Anda di halaman 1dari 16

BIOTEKNOLOGI

"Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Semester Satu”


” BIOLOGI DASAR"

Dosen Pengampu :

HOTRIMSYAH SIMBOLON, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Rahmy Jelita Daulay (23180004)

Muhammad Royhan (23180005)

PROGRAM STUDI TADRIS IPA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
T.P 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Semua ini semata-mata karena Allah
SWT.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas yang telah di berikan oleh
dosen,sebagai salah satu bahan pembelajaran yang kami terima di semester genap
ini. Makalah kami yang berjudul "BIOTEKNOLOGI”. Semoga makalah ini dapat
membantu dan bermanfaat dalam proses pembelajaran yang saat ini kita tempuh.

Panyabungan, Desember,2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................1

C. Tujuan .......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2

A. Pengertian Bioteknologi............................................................2

B. Sejarah Perkembangan Singkat Bioteknologi...........................2

C. Jenis-jenis Bioteknologi............................................................3

D. Penerapan Bioteknologi............................................................5

E. Sifat-sifat Dalam Mikroorganisme............................................8

F. Dampak Positif Penerapan Bioteknologi...................................8

G. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi.................................9

H. Ilmu-Ilmu Yang Mendukung Bioteknologi.............................10

BAB III PENUTUP...................................................................................13

Kesimpulan..................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan
terhadap ilmu pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan juga
akan berdampak pesat pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang saat ini adalah bioteknologi.

Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya


harus dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang
mungkin ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui dasar-dasar pengetahuan,
penalaran, logika, moral,agama, serta kriteria kebenarannya, tentu akan sangat
membantu menuntun kita pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya.
Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian beberapa
disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut
ialah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa
genetika dan teknik kimia.

Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya


telah diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah
penerapan bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses
mikrobial tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan
intuitif. Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari
kemampuan manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna
memenuhi kebutuhannya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana yang dimaksud dengan Bioteknologi?


2. Jelaskan sejarah perkembangan bioteknologi secara singkat?
3. Jelaskan jenis-jenis dan peranan bioteknologi ?
4. Sebutkan sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi?
5. Jelaskan dampak positif dan negatif penerapan bioteknologi?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami pengertian bioteknologi.


2. Mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi.
3. Memgetahui jenis-jenis dan penerapan bioteknologi.
4. Mengetahui sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi.
5. Memahami dampak posirif dam negatif dari penerapan bioteknologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Bioteknologi

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bioteknologi? Bioteknologi


berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti
cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan
secara bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk
dan jasa yang bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).1

Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang


insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam
skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada
perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi
dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering). Dari paduan dua kata
tersebut (bio dan teknologi) European Federation of Biotechnology (1989)
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan
ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian
dari organisme hidup dan analog mulekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.

Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun


yang lalu, karena manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan
bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah
bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi
dalam pembuatan anggur (Kuswanti, 2008:113).2

Perkembangan yang pesatdalam bidang biologi sel dan biologi molekuler


sejak tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat. Dewasa
ini, manusia telah mampu memanipulasi, mengubah, dan/atau menambahkan sifat
tertentu pada suatu organisme (Kuswanti, 2008:112).3

B. Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu yang baru dalam peradaban


manusia. Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman dahulu, antara lain untuk
menghasilkan minuman beralkohol dan makanan yang difermentasikan.

1
Kuswanti, 2008:113
2
Kuswanti, 2008:113
3
Kuswanti, 2008:112

2
Bioteknologi mengalami perkembangan secara bertahap. Semenjak awal
diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut
era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa
makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.

Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobal) dimulai sejak 1857


setelah Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasiyang terjadi dalam pembuatan
anggur merupakan hasil kerja mikroorganisme. Makanan atau minuman yang
diproduksi melalui proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake (berasal dari
Jepang), tuak, anggur, dan yoghurt (Kuswanti, 2008:114).4

Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme


mulai digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan
gliserin. Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi asam laktat, asam sitrat,
dan asam asetat dengan menggunakan jasa bakteri.

Setelah perang dunia ke-2, dihasilkan produk bioteknologi lain misalnya


penesilin dari jamur penecillium nonatum. Keberhasilan ini diikuti dengan
penelitian kemapuan mikroorganisme lain yang menghasilkan antibiotic dan zat-
zat lain seperti steroid, vitamin, enzim, asam amino, dan senyawa-senyawa
protein tertentu.

Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengi dengan perkembangan di


bidang biokimia, biologi seluler, dan biologi molekuler melahirkan teknologi
enzim dan rekayasa genetika yang akhirnya mengantarkan kita ke suatu era
modern. Kini bioteknologi telah benar-benar digunakan untuk menjawab berbagai
tantangan kehidupan manusia.

C. Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Bioteknologi Konvensial
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi dimasa lampau.
Praktik bioteknologi ini dilakukan dengan cara dan peralatan yang
sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Bioteknologi sederhana ini
sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu yakni 8000 sebelum masehi
sampai tahun 2000 setelah masehi. Contoh produk bioteknologi
konvensional:

1. Dibidang pangan ada pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah
dikenal sejal abad ke-19.

2. Pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas badu dibidang


4
Kuswanti, 2008:114

3
pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.

3. Dibidang medis, antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan


insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses
fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktoroleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi
antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

2.Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada


manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan
biokimia. Penerapan bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek
kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik (peternakan), buah
tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan
kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormon
insulin (kedokteran dan farmasi).

Sekarang bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-negara


maju. Kemajuan ini ditandai dengan di temukannya berbagai macam teknologi
semisal:
a. Rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dll. Teknlogi ini memungkinkan
kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun
AIDS.

b. Penelitian dibidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para


penderita stoke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan
atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.

c. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika,


kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan
sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih baik jika
dibandingkan dengan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap
hama maupun tekanan lingkungan.

d. Penerapan bioteknologi disaat ini juga dapat dijumpai pada pelestarian


lingkungan hidup dari polusi. Misalnya saja penguraian minyak bumi
yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat
toksik(racun) disungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

D.Penerapan Bioteknologi

4
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup,
manusia memanfaatkan biologi terapan yang digabungkan dengan teknologi
modern sehingga tercipta ilmu baru yang dikenal dengan sebutan “Bioteknologi”
dan terkadang ada yang menyebut “Biomasadepan”. Beberapa ahli dan badan
internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai:

(1)Kegiatan yang menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup


teknologi proses dan produksi secara besar-besaran dalam industry yang
dikaitkan dengan produksi masal.
(2)Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap jasad, system,
atau proses biologi untuk memproduksi benda hidup, benda mati, atau jasad
bagi kepentingan manusia. Dalam perkembangan lebih lanjut, lahirlah
bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian,
bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).5

a. Bioteknologi Kedokteran

Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan


zat immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa penyakit. Misalnya hepatitis,
kanker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi
genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkok” pada bakteri agar bakteri
tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

Pada penderita diabetes, kelenjar pankreas ini kurang berfungsi sehingga


kadar gula dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa gentika maka dapat
diproduksi insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat
diinjeksikan pada penderita diabetes (Harmoni, 1992:104).6

Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya


dalam pembuatan antibodi dan hormon (Anonim, 2013).7

1) Pembuatan Antibodi
Monoklonal Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari
suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal antara lain:
a) Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin
wanita hamil.
b) Mengikat racun dan menonaktifkannya.
c) Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain
(Anonim, 2013).8
2) Pembuatan Vaksin

5
Maskoeri, 2013:216
6
Harmoni, 1992:104
7
Anonim, 2013
8
Anonim, 2013

5
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang
berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang
telah dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut
(Anonim, 2013).9

3) Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada
disekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang
diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara
besar-besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh para ahli dari Amerika Serikat
dan Inggris (Anonim, 2013).10

4) Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk
memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya
insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosterone (Anonim,
2013).11

b. Bioteknologi Farmasi

Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau


bibit penyakit digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu
digunakan ramuan beberapa macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak.
Tetapi pada saat ini, sesuai dengan kemajuan teknologi dibuat zat sintesis dan
pada saat mutakhir, melalui biologi molekular dan rekayasa genetika, tubuh
dipacu untuk memproduksi obat-obatan sendiri.

Obat-obatan hasil bioteknologi tersebut antara lain humulin untuk diabetes,


protopin yang merupakan hormone pertumbuhan untuk memperbaiki anak-anak
yang mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk pengobatan
sejenis leukemia, dan sejenisnya (Maskoeri, 2013:218).

c. Bioteknologi Pertanian

Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus,


maka produksi pangan secara konvensional tidak dapat mengejarnya. Oleh karena
itu, dicari jalan melalui bioteknologi pertanian yang antara lain:

(1) Penggunaan hormon pertumbuhan yang mengubah tumbuha dari


diploid menjadi poliploid sehingga dihasilkan produk yang “rekayasa”.
Misalnya buah tomat dan cabe menjadi besar, dan lainnya.

