Anda di halaman 1dari 7

RESENSI

A. Pengertian Resensi
Dalman (2014:229), resensi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menilai baik atau
tidaknya sebuah buku. Hal yang dimaksud, keunggulan dan kelemahan buku tersebut. Dan
pendapat dari Rosidi (2009:60), resensi merupakan salah satu upaya untuk menghargai tulisan
atau karya dari orang lain dengan cara memberikan komentar secara objektif.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa: Resensi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menilai
sebuah karya, dengan cara memberikan komentar secara objektif mengenai keunggulan dan
kelemahan dari buku, film, dan drama.

B. Jenis-jenis Resensi
Berdasarkan isi sajian atau isi resensinya, resensi buku digolongkan menjadi tiga jenis,
penjelasannya sebagai berikut.
 Resensi Informatif: berisi ringkasan dan paparan mengenai apa isi buku atau hal-hal yang
bersangkutan dengan suatu buku.
 Resensi Evaluatif: informasi tentang isi buku hanya disajikan sekilas saja, bahkan
terkadang hanya dijadikan ilustrasi saja.
 Resensi Informatif-Evaluatif: untuk menyajikan semacam ringkasan buku atau hal-hal
yang berkaitan penting yang ada di buku juga menyajikan penilaian peresensi tentang isi
buku tersebut
Resensi Deskriptif: berisi secara detail tiap-tiap bagian atau babnya.
 Resensi Kritis: berisi ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isinya
objektif dan kritis dalam menilai sebuah buku.
Menurut pendapat Daniel dalam (Dalman, 2014:233-234), resensi dibagi menjadi dua
jenis, yaitu sebagai berikut.
 Resensi buku nonsastra: jenis ini membahas, menilai, dan memaparkan buku-buku
nonsastra. Resensi jenis ini disajikan secara informatif, evaluatif, atau informatif-
evaluatif.
 Resensi buku sastra: hampir mirip dengan mengapresiasi karya sastra. Hal ini disebabkan
unsur-unsur yang membangun karya sastra berbeda dengan buku nonfiksi. Di dalam buku
karya sastra terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kedua hal ini yang menjadi sorotan
utama dalam menilai buku sastra.

C. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsur-unsur yang harus dilengkapi agar resensi yang
dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam
pembuatan resensi menurut Isnatun dan Farida (2013:57-58).
1. Judul Ulasan/Resensi
Judul harus sesuai dengan isi ulasan dan harus menarik serta benar-benar menjiawai
seluruh tulisan atau inti tulisan. Judul dapat dibuat setelah ulasan selesai. Dalam menulis
judul resensi, harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran.
2. Data Karya yang Diulas
Data yang dibutuhkan untuk mengulas buku, meliputi: judul buku, pengarang,
penerjemah (jika ada), genre, editor/penyunting, penerbit, tahun terbit beserta informasi
cetakan keberapa, tebal buku, harga buku, dan lain-lan.
3. Pembukaan
Pembukaan bisa dimulai dengan hal-hal seperti berikut ini.
 Ulasan pembuat karya dan prestasinya.
 Perbandingan dengan karya sejenis yang sudah ada.
 Pemaparan keunikan karya tersebut.
 Perumusan tema karya.
 Pengungkapan kritik serta kesan terhadap karya.
 Ulasan tentang penerbit (untuk buku) atau produser (untuk film).
 Pengajuan pertanyaan.
 Pembuka dialog.
4. Tubuh atau Isi pernyataan
 Tubuh atau isi pernyataan biasanya memuat hal-hal seperti berikut ini.
 Sinopsis atau isi karya secara singkat, padat, dan kronologis.
 Pembahasan singkat dengan kutipan secukupnya.
2. Keunggulan karya.
3. Kelemahan karya.
4. Rumusan kerangka kaya
5. Tinjauan bahas (mudah atau berbelit-belit).
6. Adanya kesalahan cetak (buku), atau ketidaklengkapan logika (film).
7. Penutup
Bagian penutup biasanya berisi pendapat bahwa karya tersebut penting untuk siapa dan
mengapa.

