Anda di halaman 1dari 15

Tentang

Oleh:
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Bioteknologi ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Suwarno selaku Dosen mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Bioteknologi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

Sumatra barat, 9 Februari 2020

Penulis

MUHAMMAD FACHRI
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………….1
Daftar isi………………………………………………………………………..2

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan penulisan.......................................................................................4

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian bioteknologi............................................................................5
2.2 Sejarah singkat perkembangan bioteknologi............................................5
2.3 Jenis-jenis bioteknologi............................................................................6
2.4 Penerapan bioteknologi............................................................................7
2.5 Sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi.......................................9
2.6 Dampak negatif penerapan bioteknologi.................................................9
2.7 Dampak positif bioteknologi....................................................................10
2.8 Ilmu-ilmu yang mendukung bioteknologi................................................ 11

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan............................................................................................. 13
3.2 Saran........................................................................................................ 13

Daftar
Pustaka................................................................................................................ 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan terhadap ilmu pengetahuan
semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan juga akan berdampak pesat pada teknologi. Salah satu
bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini adalah bioteknologi.
Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus dilakukan dalam
mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui
dasar-dasar pengetahuan, penalaran, logika, moral,agama, serta kriteria kebenarannya, tentu akan sangat
membantu menuntun kita pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya.
Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian beberapa disiplin ilmu
pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut ialah mikrobiologi, biokimia, genetika,
biologi molekuler, kimia, rekayasa genetika dan teknik kimia.
Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya telah diterapkan manusia
sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah penerapan bioteknologi tersebut secara sadar atau
tidak sadar dan apakah proses mikrobial tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu
percobaan intuitif. Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan
manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi kebutuhannya.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inivasi diciptakan
untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Bioteknologi?
2. Jelaskan sejarah perkembangan bioteknologi secara singkat?
3. Jelaskan jenis-jenis bioteknologi?
4. Jelaskan tentang penerapan bioteknologi?
5. Sebutkan sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi?
6. Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi?
7. Jelaskan dampak-dampak positif bioteknologi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami pengertian bioteknologi.
2. Mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi.
3. Memgetahui jenis-jenis bioteknologi.
4. Memahami tentang penerapan-penerapan bioteknologi.
5. Mengetahui sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi.
6. Memahami dampak negatif dari penerapan bioteknologi.
7. Memahami dampak-dampak positif bioteknologi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi


Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bioteknologi? Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang
berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara
bebas dapat didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk
dan jasa yang bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada
tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula
sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi
dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering). Dari paduan dua kata tersebut (bio dan teknologi)
European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu
pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian
dari organisme hidup dan analog mulekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, karena manusia
telah bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk
membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi
baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur (Kuswanti,
2008:113).
Perkembangan yang pesatdalam bidang biologi sel dan biologi molekuler sejak tahun 1960-an
mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat. Dewasa ini, manusia telah mampu memanipulasi,
mengubah, dan/atau menambahkan sifat tertentu pada suatu organisme (Kuswanti, 2008:112).

