Anda di halaman 1dari 5

TEKS EKSPLANASI

A. Pengertian Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses 'mengapa' dan 'bagaimana'
kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi.
Suatu kejadian baik kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita,
selalu memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses. Suatu kejadian yang terjadi
di sekitar kita, tidak hanya untuk kita amati dan rasakan saja, tetapi juga untuk kita
pelajari. Kita dapat mempelajari kejadian tersebut, misalnya dari segi mengapa dan
bagaimana bisa terjadi.
Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan
atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The
Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651). Pengertian Teks Eksplanasi
(Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang
berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan
lainnya. Sedangkan Restuti (2013:85) mengatakan bahwa pengertian teks eksplanasi
adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam
maupun sosial.
Teks ini disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang
memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan
interpretasi/penutup. Bagian pernyataan umum berisi informasi singkat tentang apa yang
dibicarakan. Bagian deretan penjelas berisi urutan uraian atau penjelasan tentang
peristiwa yang terjadi. Sementara itu, bagian interpretasi berisi pendapat singkat penulis
tentang peristiwa yang terjadi. Bagian ini merupakan penutup teks eksplanasi yang boleh
ada atau tidak ada.

B. Struktur Teks Eksplanasi


1. Pernyataan Umum
Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa
berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang
dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan
bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
2. Deretan Penjelas
Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau
tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan
dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi.
3. Interpretasi (Opsional)
Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks penutup yang
dimaksud adalah, teks yang merupakan inti sari atau kesimpulan dari pernyataan
umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil
kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut.

C. Sistematik Teks Eksplanasi


1. General Statement
Berisi satu pernyataan umum tentang suatu topik, yang akan dijelaskan proses
keberadaannya, proses terjadinya, proses terbentuknya, dsb. Harus bersifat ringkas,
menarik, dan jelas, yang mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca
detailnya.
2. Sequence of Explanations
Berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan, proses terjadinya. Sangat
relatif untuk menjawab pertanyaan how, yang jawabannya berupa pernyataan atau
declarative sentence. Penggunaan sequence markers sangat dimungkinkan mengingat
proses perlu dijelaskan bertahap, pertama, kedua, ketiga, dsb. atau pertama,
berikutnya, terakhir.
3. Closing
Berisikan kesimpulan atau pernyataan tentang topik atau proses yang dijelaskan.

D. Ciri-ciri Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan kita untuk
membedakan antara teks eksplanasi dengan teks yang lainnya, berikut ini adalah
penjelasan ketiga ciri-ciri teks eksplanasi:
1. Strukturnya yang terdiri atas pernyataan-pernyataan umum, berurut dengan sebab
(mengapa) dan akibat (bagaimana) serta interpretasi.
2. Memuat dan berisikan dengan informasi atau berita yang berdasarkan dengan fakta,
faktual, dan kenyataan.
3. Fakta, faktual, dan kenyataan tersebut memuat dan berisikan dengan informasi atau
berita yang sifatnya ilmiah atau dengan dasar keilmuan misalnya sains dan lain
sebagainya.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri bahasa sebagai berikut.
1. Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants),
misalnya gempa bumi, banjir, hujan, dan udara.
2. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
3. Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif).
4. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, misalnya jika, bila, sehingga, sebelum,
pertama, dan kemudian.
5. Menggunakan kalimat pasif.
6. Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara
kausal itu benar adanya.

F. Contoh Teks Eksplanasi


1.Teks eksplanasi “Banjir”

Banjirmerupakanfenomenaalamyang biasaterjadi di suatukawasan yang


banyakdialiriolehaliransungai. Secarasederhanabanjirdapatdidefinisikansebagaihadirnya air di
suatukawasanluassehinggamenutupipermukaanbumikawasantersebut.Dalampengertian yang
luasbanjirdapatdiartikansebagaisuatubagiandarisiklushidrologi, yaitupadabagian air di
permukaanbumiyangbergerakkelaut.Dalamsiklushidrologikitadapatmelihatbahwa volume air
yang mengalir di permukaanbumidominanditentukanoleh
tingkatcurahhujandantingkatperesapan air kedalamtanah.

Air hujan sampai dan mengaliri permukaan bumi, bergerak ke laut dengan
membentukalur-alur sungai ini dimulai di daerahyang tertinggi disuatu kawasan, bisa daerah
pegunungan ,gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke
laut.

Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu,
tengah, dan hilir. Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung atau
perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintang berbentuk huruf “V”. Di dalam
alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air
sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai
sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.

Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau
kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnyaberbentuk huruf “U”. Tebing
sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengoresi batuan induk. Dasar alur sungai
melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar.
Apabila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang ada di
dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai an keluar dari alur sungai.

Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa
sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur
sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf”S” yang dikenal sebagai “meander’. Di kiri dan
kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan
kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal
yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi
ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai,
ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya,
mampu merendam dan merusak jalan raya,jembatan,mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari
terjadinya banjir.

2. Menganalisis struktur teks “Banjir”


a. Pernyataan Umum : Paragraf 1
1. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak
dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya
air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam
pengertian yang luas banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi,
yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut.Dalam siklus hidrologi
kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan bumi dominan
ditentukan oleh tingkat curah hujan dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
b. DeretPenjelas (isi) : Paragraf 2,3,4,dan 5
1 Air hujan sampai dan mengaliri permukaan bumi, kemudian bergerak ke laut dengan
membentukalur-alur sungai. Dimulai dari daerahyang tertinggi disuatu kawasan, bisa
daerah pegunungan ,gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air
masuk ke laut.
2 Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu,
tengah, dan hilir. Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung
atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintang berbentuk huruf “V”.
Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing,
dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit.
Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran
air sungai.
3 Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau
kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnyaberbentuk huruf “U”.
Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar
alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran
butir kasar. Apabila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan
sungai yang ada di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar
dari alur sungai.
4 Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat
lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur
sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf”S” yang dikenal sebagai “meander’. Di kiri
dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang
meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di
kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi
erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan
sebelumnya.
c. Penutup/interpretasi (isi) : Paragraf 6
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika
aliran air yang berlebihan merendam daratan.Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika
alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu
merendam dan merusak jalan raya,jembatan,mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah,
dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya
banjir.

Anda mungkin juga menyukai