultur sel, fusi,
bioproses dan rekaya genetika diberi nama bioteknologi modern. Disamping beberapa
institusi pendidikan, perusahaan komersial banyak juga melibatkan diri dalam
penelitian bioteknologi untuk potensi keuntungan (Zulfiani, 2013: 3).
Bioteknologi adalah gelombang ketiga dalam ilmu biologi dan mencerminkan
penggabungan ilmu dasar dan ilmu terapan, di mana transformasi bertahap ilmu
pengetahuan ke dalam teknologi. Bioteknologi merupakan penerapan biologi, sistem
organisme atau proses-proses untuk memproduksi dan industri jasa, terdiri dari
sejumlah teknologi didasarkan pada peningkatan pemahaaman biologipada tingkat sel
dan molekuler. Teknik DNA rekombinan meliputi, persiapan antibodi mononkloral,
kultur jaringan, fusi protoplas, rekayasa protein, enzim, katalis sel, penginderaan
bantuan dewngan molekul biologis. Istilah bioteknologi memiliki beberapa definisi
dari kelompok berbeda (Zulfiani, 2013: 3).
Sejarah Bioteknologi dalam artian pemanfaatan mikroorganisme untuk mengolah
makanan dan minuman, telah dikenal sejak jaman dahulu sebelum masehi. Orang
mesir kuno telah mengenal pemanfaatan mikroorgansime untuk membuat bir, anggur,
vinegar, keju, tuak, yoghurt dsb. Bioteknologi telah mengalami perkembangan sesuai
jamannya untuk memproduksi; alkohol, penisilin, dan akhirnya antibodi monoklonal.
Prospek ke depan, terdapat indikasi bahwa perkembangan penerapan bioteknologi
dalam segala bidang kehidupan akan semakin meningkat dengan didukung oleh
penemuan-penemuan baru dan penerapan metode-metode baru. Kemajuan yang sangat
menggembirakan dalam bioteknologi adalah penerapan rekayasa genetika dengan
menyisipkan gen-gen tertentu yang dikehendaki kedalam sel yang telah dikultur
dengan tujuan untuk memproduksi insulin dan/atau beberapa hormon pertumbuhan
dalam skala besar. Demikian pula penggunaan antibodi monoklonal sangat meluas
baik untuk penelitian maupun uji klinis termasuk diagnosis dan bahkan upaya
mencapai target spesifik untuk pengobatan.Perencanaan strategis dalam Bioteknologi:
kompetensi menguasai bioteknologi dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya
manusia diorientasikan pada kompetensi meneliti dan menerapkan metode-metode

4
mutakhir bioteknologi. Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-metode
mutakhir bioteknologi seperti: kultur jaringan, rekayasa genetik, hibridoma, kloning,
dan polymerase chains reaction (PCR) secara prospektif akan mampu menghasilkan
produk-produk penemuan baru. (Nurcahyo, 2011: 5)
Istilah bioteknologi mempunyai pengertian sebagai penerapan teknik-teknik
biologi, biokimia dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan memanfaatkan
agensia jasad hidup dankomponankomponen untuk menghasilkan barang dan jasa.
Secara umum, bioteknologi dapat diklafikasikan menjadi dua aras yaitu: bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern.Aplikasi bioteknologi sesungguhnya telah
berlangsung cukup lama, dalam peradapan manusia; seperti upaya produksi antibiotik,
fermentasi, alcohol, pangan dan teknologi pengolahan limbahyang kesemuanya dapat
dikelompokan ke dalam biteknologi konvensional. Tetapi mengapa nampaknya
biteknologi baru saja berkembang pada kurun abad ke dua puluh ini? Karena secara
implisit yangdimaksud bioteknologi adalah biteknologi modern, yang intinya adalah
rekayasa genetik, dengan teknik gen kloning yang berkembang berdasar penemuan
struktur dan fungsi DNA oleh Watson dan Creck. Dalam perkembangannya,
bioteknologi telah mencapai tingkat rekayasa yang lebih terarah, sehingga hasilnya
dapat dikendalikan. Dengan teknik yang dikenal sebagai teknik DNA rekombinan,
atau secara popular dikenal sebagai rekayasa genetika. Para ilmuan dapat
menyambung molekul-molekul DNA yang berbeda menjadi suatu molekul DNA
rekombinan yang inti prosesnya adalah “kloning gena” (Nurcahyo, 2011: 6).
Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang
insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala
besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto, 1998).
Beragam batasan dan pengertian dikemukakan oleh berbagai lembaga untuk
menjelaskan tentang Bioteknologi. (Nurcahyo, 2011: 6)
Menurut (Tajuddin, 2016: 7) Sejarah perkembangan bioteknologi sebagai berikut;
SM Perkembangan Bioteknologi Sebelum Masehi
2500 1. Peternakan sapi perah dikembangkan di daerah Timur Tengah;

