Anda di halaman 1dari 21

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI

(UKBM)
Bahasa Indonesia
Semester 2
resensi dan kemampuan menulis
(KD 3.16,4.16 dan 3.17, 4.17)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

JALAN PERTAHANAN NO. 99 PATUMBAK MEDA


UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI
Resensi dan kemampuan menulis
1. Identitas

a. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


b. Semester : 2 (Dua)
c. Kompetensi Dasar :
3.16. Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematika sebuah
resensi .
4.16. Menyusun sebuah resensi dengan memperhatikan hasil perbandingan beberapa
teks resensi.
3.17. Menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang berbeda
4.17. Mengonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerpen atau novel yang sudah
dibaca.
d. Materi Pokok : Resensi dan kemampuan menulis
e. Alokasi Waktu : 8 x 45 menit ( 4 x pertemuan )
f. Tujuan Pembelajaran :

Melalui kegiatan diskusi, tanya jawab, analisis, penugasan, dan presentasi peserta didik dapat
membandingkan isi berbagai resensi, menyusun sebuah resensi dengan memperhatikan
hasil perbandingan, menganalisis kebahasaan resensi, mengonstruksi sebuah resensi dari
buku kumpulan cerpen atau novel yang dibaca. Kemudian dapat mengomentari, merevisi isi
buku dan resensi yang telah disusun sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya melalui belajar Bahasa Indonesia, mengembangakan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C), berliterasi, dan berkarakter.

g. Materi Pembelajaran :

Agar konsep dan teori yang akan Anda pelajari pada UKB ini dapat Anda kuasai
dengan baik, maka terlebih dahulu bacalah Buku Teks Pelajaran (BTP) berikut:
1. Tika Hatikah dan Mulyanis. Buku Siswa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK
Kelas XI. Bandung : Grafindo Media Pratama. Hal. 161 - 178.
2. https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar dan buku lain yang sekiranya Anda
temukan berkaitan dengan materi resensi. Untuk keperluan ini Anda boleh mencarinya di
internet.
2. Peta Konsep

3.16. Membandingkan isi berbagai


resensi untuk menemukan
sistematika sebuah resensi

4.16. Menyusun sebuah resensi


dengan memperhatikan hasil
perbandingan beberapa teks
resensi
Resensi dan Kemampuan
Menulis
3.17. Menganalisis kebahasaan
resensi setidaknya dua karya yang
berbeda

4. 17. Mengonstruksi sebuah


resensi dari buku kumpulan
cerpen atau novel yang sudah
dibaca

3.Proses Belajar

A. Petunjuk Umum Penggunaan UKBM

1. Melalui UKBM ini Anda akan mengembangkan kemampuan bernalar agar dapat
menyelesaikan masalah kontekstual dan melaporkan hasilnya melalui presentasi
sehingga Anda akan terlatih berkomunikasi dengan baik. Aktivitas berpikir yang
akan Anda lakukan dalam UKBM ini adalah membandingkan isi berbagai
resensi untuk menemukan sistematika sebuah resensi, menyusun sebuah
resensi dengan memperhatikan hasil perbandingan beberapa teks resensi,
menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang berbeda,
mengontruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerpen atau novel yang
sudah dibaca. Untuk itu, Anda harus belajar dengan sabar dan tekun sehingga
Anda bisa tahu, mau, dan mampu melakukan aktivitas berpikir tingkat tinggi
tersebut melalui belajar bahasa Indonesia ini.
2. Baca dan pahami buku
a. Tika Hatikah dan Mulyanis. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK
Kelas XI. Bandung : Grafindo Media Pratama. Hal. 161 - 178
b. https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar dan buku lain yang sekiranya
Anda temukan berkaitan dengan materi resensi. Untuk keperluan ini Anda
boleh mencarinya di internet.
3. Kerjakan UKBM ini di buku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah
disediakan. Kalian bisa bekerja sendiri maupun kelompok., namun apabila ada
kesulitan dalam mengerjakan UKBM ini, kalian bisa bekerja sama dengan teman
lain sekaligus berlatih untuk berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik.

B. Pendahuluan

Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya baik itu
buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca
mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak.

Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi adalah kualitas isi, penampilan, unsur-unsur,
bahasa, dan manfaat bagi pembaca. Unsur-unsur atau sistematika yang terdapat dalam resensi di
antaranya sebagai berikut.

1. Judul resensi
2. Identitas buku yang diresensi
3. Pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain-lain)
4. Inti/isi resensi
5. Keunggulan buku
6. Kekurangan buku
7. Penutup

Ciri Kebahasaan Teks Resensi

Teks resensi tersebut memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.


1. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.
      Contoh pada teks sebagai berikut.
a.       Dalam novel Mencoba Tidak Menyerah, yang menjadi tokoh sentralnya adalah
bocah laki-laki berusia sepuluh tahun
b.      Keunggulan lain dari novel ini adalah penggambaran suasana yang detail mengenai
kota Surabaya di tahun 1944 (zaman pendudukan Jepang)

2. Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian, akhirnya


     Contoh pada teks sebagai berikut.
a. Setelah membaca novel yang sangat tebal ini, saya jadi teringat dengan novel
Mencoba Tidak Menyerah-nya Yudhistira A.N. Massardhie dan juga novel Ca Bau Kan-
nya Remy Sylado.
b. Sejak kasus terbunuhnya Bulik Rum ini, keluarga Suryohartanan—tempat Kuntara
dan ibunya menetap--mulai terlibat dengan berbagai kejadian yang mengikutinya.
Kuntara yang tidak menginginkan keluarga ini terlibat dengan permasalahan yang terjadi
dengan sengaja menyembunyikannya.

3. Banyak menggunakan konjungsi penyebababan: karena, sebab.


   Contoh pada teks sebagai berikut.
a. Adalah hal yang menarik apabila membaca cerita sebuah novel “serius” dengan tokoh
utama seorang anak kecil karena ia memiliki perspektif atau pandangan berbeda
mengenai dunia dan segala sesuatu yang terjadi
b. Kita bisa membayangkan bagaimanan keadaan kampung SS Pacarkeling yang kala itu
masih “berbau” Hindia Belanda karena nama-nama jalannya masih menggunakan nama-
nama Belanda.

4. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian


akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,
Contoh pada teks sebagai berikut.
Jadi bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya juga, ya tebak-tebak saja
sendiri. 

C. Kegiatan Inti

Kegiatan Belajar 1

Bacalah teks resensi berikut dengan seksama.

Resensi Buku Pendidikan


1. Identitas buku

Judul Buku : Pengantar Filsafat Pendidikan

Penulis : Drs. Uyoh Sadulloh, M.pd

Penerbit : ALFABETA, CV

Cetakan : kedua

Jumlah halaman : 183 halaman

Harga : Rp 50.000.00

Tahun terbit : September 2004

2. Isi yang penting/menarik

Pendidikan merupakan kegiatan yang hanya dilakukan manusia dengan lapangan yang sangat
luas, yang mencakup semua pengalaman serta pemikiran manusia tentang pendidikan.
Pendidikan sebagai suatu praktek dalam kehidupan, seperti halnya dengan kegiatan-kegiatan
lain, seperti kegiatan ekonomi, kegiatan hukum, kegiatan agama, dan lain-lain. Selain itu, kita
dapat juga mempelajari pendidikan secara akademik, baik secara empirik yang bersumber dari
pengalaman-pengalaman, maupun dengan jalan perenugan-perenungan yang mencoba melihat
makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih luas. Yang pertama, kita sebut Praktik
pendidikan, sedangkan yang kedua disebut teori pendidikan.

3. Bahasa pengarang
Bahasa pengarang dalam buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga  mudah
dipahami oleh pembaca atau dengan kata lain pesan yang ingin disampaikan oleh pengaran dapat
dipahami langsung oleh pemmbaca.

4. Keunggulan

Keuggulan dari buku ini adalah mampu memberikan informasi tentang nilai, sumber nilai dan
bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut karena pendidikan pada prinsipnya tidak
dapat dipisahkan dari nilai.

5. Kelemahan

Kelemahan dalam buku ini kurangnya memberikan pemahaman bagi pembaca khususnya para
pemula sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada pembaca.

6. Kesimpulan

Buku ini layak di baca karena didalamnya memuat ilmu pendidikan, pendekatan filosofis dan
bukan hanya teori pendidikan  yang dibahas tetapi juga dengan praktik pendidikan sebagai upaya
untuk membangun sumber daya manusia dan memberi wawasan yang sangat luas, karena
pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan baik pemikiran maupun pengalamannya.
Pendidikan membutuhkan pengkajian filosofis karena kajian semacam ini akan melihat
pendidikan dalam suatu realitas yang komprehensip.

