Anggota:
* Resa Setiawati
* Adinda Oktaviani
* Risna Agustin
* Nida Adillah
* Jamilah Apria
* Kata Denotasi
Makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukkan yang lugas pada
sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat
objektif. Makna Denotasi disebut juga makna sebenarnya, makna asli, makna
denotasional, makna konseptual dan makna kognitif. Contoh : Bunga tumbuh di
halaman (denotatif) dan Aku mendapatkan Bunga tidur semalam (bukan denotatif).
* Konjungsi Kausalitas
Kata Penghubung sebab-akibat.
-Konjungsi Sebab, contoh : jika, sebab dan karena
-Konjungsi akibat, contoh : maka, dengan demikian, akibabtnya dan oleh karena itu.
* Konjungsi Kronologis
Kata penghubung yang menggambarkan adanya urutan waktu kejadian. Contoh :
kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya, sebelumnya dan sebagainya.
* Kata Ganti Benda
Kata yang dipakai untuk menggantikan benda. Contoh : ini, itu,
tersebut.
* Kata Teknis
Istilah yang tidak cukup umum untuk digunakan dalam percakapan
sehari-hari dan berkaitan erat dengan suatu bidang tertentu. Contoh :
kemarau, petir, aktivitas vulkanik, lahar, awan panas, kebakaran di bawah
tanah, tanah gambut dan cuaca. Semua itu merupakan kata-kata teknis di
bidang gejala alam.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi:
* Memuat informasi faktual, yaitu pernyataan yang berisi peristiwa
berdasarkan fakta atau kejadian sebenarnya.
* Membahas suatu fenomena yang bersifat ilmiah atau keilmuan.
* Bersifat informatif, tidak menggiring opini pembaca.
* Menggunakan kata penanda urutan.
* Fokus pada hal umum seperti fenomena alam, sosial dan budaya.
* Penutup
Selanjutnya adalah penutup dimana di sini lebih berisi soal inti dari penjelasan
yang ada di dalam teks eksplanasi.
Contoh Teks Eksplanasi 1 :
Kemiskinan
Sebenarnya banyak usaha yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk
mengatasi kemiskinan. Misalnya adalah menaikkan upah minimum kerja,
memperluas lapangan pekerjaan, pendidikan gratis dan tempat tinggal dengan
harga terjangkau. Hal itu harus didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak
menghamburkan uang, menghindari gengsi, menabung dan membantu orang
disekitarnya. Sehingga kerjasama masyarakat dan pemerintah dapat berjalan
efektif untuk mengatasi kemiskinan.
* Interpretasi (Penutup)
Seharusnya di Indonesia tidak perlu ada kemiskinan. Apabila kita dapat dan
mau menerima serta bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Sifat-sifat buruk
seperti yang disebut diatas harus kita hilangkan dan kerja sama pemerintah dan
masyarakat sangat penting dalam menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
Contoh Gambar :
* Interpretasi (Simpulan/Penutup) :
Dilihat dari penyebabnya, gempa bumi memanglah tidak dapat diprediksi serta
tidak memahami masa. Sebab itu tiap orang wajib lebih waspada serta sanggup
mengestimasi akibat dari gempa bumi. Misalnya berlari ke arah lapangan bila
gempa terjalin serta melindungi kepala supaya bebas dari benturan.