5
2. Bangsa Mesir menggunakan yeast untuk membuat roti dan wine.
Ketika itu, dengan aplikasi proses fermentasi, dihasilkan lebih dari 50
macam roti;
3. Masyarakat Cina membuat keju dan yoghurt dengan bakteri
penghasil asam laktat.
2000 Masyarakat Mesir mempraktikkan pemuliaan hewan ternak, pada sapi dan
angsa, untuk kebutuhan pangan bangsa Mesir. Bangsa Sumerian dan
Babilonia membuat minuman bir dan keju hasil fermentasi menggunakan
yeast
500 Masyarakat Cina menggunakan bubur ekstrak kedelai yang sudah berjamur
sebagai antibiotik untuk menyembuhkan borok.
250 Masyarakat Yunani mempraktikkan cara bercocok tanam dengan sistem
rotasi untuk meningkatkan kesuburan tanah.
100 Masyarakat Cina menggunakan tepung tanaman bunga krisan sebagai
insektisida.

M Perkembangan Bioteknologi Sebelum Abad XX


1500 Bangsa Aztek dari Meksiko menggunakan alga Spirulina yang tumbuh di
kolam-kolam dangkal sebagai bahan makanan.
1590 Janssen menciptakan mikroskop.
Hooke yang pertama menjelaskan tentang teori sel.
1663
1675 Leeuwenhoek menemukan protozoa dan bakteri.

1701 Giacomo Pylarini menginokulasi anak-anak dengan kuman cacar di


Constantinopel, sebagai pencegahan terhadap penyakit cacar yang lebih
parah ketika dewasa kelak.
1724 Percobaan kawin silang pada tanaman jagung.

6
1748 Turbevill Needham melakukan percobaan pada sup yang ditumbuhi berbagai
“kehidupan”, mendukung teori kehidupan spontan.
1796 Edward Jenner menginokulasi anak-anak dengan vaksin virus nonpatogen
untuk mencegah penyakit cacar
1802 Kata “biologi” pertama kali muncul.

M Perkembangan Bioteknologi Sebelum Abad XX


1809 Nicolas Appert merancang teknik pemanasan dan sterilisasi pada makanan
kaleng
1824 Dutrochet menemukan bahwa jaringan terdiri dari sel-sel hidup.
1827 Menyadari akan keragaman hayati, Presiden Amerika Serikat, John Quincy
Adams, menginstruksikan kepada para konsulatnya di luar negeri untuk
membawa pulang berbagai tanaman, yang berguna kelak, dengan teknik
budidaya yang layak.
1830 Protein diketemukan.
1833 Menemukan nukleus (inti sel). Enzim pertama berhasil diisolasi.
1852 Pameran internasional jagung di Paris, memperlihatkan macammacam
varietas jagung dari berbagai negara, termasuk Syria, Portugal, Hongaria,
dan Algeria
1855 Penemuan bakteri Escherichia coli. Bakteri ini kemudian menjadi objek
penelitian bioteknologi. Louis Pasteur meneliti yeast, dan kemudian
membuktikan bahwa yeast adalah makhluk hidup dan bertanggung jawab
terhadap proses fermentasi.
1856 Karl Ludwig menemukan teknik penyimpanan organ tubuh hewan dengan
memompakan darah segar.
1859 Buku Charles Darwin yang berjudul “On the Origin of Species by Means of
Natural Selection”, tentang evolusi adaptif yang disebabkan oleh seleksi
alamiah, diterbitkan di London.