Kajian filosofis tentang pendidikan akan membantu memberikan informasi tentang hakikat
manusia, yang secara horisontal berhubungan dengan sesama manusia dan jagat raya.  Kajian
filosofis juga memberikan informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan sumber
pengetahuan karena hal ini sangat membantu dalam menentukan tujuan akhir pendidikan

Resensi Buku Fiksi


1. Identitas Buku

Judul : ATHEIS

Pengarang : Achdiat K. Mihardja

Penerbit : Balai Pustaka

Tahun terbit : cetakan pertama 1949

Tebal halaman : 232 halaman

Ukuran buku : 13,5 x 20 cm

ISBN : – , BP – 0080

Harga : Rp 45.000,00

2. Pembukaan

Atheis adalah buku novel karya Achdiat Karta Mihardja tahun 1949 yang menceritakan tentang
perjalanan hidup seseorang, dimana dari kecil dididik menjadi anak yang saleh. Tetapi ketika ia
menginjak usia pertengahannya, karena jauh dari orang tuanya, dia mengalami kemerosotan.
Akibatnya dia menjadi seperti orang atheis yang lupa segala-galanya. Semua itu berawal dari
pertemuannya dengan seorang gadis yang kemudian menjadikan hatinya yang keras dan saleh
itu, menjadi berhati lemah dan lupa segala-galanya.

Achdiat Karta Mihardja (lahir di Cibatu, Garut, Jawa Barat, 6 Maret 1911). Berpendidikan AMS-
A Solo dan Fakultas Sastra dan Filsafat UI. beliau pernah bekerja sebagai guru Taman Siswa,
redaktur Balai Pustaka, Kepala Jawatan Kebudayaan Perwakilan Jakarta Raya, dosen Fakultas
Sastra UI (1956-1961), dan sejak 1961 hingga pensiun dosen kesusastraan Indonesia pada
Australian National University, Canberra, Australia. Achdiat juga pernah menjadi redaktur
harian Bintang Timur dan majalah Gelombang Zaman (Garut), Spektra, Pujangga Baru,
Konfrontasi, dan Indonesia. Di samping itu, beliau pernah menjadi Ketua PEN Club Indonesia,
Wakil Ketua Organisasi Pengarang Indonesia, anggota BMKN, angggota Partai Sosialis
Indonesia, dan wakil Indonesia dalam Kongres PEN Club Internasional di Lausanne, Swiss
(1951).

Kumpulan cerpennya, Keretakan dan Ketegangan (1956) mendapat Hadiah Sastra BMKN tahun
1957 dan novelnya, Atheis (1949) memperoleh Hadiah Tahunan Pemerintah RI tahun 1969 (R.J.
Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972) dan Sjuman Djaya
mengangkatnya pula ke layar perak tahun 1974) dengan judul yang sama.

3. Tema Cerita
Cerita tentang kegoncangan jiwa seorang pemuda yang sebelumnya sangat taat beragama, namun
karena keluguannya, ia terpengaruh pemikiran kaum materialistis atau falsafah  kebendaan
sehingga ia kehilangan keyakinan akan ketuhanan dan ia mulai rneninggalkan norma-norma
agama.

4. Sinopsis

Hasan adalah seorang pemeluk Islam yang taat beribadah, begitu juga dengan orang tuanya
adalah pemeluk Islam yang fanatic. Oleh orang tuanya Hasan disekolahkan di MULO. Di
sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan
keduanya semakin akrab hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka
tidak bisa berlangsung lama, oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke Jakarta karena akan
dipinang oleh seorang saudagar kaya. Karena Rukmini adalah anak yang berbakti pada orang
tuanya, sudah sepantasnya membahagiakan keduanya, ia lalu menuruti nasihat orang tuanya
dengan menerima pinangan suadagar kaya tersebut meski pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.

Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustasi, untuk menghilangkan bayangan
Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama dianut orang tuanya.
Walaupun dalam masa sulit, Hasan tdak meninggalkan ajaran agama, bahkan ia semakin taat
beribadah, tetapi kehidupanya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Rusli
datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan
pergaulanya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati
pada Kartini, alasanya Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini.

emenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman-teman Kartini. Karena
memiliki dasar agama yang kuat. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan
memberikan ceramah-ceramahnya, tetapi karena Rusli juga pandai bicara. Kemudian dialah yang
berbalik menasihati Rusli. Tanpa disadari, pemikiran-pemikiran Rusli ternyata melekat di kepala
Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh. Namun keyakinanya mulai goyah ketika dia
dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang
ketuhanan begitu luas. Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia
mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama, pergaulanya semakin
bebas. Ia kemudian menikahi Kartini, tetapi pernikahan itu tidak diakui secara Islam karena tidak
sesuai dengan syariatnya. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka.

Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia, kehidupan rumah tangga mereka berantakan.
Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini
dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh, tetapi kejadian itu
telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas apa yang
telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan
membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan.

Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang ke kampung halamana. Ia ingin
meminta maaf pada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit
keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya, ayah
Hasan tetap berada pada pendirianya. Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan
Anwar. Ia dendam pada Anwar dan berniat ingin membunuhnya. Suatu malam, ia berencana
ingin membunuh Anwar, kemudian ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang
tidak aman, maka diberlakukan jam malam. Namun, naas menimpa Hasan, belum sempat ia
membunuh Anwar, ia malah tertembak peluru di punggungnya, tetapi sebelum meninggal, ia
masih sempat mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut asma-Nya.

5. Kutipan

”ejekan kartini biasanya disertai dengan tertawa kecil yang mencetus dari  mulutnya seperti
anak kuda yang meringkik. Dan entahlah, tak tahan lagi aku,  kalau aku  mendengar ringkikan
kuda seperti itu. Sampai-sampai aku lupa.  Kutempaleng kartini sehingga menjerit….”

”besar kecuirigaanku… bahwa orang itu tak lain tak bukan adalah Anwar sendiri.  Dengan
hilangnya kepercayaan dan timbulnya kecurigaan antara kami, maka api  neraka sudah
mencapai puncaknya….”

”baru sekali ini aku bertengkar dengan orang tua. Dan alangkah hebatnya pertengkaran itu
pertengkaran paham, pertengkaran pendirian, pertengkaran kepercayaan.”

”Tapi ah, mengapa aku tidak bersandiwara saja ? mengapa aku harus berterang- terangan
memperlihatkan sikapku yang telah berubah itu terhadap agama ? karena Anwar tidak setuju
dengan  sikap sandiwara itu. Dengan huichelarij” seperti katanya…

”Tiba-tiba tar tar tar aduh …”

”Hasan jatuh tersungkur. Darah menyerobot dari pahanya.ia jatuh pingsan. Peluru senapan
menembus daging pahanya sebelah kiri. Darah  mengalir dari lukanya, meleleh di atas
betisnya. Badan yang lemah itu berguling- guling sebentar di atas aspal, bermandikan darah.
Kemudian dengan bibir melepaskan kata ”Allahu Akbar” tak berteriak lagi…

”Mata-mata ya mata-mata orang jahat berkeru”

6. Tokoh – tokoh
 Hasan, seorang pemuda desa,yang awalnya sangat taat beragama. Namun, karena
pengaruh pergaulan dengan orang-orang aliran materialisme, atau aliran kebendaan, dia
mengalami goncangan jiwa. Keyakinannya terhadap Tuhan menjadi lemah.
 Rusli, salah seorang teman akrab Hasan. Dia beraliran materialisme sejati. Dialah yang
sangat berperan dalam mempengaruhi pikiran-pikiran Hasan dalam hal filsafah
kebendaan dan mempertanyakan keberadaan Tuhan.
 Orang tua Hasan, orang tua yang taat beragama. Mereka adalah pengikut suatu aliran
tarekat tertentu.
 Rukmini, seorang gadis baik-baik yang sangat dicintai Hasan. Dia kemudian menikah
dengan seorang saudagar dari Jakarta.
 Kartini, seorang perempuan khas kota besar yang modern, bergaul bebas. Dia kemudian
menjadi kekasih Hasan.
 Anwar, seorang penganut aliran materialisme sejati. Dia sangat anarkis atau tidak percaya
dengan keberadaan Tuhan. Dialah yang berhasil mempengaruhi pikiran Hasan.

7. Setting / Latar

Latar di pedesaan sangat mendukung karakter tokoh utamanya karena pada umunya lingkungan
di daerah pedesaan sangat penuh dengan nilai-nilai ajaran agama dan adat-istiadatnya masih
kental dengan nilai-nilai agama serta kepolosan orang desa yang mudah terpengaruh dan dibujuk
terhadap sesuatu hal yang baru dicerminkan dengan sangat bagus oleh penulis pada tokoh Hasan.