D. Struktur Resensi
Struktur resensi terdiri atas empat bagian.
 Bagian identitas: meliputi judul, penerbit, pengarang, kota penerbit, tahun terbit, tebal
buku (jumlah halaman) dan harga buku. Bagian ini bertujuan untuk memperkenalkan
buku yang diresensi kepada pembaca.
 Bagian sinopsis: berisi ringkasan karangan.
 Bagian ulasan: berisi bahasan dan pertimbangan mengenai baik atau buruknya sebuah
buku.
 Bagian penutup: biasanya berisi kesimpulan

E. Tujuan Resensi
Adapun tujuan resensi adalah sebagai berikut
 Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan buku
 Memberikan gambaran secara ringkas kepada pembaca
 Memberikan masukan untuk penulis
 Untuk menguji kualitas buku
 Untuk mengetahui latar belakang buku yang diterbitkan

F. Manfaat Resensi
manfaat resensi antara lain sebagai berikut.
 Bahan pertimbangan: memberikan gambaran untuk pembaca mengenai suatu karya dan
mempengaruhi mereka atas karya tersebut.
 Nilai ekonomis: bisa mendapatkan uang atau imbalan.
 Sarana promosi buku: buku yang akan diresensi adalah buku yang baru terbit dan belum
pernah diresensi sama sekali. Dengan kata lain, sebagai ajang untuk mempromosikan
buku baru tersebut.
 Pengembangan Kreativitas: semakin kita sering menulis resensi buku-buku, maka
kemampuan kita menjadi terasah karena telah terbiasa untuk menulis.

G. Contoh Resensi
RESENSI NOVEL
“NEGERI 5 MENARA”
Identitas buku
Judul : Negeri 5 Menara
Penulis : Ahmad Fuadi
Penerbit : PT Gramedia Pusat Utama
Kota Terbit : Jakarta
TahunTerbit : 2009
Tebal Buku 423 Halaman
ISBN : 978-979-22-4861-6
Sinopsis
Di dalam buku ini terdapat Alif Fikri yang berasal dari Maninjau, Bukit tinggi, adalah
seorang anak desa yang sangat pintar. Ia dan teman baiknya, Randai, memiliki mimpi yang
sama: masuk ke SMA dan melanjutkan studi di ITB, universitas bergengsi itu. Selama ini mereka
bersekolah di madrasah atau sekolah agama Islam. Mereka merasa sudah cukup menerima ajaran
Islam dan ingin menikmati masa remaja mereka seperti anak-anak remaja lainnya di SMA. Alif
mendapat nilai tertinggi di sekolahnya yang membuatnya merasa akan lebih terbuka kesempatan
untuk Amak (Ibu) memperbolehkannya masuk sekolah biasa, bukan madrasah lagi. Namun
Amak menghapus mimpinya masuk SMA. “Beberapa orang tua menyekolahkan anaknya ke
sekolah agama karena tidak cukup uang untuk masuk ke SMP atau SMA. Lebih banyak lagi
yang masukkan anaknya ke sekolah agama karena nilainya tidak cukup. Bagaimana kualitas para
ustad dan dai tamatan madrasah kita nanti? Bagaimana nasib Islam nanti? Waang punya potensi
yang tinggi. Amak berharap Waang menjadi pemimpin agama yang mampu membina umatnya,”
kata Amak yang membuat harapan anaknya masuk SMA pupus.
Alif sakit hati dan memutuskan untuk meninggalkan Maninjau untuk bergoro di sebuah
pondok pesantren di daerah Jawa Timur setelah ia membaca surat pamannya dari Mesir. Setelah
perjalanan selama 7 hari 7 malam, ia sampai di sebuah pondok bernama Pondok Madani, yang
dikepalai oleh seorang motivator handal yaitu Kiyai Rais. Biarpun masuk karena terpaksa,
namun Alif mulai menyukai kehidupan di pondok.
Tetapi, berkat banyaknya pengalaman yang merupakan motivasi di mata Alif, ia berhasil
menyelesaikan perguruannya di PM, walau tanpa seorang teman yaitu Baso harus pulang karena
nenek yang merupakan satu-satunya keluarganya sakit keras. Setelah lulus dari PM, Alif
merantau ke Amerika. Disaat itu, Alif memiliki tugas untuk ke London yang membuat beberapa
anggota sahibul menara bertemu setelah sekian lama berpisah.

Unsur Intrinsik Novel


Adapun yang membangun unsur intrinsik didalam novel 5cm yaitu:
a) Tema
Tema dari novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi adalah pendidikan. Hal ini dapat
dilihat dari latar tempat yaitu dipesantren dimana kegiatan utama yang dilakukan sehari-hari
tokoh utama adalah belajar. Hal ini dapat dibuktikan melalui kutipan novel berikut:
Bagai sebuah konspirasi besar untuk mencuci otak, metode total immersion ini cocok
dengan lingkungan yang sangat mendukung. Tidak cukup dengan itu, entah siapa yang
menyuruh, banyak diantara kami yang membawa kamus. Kalau bukan kamus cetak, kami pasti
membawa buku mufradhat, buku tulis biasa yang dipotong kecil sehingga lebih tipis dan
gampang dibawa kemana-mana. Murid dengan buku mufradhat ditangan gampang ditemukan
sedang antri mandi, antri makan, berjalan, bahkan di antara kegiatan olahraga sekalipun.
b) Penokohan (watak tokoh)
• Tokoh Pertama
Alif: Didalam novel ini yaitu tokoh yang protagonis. Alif di gambarkan sebagai sosok
generasi muda yang penuh motivasi, bakat, semangat untuk maju dan tidak kenal menyerah.
• Tokoh Kedua
Baso: Didalam novel ini tokoh yang protagonis adalah Baso teman Alif merupakan
anak yang paling rajin dan paling bersemangat disuruh ke masjid.
• Tokoh Ketiga
Raja: Didalam novel ini tokoh yang protagonist adalah Raja teman Alif sesame sahibul
menara.
• Tokoh Keempat
Dulmajid: Didalam novel ini tokoh yang protagonis adalah teman Alif sesama sahibul
menara.
• Tokoh Kelima
Atang: Didalam novel ini tokoh yang protagonis adalah Atang teman Alif sesama
Sahibul menara.
• Tokoh Keenam
Ustad Salman: Ustad Salman adalah seorang wali kelas Alif. Laki-laki muda bertubuh
kurus bersuara lantang.
• Tokoh Ketujuh
Tyson adalah salah satu kepala pengamanan di PM. Ia akan bersifat antagonis apabila
mendapati siswa PM yang melanggar.
• Tokoh Kedelapan
Kyai Rais: Ia selalu membakar semangat para siswa dengan motivasi-motivasinya.
c) Alur
Alur dari Novel Negeri 5 Menara adalah alur maju-mundur. Dimana cerita adalah kilas
balik ingatan tokoh utama akan masa silam ketika menimbah ilmu di Pondok Madani hingga
membuahkan hasil yang menyenangkan dimasa kini.
d) Sudut Pandang
Dalam novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Hal ini dikarenakan
tokoh utama selalu menyebut dirinya dengan kata aku. Kutipan Novel:
Aku baca suratnya sekali lagi. Senang membaca surat dari kawan lama. Tapi aku juga iri.
Rencana masuk SMA-nya juga rencanaku dulu. Aku menghela napas dan menatap kosong
kepuncak pohon kelapa. Aku tidak boleh terlambat lagi. Aku kapok jadi jasus. Aku jera menjadi
drakula.
e) Amanat
Sebuah perenungan yang diberikan penulis bagi pembaca untuk tidak putus asa dalam
hidup dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan agama. Kutipan Novel:
Jangan pernah remehkan impian walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha
Mendengar. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
f) Keunggulan dan Kelemahan Novel Negeri 5 Menara
o Kelebihan novel ini adalah mengubah pola pikir kita tentang kehidupan pondok yang
hanya belajar agama saja. Karena dalam novel ini selain belajar ilmu agama, ternyata
juga belajar ilmu umum seperti bahasa inggris, arab, kesenian dll. Pelajaran yang
dapat dipetik adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian setinggi apapun itu,
karena Allah Maha mendengar doa dari umat-Nya.
Satu lagi kelebihan novel ini. Pembaca tidak akan bosan membaca kehidupan di
pondok karena penulis rupaya menggunakan alur campuran. Ia memulai cerita
dengan mengambil setting Alif yang sudah bekerja lalu mulai masuk ke dalam
ingatan-ingatan Alif akan kehidupannya dulu di Pondok Madani. Setelah cukup
panjang menceritakan tentang pondok, ia mulai beralih lagi ke kehidupan Alif masa
sekarang.
o Kelemahan buku ini bagi saya, penulis kurang mampu memperlihatkan dinamika
dalam cerita. Klimaks cerita kurang menonjol sehingga para pembaca merasa
dinamika cerita sedikit datar. Setelah selesai membaca, pembaca merasa cerita belum
selesai setuntas-tuntasnya. Hal ini mungkin disebakan karena penulis mendasarkan
ceritanya pada kisah nyata dan tidak ingin melebih-lebihkannya.
g) Kesimpulan
Setelah membaca novel Negeri 5 Menara ini, timbul rasa untuk lebih memperdalam ilmu,
baik agama maupun umum. Dari sini saya menyimpulkan bahwa, apa yang kita fikirkan belum
tentu akan baik di masa yang akan datang, karena Allah telah mengatur takdir kita. Semangat
akan semua hal itu tumbuh dari dalam diri setiap orang sejak ia melewati masa pubertas.
Motivasi bisa datang darimana saja, dan kita harus menanggapainya.
Sumber : https://www.tulismenulis.com/resensi-novel-negeri-5-menara/

Anda mungkin juga menyukai