7
1862 Departemen Pertanian Amerika (USDA – US Department of Agriculture)
didirikan, meneruskan misi “mengumpulkan biji dan tanaman baru berguna”
dari seluruh dunia
1863 Louis Pasteur menemukan teknik pasteurisasi, pemanasan minuman anggur
untuk menonaktifkan mikroba tanpa merusak rasanya. Tanpa proses ini,
fermentasi berlanjut, dan minuman anggur berubah menjadi cuka. Anton de
Bary membuktikan bahwa jamur adalah penyebab penyakit bercak pada
kentang
1865 Gregor Mendel menemukan sifat yang diwariskan dari tetua ke turunannya
oleh suatu agen, yang kemudian dikenal dengan gen. Hasil observasinya
menghasilkan hukum pewarisan sifat Mendel

M Perkembangan Bioteknologi Sebelum Abad XX


Yang menjadi dasar ilmu genetika. Namun, penemuan ini terabaikan,
terutama oleh teori sensasional Darwin. Hingga tahun 1900, peneliti Hugo
de Vries, Erich Von Tschermak, dan Carl Correns mempublikasikan hasil
kerja mereka berdasarkan hukum Mendel. Pasteur meneliti penyakit pada
ulat sutra dan menyimpulkan bahwa penyakit dapat ditularkan ke ulat yang
lain.
1869 Fredrich Miescher menemukan DNA dari sperma ikan kerapu. Saat itu
Miescher tidak meneliti tentang pewarisan sifat, namun berusaha
mengidentifikasi susunan kimia di dalam sel. Puluhan tahun terlewatkan,
sebelum orang menyadari hubungan antara DNA yang ditemukan Miescher
dengan hukum Mendel, yang dicetuskan 4 tahun sebelumnya.
1871 Ernst Hoppe-Seyler menemukan enzim invertase, yang dapat memotong
sukrosa, struktur disakarida, menjadi monosakarida: glukosa dan fruktosa.
Enzim ini masih digunakan untuk membuat pemanis buatan (sweetener).
1877 Robert Koch mengembangkan teknik pewarnaan untuk identifikasi bakteri.
1878 Laval mengembangkan alat sentrifugasi. Istilah “mikroba” pertama kali

8
digunakan.
1879 Albrecht Kossel menemukan asam nukleat. Wiliam James Beal melakukan
percobaan pertama terhadap jagung hibrida
1881 Robert Koch mengembangkan teknik kultur in vitro bakteri dengan media
buatan dari irisan kentang, gelatin maupun agar. Agar menjadi media
standar untuk mendapatkan isolat murni, dan ini merupakan penemuan
penting bagi perkembangan ilmu mikrobiologi. Pasteur mengembangkan
vaksin kolera dan antraks dari sel bakteri yang dilemahkan. Ini merupakan
momen penting bagi ilmu yang kelak dikenal dengan imunologi.
1882 Walther Flemming menemukan kromatin, struktur seperti batang di dalam
inti sel yang kemudian dinamakan kromosom, serta proses mitosis.

Menurut (Nurcahyo, 2011:10) perkembangan bioteknologi meliputi:


1. Bioteknologi konvensional
Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril, jumlah sedikit (terbatas),
kualitas belum terjamin. Contoh: industri tempe, tape, anggur, yoghurt, dsb.
2. Bioteknologi modern
Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam jumlah banyak (massal),
kualitas standar dan terjamin. Selain itu, bioteknologi modern tidak terlepas dengan
aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current methods of biotecnology)
seperti:
a. Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel
yang berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal tumbuhan atau hewan
setelah terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau
kimiawi (enzimatis) secara in vitro (dalam tabung kaca).
b. Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu
metode untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) yang
dikehendaki ke dalam suatu organisme. Transgenik adalah suatu metode untuk.
Rekayasa protein (protein engineering).

9
c. Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel eukariot
dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki kemampuan kedua sel
induknya.
d. Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang dikehendaki
sama persis dengan induknya.
e. Polymerase chains reaction (PCR) merupakan metode yang sangat sensitif
untuk mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat. RT-PCR untuk
memperbanyak (amplifikasi) rantai RNA menjadi DNA; tissue/cells →
extracted → RNA/mRNA → rT-PCR → copy DNA (cDNA). 6) Hibridisasi
DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan menggunakan
probes DNA untuk hibridisasi (pencangkokan) rantai DNA.
C. Tahapan Perkembangan Bioteknologi
Menurut Rahmantio (2018, 12-22) perkembangan bioteknologi dapat
dikelompokkan menjadi empat tahapan sebagai berikut:
1. Generasi pertama
Generasi pertama yaitu teknologi sederhana pada produksi makanan dan
tanaman serta pengawetan makanan melalui penggunaan mikroba secara
tradisional.Pada tahun 6000 SM, orang-orang Babilonia telah berhasil membuat bir
dengan fermentasi jasad renik. Peristiwa ini merupakan proses bioteknologi yang
tertua. Hingga saat sekarang, bioteknologi dapat memberdayakan jenis-jenis
minuman serta tanaman dalam varietas yang beragam. Contoh-contoh produk era
ini antara lain pembuatan tempe, tape dan cuka.
2. Generasi Kedua
Generasi kedua, yaitu proses bioteknologi yang berlangsung dalam keadaan tidak
steril. Peristiwa ini merupakan bentuk fermentasi di tempat yang terbuka, sehingga
dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme lainnya. Fermentasi adalah suatu proses
perombakan dari senyawa yang lebih kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Beberapa jenis produk yang dihasilkan
oleh bioteknologi ini antara lain etanol, asam asetat, asam sitrat, asam laktat dan

