Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut pemukaannya naik turun di sepanjang patahan
selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air
laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat
setelah terjadi gempa, air laut akan surut.
Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu,
pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan
tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di sekitarnya. Semakin besar
tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai.
Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi
manusia.
Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga
menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan
diri menghadapi bencana ini.
Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang
besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan
tsunami.
TEKS EKSPLANASI
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan sebab akibat suatu fenomena, baik itu
peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya. Teks eksplanasi berisi fakta yang
dapat menjawab pertanyaan tentang “bagaimana” dan “mengapa” suatu fenomena terjadi.
Oleh sebab itu, tujuan utama teks eksplanasi adalah untuk memaparkan proses dan sebab
terjadinya suatu fenomena. Penjelasan yang dipaparkan dalam teks eksplanasi berdasarkan
bidang keilmuan (bersifat ilmiah) yang mengacu pada fakta, realita, teori, dan hasil penelitian
yang dilakukan oleh ilmuwan.
Struktur teks eksplanasi
Teks eksplanasi tersusun atas suatu struktur yang memudahkan kita dalam memahami isi teks.
Adapun struktur teks eksplanasi adalah sebagai berikut.
1. Pernyataan umum
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang dan tinjauan umum topik yang dapat berupa
definisi, klasifikasi, sejarah, dan asal usul. Bagian dalam teks ini berupa gambaran secara umum
tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam terjadi.
2. Deretan penjelas
Pada bagian ini berisi perincian proses atau sebab terjadinya suatu fenomena yang juga
mencakup akibat dan dampak yang ditimbulkan.
3. Interpretasi
Bagian ini berisi penafsiran penulis mengenai topik dengan perspektif tertentu yang lebih luas
dan menyeluruh, serta menjelaskan korelasi peristiwa yang menyertainya.
4. Simpulan
Pada bagian akhir teks terdapat tanggapan penulis dalam menyikapi fenomena berupa pernyataan
reflektif yang bersifat umum.
Ilmiah
Fenomena yang dijelaskan dalam teks eksplanasi berdasarkan konteks ilmiah, yaitu berupa fakta,
realita, teori, dan penelitian. Penjelasan tersebut dapat berupa sejarah, klasifikasi, atau definisi.
Logis
Penjelasan fenomena dalam teks eksplanasi bersifat logis dan teoretis.
Objektif
Penjelasan dalam teks dapat disertai argumen yang bersifat objektif dengan didukung teori yang
relevan, sehingga dapat pula dijadikan rujukan yang valid.
Kopula
Kata ini digunakan untuk menjelaskan definisi kata, istilah, atau konsep yang berkaitan dengan
suatu fenomena. Misalnya, merupakan dalam kalimat Indonesia merupakan negara kepulauan.
Konjungsi
Konjungsi yang digunakan menjelaskan hubungan sebab akibat dan hubungan kronologi
terjadinya suatu fenomena. Misalnya, jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian.
Keterangan waktu
Kata ini digunakan untuk menjelaskan waktu terjadinya suatu fenomena.
Istilah ilmiah
Istilah ilmiah yang sesuai konteks kerap digunakan untuk memperjelas definisi, hubungan sebab
akibat, ataupun kronologi terjadinya suatu fenomena.
3. Mengumpulkan referensi
Cantumkan fakta dan data yang kamu kumpulkan pada bagian penggambaran rangkaian
kejadian.
4. Mengembangkan teks
Kembangkan kerangka karangan hingga menjadi teks eksplanasi yang utuh.
5. Menyunting teks
Periksa dan baca kembali teks yang telah kamu buat. Suntinglah jika ada ada kalimat yang
tidak sesuai atau kesalahan dalam penulisan.
Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan bangunan bersejarah Buddha terbesar di Dunia. Candi Borobudur
sudah dibangun jauh sebelum Angkor Wat di Kamboja dan katedral-katedral agung di Eropa.
Candi ini dibangun pada tahun 824 M, yaitu masa Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra.
Kini, Candi Borobudur menjadi tempat ziarah umat Buddha dari berbagai negara seperti China,
India, Tibet, dan Kamboja.
Candi Borobudur berada di Jawa Tengah, di puncak bukit dengan pemandangan di sekitarnya
berupa sawah-sawah yang subur dan bukit-bukit. Luas candi Borobudur adalah 123 x 123
m3 yang tersusun atas 1 stupa induk, 72 stupa terawang, dan 504 patung Buddha. Selain itu, ada
pula 2672 panel relief yang jika disusun berjajar bisa mencapai 6 km.