8. Nilai-nilai
 Nilai moral yang dapat kita ambil dari novel ini seperti yang diperlihatkan dalam tokoh
Hasan. Dia adalah seorang anak yang sejak kecil telah belajar agama dan bersasal dari
orang tua yang taat beribadah pula, tetapi setelah Rukmini meninggalkanya dia menjadi
orang yang mengasingkan diri hingga pada akhirnya dia menemukan seseorang yang
mempunyai karakter sama dengan Rukmini, yaitu Kartini. Mereka lalu menikah, tetapi
dalam kehidupan rumah tangganya tidak pernah bahagia karena Kartini adalah orang
yang bebas dan mempunyai pergaulan bebas. Sementara Hasan sudah terlanjur
mengingkari ajaran agama dan tidak mengakui keberadaan Tuhan, tetapi dalam kejadian
itu dia mulai sadar bahwa apa yang dilakukanya selama ini salah sehingga dia
memutuskan untuk bercerai dengan Kartini dan pulang ke kampungnya untuk bertobat
dan meminta maaf kepada ayahnya Kejadian tersebut mengajarkan pada kita bahwa kita
harus pandai bergaul dengan orang lain dan jangan sampai kita salah pergaulan hingga
pada akhirnya kita malah tersesat bahkan sampai mengingkari ajaran agama serta kita
harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini dengan keberadaan
Tuhan Semesta Alam. Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memafkan
kesalahan orang lain yang sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak
mau memafkan kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya Manusia adalah
tempat salah dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi suatu saat juga
akan kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan saja maha pengampun, pengasih, dan
penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaafkan anaknya sendiri.
 Novel ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan sastra Indonesia, karena
kedudukanya dalam sastra Indonesia sangat penting, maka studi tentang penelitian novel
ini masih sering dilakukan oleh para sarjana maupun peneliti, baik dalam bentuk buku,
skripsi, artikel, dan bentuk karya yang lain.
9. Kelebihan dan Kekurangan Buku
a. Kelebihan :

 Bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup mudah dipahami oleh khalayak
umum, sehingga dapat mudah untuk dimengerti.
 Dalam novel ini adalah menggunakan tiga sudut pandang sekaligus dan jarang
dilakukan oleh penulis-penulis novel lainnya.
 Keseluruhan unsur tersebut sangat mendukung tema dan alur penceritaan tentang
kepercayaan dan kesadaran diri tentang agama

b. Kekurangan :

 Terlalu mahal untuk Novel seukuran seperti itu.


 Bukunya sudah tidak terbit lagi, dan sekarang bukunya pun sangatlah tua jika itu
ada.

10. Penutup

Novel Atheis Karya Achdiat Karta Mihardja, bila dilihat dari segi manfaatnya isi novel memang
sangatlah bagus. Cerita – cerita yang religius dan mendidik akan menambah kekhasan dari buku
ini. Namun Novel ini mungkin sudah tidak ada keberadaannya, sulit mencari karena sudah
sangat lama.

Setelah Anda membaca teks di atas, kerjakanlah latihan berikut . Tulislah informasi yang
Anda dapatkan pada resensi di atas dengan format berikut.

Apa judul yang Anda dapatkan ?


Apa jenis karya yang dibahas pada resensi
tersebut ?
Siapa penulis resensi tersebut ?
Apa kelebihan dan kekurangan berdasarkan
pandangan penulis ?
Simpulan apa yang bisa didapatkan
berdasarkan resensi penulis tersebut ?

Kegiatan Belajar 2

Resensi Buku Tentang Remaja


Judul buku : 100 Cara Asyik Hadapi Masalah

Pengarang : Rumintar

Penerbit : Leutika

Tahun terbit : 2011

Jumlah halaman : 159

Harga : Rp. 35.000,00

Seperti judulnya, isi dari buku ini adalah 100 cara asyik untuk menghadapi masalah, khususnya
untuk remaja. Menurut penulis masa remaja itu rame banget. Karena banyak kejadian
menyebalkan, menyenangkan, mengharu biru, tentang selingkuh, hubungan dengan orang tua,
bete, dan lain-lain.

Nah, karena begitu banyaknya kejadian, masalah, dan opini opini yang menimpa remaja, buku
ini hadir untuk menjadi jawaban atas pertanyaan pertanyaan remaja yang mungkin sukar untuk di
jawab dari dirinya sendiri. Untuk siapa saja yang ingin tahu seluk beluk remaja, buku ini juga pas
untuk di nikmati. Jadi, buku ini cocok untuk dinikmati siapapun selain remaja.

Buku ini berisi tips simpel, pertanyaan dan jawaban tentang dunia anak muda, dan cara cara
menghadapi keremajaan. Sedikitnya keinginan anak muda jaman sekarang untuk bertanya
menjadikan buku ini sangat berguna. Isi buku ini berbobot dan sangat memotivasi anak muda
jaman sekarang. Misalnya, di bab 1 ada pertanyaan : Gimana Ya Menentukan Pilihan? ; jawaban
di buku ini sangat sangat membantu remaja. Kita harus mengutamakan pilihan yang penting dan
mendesak, lalu penting tapi nggak mendesak, nggak penting tapi mendesak, dan yang terakhir
adalahnggak penting dan nggak mendesak.