9
Anonim, 2013
10
Anonim, 2013
11
Anonim, 2013

6
(2) Kultur jaringan. Pada keadaan biasa, siklus pertumbuhan memerlukan
waktu yang cukup panjang, tetapi melalui kultur jaringan siklus itu
dapat diperpendek, misalnya bunga anggrek yang secara biasa dari biji
sampai menjadi tumbuhan dewasa hingga berbunga memerlukan waktu
yang cukup lama. Tetapi melalui kultur jaringan akan diperoleh
tumbuhan baru dengan cepat dan segera dapat berbunga. Dalam
mempercepat pembibitan tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga
puluh kali lipat dari pada cara tradisional. Dengan demikian, dapat
mengatasi kekurangan dan ketrlambatan bibit dalam masa tanam dan
juga meningkatkan kualitas panen. Dalam memperbanyak tumbuhan
secara kloning (cloning) pada tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai
ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran dengan kultur
jaringan. Misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor, dan sebagainya
(Maskoeri, 2013:219). 12

d. Bioteknologi Peternakan

Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi


kebutuhan pangan manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan-
hewan yang berkualitas lebih baik. Tetapi tampaknya juga tidak dapat mengejar
kebutuhan manusia yang selalu meningkat. Oleh karena itu, para ahli peternakan
juga memanfaatkan bioteknologi peternakan, yaitu:
(1) Untuk memproduksi obat dan vaksin serta hormon pertumbuhan ternak.
(2) Melibatkan hewan dapat tumbuh lebih cepat dan makannya lebih sedikit,
atau menjadi ternak yang lebih unggul (Maskoeri, 2013:221).13

Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan meliputi:


1. Teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer,
kiopresefasi embrio, cloning dan spliting.
2. Rekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted selection,
transgenik, identifikasi genetik, konservasi molekuler.
3. Peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti memanipulasi mikroba
rumen.
4. Bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner(Gordon, 1994;
Nieman dan Kues,2000).14

E. Sifat-Sifat Mikroorganisme dalam Bioteknologi


12
Maskoeri, 2013:219
13
Maskoeri, 2013:221
14
Gordon, 1994; Nieman dan Kues,2000

7
Setiap makhluk hidup mempunyai sifat masing-masing yang berbeda,
begitu juga dengan mikroorganisme. Sifat-sifat mikroorganisme dalam
bioteknologi tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1.Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang


sangat banyak dapat menempati ruang yang kecil.

2.Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.

3.Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetik dengan


penyisipan gen lain ke cincin plasmid mikroorganisme tersebut.

4.Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaeroba dengan


menggunakan enzimenzim yang disekresikannya.

5. Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.

F.Dampak Positif Bioteknologi

Beberapa dampak positif (akibat baik, hal-hal yang menguntungkan) dari


perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain:

1) Meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit


tanaman, misalnya tanaman transgenic kebal hama.

2) Meningkatkan produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian,


perkebunan.

3) Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu,


seperti air susu menjadi yoghurt., mentega, dan keju.

4) Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan


logam (biohidrometalurgi).

5) Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan,


seperti: bakteri pemakan plastik dan paraffin, bakteri penghasil bahan
plastik biodegradable.

6) Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy, misalnya


bioethanol, dan biogas.

7) Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit

8
tertentu, misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon
insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.

8) Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah. Dengan


teknologi transplantasi nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa
dilestarikan.Dan lain sebagainya.

G.Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi

Bioteknologi, terutama rakayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat


menjelaskan berbagai macam persoalan dunia, seperti polusi, penyakit, pertanian,
dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak
yang membawa kerugian (Wariyono, 2008:106).15

1. Dampak terhadap Lingkungan


Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotype tidak tejadi
secara alami sesuai dengan dinamika populasi. Melainkan menurut kebutuhan
pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan
kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan
prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu keanekaragaman (Wariyono,
2008:106).16

2. Dampak terhadap Kesehatan


Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah
serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan
31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flayr Sayrt diketahui mengandung gen
resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH
disinyalir mengandung bahan kimia baruyang punya potensi berbahaya bagi
kesehatan manusia (Wariyono, 2008:106).17