10
gliserin. Sekarang proses pembuatan kompos atau pengolahan limbah juga
merupakan contoh jenis bioteknologi fermentasi ini.
3. Generasi Ketiga
Generasi ketiga yaitu proses bioteknologi yang berlangsung dalam kondisi steril.
Bioteknologi jensi ini merupakan proses-proses biologis atau fermentasi di tempat
yang tertutup sehingga menjaga jangan sampai ada mikroorganisme luar yang
mengontaminasi. Beberapa contoh produk hasil bioteknologi ini antara lain jenis
obat-obatan antibiotika (pinisilin, tetradiklin, streptomisin, kloromfenikol dan
vitamin B12, giberin, kortison atau steroid lainnya, asam amino terutama asam
glutamat dan berbagai enzim.
4. Generasi Baru
Generasi baru yaitu proses bioteknologi yang diterapkan pada hasil keilmuan baru
(bioteknologi baru). Berbagai hasil keilmuan baru tentang penerapan bioteknologi
sebagai berikut:
a. Penelitian tentang enzim, yang mempelajari tentang aktivitas sel-sel dan enzim
yang diatur aktivitasnya. Salah satu contohnya adalah produksi insulin,
interferon dan antibodi monoklonal.
b. Keilmuan tentang rekayasa genetika. Rekayasa genetik merupakan usaha untuk
mengubah atau memanipulasi bahan atau materi genetik suatu organisme secara
invitro melalui penambahan, penggantian, pengurangan atau modifikasi gen
sehingga diperoleh ciri-ciri dengan kemampuan baru. Penambahan gen
dilakukan dengan teknologi rekombinan DNA atau yang sering disebut kloning
gen. misalnya, membuat DNA rekombinan yang memiliki program untuk
membuat insulin. Insulin adalah protein yang bertugas mengontrol metabolisme
gula darah dalam tubuh manusia dan sebagainya. Rekayasa genetika dimulai
sejak Mendell menemukan faktor yang diturunkan, kemudian sebuah penelitian
terhadap transfer DNA bakteri dari suatu sel ke sel yang lainnya melalui
lingkaran DNA kecil yang disebut plasmid. Plasmid berfungsi sebagai kendaraan
pemindah atau vektor.

11
c. Teknik penginderaan secara molekuler.
d. Kelengkapan rancang bangun suatu alat untuk menumbuhkan mikroba yang
memungkinkan berlangsungnya suatu reaksi biologi.
e. Teknik bayi tabung. Dengan penemuan teknik laparoskopi, memungkinkan sel
sperma suami dan sel telur istri difertilisasikan dalam cawan petri atau dalam
tabung (invitro). Karena pembuatan terjadi di luar, maka teknik ini disebut
sebagai fertilisasi invitro (dalam tabung). Hasil pembuahan di tanam dalam
rahim istri. Teknik ini pertama kalinya dikenalkan oleh Steptoe dan Edward dari
Inggris pada tahun 1977. Teknik bayi tabung ini biasanya dilakukan jika
pasangan suami istri dinyatakan secara medis dalam keadaan normal namun
karena sesuatu hal sulit untuk terjadinya fertilisasi. Contohnya tersumbatnya
saluran tuba fallopii oleh sesuatu atau adanya antibodi sel benih suami.
f. Teknologi Hibridoma, adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel dari jaringan-
jaringan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang
berbeda, sehingga diperoleh satu sel tunggal (Sel hibrid). Selanjutnya, sel hibrid
dapat dikembangbiakkan, sehingga diperoleh bertriliun-triliun sel, yang masing-
masing mengandung suatu set gen kompliy dari dua sel aslinya. Contoh, salah
satu dari dua sel aslinya mungkin berupa sel manusia. Sel tersebut khusus
mensekresikan produk yang berguna seperti antibodi atau hormon. Hormon atau
antibodi disekresikan dalam jumlah sangat sedikit, karena hasil produksi
dikendalikan mekanisme pengaturan sel yang normal. Apabila dilebur dengan
sel kanker (tidak punya pengendalian normal terhadap pertumbuhan dan sintesis
protein) maka produksi hormon atau antibodi akan meningkat. Peristiwa ini
menghasilkan sel hibrid yg disebut hibridoma (hibrid = sel asli yang dicampur,
oma= kanker). Tujuan teknik hibridoma adalah untuk menghasilkan antibodi
dalam jumlah yang besar, sehingga dapat digunakan untuk diagnostik dan
terapeutik.
g. Tanaman transgenik, merupakan jenis tanaman hasil rekayasa genetika. Teknik
pembuatan jenis tanaman ini hampir sama dengan teknik pembuatan insulin.