Dalam setiap pilihan itu ada penjelasannya. Penjelasannya memakai bahasa yang sehari hari
membuat para remaja akan semakin merasa bersahabat dengan buku ini.
Cara menghadapi masalah dalam buku ini tidak bertele tele sehingga tetap menarik walau dibaca
berulangkali, alias tidak membosankan. Buku ini sangat membantu remaja menjalani hidup yang
baik dan hebat karena kata kata motivasinya yang tidak menggurui sama sekali.

Etika, pelajaran kehidupan, persahabatan, diri sendiri, cinta, semua lengkap hadir di buku ini.

Menurut kami, kualitas buku ini cukup bisa di acungi jempol. Banyak pelajaran yang bisa kita
ambil dalam buku ini. Malah, sangat di sayangkan jika para remaja tidak memilikinya.

Kelebihan buku ini banyak sekali, contohnya  bahasa yang lugas, tidak menggurui, bersahabat,
dan khas anak remaja kini. Kata kata motivasinya, cara cara menghadapi masalah, urutan urutan
yang harus remaja lakukan, dan cara menjalani hidup yang semuanya serba remaja perlukan
untuk dipertimbangkan. Buku ini juga berukuran kecil yang pas untuk di bawa kemana-mana.

Buku ini berguna sekali untuk perkembangan remaja sekarang. Dengan membaca buku ini dapat
membantu remaja berkembang lebih baik dan menjadi generasi bangsa yang berguna.

Kesimpulannya adalah : bagi para remaja, segera beli buku ini!

Tuliskanlah bagian unsur-unsur yang terdapat pada resensi tersebut ke dalam kolom
berikut.

Unsur Terdapat pada Resensi

Judul Resensi

Identitas Buku

Isi

Penilaian

Penutup

Kegiatan Belajar 3

Resensi Buku Pengetahuan


Judul : Pantai dan Kehidupannya

Pengarang : Edy Karsono

Penerbit : PT. INDAHJAYA Adipratama

Tahun terbit : Cetakan I tahun 1996

                          Cetakan V tahun 2003

Kota terbit : Bandung

Jumlah halaman : 64

Edy Karsono ialah pengarang dari buku berjudul Pantai dan Kehidupannya yang
mengungkapkan bahwa pantai itu manfaatnya bukan hanya sebagai tempat berekreasi, banyak
sekali manfaat-manfaat pantai yang sangat penting bagi manusia. Contohnya saja dalam bidang
ekonomi, pantai sangat bermanfaat bagi penduduk sekitarnya untuk mencari nafkah sebagai
nelayan.  Selain sebagai mata pencaharian, pantai juga banyak sekali makhluk hidup yang hidup
di sana yang memilki berbagai manfaat yang beragam. Misalnya burung-burung laut yang bisa
diambil telur dan dagingnya. Siput, udang, lokan, tiram, dan remis untuk dimakan atau dijual ke
pasar. Anjing laut yang bisa dimanfaatkan dagingnya untuk dimakan dan bulunya untuk bahan
pakaian orang-orang kaya di kota-kota besar.

Buku ini juga bukan hanya sekedar menjelaskan manfaat-manfaat pantai saja, melainkan buku
ini juga menjelaskan tentang bagaimana sejarahnya pantai, apa saja bencana yang dapat terjadi di
pantai, mengapa pantai harus dijaga kelestariannya, dan juga contoh-contoh negara yang
menyalahgunakan pantai sehingga menyebabkan pantai dan makhluk hidup di sekitarnya
menjadi terganggu. Selain itu pula, buku ini juga menceritakan berbagai macam hewan dan
tumbuhan yang hidup di pantai, mulai dari kebiasaannya, caranya hidup dan mencari makan,
caranya menghindari pemangsanya, dan lain-lain hal yang dapat kalian pelajari dari buku ini.
Buku ini juga menjelaskan dalam bentuk kalimat yang tidak terlalu rumit sehingga mudah
dipahami oleh pembacanya. Walaupun disajikan dalam kalimat simpel yang sederhana, buku ini
tidak menyajikan gambar-gambar berwarna melainkan hitam-putih saja namun relevan dengan
topik yang dibicarakan dan cukup memberi gambaran informasi yang jelas. Itulah yang
menyebabkan buku ini terasa sedikit membosankan, namun sangat berguna bagi kita.