3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi


Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung
dampak ekonomi yang membawa pengaruh pada kehidupan masyarakat. Produk
bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan
sapi (boyine growth hormone = BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi
sampai 20%, niscaya akan menggususr peternak kecil. Dengan demikian,
bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi (Wariyono, 2008:106).18

Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula,

15
Wariyono, 2008:106
16
Wariyono, 2008:106
17
Wariyono, 2008:106
18
Wariyono, 2008:106

9
kelapa, vanili, gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi
genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia
ketiga sebagai penghasil tanamantanaman tadi akan menderita kerugian besar
(Wariyono, 2008:106).19

4. Dampak tehadap Etika


Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar
hokum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika
berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90% menentang pemindahan
gen manusia ke hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan ke manusia
(Wariyono, 2008:107).20
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi
bagi penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam,
kalau gen babi dimasukkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada
makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk
hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai
nilai intrinsik makhluk hidup.

H. Ilmu-Ilmu yang Mendukung Bioteknologi


Ilmu-ilmu yang mendukung dalm perkembangan bioteknologi diantaranya
adalah sebagai berikut:

a. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus
mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu micros yang berarti kecil, bios yang berarti hidup, dan logos yang
berarti pengetahuan. Sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa
mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk-makhluk
hidup yang kecilkecil. Makhluk-makhluk hidup yang kecil tersebut disebut
juga dengan mikroorganisme, mikrobia, mikroba, jasad renik, atau prostita.

b. Biokimia
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari
molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam
semua organisme. Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur
dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam
nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara
khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.

19
Wariyono, 2008:106
20
Wariyono, 2008:107

10
c. Genetika
Genetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu genno yang berarti
melahirkan, merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini
mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi
sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Ada
pula yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen.
nama “genetika” diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat
pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi
Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

d. Biologi Sel
Biologi sel (juga disebut Sitologi, dari bahasa Yunani, Kytos atau
wadah) adalah ilmu yang mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam
biologi sel seperti struktur an organel yang terdapat di dalam sel,
lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel
(filosofi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala
mikroskopik maupun skala molkular, dan biologi sel meneliti baik
organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di
dalam organisme multisel seperti manusia.

e. Enzimologi
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia. Hal-hal yang berkaitan dengan enzim ini dipelajari
dalam enzimologi. Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak
dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan tersendiri, tetapi sejumlah
program studi memberikan mata kuliah ini. Enzimologi terutama dipelajari
dalam kedoktoran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, dan
cabang-cabang ilmu pertanian.

f. Virologi
Virologi ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk
suborganisme, terutama virus. Dalam perkembangannya, selain virus
ditemukan pula viroid dan prion. Kedua kelompok ini saat ini juga masih
menjadi bidang kajian virologi. Virologi memiliki posisi strategis dalam
kehidupan dan banyak dipelajari karena bermanfaat bagi industry farmasi
dan pestisida. Virologi juga menjadi perhatian pada bidang kedokteran,
kedokteran hewan, peternakan, perikanan, dan pertanian karena kerugian
yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar secara ekonomi.

BAB III

11
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan
“teknologi” yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara
bebas dapat didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup
untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.

Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo


non-mikrobal”. Disebut era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu
belum diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja
mikroorganisme.

Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang


insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam
skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada
perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi
dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering).

Bioteknologi mempunyai dua jenis, yaitu bioteknologi konvesional dan


bioteknologi modern. Dalam perkembanganya, lahirlah bioteknologi kedoktoran,
bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan
sebagainya.

Dalam penerapannya, bioteknologi mempunyai beberapa dampak negatif,


diantaranya adalah dampak terhadap lingkungan, kesehatan, sosial dan ekonomi,
serta dampak terhadap etika. Dalam perkembangnya, bioteknologi didukung oleh
beberapa ilmu penunjang, seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel,
enzimologi, dan virologi.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak
berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

12
Anonim. 2013. Bioteknologi Modern.

Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok: Gunadarma.

Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kuswanti, Nur ddk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan
Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar
Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

http://www.apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html?m=1
http://www.gerbangilmu.com/2014/12/sejarah-singkat-bioteknologi-
pelajaranbiologi.html?m=1
http://www.sanialovely.blogspot.co.id/2013/01/makalah-ipa-bioteknologi.html?
m=1 http://www.soddis.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-ilmu-yang-
mendukungbioteknologi.html?m=1 http://www.id.wikipedia.org/wiki/virologi

13

Anda mungkin juga menyukai