Seperti yang menjadi ciri teks eksplanasi diatas, teks ini mempunyai 3 struktur yang
membangunnya agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Struktur nya:
Pernyataan umum: berisi pernyataan umum mengenai topik yang akan dijelaskan
proses proses terjadinya/proses keberadaan.
Urutan Sebab Akibat: berisi mengenai detail penjelasan proses terjadinya yang
disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir.
Interpretasi: berisi tentang kesimpulan mengenai topik yang telah dijelaskan.
Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants).
Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan udara.
Berikut ini contoh teks eksplanasi singkat mengenai gerhana bulan lengkap dengan struktur
nya.
Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam
ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari
tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa gerhana bulan.
Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar. Akan ada
saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian
akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node.
Nah, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan beroposisi dengan titik nude tersebut.
Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya.
Faktanya, ketika terjadi gerhana bulan, sebenarnya terkadang penampakan bulan masih dapat
terlihat. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa, berbelok menuju arah
bulan oleh atmosfer bumi.
Sinar matahari yang dibelokkan itu tentu memiliki spektrum cahaya kemerahan, yang
merupakan alasan mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih
gelap, biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat.
Untuk mengamati gerhana bulan, dapat Anda lakukan dengan mata telanjang tanpa adanya
bahaya sedikit pun. Pada saat terjadi gerhana bulan, umat Islam yang melihat dan mengamati
peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).
3. Penutup (Interpretasi)
Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat
itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari
dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.
TUGAS MAKALAH B. INDOENSIA
TEKS EKSPLANASI KAIDAH
KEBAHASAAN
DISUSUN OLEH :
ALI AKBAR
DYAH PERMATA JUANA
GUSTINA AGGUN SUHARTO
M. AZIZ
RAHMAD SANDI
SRI WULANDARI
VIII G
Kaidah kebahasaan merupakan ciri bahasa dari contoh teks eksplanasi dari segi pemilihan
kata dan penyusunan kalimat. Berikut adalah beberapa karakter dari bahasa yang bisa
digunakan sebagai contoh teks eksplanasi.
1. Kalimat Pasif
Kalimat pasif, biasanya menggunakan awalan di, ter, ke dan kata ganti pada predikatnya.
Misalnya dikejar, tertangkap, tergerus, dipanaskan, dan lain sebagainya. Penggunaan kalimat
pasif dimaksudkan untuk mengurangi subjek manusia, dan mengalihkan fokus pada peristiwa
yang terjadi. Kalimat pasif juga digunakan untuk menegaskan bahwa suatu peristiwa adalah
sebuah ketidaksengajaan atau terjadi secara alamiah.
Konjungsi, merupakan kata hubung sedangkan kausal adalah sebab. Maka konjungsi kausal
dapat dipahami sebagai kata penghubung yang digunakan untuk menyatakan sebab akibat.
Yang termasuk dalam konjungsi kausal adalah jika, karena, jadi, demikian, sehingga, dan
lain-lain.
Konjungsi waktu, merupakan kata hubung yang berkaitan dengan waktu. Kata yang termasuk
dalam golongan konjungsi ini adalah sesudah, sebelum, sehabis, sehingga, selesai, sambil,
selagi, sampai, sementara, ketika, setelah, sejak, tatkala, seraya, selama, dan lain-lain. Kedua
konjungsi tersebut digunakan secara bergantian dengan porsi yang wajar pada contoh teks
eksplanasi.
Istilah ilmiah yang digunakan dalam teks eksplanasi, berfungsi untuk menjelaskan fenomena
yang terjadi berdasarkan disiplin ilmu yang terkait. Penggunaan istilah ilmiah berbahasa
asing juga diperbolehkan, namun akan lebih baik jika dijelaskan dalam bahasa Indonesia agar
pembaca yang awam dalam hal tersebut dapat memahami informasi yang disajikan.
Hal ini dikarenakan kemungkinan teks tersebut dibaca oleh orang yang tidak memahami
konteks kalimat yang sedang dibahas. Kata ilmiah dalam biologi misalnya spesies hewan
tertentu hanya dipahami oleh orang-orang yang sudah belajar mengenai ilmu tersebut.
Sedangkan pembaca awam mungkin tidak mengetahui hewan apakah yang dimaksud
sehingga informasi tidak sampai secara utuh.
4. Informatif
Poin ini merupakan hal terpenting dalam penyusunan contoh teks eksplanasi. Tujuan utama
teks ini adalah memberikan penjelasan dan informasi mengenai suatu peristiwa alam atau
fenomena tertentu. Maka, setiap kalimat dalam teks ini harus difungsikan dengan baik
sebagai cara untuk menginformasikan ilmu baru pada pembaca.
Dengan adanya unsur informatif pada teks eksplanasi, pembaca dapat menemukan hal baru
yang akan memperkaya pengetahuannya. Oleh karena itu teks jenis eksplanasi diajarkan sejak
anak usia SMP agar selain dapat memahami informasi dalam bacaan, siswa SMP dapat
berlatih menyusun contoh teks eksplanasi sederhana.
Judul: Pelangi
Pelangi, Bahasa Inggrisnya “Rainbow” merupakan suatu peristiwa optik atau meterologi
berwujud cahaya yang bermacam-macam warna paralel satu dengan yang lainnya di langit
atau juga media yang lain. Pada saat terjadi hujan ringan dilangit terlihat pelangi itu seperti
bercahaya yang mana cahaya tersebut menuju cakrawala. Selain daari itu di sekitar air terjun
kita dapat juga melihat Pelangi yang indah.
Terciptanya pelangi di cakrawala itu melalui empat siklus. Di antaranya yaitu pembiasan
sinar matahari. Sebab terciptanya pelangi itu disebabkan terjadinya pembiasan cahaya atau
sinar matahari yang setelah itu dibelokkan menuju arah lain dari satu medium menuju ke
medium yang lain oleh tetesan air yang terdapat di atmosfer.
Setelah itu tetesan air tersebut dilewati oleh sinar matahari. Pada saat tetesan air tersebut
dilewati oleh cahaya matahari, maka cahaya tersebut akan dibiaskan sehingga dapat
menciptakan warna-warna indah yang terpisah dengan secara sendiri-sendiri.
Pembelokan cahaya. Masing-masing dari tiap-tiap warna pelangi tersebut akan dibelokkan
dengan sudut yang berbeda. Sehingga dari pembelokan cahaya itulah bisa menghasilkkan
warna-warni yang memukau pada pelangi.
Terciptanya warna pelangi. Warna ungu itu warna yang pertama kali dibelokkan, sementara
warna merah merupakan warna yang terakhir dibelokkkan. Setelah itu disusul dengan aneka
warna pelangi yang lain. Seperti pada warna kuning, jingga, hijau, biru serta juga nila. Dari
fenomena tersebut makanya kita dapat mengamati warna pelangi yang lengkap disebabakan
karena adanya geometri optik pada saat proses penguraian warna.
3. Penutup (Interpretasi)
Disaat hujan ringan bersamaan dengan munculnya sinar matahari itu kita dapat melihat
fenomena pelangi. Namun haruslah dari arah yang berlawanan dengan kita. Keberadaan kita
itu harus ada di antara tetesan air serta matahari yang mana posisi matahari berada itu di
belakang kita. Pusat busur pelangi serta juga mata kita harus berada pada satu gais lurus.
TUGAS MAKALAH B. INDOENSIA
TEKS EKSPLANASI
DISUSUN OLEH :
ALI AKBAR
DYAH PERMATA JUANA
GUSTINA AGGUN SUHARTO
M. AZIZ
RAHMAD SANDI
SRI WULANDARI
VIII G
Bagian isi adalah bagian yang berisikan tentang urutan sebab akibat, penjelasan dari topik
yang diangkat secara detail dan disajikan bertahap dari awal hingga akhir. Untuk lebih
jelasnya, dapat melihat contoh paragrap isi dari teks ekplanasi “Pengangguran” di bawah ini.
“Pengangguran terjadi disebabkan oleh banyak faktor, seperti pertumbuhan ekonomi yang
lebih kecil dibandingkan jumlah pencari kerja setiap tahunnya, kemampuan pencari kerja
tidak sesuai dengan permintaan pasar kerja, terjadinya pemutusan tenaga kerja atau PHK oleh
sebuah perusahaan, iklim investasi yang belum kondusif dan lainnya.
Akibat adanya pengangguran banyak persoalan yang akan timbul, mulai persoalan ekonomi
sampai sosial.
Orang yang tidak bekerja atau tidak mempunyai pekerjaan tentunya akan kehilangan
kepercayaan diri jika bergaul dengan orang lain dan juga tidak akan memiliki kecukupan
uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Apabila jumlah pengangguran banyak, hal ini akan menyebabkan peningkatan angka
kemiskinan, rendahnya tingkat kesehatan masyarakat dan meningkatnya kriminalitas.”
Penutup (Interpretasi)
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan dengan koordinasi yang baik agar
dapat berjalan efektif. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, mulai dari
pencegahan, selama banjir dan pemulihan pasca banjir.
TUGAS MAKALAH B. INDOENSIA
ISI TEKS EKSPLANASI
DISUSUN OLEH :
ALI AKBAR
DYAH PERMATA JUANA
GUSTINA AGGUN SUHARTO
M. AZIZ
RAHMAD SANDI
SRI WULANDARI
VIII G