12
Biasanya dalam tanaman yang direkayasa tersebut dimasukkan beberapa sifat,
seperti tahan hama, tahan gulma, mampu memproduksi protein tambahan.
D. Macam-Macam Bioteknologi
Menurut Zulfiani (2013, 16) macam-macam bioteknologi yaitu:
1. Bioteknologi mikroba
Seperti yang kita bahas sebelumnya penggunaan ragi untuk membuat bir dan
anggur adalah salah satu aplikasi tertua dan bioteknologi. Dengan memanipulasi
mikroorganisme seperti bakteri dan ragi, bioteknologi mikroba telah menciptakan
enzim yang lebih baik dan organisme untuk membuat banyak makanan
menyederhanakan manufaktur dan proses produksi dan membuat proses
dekontaminasi untuk menghilangkan produk limbah industri lebih efesiensi.
Pencucian minyak dan mineral dari tanah untuk meningkatkan efesiensi
pertambangan adalah contoh lain dari bioteknologi mikroba. Mikroba juga
digunakan untuk klon dan diproduksi dalam jumlah banyak, proitein penting yang
digunakan dalam kedokteran manusia termasuk insulin dan hormon pertumbuhan
2. Bioteknologi pertanian
Dalam bioteknologi pertanian, kita memeriksa berbagai topik dari rekayasa
genetika, tanaman tahan lama yang tidak perlu disemprot dengan pestisida,
makanan dengan protein yang lebih tinggi atau kandungan vitamin dan obat-obatan
berkembang dan tumbuh sebagai produk tanaman. Bioteknologi pertanian sudah
menjadi bisnis besar yang berkembang pesat.Telah diperkirakan bahwa
bioteknologi pertanian di amerika serikat akan menjadi 7 miliar pasar pada tahun
2008
Manipulasi genetik tanaman telah digunakan selama lebih dari 20 tahun untuk
menghasilkan tanaman rekaya genetika dengan karakteristik pertumbuhan diubah
seperti tahan kekeringan, toleranis terhadap suhu dingin dan menghasilkan makanan
yang lebih besar. Penelitian yang dilakukan selama 10 tahun terakhir jelas
menunjukkan bahwa tanaman dapat direkayasa untuk menghasilkan berbagai protei
farmasi dalam susunan yang luas dari spesies tanaman atau jaringan.

13
3. Bioteknologi hewan
Hewan bisa dijadikan sebagai “bioreaktor” untuk menghasilakn berbagai produk
penting. Misalnya kambing, domba, dan ayam yang digunakan untuk menghasilkan
protein antibodi. Untuk menghasilakan produksi skala besar ilmuwan menciptakan
hewan transgenik yang mengandung gen dari berbagai sumber
4. Bioteknologi forensik
DNA fingerprinting adalah kumpuolan metode untuk mendeteksi pola DNA
yang umik suatu organisme adalah alat utama yang digunakan dalam bidang
bioteknologi forensik. Bioteknologi forensik adalah alat yang ampuh untuk
penguatan hukum yang dapat menyebabkan inklusi atau pengecualian dari
seseorang dari kecurigaan, berdasarkan bukti DNA. DNA fingerprinting dapat
dilakukan dengan menggunakan sejumlah jejak jaringan, rambut, darah, atau cairan
tubuh yang ditinggalkan di tkp. Pertama kali digunakan pada tahun 1987 untuk
menghukum seorang pemerkosa di inggris tetapi sekarang secara rutin
diperkenalakan sebagai bukti dalam kasus pengadilandiseluruh dunia untuk
menghukum penjahat atau membebas yang tidak terlibat dalam kejahatan
5. Bioremediasi
Bioremediasi digunakan untuk membersihkan lingkungan yang tercemar yang
disebabkan oleh perkembagan industri. Berbagai bioremediasi menggunakan
aplikasi bioteknologi mikroba.
6. Bioteknologi Akuatik
Salah satu aplikasi tertua dari bioteknologi air adalah akuakultur, meningkatkan
finish atau kerang dlam kondisi terkendali untuk digunakan sebagai sumber
makanan. Trout, salmon dan ikan patin antara banyak spesies akuakultur yang
penting di amerika serikat. Akuakultur semakin populer di seluruh dunia, terutama
di negara-negara berkembang. Diperkirakan bahwa hampir 300% dari semua ikan
yang dikonsumsi oleh manusia di seluruh duunia kini diproduksi oleh akuakultur
7. Bioteknologi media

14
Banyak produk boteknologi seperti obat-obatan dan protein rekombinan
diproduksi untuk kesehatan manusia. Bioteknologi medis yang terlibat dalam
seluruh pengobatan manusia. Dari obat pencegahan untuk diagnosis kesehatan dan
penyakit dengan pengobatan untuk penyakit manusia.
E. Perkembangan Bioteknologi di Indonesia
Bioteknologi di Indonesia telah berkembang sejak lama, misalnya pembuatan keju,
tempe, oncom dan lain sebagainya. Namun bioteknologi modern baru berkembang
pada tahun 1985 ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengizinkan
munculnya program Bioteknologi seperti Bioteknologi pertanian IPB, Bioteknologi
kesehatan di UGM dan Bioteknologi Industri di ITB Bandung. Tujuan pemerintah
dalam program ini adalah untuk meningkatkan penelitian di bidang bioteknologi dan
memperluas jaringan bioteknologi di tingkat nasional maupun internasional.Tahun
1994, Indonesian Biotechnology Consortium(IBC)terbentuk dengan tujuan aktif
terlibat dalam pengembangan dan pemanfaatan bioteknologi secara bijak untuk
kesejahteraan manusia dan konservasi lingkungan (Wasilah, 2019: 85).
Pada tahun 1988, perhatian terhadap bioteknologi semakin meningkat.Hal ini
terbukti dengan peran pemerintah dalam memberikan bimbingan untuk perkembangan
bioindustri dan adanya dukungan dari Research and Development (R & D).Jaringan
bioteknologi semakin berkembang hingga pada tahun 1999, Lembaga Eijkman bekerja
sama dengan PT. Biofarma mengembangkan vaksin hepatitis B. Pada tahun 2013,
Indonesia (Kementerian Riset dan Teknologi) bekerja sama dengan Jerman dalam
rangka mengembangkan bioteknologi pembuatan obat. Kemudian pada tahun 2018,
Indonesia menjadi Centre of Excellence pengembangan vaksin dan produk
bioteknologi negara-negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Kerjasama Islam)
yang merupakan produsen vaksin di Negara Islam (Wasilah, 2019: 85).
Perkembangan bioteknologi di Indonesia masih tergolong dalam kategori tertinggal
jika dibandingkan dengan negara lain. Minimnya dana penelitian men-adi fakor
penyebab ketertinggalan Indonesia dalam mengembangkan bioteknologi.Penolakan
terhadap produk rekayasa genetika juga diakibatkan oleh kekhawatiran masyarakat

15
terhadap lingkungan dan kesehatan. Pada dasarnya produk rekayasa genetika
merupakan hasil dari pemindahan gen yang diinginkan melalui teknik DNA
rekombinan. Materi genetik yang baru belum tentu berhasil dipindahkan ke sel target
sehingga memungkinkan dapat mengaktifkan, merubah atau menonaktifkan gen-gen
yang ada didekat dari sel target. Hal ini dapat menyebabkan mutasi yang
mengakibatkan beracun atau tidak layak konsumsi (Wasilah, 2019: 86-87).
Menteri negara riset dan teknologi RI menunjuk badan untuk mendukung jaringan
nasional bagi penelitian dan pengembangan bioteknologi. Untuk bioteknologi
pertanian ditubjuk badab penelitian dan pengembangan pertanian dan pusat penelitian
tanaman pangan, untuk bioteknologi kesehatan ditunjuk universitas indonesia dan
bioteknologi industri ditunjuk badan pengkaji dan penerapan teknologi (BPPT). Ketiga
bidang ini diharapkan memberi tantangan dan peluang-peluang yang besar (Wahyono,
2001: 16).
Pada tahun 1985, komisi nasional bioteknologi didirikan guna melaksanakan
kebijakan pemerintah tentang bioteknologi, termasuk perlindungan hak miliki
intelektual. Komisi bertanggung jawab dalam merumuskan dan meyiapkan kebijaka-
kebijakan dan program-program pengembangan bioteknologi nasional; memacu
penelitian serta penerapan bioteknologi; meningkatkan pertumbuhan jaringan
bioteknologi di tingkat nasional dan internasional; memacu pengembangan sumber
daya manusia dalam bioteknologi; dan memandu dan mendukung pengembangan
industri (Wahyono, 2001: 16).
Pada tahun 1985, menteri pendidikan dan kebudayaan dengan bantuan bank dunia
sebesar 23 juta dollar amerika mendirikan tiga pusat antar universitas bioteknologi
masing-masing PAU-Bioteknologi pertanian di ITB, PAU Bioteknologi kesehatan di
UGM Yogyakarta dan PAU Bioteknologi industri di ITB bandung. Sumber pendanaan
bagi peningkatan bioteknologi di indonesia berasala dari pemerintah indonesia dan
lembaga-lembag donor. Pemerintah telah menambah jumlah dana untuk penelitian dan
penerapan bioteknologi kesehatan, pertanian, dan industri. Pada tahun 1995

16
pemerintah menyediakan dana sebesar 500 miliyar untuk penelitian, termasuk
bioteknologi (Wahyono, 2001: 16).
Menurut Wasilah (2019, 85) bioteknologi telah berkembang di Indonesia sejak lama
namun cenderung lambat dikarenakan oleh beberapa faktor:
1. Faktor Pertama adalah minimnya dana penelitian dalam bidang bioteknologi.
Penelitian bioteknologi dibutuhkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
produk serta pengetahuan tentang bioteknologi.
2. Faktor Kedua yaitu rendahnya sumber daya manusia, fasilitas dan kebijakan
pemerintah yang terkesan memperpanjang proses pemasaran produk rekayasa
genetika.
Menurut Wahyono (2001, 16), supaya nasib bangsa indonesia tidak terulang
kembali sebagai konsumen perkembangan teknologi dunia dan dapat memperoleh
keuntungan yang diakibatkan oleh perkembangan dan kemajuan bioteknologi, maka
perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Peningkatan kemampuan dan penguasaan ilmu dasar pendukung bioteknologi.
Penguasaan tentang biologi molekuler dan fisiologi mikroorganisme, tanaman,
hewan, genetika, dan biokimia serta rekayasa kimia dan biokimia termasuk
teknologi fermentasi perlu ditingkatkan. Pakar di bidang bioteknologi sebagai
manusia biasa tidak mungkin menguasai semua disiplin ilmu itu. Oleh sebab itu
harus dikembangkan kemampuan bekerja antar disiplin dan dikuranginya tembok-
tembok pemisah antar disiplin ilmu.
2. Peningkatan penelitian di bidang ilmu hayati, terutama yang berhubungan dengan
bioteknologi. Merupakan perkiraan yang salah bahwa bioteknologi dapat
berkembang hanya dipandang dari aspek teknik dan terapan, sebab itu perlu
dikembangkan penelitian di bidang ilmu dasar
3. Peningkatan kemampuan bekerja sama antara pihak peneliti dan industri. Alih ilmu
pengetahuan dan teknologi antara pakar dan peneliti kepada industri merupakan hal
yang utama. Banyak lembaga penelitian di luar negeri yang dapat berkembang

17
menjadi institusi konglomerat setelah membina kerja sama antarapeneliti dan
industri, hasil kerja sama ini menguntungkan kedua pihak.
4. Peningkatan pelatihan dibidang bioindustri yang merupakan bioteknologi
tradisional dan modern. Produk bioteknologi tradisional seperti tempe dan oncom
perlu dikembangkan terus untuk kegiatan rumah tangga. Pemanfaatan limbah
pertanian dan perternakan untuk produksi biogas (metana) untuk mendapat energi
alternatif untuk keperluan rumah tangga dan sebagainya.
F. Manfaat dan Dampak Perkembangan Teknologi
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknolohi yang kian hari kian
canggih, perkembangan bioteknologi banyak memberikan dampak positif maupun
negatif bagi banyak hal terutam yang terkait dengan kehidupan manusia (Rahmantio,
2018: 127).
Menurut Rahmantio (2018, 127-128) diantara beberapa dampak positif ddari
bioteknologi adalah:
1. Dapat menghasilkan obat-obatan yang relatif lebih murah dengan hasil yang efektif.
2. Mengurangi pencemaran lingkungan dengan menerapkan proses daur ulang dengan
menggunakan bakteri atau mikroorganisme lain.
3. Dapat menghasilkan antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
4. Meningkatkan hasil produksi pertanian, perikanan dan perkebunan karena dapat
meminimalkan resiko-resiko yang sebelumnya dapat terjadi sebelum penggunaan
bioteknologi.
Menurut Rahmantio (2018, 129-131) berikut ini adalah beberapa dampak negatif
yang ditimbulkan bioteknologi yaitu:
1. Alergi, dampak ini timbul akibat penyisipan gen asing makhluk hidup yang menjadi
makanan manusia. Gen asing yang disisipkan melalui rekayasa genetik perlu diuji
dan diteliti dalam jangka waktu yang lama untuk memastikan keamanannya bagi
manusia. Contoh kasus alergi misalnya pada konsumsi obat antibiotik pada ibu

