Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI (BIOTEKNOLOGI)


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Dosen Pengampu Bapak Drs. H. Muchyar M.P

Disusun oleh:
Kelompok 4
Afifah 1910312320026
Ananda Syifa Yulandari 1910312220090
Aulia Fitriyana 1910312320012
Delviana Putri Nur Rizki 1910312320032
Dinda Marsyadiva Alsafina 1910312220058
Dyah Larasati Listyaning Dwi Utami 1910312320004
Ervina Azwarini 1910312320028
Farah Dzakirah Azmi 1910312220030
Fitria Maulida 1910312220036
Widya Terranti 1910312320034
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah materi mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul “Perkembangan
Teknologi (Bioteknologi)”. Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. H. Muchyar M.P selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah
Ilmu Kealaman Dasar, juga kepada semua teman-teman yang telah memberikan
dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua serta menjadi tambahan informasi mengenai “Perkembangan Teknologi
(Bioteknologi)” bagi para pembaca. Kami menyadari jika dalam menyusun makalah
ini masih jauh dari kata semupurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik
serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Dengan demikian ini
kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat
kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat.

Banjarmasin, April 2020

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioteknologi .............................................................. 3
2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi ............................. 4
2.3 Jenis-jenis Bioteknologi .............................................................. 5
2.4 Penerapan Bioteknologi ............................................................... 6
2.5 Sifat-Sifat Mikroorganisme dalam Bioteknologi ........................ 9
2.6 Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi ...................................10
2.7 Dampak Positif Bioteknologi ......................................................11
2.8 Ilmu-Ilmu yang Mendukung Bioteknologi ..................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .................................................................................. 15
3.2 Saran ............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan
terhadap ilmu pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan juga
akan berdampak pesat pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang saat ini adalah bioteknologi.
Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus
dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin
ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui dasar-dasar pengetahuan, penalaran,
logika, moral,agama, serta kriteria kebenarannya, tentu akan sangat membantu
menuntun kita pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya.
Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian beberapa
disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut
ialah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa
genetika dan teknik kimia.
Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya telah
diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah penerapan
bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses mikrobial
tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan intuitif.
Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan
manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi
kebutuhannya.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan.  Setiap inivasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif

1
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru
dalam melakukan aktivitas manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Bioteknologi?
2. Jelaskan sejarah perkembangan bioteknologi secara singkat?
3. Jelaskan jenis-jenis bioteknologi?
4. Jelaskan tentang penerapan bioteknologi?
5. Sebutkan sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi?
6. Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi?
7. Jelaskan dampak-dampak positif bioteknologi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui dan memahami pengertian bioteknologi.
2. Mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi.
3. Memgetahui jenis-jenis bioteknologi.
4. Memahami tentang penerapan-penerapan bioteknologi.
5. Mengetahui sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi.
6. Memahami dampak negatif dari penerapan bioteknologi.
7. Memahami dampak-dampak positif bioteknologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi


Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bioteknologi? Bioteknologi berasal
dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara
untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara
bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa
yang bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang
insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam
skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada
perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi
dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering). Dari paduan dua kata
tersebut (bio dan teknologi) European Federation of Biotechnology (1989)
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan
ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian
dari organisme hidup dan analog mulekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang
lalu, karena manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan
bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah
bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi
dalam pembuatan anggur (Kuswanti, 2008:113).
Perkembangan yang pesatdalam bidang biologi sel dan biologi molekuler
sejak tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat.
Dewasa ini, manusia telah mampu memanipulasi, mengubah, dan/atau
menambahkan sifat tertentu pada suatu organisme (Kuswanti, 2008:112).

3
2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu yang baru dalam peradaban manusia.
Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman dahulu, antara lain untuk menghasilkan
minuman beralkohol dan makanan yang difermentasikan. Bioteknologi
mengalami perkembangan secara bertahap. Semenjak awal diterapkan, sampai
tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut era bioteknologi
non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk
fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobal) dimulai sejak 1857 setelah
Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasiyang terjadi dalam pembuatan
anggur merupakan hasil kerja mikroorganisme. Makanan atau minuman yang
diproduksi melalui proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake (berasal dari
Jepang), tuak, anggur, dan yoghurt (Kuswanti, 2008:114).
Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme
mulai digunakan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan
gliserin. Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi asam laktat, asam
sitrat, dan asam asetat dengan menggunakan jasa bakteri.
Setelah perang dunia ke-2, dihasilkan produk bioteknologi lain
misalnya penesilin  dari jamur penecillium nonatum. Keberhasilan ini diikuti
dengan penelitian kemapuan mikroorganisme lain yang menghasilkan antibiotic
dan zat-zat lain seperti steroid, vitamin, enzim, asam amino, dan senyawa-
senyawa protein tertentu
Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengi dengan perkembangan di
bidang biokimia, biologi seluler, dan biologi molekuler melahirkan teknologi
enzim dan rekayasa genetika yang akhirnya mengantarkan kita ke suatu era
modern. Kini bioteknologi telah benar-benar digunakan untuk menjawab berbagai
tantangan kehidupan manusia.
Catatan peristiwa dalam perkembangan bioteknologi, antara lain:

4
1. Ragi untuk pembuatan anggur, sebelum 6000 SM.
2. Ragi untuk pengembangan roti, sekitar 4000 SM.
3. Mikroba untuk menmbang tembaga (Spanyol), sebelum 1670.
4. Mikroba pertama dilihat Antonie Van Leewenhoek, 1880.
5. Mikroba kontaminan pertama penggagal fermentasi ditemukan oleh Lois
Pasteur, 1876.
6. Enzim diekstrak dari ragi yang dapat membuat alcohol oleh Eduard Buchner,
1897.
7. Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol, 1910.
8. Struktur rantai DNA terungkap, 1928.
9. Penemuan bakteri antibiotik baru (streptomycin, spalosporin, dll), 1953.
10. Mikroba untuk menambang uranium di Kanada, 1950-an.
11. DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama
berhasil, 1973.
12. Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal, 1973.
13. Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada manusia, 1981.
14. Interferon, hormone tumbuh, vaksin hepatitis, dihasilkan dari rekayasa,
pertengahan 1980-an.
15. Bahan mentah industry plastik dari mikroba, interferon untuk kanker, akhir
1980-an.
16. Mikroba hasil rekayasa membantu mengekstrak minyak dari tanah, 1990.

2.3 Jenis-jenis Bioteknologi


Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu:
A. Bioteknologi Konvensial
Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan
dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika.
Contoh produknya bir, wine, tuak, keju, sake (berasal dari Jepang), yoghurt,
roti, keju, tempe, dan lain sebagainya.

5
B. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologiyang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan
dasar mikrobiologi dan biokimia. Penerapan bioteknologi modern juga
mencakup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi
genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama
(pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit
tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E.Coli (kedokteran
dan farmasi).

2.4 Penerapan Bioteknologi


Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia
memanfaatkan biologi terapan yang digabungkan dengan teknologi modern
sehingga tercipta ilmu baru yang dikenal dengan sebutan “Bioteknologi” dan
terkadang ada yang menyebut “Biomasadepan”. Beberapa ahli dan badan
internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai: (1) Kegiatan yang
menitikberatkan pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup teknologi proses
dan produksi secara besar-besaran dalam industry yang dikaitkan dengan produksi
masal. (2) Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap jasad,
system, atau proses biologi untuk memproduksi benda hidup, benda mati, atau
jasad bagi kepentingan manusia. Dalam perkembangan lebih lanjut, lahirlah
bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian,
bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).
A. Bioteknologi Kedokteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat
menghasilkan zat immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa penyakit.
Misalnya hepatitis, kanker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan
pengambilan informasi genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkok”
pada bakteri agar bakteri tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah

6
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berguna untuk
menurunkan kadar gula dalam darah. Pada penderita diabetes, kelenjar
pankreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula dalam darahnya tinggi.
Dengan bantuan rekayasa gentika maka dapat diproduksi insulin dalam
jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada penderita
diabetes (Harmoni, 1992:104).
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya
dalam pembuatan antibodi dan hormon (Anonim, 2013).
1. Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber
tunggal. Manfaat antibodi monoklonal antara lain:
 Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin
wanita hamil.
 Mengikat racun dan menonaktifkannya.
 Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain
(Anonim, 2013).
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh
yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang
telah dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut
(Anonim, 2013).
3. Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada
disekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang
diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara
besar-besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh para ahli dari Amerika Serikat dan
Inggris (Anonim, 2013).

7
4. Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk
memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya
insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosterone (Anonim, 2013).
B. Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau
bibit penyakit digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu
digunakan ramuan beberapa macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak.
Tetapi pada saat ini, sesuai dengan kemajuan teknologi dibuat zat sintesis dan
pada saat mutakhir, melalui biologi molekular dan rekayasa genetika, tubuh
dipacu untuk memproduksi obat-obatan sendiri. Obat-obatan hasil
bioteknologi tersebut antara lain humulin untuk diabetes, protopin yang
merupakan hormone pertumbuhan untuk memperbaiki anak-anak yang
mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk pengobatan
sejenis leukemia, dan sejenisnya (Maskoeri, 2013:218).
C. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus,
maka produksi pangan secara konvensional tidak dapat mengejarnya. Oleh
karena itu, dicari jalan melalui bioteknologi pertanian yang antara lain. (1)
Penggunaan hormon pertumbuhan yang mengubah tumbuha dari diploid
menjadi poliploid sehingga dihasilkan produk yang “rekayasa”. Misalnya
buah tomat dan cabe menjadi besar, dan lainnya. (2) Kultur jaringan. Pada
keadaan biasa, siklus pertumbuhan memerlukan waktu yang cukup panjang,
tetapi melalui kultur jaringan siklus itu dapat diperpendek, misalnya bunga
anggrek yang secara biasa dari biji sampai menjadi tumbuhan dewasa hingga
berbunga memerlukan waktu yang cukup lama. Tetapi melalui kultur jaringan
akan diperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan segera dapat berbunga.
Dalam mempercepat pembibitan tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga
puluh kali lipat dari pada cara tradisional. Dengan demikian, dapat mengatasi

8
kekurangan dan ketrlambatan bibit dalam masa tanam dan juga meningkatkan
kualitas panen. Dalam memperbanyak tumbuhan secara kloning (cloning)
pada tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan
secara besar-besaran dengan kultur jaringan. Misalnya pada kelapa sawit,
kelapa kopyor, dan sebagainya (Maskoeri, 2013:219).
D. Bioteknologi Peternakan
Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi
kebutuhan pangan manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan
hewan-hewan yang berkualitas lebih baik. Tetapi tampaknya juga tidak dapat
mengejar kebutuhan manusia yang selalu meningkat. Oleh karena itu, para
ahli peternakan juga memanfaatkan bioteknologipeternakan, yaitu (1) Untuk
memproduksi obat dan vaksin serta hormon pertumbuhan ternak, dan (2)
Melibatkan hewan dapat tumbuh lebih cepat dan makannya lebih sedikit, atau
menjadi ternak yang lebih unggul (maskoeri, 2013:221).

2.5 Sifat-Sifat Mikroorganisme dalam Bioteknologi


Setiap makhluk hidup mempunyai sifat masing-masing yang berbeda, begitu
juga dengan mikroorganisme. Sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi
tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat
banyak dapat menempati ruang yang kecil.
2. Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.
3. Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetik dengan penyisipan
gen lain ke cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
4. Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan menggunakan
enzim-enzim yang disekresikannya.
5. Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.

2.6 Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi

9
Bioteknologi, terutama rakayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat
menjelaskan berbagai macam persoalan dunia, seperti polusi, penyakit, pertanian,
dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak
yang membawa kerugian (Wariyono, 2008:106).
1. Dampak terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kea lam bebas
dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih
berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan
rekayasa genetika, perubahan genotype tidak tejadi secara alami sesuai dengan
dinamika populasi. Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu.
Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran.
“Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di
dalam biologi itu sendiri, yaitu keanekaragaman (Wariyono, 2008:106).
2. Dampak terhadap Kesehatan
Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah
serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah
menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flayr Sayrt diketahui
mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan
hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia baruyang punya potensi
berbahaya bagi kesehatan manusia (Wariyono, 2008:106).
3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi
mengandung dampak ekonomi yang membawa pengaruh pada kehidupan
masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan
hormon pertumbuhan sapi (boyine growth hormone = BGH) dapat
meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%, niscaya akan menggususr
peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan
kesenjangan ekonomi (Wariyono, 2008:106).