2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi


Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu yang baru dalam peradaban manusia. Bioteknologi telah
dilakukan sejak zaman dahulu, antara lain untuk menghasilkan minuman beralkohol dan makanan yang
difermentasikan. Bioteknologi mengalami perkembangan secara bertahap. Semenjak awal diterapkan,
sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut
era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk
fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobal) dimulai sejak 1857 setelah Louis Pasteur
menemukan bahwa fermentasiyang terjadi dalam pembuatan anggur merupakan hasil kerja
mikroorganisme. Makanan atau minuman yang diproduksi melalui proses fermentasi antara lain tempe,
tape, sake (berasal dari Jepang), tuak, anggur, dan yoghurt (Kuswanti, 2008:114).
Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai digunakan untuk
memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan gliserin. Fermentasi juga digunakan untuk
memproduksi asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat dengan menggunakan jasa bakteri.
Setelah perang dunia ke-2, dihasilkan produk bioteknologi lain misalnya penesilin dari jamur
penecillium nonatum. Keberhasilan ini diikuti dengan penelitian kemapuan mikroorganisme lain yang
menghasilkan antibiotic dan zat-zat lain seperti steroid, vitamin, enzim, asam amino, dan senyawa-
senyawa protein tertentu
Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengi dengan perkembangan di bidang biokimia,
biologi seluler, dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim dan rekayasa genetika yang akhirnya
mengantarkan kita ke suatu era modern. Kini bioteknologi telah benar-benar digunakan untuk menjawab
berbagai tantangan kehidupan manusia.
Catatan peristiwa dalam perkembangan bioteknologi, antara lain:
1. Ragi untuk pembuatan anggur, sebelum 6000 SM.
2. Ragi untuk pengembangan roti, sekitar 4000 SM.
3. Mikroba untuk menmbang tembaga (Spanyol), sebelum 1670.
4. Mikroba pertama dilihat Antonie Van Leewenhoek, 1880.
5. Mikroba kontaminan pertama penggagal fermentasi ditemukan oleh Lois Pasteur, 1876.
6. Enzim diekstrak dari ragi yang dapat membuat alcohol oleh Eduard Buchner, 1897.
7. Bakteri penghasil aseton, butanol, gliserol, 1910.
8. Struktur rantai DNA terungkap, 1928.
9. Penemuan bakteri antibiotik baru (streptomycin, spalosporin, dll), 1953.
10. Mikroba untuk menambang uranium di Kanada, 1950-an.
11. DNA rokombinan ditemukan dan percobaan rekayasa genetika pertama berhasil, 1973.
12. Hibridoma menghasilkan antibodi monoclonal, 1973.
13. Insulin hasil rekayasa genetika diperbolehkan digunakan pada manusia, 1981.
14. Interferon, hormone tumbuh, vaksin hepatitis, dihasilkan dari rekayasa, pertengahan 1980-an.
15. Bahan mentah industry plastik dari mikroba, interferon untuk kanker, akhir 1980-an.
16. Mikroba hasil rekayasa membantu mengekstrak minyak dari tanah, 1990.
2.3 Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Bioteknologi Konvensial
Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan
yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak, keju, sake (berasal
dari Jepang), yoghurt, roti, keju, tempe, dan lain sebagainya.
b. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologiyang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa
DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Penerapan bioteknologi modern juga
mencakup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik (peternakan), buah
tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten
terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E.Coli (kedokteran
dan farmasi).

2.4 Penerapan Bioteknologi


Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan
biologi terapan yang digabungkan dengan teknologi modern sehingga tercipta ilmu baru yang dikenal
dengan sebutan “Bioteknologi” dan terkadang ada yang menyebut “Biomasadepan”. Beberapa ahli dan
badan internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai: (1) Kegiatan yang menitikberatkan
pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup teknologi proses dan produksi secara besar-besaran dalam
industry yang dikaitkan dengan produksi masal. (2) Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan
terhadap jasad, system, atau proses biologi untuk memproduksi benda hidup, benda mati, atau jasad bagi
kepentingan manusia. Dalam perkembangan lebih lanjut, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi
farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).
a. Bioteknologi Kedokteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat immunoglobulium
(zat kebal) terhadap beberapa penyakit. Misalnya hepatitis, kanker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula
dilakukan pengambilan informasi genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkok” pada bakteri agar
bakteri tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas
yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Pada penderita diabetes, kelenjar pankreas ini
kurang berfungsi sehingga kadar gula dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa gentika maka
dapat diproduksi insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada
penderita diabetes (Harmoni, 1992:104).

Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya dalam pembuatan
antibodi dan hormon (Anonim, 2013).
1. Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi
monoklonal antara lain:
 Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita hamil.
 Mengikat racun dan menonaktifkannya.
 Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain (Anonim, 2013).
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme.
Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari
mikroorganisme tersebut (Anonim, 2013).
3. Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada disekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur
atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-
besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris (Anonim, 2013).
4. Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon.
Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan
testosterone (Anonim, 2013).

b. Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau bibit penyakit
digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu digunakan ramuan beberapa macam
tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak. Tetapi pada saat ini, sesuai dengan kemajuan teknologi dibuat
zat sintesis dan pada saat mutakhir, melalui biologi molekular dan rekayasa genetika, tubuh dipacu untuk
memproduksi obat-obatan sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi tersebut antara lain humulin untuk
diabetes, protopin yang merupakan hormone pertumbuhan untuk memperbaiki anak-anak yang
mengalami kelatarbelakangan pertumbuhan, alfainterferon untuk pengobatan sejenis leukemia, dan
sejenisnya (Maskoeri, 2013:218).

c. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus, maka produksi pangan
secara konvensional tidak dapat mengejarnya. Oleh karena itu, dicari jalan melalui bioteknologi pertanian
yang antara lain. (1) Penggunaan hormon pertumbuhan yang mengubah tumbuha dari diploid menjadi
poliploid sehingga dihasilkan produk yang “rekayasa”. Misalnya buah tomat dan cabe menjadi besar, dan
lainnya. (2) Kultur jaringan. Pada keadaan biasa, siklus pertumbuhan memerlukan waktu yang cukup
panjang, tetapi melalui kultur jaringan siklus itu dapat diperpendek, misalnya bunga anggrek yang secara
biasa dari biji sampai menjadi tumbuhan dewasa hingga berbunga memerlukan waktu yang cukup lama.
Tetapi melalui kultur jaringan akan diperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan segera dapat berbunga.
Dalam mempercepat pembibitan tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga puluh kali lipat dari pada cara
tradisional. Dengan demikian, dapat mengatasi kekurangan dan ketrlambatan bibit dalam masa tanam dan
juga meningkatkan kualitas panen. Dalam memperbanyak tumbuhan secara kloning (cloning) pada
tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran dengan kultur
jaringan. Misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor, dan sebagainya (Maskoeri, 2013:219).

d. Bioteknologi Peternakan
Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi kebutuhan pangan
manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan-hewan yang berkualitas lebih baik. Tetapi
tampaknya juga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia yang selalu meningkat. Oleh karena itu, para
ahli peternakan juga memanfaatkan bioteknologipeternakan, yaitu (1) Untuk memproduksi obat dan
vaksin serta hormon pertumbuhan ternak, dan (2) Melibatkan hewan dapat tumbuh lebih cepat dan
makannya lebih sedikit, atau menjadi ternak yang lebih unggul (maskoeri, 2013:221).

2.5 Sifat-Sifat Mikroorganisme dalam Bioteknologi


Setiap makhluk hidup mempunyai sifat masing-masing yang berbeda, begitu juga dengan
mikroorganisme. Sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat banyak dapat menempati
ruang yang kecil.
2. Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.
3. Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetik dengan penyisipan gen lain ke cincin
plasmid mikroorganisme tersebut.
4. Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan menggunakan enzim-enzim yang
disekresikannya.
5. Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.

2.6 Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi


Bioteknologi, terutama rakayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat menjelaskan berbagai
macam persoalan dunia, seperti polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam
kenyataannya juga menimbulkan dampak yang membawa kerugian (Wariyono, 2008:106).
1. Dampak terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kea lam bebas dapat menimbulkan
dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir.
Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotype tidak tejadi secara alami sesuai dengan
dinamika populasi. Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan
dengan prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu keanekaragaman (Wariyono, 2008:106).

2. Dampak terhadap Kesehatan


Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius. Contohnya adalah
penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flayr Sayrt
diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH
disinyalir mengandung bahan kimia baruyang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia
(Wariyono, 2008:106).