Keunggulan : 1. Informatif, lengkap, dan logis

2 Menggunakan kalimat yang sederhana sehingga memudahkan yang


membacanya

3 Terdapat gambar yang relevan

Kekurangan : 1. Desainnya tidak menarik

2. Gambar yang disajikan tidak berwarna

Temukanlah aspek kebahasaan yang terdapat dalam teks resensi tersebut !

Kegiatan Belajar 4

1. Tulislah sebuah resensi kemudian tukarkan dengan teman sebangku Anda. Lakukanlah
revisi dan penilaian terhadap resensi yang di tulis dengan menggunakan format berikut.

Merevisi dan Menilai Resensi

Nama :

Kelas :

Judul Resensi :

Identitas Buku :

No Catatan Revisi dan Penilaian Komentar

1 Kelengkapan unsur-unsur resensi

2 Ketepatan sistematika resensi

3 Ketepatan isi resensi


4 Ketepatan argument mengenai kelebihan dan
kekurangan

5 Ketepatan bahasa

D. Penutup
Bagaimana kalian sekarang? Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui
kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4, berikut diberikan tabel untuk mengukur diri kalian terhadap
materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi
pada UKB ini di tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah kalian telah memahami bagaimana membandingkan isi


dari berbagai resensi yang dibaca ?

2 Dapatkan Anda memahami struktur resensi berdasarkan


sistematika resensi ?

3 Dapatkan Anda menganalisis unsur-unsur sebuah resensi ?

4 Dapatkah Anda menemukan unsur kebahasaan dalam resensi ?

5 Dapatkah Anda menyusun serta merevisi resensi yang Anda buat


dengan memperhatikan kebahasaan dan sistematika yang benar?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah pelajari ulang
kegiatan belajar 1, 2,3, atau 4 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau
teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA”
pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.

Di mana posisimu? Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi resensi dalam rentang 0 – 100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Setelah kalian menuliskan penguasaan terhadap materi Teks Resensi , lanjutkan
kegiatan berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!
Yuk Cek Penguasaan Kalian terhadap Materi Teks Resensi !
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi Teks Resensi, maka kerjakan
soal berikut secara mandiri di buku kerja kalian.

1 Setelah membaca sebuah resensi , jelaskan tujuan penulisan resensi

Bacalah dengan saksama kutipan berikut !

Buku ini layak di baca karena didalamnya memuat ilmu pendidikan, pendekatan filosofis dan
bukan hanya teori pendidikan  yang dibahas tetapi juga dengan praktik pendidikan sebagai upaya
untuk membangun sumber daya manusia dan memberi wawasan yang sangat luas, karena
pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan baik pemikiran maupun pengalamannya.
Pendidikan membutuhkan pengkajian filosofis karena kajian semacam ini akan melihat
pendidikan dalam suatu realitas yang komprehensip.

2 Tuliskan unsur resensi yang terdapat pada kutipan di atas

3 Tuliskan persmaan dan perbedaan sistematika resensi buku nonfiksi dan fiksi

4 Tuliskan aspek kebahasaan yang terdapat dalam resensi


Judul Buku : Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Surat Resmi : SK Dirjen Dikti No :43 / DIKTI/Kep./2006

Penulis Buku : Drs. Sri Satata, MM

                           Devi Suswandari, Spd

                           Dadi Waras Suhardjono, SS

Penerbit Buku : Mitra Wancana Media  dengan Universitas Mercu Buana

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Tebal Buku : 1 Jil 17 x 24 cm, 282 hal

ISBN : 978-602-7523-36-4

PENULISAN :

Sri Satata di lahirkan disebuah kota kecil antara Yogjakarta dan Surakarta. Tepatnya di Klaten,
pada tanggal 02 Maret 1965. Menamatkan pendidikan SD, SMP, dan SPG di kota kelahirannya.
Pendidikan S-1 ditempuhnya di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 1984. Pendidikan S-2
di selesaikan pada tahun 2004 di STIE International Golden Institute Jakarta. Pada tahun 2012
menjadi kandidat Doctor dari Universitas Attahiriyah Jakarta. Saat ini penulis menjadi pengajar
mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Mercu Buana Jakarta, dan di STIE Buddhi
Tangerang.

Devi Suswandari di lahirkan di Kasui, Kb. Lampung Utara 1977. Menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Lampung jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 2002. Mengabdi di
Universitas Mercu Buana sejak tahun 2002 dan STIE Trisakti sejak 2012 sebagai dosen
pengasuh matakuliah Bahasa Indonesia. Saat ini tengah menyelesaikan studi Magister
Pendidikan Bahasa Indonesia di UHAMKA.