10
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula,
kelapa, vanili, gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi
genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia
ketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar
(Wariyono, 2008:106).
4. Dampak tehadap Etika
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap
melanggar hokum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang
Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90% menentang
pemindahan gen manusia ke hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan
ke manusia (Wariyono, 2008:107).
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi
bagi penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama
Islam, kalau gen babi dimasukkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak
paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi
atas makhluk hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya
yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup.

2.7 Dampak Positif Bioteknologi


Beberapa dampak positif (akibat baik, hal-hal yang menguntungkan) dari
perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain:
 meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman,
misalnya tanaman transgenic kebal hama.
 Meningkatkan produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian,
perkebunan, peternakan, maupun perikanan dengan temuan bibit unggul.
 Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu,
seperti air susu menjadi yoghurt., mentega, dan keju.

11
 Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam
(biohidrometalurgi).
 Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan,
seperti: bakteri pemakan plastik dan paraffin, bakteri penghasil bahan
plastik biodegradable.
 Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy,
misalnya bioethanol, dan biogas.
 Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu,
misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin,
antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
 Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah. Dengan
teknologi transplantasi nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa
dilestarikan.

2.8 Ilmu-Ilmu yang Mendukung Bioteknologi


Ilmu-ilmu yang mendukung dalm perkembangan bioteknologi diantaranya
adalah sebagai berikut:
A. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari
jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu micros yang
berarti kecil, bios yang berarti hidup, dan logos yang berarti pengetahuan.
Sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil. Makhluk-
makhluk hidup yang kecil tersebut disebut juga dengan mikroorganisme,
mikrobia, mikroba, jasad renik, atau prostita.
B. Biokimia
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari
molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam

12
semua organisme. Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan
fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia
reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.
C. Genetika
Genetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu genno yang berarti melahirkan,
merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari
berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang
dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen. nama
“genetika” diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi
kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi
Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
D. Biologi Sel
Biologi sel (juga disebut Sitologi, dari bahasa Yunani, Kytos atau wadah)
adalah ilmu yang mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel
seperti struktur an organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan
antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (filosofi), hingga
kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun
skala molkular, dan biologi sel meneliti baik organisme bersel tunggal seperti
bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam organisme multisel seperti
manusia.
E. Enzimologi
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia.
Hal-hal yang berkaitan dengan enzim ini dipelajari dalam enzimologi. Dalam
dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu
jurusan tersendiri, tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah ini.

13
Enzimologi terutama dipelajari dalam kedoktoran, ilmu pangan, teknologi
pengolahan pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian.
F. Virologi
Virology ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme,
terutama virus. Dalam perkembangannya, selain virus ditemukan pula viroid
dan prion. Kedua kelompok ini saat ini juga masih menjadi bidang kajian
virologi. Virologi memiliki posisi strategis dalam kehidupan dan banyak
dipelajari karena bermanfaat bagi industry farmasi dan pestisida. Virologi
juga menjadi perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran hewan,
peternakan, perikanan, dan pertanian karena kerugian yang ditimbulkan virus
dapat bernilai besar secara ekonomi.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup
dan “teknologi” yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan
secara bebas dapat didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
(Kuswanti, 2008:113).
Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-
mikrobal”. Disebut era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum
diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja
mikroorganisme.
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang
insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam
skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan. Pada
perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi
dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering).
Bioteknologi mempunyai dua jenis, yaitu bioteknologi konvesional dan
bioteknologi modern. Dalam perkembanganya, lahirlah bioteknologi kedoktoran,
bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan
sebagainya (Maskoeri, 2013:216).
Dalam penerapannya, bioteknologi mempunyai beberapa dampak negatif,
diantaranya adalah dampak terhadap lingkungan, kesehatan, sosial dan ekonomi,
serta dampak terhadap etika.
Dalam perkembangnya, bioteknologi didukung oleh beberapa ilmu penunjang,
seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, enzimologi, dan virologi.

15
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini,  tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah
ini dan dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bioteknologi Modern.

Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok: Gunadarma.

Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kuswanti, Nur ddk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan


Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar
Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Yusran. 2016. Makalah Bioteknologi. https://yusran-


juni.blogspot.com/2016/02/makalah-bioteknologi.html (diakses 2 Februari
2016).

Anda mungkin juga menyukai