3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi


Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang
membawa pengaruh pada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil.
Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (boyine growth hormone = BGH) dapat meningkatkan produksi
susu sapi sampai 20%, niscaya akan menggususr peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi (Wariyono, 2008:106).
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa, vanili, gingseng, dan
opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan
tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar
(Wariyono, 2008:106).

4. Dampak tehadap Etika


Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen
makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hokum alam dan sulit diterima
masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90% menentang
pemindahan gen manusia ke hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan ke manusia (Wariyono,
2008:107).
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama
tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi dimasukkan ke dalam buah
semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi
atas makhluk hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai
intrinsik makhluk hidup.
2.7 Dampak Positif Bioteknologi
beberapa dampak positif (akibat baik, hal-hal yang menguntungkan) dari perkembangan
bioteknologi hingga saat ini, antara lain:

 meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman
transgenic kebal hama.
 Meningkatkan produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian, perkebunan,
peternakan, maupun perikanan dengan temuan bibit unggul.
 Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu
menjadi yoghurt., mentega, dan keju.
 Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam (biohidrometalurgi).
 Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, seperti: bakteri
pemakan plastik dan paraffin, bakteri penghasil bahan plastik biodegradable.
 Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy, misalnya bioethanol, dan biogas.
 Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu, misalnya penyakit
kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
 Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah. Dengan teknologi transplantasi
nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa dilestarikan.
 Dan lain sebagainya.

2.8 Ilmu-Ilmu yang Mendukung Bioteknologi


Ilmu-ilmu yang mendukung dalm perkembangan bioteknologi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik.
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu micros yang berarti kecil, bios yang berarti hidup, dan
logos yang berarti pengetahuan. Sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil. Makhluk-makhluk hidup yang kecil
tersebut disebut juga dengan mikroorganisme, mikrobia, mikroba, jasad renik, atau prostita.
b. Biokimia
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia
terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme. Biokimia merupakan ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim
dan sifat-sifat protein.
c. Genetika
Genetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu genno yang berarti melahirkan, merupakan cabang
biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan
variasi sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan
singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen. nama “genetika” diperkenalkan oleh William
Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi
Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
d. Biologi Sel
Biologi sel (juga disebut Sitologi, dari bahasa Yunani, Kytos atau wadah) adalah ilmu yang
mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel seperti struktur an organel yang terdapat di dalam
sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (filosofi), hingga
kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molkular, dan biologi
sel meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam
organisme multisel seperti manusia.
e. Enzimologi
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hal-hal yang berkaitan dengan enzim ini dipelajari dalam
enzimologi. Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan
tersendiri, tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah ini. Enzimologi terutama dipelajari
dalam kedoktoran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian.
f. Virologi
Virology ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme, terutama virus. Dalam
perkembangannya, selain virus ditemukan pula viroid dan prion. Kedua kelompok ini saat ini juga masih
menjadi bidang kajian virologi. Virologi memiliki posisi strategis dalam kehidupan dan banyak dipelajari
karena bermanfaat bagi industry farmasi dan pestisida. Virologi juga menjadi perhatian pada bidang
kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, perikanan, dan pertanian karena kerugian yang ditimbulkan
virus dapat bernilai besar secara ekonomi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang
berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara
bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).
Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-mikrobal”.
Disebut era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan
produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria
pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan
bit gula sebagai sumber pakan. Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi
selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering).
Bioteknologi mempunyai dua jenis, yaitu bioteknologi konvesional dan bioteknologi
modern. Dalam perkembanganya, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi,
bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya (Maskoeri, 2013:216).
Dalam penerapannya, bioteknologi mempunyai beberapa dampak negatif, diantaranya
adalah dampak terhadap lingkungan, kesehatan, sosial dan ekonomi, serta dampak terhadap
etika.
Dalam perkembangnya, bioteknologi didukung oleh beberapa ilmu penunjang, seperti
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, enzimologi, dan virologi.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bioteknologi Modern.

Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok: Gunadarma.

Jasin, Maskoeri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kuswanti, Nur ddk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan Belajar
IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai