mengenai suatu topik yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu
pengetahuan, budaya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas kepada para
pembaca agar dapat memahami tentang suatu fenomena yang sedang terjadi.
Pernyataan umum
Pernyataan ini berisi tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses
keberadaannya dan proses terjadinya atau proses terbentuknya.
Interpretasi
Bagian ini berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik yang telah
dijelaskan.
Urutan Sebab-Akibat:
Banjir di Jakarta dikarenakan lokasi geografis Jakarta yang lebih rendah. Selain itu,
kepadatan penduduk di Jakarta juga tergolong tinggi. Hal ini mengakibatkan lahan
kosong diubah menjadi lahan perumahan, sehingga tidak ada tempat untuk
penyerapan air.
Tidak hanya itu, warga masih banyak yang membuang sampah ke sungai sehingga
menghalangi aliran sungai. Poin tersebut merupakan penyebab utama banjir di
Jakarta saat hujan datang.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan dengan koordinasi yang baik
agar dapat berjalan efektif. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, mulai
dari pencegahan, selama banjir dan pemulihan pasca banjir.
Urutan Sebab-Akibat:
Saat gempa terjadi dan permukaan dasar laut naik turun di sepanjang patahan maka
saat itulah tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan keseimbangan air laut
terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan akan kembali ke
daratan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang
mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50 – 100 meter dan menyebar ke semua arah.
Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka dari
itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya tsunami.
Interpretasi:
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya bagi
manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa merenggut ribuan
jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak.
Maka dari itu kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi
bencana alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di
dasar laut menyebabkan tsunami.
Gunung meletus merupakan fenomena alam yang terjadi akibat adanya endapan
magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas yang memiliki kekuatan tinggi.
Letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat.
Walaupun begitu, gunung berapi terbentuk oleh letusan yang sangat dahsyatnya itu.
Beberapa gunung berapi di Indonesia adalah Gunung Krakatau, Gunung Merapi,
Gunung Toba, Gunung Kerinci, Gunung Tambora, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Urutan Sebab-Akibat :
Hampir semua aktivitas gunung berapi berhubungan dengan zona kegempaan yang
aktif karena berhubungan langsung dengan batas lempeng bumi. Fenomena gunung
meletus diawali dengan aktivitas pada batas lempeng bumi yang mengalami
perubahan tekanan dan suhu yang signifikan.
Sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya itu, yang biasa disebut
dengan magma atau cairan pijar. Magma akan mengintrusi material yang berada
disekitarnya melalui rekahan-rekahan yang mendekati permukaan bumi.
Magma dibentuk melalui suhu yang sangat panas di dalam perut bumi. Pada
kedalaman yang relatif, suhu yang sangat tinggi mampu melelehkan seluruh material
yang ada didalam perut bumi.
Pada saat material-material ini meleleh maka akan menghasilkan gas yang nantinya
akan bercampur dengan magma tersebut. Magma yang akan dikeluarkan oleh
gunung meletus terbentuk pada kedalaman kurang lebih 60 sampai 160 KM dibawah
permukaan bumi.
Gas dan magma ini bersamaan meledak dan membentuk lubang yang biasa disebut
dengan lubang utama. Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya
kemudian menyembur melalui lubang utama ini.
Dampak dari letusan gunung berapi terhadap lingkungan dapat berupa dampak
positif dan juga dampak negatif. Dampak negatif dari letusan gunung berapi adalah
berupa bahaya langsung yang dapat dirasakan oleh manusia dan makhluk hidup
yang lainnya.
Seperti awan panas, gas beracun, debu vulkanik, dan jatuhan piroklastik yang keluar
dari gunung berapi tersebut. Sedangkan bahaya yang tidak langsung setelah erupsi
berakhir adalah terjadi hujan lahar, rusaknya lahan pertanian dan perkebunan, serta
ancaman berbagai penyakit seperti penyakit saluran pernapasan.
Adapun dampak positif yang dapat dirasakan adalah lahan yang subur, material
yang keluar dari perut bumi dapat dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat,
energi panas bumi, areal wisata alam, dan sumber daya air.
Interpretasi :
Oleh karena itu, sampai saat ini gunung berapi masih menjadi sebuah momok yang
mengerikan untuk masyarakat. Karena kedahsyatan letusan gunung berapi mampu
membelah pulau dan membentuk danau.
Pelangi atau bianglala adalah fenomena alam yang terjadi karena pembiasan
cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi mempunyai berbagai macam warna
yang saling sejajar dan tampak di langit, pelangi dianggap juga sebagai gejala optik.
Urutan Sebab-Akibat:
Pelangi muncul karena cahaya membias dan menyimpang menjauhi partikel. Ketika
matahari terbenam maka langit akan menjadi merah karena sinar matahari melewati
atmosfer yang lebih tebal daripada keadaan matahari di siang hari.
Pelangi juga tidak akan terlihat di malam hari maupun saat mendung, ini
menandakan jelas kalau pelangi adalah peristiwa alam karena pembiasan cahaya.
Interpretasi:
Pelangi bisa kita lihat saat sedang hujan ketika matahari bersinar dari sisi
berlawanan dengan arah kita menghadap. Sehingga posisi kita harus ada di antara
matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang kita.
Mudahnya begini, kita sebagai pengamat, matahari, dan pusat busur pelangi mesti
berada di satu garis lurus. Sehingga kita bisa menikmati indahnya warna-warni
pelangi yang terdiri dari warna Merah, Jingga, Kuning, Hijau Biru, Nila, Ungu.