PENDAHULUAN

Buku “Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian” ini hadir untuk memperkaya pengetahuan
mahasiswa. Banyak mahasiswa yang kurang mahir dalam menulis dan kurang memilik
pengetahuan yang memadai. Dan materi buku ini dapat memberikan nuansa tersendiri di tengah
belantara ilmu pengetahuan yang kian semarak.Sebagai mahkluk social, manusia selalu
berhubunhan dan berkomunikasi dengan manusia lain . media komunikasi paling efektif yang
dipakai adalah bahasa, dengan penggunaan bahasa  mereka bias menyatakan maksud , ide ,
pikiran dan gagasan. Jelas maksud dan tujuannya adalah agar mudah dipahami dengan tepat oleh
manusia yang lain. Buku ini hadir sebagai solusi jitu dan komplit.
Buku ini akan menjadi teman akrab kita dalam kehidupan yang bermoderen, banyak hal yang
ingin disampaikan dan diungkapkan penulis, tentang bagaimana kita biasa mengunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa yang arif,.Dalam prakteknya buku ini ingin menunjukan bahasa
Indonesia biasa dijadikan alat komunikasi yang lebih sopan yang membentuk kepribadian serta
menciptakan pribadi itu sendiri yang terlihat lebh baik.Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu dari macam macam budaya bahasa Indonesia terbukti bias diterima hampir setiap
suku, dalam karangan buku ini kita diarahkan bagaimana dengan pengunan bahasa Indonesia,
kita biasa memahami, menerima dan mengartikan maksud dan tujuan yang dimaksud dalam
berbagai aspek, social teknologi dan wujud kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Keterampilan
sesorang terlihat juga dari bagaimana dia mengunakan bahasa Indonesia itu sendri, intonasi,
ucapan dan kosa kata akan dapat member kesan yang baik pada seseorang jika dalam hal
pengguanaanya secara benar.Cermin seseorang biasa terlihat dari cara penggunaan bahasa dan
mempergunkan  bahasa Indonesia itu sendiri dengan tepat dan benar. Bahasa indonesia
merupakan penghubung yang telah berabad abad tumbuh dan terus berkembang bebas dari
unsur-unsur daerah, disamping itu bahasa indonesia menjadi bahasa pemersatu digunakan
sebagai alat komunikasi dagang atau politis.

Bahasa indonesia digunakan sebagai Ilmu Pengetahuan , teknologi dan seni budaya situasi
terlihat sudah lama dengan berkembangnya dan majunya bangsa ini dalam perkembangna
ekonomi dimana diguanakan sebagai alat komunikasi bersama yang sangat favorit di
masyarakat.Munculnya ragam bahasa sebagai bentuk perkembangan adanya kemajuan sebuah
negara, awalnya sebuah bahasa di daerah muncul sesuai dengan letak geografis dan faktor
daerah, banyak faktor yang mempengaruhi. Ejaan bahasa indonesia sangat terlihat jelas  berbeda
ketika mendatangi sebuah daerah maka sering kali kita mendengarkan visulisasi suara dari ejaan
bahasa yang berbeda.

Buku ini memberikan kita pengetahuan yang luas tentang berbahasa yang baik dan
mempergunakan bahasa tersebut dengan tepat, dari hal penyampaian maksud dan tujuan serta
penyampaian sebuah ide. Banyak hal yang ingin disampaikan buku ini yang mempermudah kita
lebih dalam sosial berkomunikasi agar dapat lebih diterima, buku ini menjelaskan teknis teknis
berbahasa dan penyampaian yang baik dan benar. komunikasi dijadikan landasan utama dalam
membangun kerjasama maka bentuknya terdapat didalam Buku Bahasa Indonesia ini.Banyak hal
yang ingin ditawarkan dalam buku bahasa Indonesia ini, sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhannya buku ini sudah memberikan jawaban tersendiri.

Bahasa yang digunakan para penulis menggunakan bahasa komunikatif agar mudah dipahami 
langsung oleh pembaca buku ini. Buku ini memuat ilmu Pendidikan dan secara tidak langsung
mengajak para pembaca untuk merubah pandangan dan cara penyampaian dengan mengunakan
tatanan bahasa .Kajian Buku Bahasa Indonesia ini merupakan kajian Bahasa indonesia yang
sangat komprensip tentang bagaimana kita melakukan sebuah komunikasi horisontal
berhubungan dengan manusia.

Buku ini di sajikan dengan bahasa yang sederhana, serta menyajikan topik-topik yang ada dalam
kehidupan sehari-hari sehingga mudah di pahami.

5 Tuliskan keunggulan dari buku yang diresensi di atas !

Anda mungkin juga menyukai