Pengertian teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses atau
tahapan ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ terjadinya suatu fenomena atau peristiwa yang
berkaitan dengan alam, sosial, ilmiah, dan budaya.
Setiap peristiwa di sekitar kita tentunya ada proses dan hubungan sebab-akibat
dengan peristiwa lainnya. Di dalam explanatory text terdapat penjelasan tentang
hubungan sebab-akibat tersebut dengan menggunakan aspek “mengapa” dan
“bagaimana” suatu peristiwa terjadi.
Struktur teks eksplanasi dapat membantu sobat idschool dalam menyusun bacaan
yang termasuk dalam jenis teks eksplanasi. Teradapat 3 (tiga) unsur penting yang
menyusun struktur teks eksplanasi. Ketiga struktur tersebut adalah pernyataan
umum (general statement), deretan penjelas, dan interpretasi (opsional).
B. Deretan Penjelas
Deretan penjelas sering disebut sebagai urutan sebab akibat dari suatu
fenomena. Bagian deretan penjelas menerangkan deskripsi dan rician terjadinya
suatu fenomena. Dapat berupa penjelasan suatu fenomena yang dibahas secara
mendalam berdasarkan urutan waktu.
C. Interpretasi (Opsional)
Interpretasi merupakan bagian penutup. Maksudnya adalah bagian bacaan
yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan
penjelas. Interpretasi bersifat opsional, artinya boleh ada dan juga boleh tidak.
Bagian interpretasi dapat berupa tanggapan atau kesimpulan atas pernyataan yang
ada dalam bacaan.
Explanatory text memiliki unsur kebahasan yang unik dan berbeda dengan
jenis teks lainnya. Adapun beberapa kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah
sebagai berikut:
1. Pembahasan topik lebih fokus pada hal-hal yang bersifat umum (generic),
bukan partisipan manusia. Contoh; gempa bumi, gunung meletus, tsunami,
badai, dan lain-lain.
2. Dalam penulisannya harus menggunakan istilah-istilah yang ilmiah.
3. Dalam penulisannya harus menggunakan kalimat pasif.Penulisannya lebih
sering memakai verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
4. Penulisannya banyak menggunakan konjungsi kausal dan waktu. Contoh;
sebelum, pertama, jika, kemudian, sehingga.
5. Penulisan eksplanasi bertujuan untuk menjustifikasi bahwa sesuatu yang
dijelaskan secara kausal itu benar adanya.
Jenis teks eksplanasi dapat dikenali dari ciri-ciri bacaan yang diberikan.
Secara umum, ada 5 (lima) cara yang dapat digunakan untuk mengenali jenis teks
eksplanasi. Kelima cara tersebut terdapat pada ciri-ciri teks eksplanasi. Berikut ini
adalah ciri-ciri teks eksplanasi untuk mengenali bacaan yang termasuk dalam jenis
teks eksplanasi.
Contoh Teks Eksplanasi
Di sini, idschool akan memberikan 5 contoh teks eksplanasi dengan berbagai topik
bahasan. Simak kelima contoh teks eksplanasi yang akan diberikan berikut.
Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan
tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Kata tsunami terdiri atas dua kata tsu
yang berarti pelabuhan dan name yang berarti gelombang. Kata tersebut
diambil dari bahasa Jepang. Gelombang tsunami terbentuk akibat aktivias
gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut.
Banjir adalah aliran air yang berlebihan merendam daratan. Biasanya banjir
sering terjadi saat musim hujan di beberapa daerah. Banjir terjadi akibat
ketidaksanggupan sungai, danau, drainase, atau aliran air lainnya menampung
air hujan. Air hujan yang jumlahnya sangat banyak akan meluap dan
menggenangi wilayah daratan. Sehingga, daratan menjadi tergenangi oleh air.
Wilayah yang sering mengalami banjir adalah daerah pinggiran sungai,
pemukiman di tempat resapan air, dan tempat dengan drainase yang
bermasalah. Banjir dapat terjadi dikarenakan dua faktor, yaitu faktor alam dan
faktor sosial. Faktor alam adalah faktor yang berasal dari alam itu sendiri.
Contoh faktor alam yang dapat menyebabkan banjir adalah hujan deras
dengan durasi yang cukup lama. Sedangkan faktor sosial disebabkan adanya
ulah manusia itu sendiri. Contoh ulah manusia yang dapat menyebabkan
banjir adalah membuang sampah di sungai, mendirikan pemukiman di tempat
resapan air, dan menebang hutan secara liar.
Gunung meletus merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi di luar
kendali manusia. Fenomena gunung meletus terjadi karena adanya endapan
magma yang ada di perut bumi disemburkan oleh gas dengan kekuatan besar.
Material yang dikeluarkan dalam aktifitas meletusnya gunung bisa menjadi
manfaat dan musibah bagi penduduk sekitar.
Gunung meletus terjadi diawali oleh perubahan tekanan batas lempeng bumi
dan perubahan suhu yang drastis. Kondisi ini membuat material batuan
disekitarnya meleleh. Lelehan tersebut biasa dikenal sebagai magma atau
cairan pijar. Magma bercampur dengan gas dan material disekitarnya dari
bawah permukaan bumi akan bergerak menuju permukaan bumi. Aktifitas ini
dapat mebentuk lubang utama, di mana sebagian besar magma dan material
vulkanik lain menyembur melalui lubang tersebut.
Bencana alam berupa gunung meletus masih menjadi bencana alam yang
dapat mebahayakan. Fenomena gunung meletus terjadi di luar kendali
manusia. Sehingga, upaya yang dapat dilakukan adalah menghindari dampak
bahaya akibat bencana gunung meletus. Misalnya mengungsi ke tempat aman
ketika terjadi erupsi gunung berapi.
Contoh Teks Eksplanasi 4: Proses Terjadinya Hujan
Hujan adalah peristiwa turunya air dari langit ke bumi. Air hujan biasa turun
dari awan mendung yang gelap. Hujan terjadi karena adanya proses
kondensasi pada uap air di atmosfer. Proses ini membentuk butiran air yang
cukup besar dan akhirnya jatuh ke permukaan bumi.
Uap air yang telah berkumpul di atmosfer akan mengalami proses kondensasi.
Kondisi ini menyebabkan terbentuk awan. Awan yang mengandung banyak
uap air bertemu menjadi mendung karena terbawa angin. Awan mendung
kemudian menuju bagian atmosfer bumi yang suhunya lebih rendah dan
akhirnya membentuk butiran es dan air. Selanjutnya terjadi proses prespitasi,
yaitu jatuhnya butiran-butiran air ke permukaan bumi.
Demikianlah proses terjadinya hujan. Fenomena alam yang sering kita alami
dalam kehidupan sehari-hari.
Fenomena alam yang cantik ini muncul karena adanya cahaya yang membias
dan menyimpang menjauhi partikel. Proses terjadinya pelangi diawali dengan
cahaya matahari melewati tetes hujan lalu dibiaskan ke tengah tetes hujan.
Akibatnya, cahaya matahari terurai sehingga berubah menjadi warna
spektrum.
Pelangi terbentuk akibat cahaya matahari yang dibiaskan oleh air hujan.
Kondisi ini dapat terjadi jika matahari bersinar dari sisi berlawanan dengan
arah hadap pengamat. Sehingga, untuk dapat melihat pelangi, posisi
pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di
belakang pengamat