Anda di halaman 1dari 3

TEKS EKSPLANASI

A. Pengertian Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses atau tahapan ‘mengapa’
dan ‘bagaimana’ terjadinya suatu fenomena atau peristiwa yang berkaitan dengan alam, sosial,
ilmiah, dan budaya.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian teks eksplanasi adalah suatu paragraf atau
teks yang isinya menjelaskan informasi mengenai proses terjadinya suatu fenomena, baik itu
fenomena alam, ilmu pengetahuan, serta kehidupan sosial dan budaya. Jenis teks ini sering
ditemukan dalam buku-buku sains, geografi dan sejarah.

B. Tujuan Teks Eksplanasi


Pada dasarnya tujuan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan tentang “mengapa” dan
“bagaimana” suatu fenomena atau peristiwa terjadi. Misalnya, artikel tentang dampak global
warming, peristiwa meletusnya gunung merapi, dan lain sebagainya.

C. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi


Adapun ciri-ciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
- Semua informasi yang disampaikan di dalam teks adalah berdasarkan fakta (faktual)
tanpa adanya tambahan opini dari penulis.
- Topik yang dibahas di dalamnya adalah fenomena yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan atau bersifat ilmiah.
- Jenis teks ini bersifat informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk
mempercayai hal-hal yang dibahas.
- Struktur teksnya terdiri dari tiga jenis, yaitu; pernyataan umum, deretan penjelas atau
sebab-akibat, dan interpretasi.
- Penjelasan di dalam teks ini menggunakan sequence markers, seperti; Pertama, Kedua,
Ketiga, dan lainnya.
D. Struktur Teks Eksplanasi
Adapun struktur teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan Umum
Pada bagian pernyataan umum memuat tentang penjelasan umum mengenai suatu topik
atau peristiwa yang dibahas. Pernyataan umum ini bisa berupa pengenalan atau
penjelasan singkat tentang suatu peristiwa/ fenomena.
2. Deretan Penjelas
Pada bagian deretan penjelas terdapat informasi mengenai sebab-akibat suatu peristiwa
atau fenomena. Bagian deretan penjelas ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menjelaskan suatu peristiwa secara berurutan dari awal hingga akhir.
3. Interpretasi
Interpretasi merupakan teks penutup dan bukan suatu keharusan. Pada bagian interpretasi
ini menjelaskan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas dari
topik yang dibahas

E. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi


Adapun beberapa kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
- Pembahasan topik lebih fokus pada hal-hal yang bersifat umum (generic), bukan
partisipan manusia. Contoh; gempa bumi, gunung meletus, tsunami, badai, dan lain-lain.
- Dalam penulisannya harus menggunakan istilah-istilah yang ilmiah.
Istilah ilmiah adalah segalaa sesuatu yang bersifat keilmuan didasarkan pada ilmu
pengetahuan , atau memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan.
- Dalam penulisannya harus menggunakan kalimat pasif.
Kalimat pasif adalah kaliamat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
- Penulisannya lebih sering memakai verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
- Penulisannya banyak menggunakan konjungsi kausal dan waktu. Contoh: sebelum,
pertama, jika, kemudian, sehingga.
- Penulisan eksplanasi bertujuan untuk menjustifikasi bahwa sesuatu yang dijelaskan
secara kausal itu benar adanya.
F. Jenis-Jenis Teks Eksplanasi
Berikut ini adalah beberapa jenis teks eksplanasi tersebut:
1. Eksplanasi Sequential, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian tahapan suatu
fenomena. Misalnya; urutan siklus kehidupan rantai makanan.
2. Eksplanasi Kausal, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan mengenai asal-muasal atau
penyebab terjadinya perubahan pada suatu hal secara bertahap. Misalnya; proses
terjadinya tanah longsor.
3. Eksplanasi Teoritis, yaitu jenis eksplanasi yang berisi spekulasi kemungkinan yang bisa
terjadi di balik suatu fenomena alam. Misalnya; letusan gunung merapi mungkin memicu
terjadinya bencana alam lain yang dahsyat
4. Eksplanasi Faktorial, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan tentang efek serta hasil dari
suatu proses. Misalnya; efek terjadinya kolonialisasi.

G. Contoh Teks Eksplanasi


Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan
oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari
bendungan sehingga air keluar dari sungai itu.
Selain sejumlah tempat yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman
lain, banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama
di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun
di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah
menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk
mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar
dekat perairan.
Di berbagai negara di seluruh dunia, sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-
hati. Pertahanan seperti bendungan, waduk, dan weir digunakan untuk mencegah sungai meluap,
peralatan darurat seperti karung pasir atau tabung apung portabel digunakan. Banjir pantai telah
dikendalikan di Eropa dan Amerika melalui pertahanan pantai, seperti tembok laut,
pengembalian pantai dan pulau penghalang.

Anda mungkin juga menyukai