18
hamil yang bisa menyebabkan bayi dalam kandungannya mengalami gangguan
pertumbuhan.
2. Keracunan. Gen asing yang mengkontaminasi produk makanan seperti bakteri
Burkholderia cocovenenans pada pembuatan tempe bongkrek juga merupakan
contoh dampak yang diwaspadai. Racun dari bakteri ini membuat terganggunya
sistem pernapasan dan bahkan menyebabkan kematian bagi orang yang
mengkonsumsinya.
3. Kepunahan Plasma Nutfah. Keanekaragaman plasma nutfah secara berangsur mulai
menurun akibat adanya teknologi rekayasa genetik dalam memproduksi berbagai
varian bibit unggul tanaman. Varian lokal ditinggalkan karena petani lebih memilih
membudidayakan tanaman dengan penampilan fisik dan fisiologis yang lebih baik.
Pemberdayaan melalui hadirnya gen-gen unggul tanaman baru merupakan salah
satu tindakan nyata yang dapat dilakukan.
4. Kerusakan Ekosistem. Kondisi keseimbangan ekosistem juga mulai terganggu
dengan bioteknologi konvensional dan modern yang dimulai diterapan dewasa ini.
Contoh tanaman kapas BT merupakan hasil rekayasa genetik dapat membunuh
hama ulat yang memakannya. Racun tanaman ini juga menyebabkan matinya larva
kupu-kupu dan serangga lain.
5. Dampak Negatif Lainnya.
a) Terjadinya pencemaran biologis yang berupa penyebaran tak terkendali dari
organisme transgenik.
b) Kerusakan tatanan sosial di masyarakat misalnya saat kloning pada manusia tak
terkendali lagi.
c) Munculnya penyakit-penyakit baru maupun kerentanan terhadap penyakit
tertentu akibat pemanfaatan produk-profuk transgenik.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu pengetahuan alam) dan
rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad
hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa. dimulai pada 6000 sebelum masehi
ketika bangsa sumeria dan babilonia memfrementasi semacam bir. Dimulai dengan
freamentasi, penggunaan proses biologi kemudian mengalami banyak perubahan
selama berabad-abad. Tapi revolusi terbesar saat ini dimulai pada tahun 1970-an dan
1980-an ketika produk interaksi antara ilmu pengetahuan dan teknologi muncul lebih
luas dan Bermuculan Macam-macam diantaranya Bioteknologi mikroba, Pertanian,
Hewan, Forensik, Bioremediasi, Akuatik dan Media.

20
DAFTAR RUJUKAN

Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Universitas Yogyakarta. Yogyakarta

Rahmantio, Aziz. 2018. Bioteknologi. Yogyakarta: Sentra Edukasi Media.

Tajuddin, Teuku. 2016. Modul Pengantar Biologi. Universita Gadjah Mada. Yogyakarta

Wahyono, Poncojari. 2001. Bioteknologi, Sebuah Ilmu Yang Menjanjikan. Jurnal Ilmiah
Bestari. 31 (14): 16. http://ejournal.umm.ac.id. Diakses Pada Tanggal 29 Agustus
2020.

Wasilah, U. dkk. 2018. Perkembangan Bioteknologi di Indonesia. Journal of Science and


Technology. 12(2): 85-90. http://journal.trunojoyo.ac.id/rekayasa. Diakses pada
tanggal 29 Agustus 2020.

Yuwono, Triwibowo. 2019. Bioteknologi Pertanian. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press

Zulfiani., dkk. 2013. Bioteknologi. Jakarta: UIN Jakarta Press.

21

Anda mungkin juga menyukai