Pada 1814, Sir Thomas Stamford Raffles menemukan Candi Borobudur dalam kondisi rusak. Ia
mengusulkan agar candi tersebut dibersihkan dan dilakukan pemugaran. Proyek restorasi
Borobudur pun dimulai dari tahun 1905 sampai tahun 1910. Kemudian dengan bantuan
UNESCO, restorasi kedua dilaksanakan pada bulan Agusutus 1913 sampai tahun 1983. Pada
1991, Borobudur ditetapkan sebagai warisan dunia. Keindahan dan kemegahan Candi Borobudur
menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Candi Borobudur juga menjadi
salah satu destinasi wajib jika berkunjung ke Yogyakarta.
Dapatkah kamu memahami dan mengidentifikasi isi teks tersebut? Mengapa teks tersebut
termasuk ke dalam teks eksplanasi? Teks tersebut termasuk teks eksplanasi karena menjelaskan
suatu peristiwa, yaitu terbentuknya Candi Borobudur. Berikut penjelasannya berdasarkan
struktur dan ciri-ciri teks eksplanasi.
Kemudian, teks dilanjutkan dengan deretan penjelas yang berisi perincian bentuk dan hal yang
terjadi pada Candi Borobudur.
“Candi Borobudur berada di Jawa Tengah, di puncak bukit dengan pemandangan di sekitarnya
berupa sawah-sawah yang subur dan bukit-bukit. Luas candi Borobudur adalah 123 x 123
m3 yang tersusun atas 1 stupa induk, 72 stupa terawang, dan 504 patung Buddha.”
“Pada 1814, Sir Thomas Stamford Raffles menemukan Candi Borobudur dalam kondisi rusak. Ia
mengusulkan agar candi tersebut dibersihkan dan dilakukan pemugaran.”
Teks pun ditutup dengan bagian interpretasi/penafsiran dan simpulan dari pertanyaan utama,
yaitu mengapa Candi Borobudur menjadi warisan dunia.
“Pada 1991, Borobudur ditetapkan sebagai warisan dunia. Keindahan dan kemegahan Candi
Borobudur menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Candi Borobudur juga
menjadi salah satu destinasi wajib jika berkunjung ke Yogyakarta.”
“Candi Borobudur berada di Jawa Tengah, di puncak bukit dengan pemandangan di sekitarnya
berupa sawah-sawah yang subur dan bukit-bukit. Luas candi Borobudur adalah 123 x 123
m3 yang tersusun atas 1 stupa induk, 72 stupa terawang, dan 504 patung Buddha.”
“Proyek restorasi Borobudur pun dimulai dari tahun 1905 sampai tahun 1910.”
Teks tersebut juga memaparkan suatu fenomena berdarkan fakta dengan tujuan menambah
pengetahuan pembaca. Fenomena tersebut juga terjadi secara alami dan melalui jangka waktu
yang panjang. Oleh sebab itu, teks tersebut tidak berusaha memengaruhi pembaca dan
menjelaskan suatu proses yang alami.
Saat ini, industri batik mengalami fluktuasi. Tidak ada industri batik yang dapat bertahan secara
terus menerus. Walaupun sempat maju dan berkembang pesat pada tahun1970-an, beberapa
industri batik di Jawa mengalami penurunan produksi. Di Yogyakarta misalnya, unit usaha batik
tersisa 400 dari yang sebelumnya 1.200 unit. Hal yang sama terjadi di Kabupaten Gunug Kidul,
unit usaha batik tulis hanya tersisa 8 unit dari sebelumnya mencapai 107 unit. Akan tetapi, situasi
industri batik Pekalongan menunjukkan kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Terdapat 1.719
unit usaha batik yang tersebar di tiga kecamatan.
Permasalahan yang dihadapi industri batik di antaranya adalah perkembangan teknologi tekstil
yang semakin pesat. Selain itu, kurangnya bahan baku juga ikut memengaruhi produksi batik.
Pengusaha batik harus mengimpor bahan baku yang dibutuhkan sehingga biaya produksi jadi
meningkat. Peningkatan biaya produksi tersebut berdampak pula pada peningkatan harga jual,
sehingga pengusaha terpaksa mengurangi jumlah produksi.